Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan dan Pengertian

Sumber: thebiologynotes.com

Larutan penyangga (buffer) merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH


ketika ditambahkan sedikit asam atau basa, dan diencerkan. Larutan penyangga
memang lah sangat penting dalam sistem kimia dan biologi. Dalam tubuh manusia,
pH berbagai cairan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh pH
darah adalah 7,4 sedangkan pH pada cairan lambung adalah 1,5. Nilai – nilai pH
tersebut sangat penting untuk fungsi enzim dan keseimbangan tekanan osmotik,
sehingga dikendalikan oleh sistem penyangga.

Larutan Penyangga Berdasarkan Komponen


1. Larutan penyangga asam

Terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya.


2. Larutan penyangga basa

Terdiri dari basa lemah dengan asam konjugasinya.


Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Prinsip kerja larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH adalah di dalam
larutan penyangga terdapat komponen asam yang dapat menetralkan penambahan ion
OH dan komponen basa yang dapat menetralkan penambahan ion H +. Asam dan basa
yang menjadi komponen larutan penyangga haruslah yang tidak akan saling
menetralkan satu sama lain, yaitu pasangan asam basa konjugasi. Contoh:

Larutan penyangga dengan komponen asam dan basa konjugasi:

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A–(aq)

Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pH ditentukan oleh K a asam lemah
yang merupakan komponen larutan penyangga serta perbandingan konsentrasi dari
pasangan asam basa konjugasi.

Jika ion OH (larutan basa) ditambahkan ke dalam larutan penyangga di atas, maka ion
OH tersebut akan bereaksi dengan komponen asam larutan penyangga sehingga pH
larutan akan relatif tetap.

OH–(aq) + HA(aq) →H2O(l) + A–(aq)

Jika ion H+ ditambahkan ke dalam larutan penyangga di atas, maka ion H + akan
bereaksi dengan komponen basa larutan penyangga sehingga pH larutan akan relative
tetap.

H+(aq) + A–(aq) →HA(aq)

Pembuatan Larutan Penyangga


1.Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dan basa
konjugasinya (dari garam). Selain itu, dapat pula dilakukan dengan mereaksikan asam
lemah berlebih dengan basa kuat.
2.Larutan Penyangga Basa
Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan mereaksikan basa lemah dan asam
konjugasinya (dari garam). Selain itu dapat pula dilakukan dengan mereaksikan basa
lemah berlebih dengan basa kuat.

 Penentuan pH Larutan Penyangga


1.Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga dengan komponen asam lemah HA dan basa konjugasi A –.

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A–(aq)

2. Larutan Penyangga Basa


Larutan penyangga dengan komponen basa lemah MOH dan basa konjugasi M +.

MOH(aq) ⇌ M+(aq) + OH–(aq)


Larutan Penyangga Dalam Kehidupan
Darah merupakan salah satu contoh larutan penyangga dalam kehidupan. Darah
manusia memiliki pH normal7,35 – 7,45. Jika pH berada di luar rentang tersebut,
maka akan mengakibatkan gangguan pada stabilitas membran sel, struktur protein,
dan aktivitas enzim. Bahkan jika pH berada di bawah 6,8 dan di atas 7,8 dapat
mengakibatkan terjadinya kematian.

Sistem penyangga utama yang mengontrol pH darah adalah asam karbonat (H 2CO3)
dan ion bikarbonat HCO3–) yang merupakan basa konjugasinya (brown, 2012).

Reaksi kesetimbangan dalam sistem penyangga pada darah yaitu:

H2CO3(aq) ⇌ HCO3–(aq) + H+(aq) ⇌ H2O(l) + CO2(g)

Contoh Soal Larutan Penyangga


Berikut contoh soal larutan penyangga!
1. Berapakah pH dari larutan suatu sistem penyangga yang mengandung 0,5 M
CH3COOH dan 0,5 M CH3COO–? (Ka  CH3COOH = 1,8 x 10-5) ?

Jawaban:  

pH = -log [H+]

pH = -log (1,8 x 10-5)

pH = 4,74

2. Berapakah pH dari larutan suatu sistem penyangga yang mengandung 0,3 M


NH3 dan 0,3 M NH4Cl? (Kb  NH3 = 1 x 10-5) ?

Jawaban:  

pOH = -log [OH–]

pOH = -log (1 x 10-5)

pOH = 5
pH larutan:

pH = 14 – pOH

pH = 14 – 5 = 9
^

Larutan Penyangga

Pengertian Larutan Penyangga


Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau
basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam
basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim
pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal
dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada
kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak
aktif bahkan rusak. Oleh karena itu, perlu ada suatu sistem yang menjaga nilai pH di mana
enzim tersebut bekerja. Sistem untuk mempertahankan nilai pH inilah yang disebut dengan
larutan penyangga. Hal ini terjadi sebagaimana dalam larutan ini terdapat zat-zat terlarut
bersifat “penahan” yang terdiri dari komponen asam dan basa. Komponen asam akan
menahan kenaikan pH sedangkan komponen basa akan menahan penurunan pH.

Fungsi Larutan Penyangga


Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi.
Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi,
electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis
obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat larutan penyangga yang sangat berperan
penting. Dalam keadaan normal, pH darah manusia yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di
bawah 7,0 ataupun naik di atas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. pH darah
dipertahankan pada 7,4 oleh larutan penyangga karbonat-bikarbonat (H 2CO3/HCO3−)
dengan menjaga perbandingan konsentrasi [H2CO3] : [HCO3−] sama dengan 1 : 20. Selain
itu, dalam cairan intra sel juga terdapat larutan penyangga dihidrogenfosfat-
monohidrogenfosfat (H2PO4−/HPO42−). Larutan penyangga H2PO4−/HPO42− juga terdapat
dalam air ludah, yang berfungsi untuk menjaga pH mulut sekitar 6,8 dengan menetralisir
asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat merusak gigi.

Komponen Larutan Penyangga


Larutan penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer
asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A −). Larutan seperti
ini dapat diperoleh dengan:
1. mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat
terionisasi menghasilkan ion A−)
2. mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat
sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi
mengarah pada pembentukan CH3COOH. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan
dinetralisasi oleh komponen basa konjugasi (CH 3COO−).
Pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi
pembentukan CH3COO− dan H+, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion
H+ yang menjadi berkurang karena OH− yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk
H2O. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam
lemah (CH3COOH).

Larutan penyangga basa


Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa
terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH +). Larutan seperti ini
dapat diperoleh dengan:
1. mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat
terionisasi menghasilkan ion BH+)
2. mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam
kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah
tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan:

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)


Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi
pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion
OH− yang menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan
OH− membentuk H2O. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh
komponen basa lemah (NH3).

Pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi
mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan
dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi (NH 4+).

pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat
kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)

Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan
penyangga yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana
persamaan berikut ini:

Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum larutan
penyangga,

Larutan penyangga basa


Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volum larutan
penyangga,

Contoh Soal Larutan Penyangga


Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan:

a. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M


b. 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M
c. 40 mL larutan NH3 0,1 M dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M
Ka CH3COOH = 1 × 10−5; Kb NH3 = 1 × 10−5
Jawab:

a. Larutan penyangga dengan CH3COOH sebagai asam lemah dan CH3COONa sebagai
garam basa konjugasi
a = mol CH3COOH = 10 mL × 0,1 mmol/mL = 1 mmol
g = mol CH3COO− = mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10 mmol
b. 10 mL larutan basa kuat KOH 0,1 M (1 mmol KOH) akan bereaksi dengan 20 mL larutan
asam lemah CH3COOH 0,1 M (2 mmol CH3COOH) menghasilkan air dan garam basa
konjugasi CH3COOK.
CH3COOH(aq) + OH−(aq)  ⇌  CH3COO−(aq) + H2O(l)

c. Larutan penyangga dengan NH3 sebagai basa lemah dan NH4Cl sebagai garam asam
konjugasi
b = mol NH3 = 40 mL × 0,1 mmol/mL = 4 mmol
g = mol NH4+ = mol NH4Cl = 4 mL × 0,1 mmol/mL = 0,4 mmol

Larutan penyangga dapat memberikan sejumlah manfaat dalam


kehidupan sehari-hari, baik untuk manusia hingga tumbuhan. Berikut
manfaat larutan penyangga:
Air Ludah Sebagai Larutan Penyangga
Kadar pH dalam mulut harus mencapai 6,8 agar tidak merusak email
gigi. Kendati demikian, makanan yang masuk ke dalam mulut dapat
mempengaruhi tingkat keasaman tersebut.
Untuk mempertahankan pH, air ludah akan mengeluarkan larutan
penyangga fosfat yang mampu menetralkan asam sisa-sisa makanan.
Darah sebagai Larutan Penyangga
Darah manusia memiliki 7,4 pH dalam kondisi normal. pH tersebut
tidak boleh turun ataupun naik. pH ini dipertahankan oleh larutan
penyangga yang terdapat dalam darah seperti larutan penyangga
hemoglobin, larutan peyangga karbonat, dan larutan penyangga fosfat
ADVERTISEMENT

Menjaga Keseimbangan pH Tanaman


Tanaman yang dipelihara dengan sistem hidroponik memerlukan
kadar pH air tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang. Untuk
mengatasi hal itu, tanaman perlu ditambahkan larutan penyangga.

Anda mungkin juga menyukai