Anda di halaman 1dari 14

LARUTAN

PENYANGGA
Kelompok 10 :

Salis Alyatur R. (1622004201)

Ayu Sabilawati A. (1622004241)

Raisya Rachmalia (1622004321)

Hasna Sabila (1622004391)

Niandita Syafrilia Z. (1622004431)


Pengertian
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah
larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH
tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung.

Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya


hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam
kuat atau basa kuat.
CARA KERJA
1. Larutan penyangga asam Cara kerja dapat dilihat pada larutan penyangga
yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan.
Dilakukan dengan proses sebagai berikut :

a) Penambahan asam, Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan


kekiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO-
membentuk molekul CH3COOH.CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq).
b) Penambahan basa, Penambahan suatu basa (OH-) akan bereaksi dengan ion
H+ membentuk air, akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Penambahan basa bisa
dikatakan menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan
ion H+. basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH
membentuk ion CH3COO- dan air.CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-
(aq) + H2O(1).
CARA KERJA
2. Larutan penyangga basa Cara kerja dapat dilihat pada larutan penyangga
yang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dilakukan
dengan proses sebagai berikut:

a) Penambahan asam Jika ditambah suatu asam, maka ion H+ dari asam akan
mengikat ion OH-, menyebabkan kesetimbangan bergeser kekanan, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu dengan penambahan
ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukan ion OH-. Asam
yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.NH3(aq) +
H+(aq) NH4+(aq).
b) Penambahan basa Jika ditambah suatu basa, maka kesetimbahan bergeser
kekiri, sehgingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang
ditambah akan bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentukn
komponen basa (NH3) dan air.NH4+(aq) + OH-(aq) NH3(aq) + H2O(1)
Komponen Pada Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya
yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya
yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat,
dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih.
Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi
dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
Komponen Pada Larutan
Penyangga
Larutan Penyangga yang bersifat basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH >


7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa
lemah dan garamnya, yang garamnya berasal dari asam
kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan
suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
Komponen dalam
pembuatan larutan dapar
larutan buffer dapat dibuat dengan 3 (tiga) cara sebagai
berikut:
1. Mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya atau
basa lemah dengan asam konjugasinya.
2. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan jumlah
terbatas dari basa kuat.
3. Mencampur basa lemah dengan jumlah batas asam kuat.
Contoh dari pembuatan
larutan daper
Asam sulfat dan natrium sulfatLarutan asam sulfat dan natrium sulfat
memiliki kemampuan bertahan terhadap perubahan pH, maka larutan ini
disebut larutan buffer. Supaya larutan dapat bertindak sebagai buffer,
larutan tersebut harus mempunyai dua komponen, dimana yang satu mampu
menetralkan asam dan yang satu lagi mampu menetralkan basa. Sebagai
contoh, larutan buffer yang umum adalah campuran yang mengandung :
• asam lemah dan basa konjugatnya (dari garamnya)
• basa lemah dan asam konjugatnya (dari garamnya)
Peranan Larutan
Penyangga
Larutan penyangga banyak digunakan dalam
reaksi-reaksi kimia terutama dalam bidang kimia
analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang
kesehatan. Dalam reaksireaksi kimia tersebut
dibutuhkan pH yang stabil.
Perhitungan PH
Larutan Penyangga
1. Larutan penyangga asam( H+)
= Ka x (Asam lemah)/(Garam)
pH = – log ( H+)

2. Larutan penyangga basa( OH-)


= Kb x (mmol basa lemah)/(mmol garam )
pOH = – log ( OH)
Sifat Larutan penyangga
Sifat-sifat larutan penyangga yaitu:
1.pH larutan buffer praktis tidak berubah pada penambahan
sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran.
Solusi yang Solusi yang
2. pH larutan buffer berubah padaketiga
pertama penambahan asam kuat
atau basa kuat yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat
atau basa kuat yang ditambahkan menghabiskanSolusi
Solusi yang komponen
yang
larutan buffer itu, maka
keduapH larutan akan berubah drastis.
keempat
3. Daya penyangga suatu larutan buffer bergantung pada
jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan
basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam
konjugasinya.
Manfaat Larutan
Penyangga Dalam Farmasi
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang
harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH
akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang
atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes
mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan
pH cairan tubuh. Ph untuk obat tetes mata harus
disesuaikan dengan pH air mata agar tidak menimbulkan
iritasi yang mengaibatkan rasa perih pada mata. Begitu
juga obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar
tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
Kesimpulan
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu
terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dengan
kata lain pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambahkan
sedikit asam kuat, basa kuat atau larutan tersebut diencerkan.

Ada dua jenis larutan penyangga, yaitu : larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya
serta larutan penyangga basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga dapat dibuat
dengan dua cara. Pertama dengan cara mencampurkan langsung komponen-komponennya yaitu
suatu asam lemah dengan garamnya atau suatu basa lemah dengan garamnya.

Kedua dengan cara mencampurkan asam lemah dan basa kuat dengan jumlah asam lemah yang
berlebih atau mencampurkan basa lemah dan asam kuat dengan jumlah basa lemah berlebih.
Pengenceran tidak mempengaruhi pH larutan, karena ketika ke dalam kedua larutan penyangga
tersebut ditambahkan akuades (dilakukan pengenceran) maka konsentrasi asam lemah dan basa
konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya akan menurun dengan faktor yang sama.
Akan tetapi perbandingan konsentrasinya tidak mengalami perubahan sehingga pH larutan
penyangga tidak mengalami perubahan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai