Kelompok II:
Pengertian
Jika diamati berdasarkan komponen zat terlarut yang dicampurkan ada dua
jenis larutan penyangga yang mungkin dapat terbentuk, yaitu:
Ka x
Sehingga
Kb x
Sehingga
Prinsip Kerja Larutan Penyangga
a. Jika ditambahkan asam maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion
CH3COO- membentuk CH3COOH, sehingga pH nya tetap
b. Jika ditambahkan basa, maka ion OH- akan dinetralkan oleh CH3COOH,
sehingga pH nya tetap
• Basa Lemah Dengan Asam Konjugasinya
Misalnya, ke dalam campuran larutan NH3 dan NH4+ ditambahkan sedikit asam
dan basa yang terjadi adalah sebagai berikut
a. Jika ditambahkan asam maka ion H+ akan dinetralkan oleh NH3, sehingga
pH nya tetap
b. Jika ditambahkan basa, maka ion OH- akan bereaksi dengan ion NH4+ ,
sehingga pH nya tetap
Kapasitas Penyangga
Titrasi asam basa yang menghasilkan larutan penyangga dilakukan berdasarkan reaksi
antara asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat. Pada titrasi asam
lemah dengan basa kuat, terbentuknya larutan penyangga asam terjadi pada rentang perubahan
pH sebelum mencapai titik ekivalen. Pada rentang pH ini, jumlah basa kuat yang ditambahkan
lebih rendah dari pada jumlah asam lemah yang tersedia. Oleh karena itu, pH larutan penyangga
asam sedikit diatas pH larutan asam lemah asam, tetapi masih pada daerah pH kurang dari 7,00
(dibawah pH hidrolisis). ). Sistem penyangga asam ini terbentuk karena pada rentang titrasi
sebelum mencapai titik ekivalen terbentuk karena pada rentang titrasi sebelum mencapai titik
ekivalen terbentuk campuran basa konjugat A - dan sisa asam lemah HA yang berasal dari reaksi
berikut:
HA (aq) + OH- (aq) A-(aq) + H2O (l)
Tersisa Terbentuk
Dalam titrasi ini, pH larutan yang diperoleh dihitung dari reaksi asam basa yang
terjadi, dengan asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan sebagai pereaksi
pembatas.
Peranan larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari