Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA DASAR

LARUTAN BUFFER

DOSEN PENGAMPU : Luthfia Isna Ardhayanti, S.Si., M.Sc.

Kelompok 2 :

Azza Djoyo Kusumo (17513152)


Roma Salda (14513057)
Salsabilah Ashifa Satara (17513149)
Tasya Marchelina Indarto (17513153)
Wahyu Tri Wibowo (14513060)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi
kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pHnya hanya berubah
sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah
dan garam/basa konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.

Larutan penyangga yang bersifat asam


Larutan penyangga asam adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari asam
lemah dengan garamnya. Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7).
Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang
merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu
asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah
berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam
lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium (Na),
kalium, barium, kalsium, dan lain-lain. Contoh yang biasa merupakan campuran asam
etanoat dan natrium etanoat dalam larutan.
Contoh: Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO. Dalam
larutan tersebut, terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH(aq) CH3COO(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga
reaksi mengarah pada pembentukan CH3COOH. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan
akan dinetralisasi oleh komponen basa konjugasi (CH3COO).
Pada penambahan basa (OH), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni
reaksi pembentukan CH3COO dan H+, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi
ion H+ yang menjadi berkurang karena OH yang ditambahkan bereaksi dengan
H+ membentuk H2O. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh
komponen asam lemah (CH3COOH).
pH larutan penyangga asam:
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO, terdapat
kesetimbangan:
CH3COOH(aq) CH3COO(aq) + H+(aq)

Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan
penyangga yang dikenal sebagai persamaan Henderson Hasselbalch sebagaimana
persamaan berikut ini:

Jika: a = jumlah mol asam lemah


g = jumlah mol basa konjugasi
V = volum larutan penyangga

Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya (Buffer Asam )
Rumus : [ H+ ] =Ka.na/nbk
nbk = jumlah mol asam konjugasi
Ka = tetapan ionisasi basa lemah
na = jumlah mol basa lemah
Contoh soal :
1. Berapa gram NaOH harus dimasukkan ke dalam 200 mL larutan CH3COOH 0,05 M
agar didapat larutan penyangga dengan pH 4 ? (Mr NaOH = 40 ; Ka CH3COOH =
5
1 x 10 )
Jawab :
Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan penyangga basa adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari basa
lemah dengan garamnya. Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal
dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan
suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. Seringkali yang digunakan
sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan amonium klorida.
Contoh: Larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+. Dalam larutan
tersebut, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni
reaksi pembentukan NH4+ dan OH, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion
OH yang menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan
OH membentuk H2O. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh
komponen basa lemah (NH3).
Pada penambahan basa (OH), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga
reaksi mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan
akan dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi (NH4+).
pH larutan penyangga basa:
Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH(aq)

Jika: b = jumlah mol basa lemah


g = jumlah mol asam konjugasi
V = volum larutan penyangga,
Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa)
Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak
nak = jumlah mol asam konjugasi
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
nb = jumlah mol basa lemah

Contoh soal :
1. Larutan NH4OH dengan volume 200 mL ditambahkan ke dalam 200 mL larutan H2SO4
0,05M sehingga diperoleh larutan penyangga dengan pH 9-Log 2. Jika di ketahui Kb
NH4OH = 105, berapa kemolaran larutan NH4OH tersebut?
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA

http://www.studiobelajar.com/larutan-penyangga/

http://ngurahobelixs.blogspot.co.id/2016/04/larutan-penyangga-buffer.html#

http://l-kantenpartati.blogspot.co.id/2012/05/makalah-kimia-larutan-penyangga.html

http://www.gardapengetahuan.xyz/2013/01/larutan-penyangga-dan-contoh-soal.html

http://primalangga.blogspot.co.id/2016/12/contoh-soal-pembahasan-kimia-larutan-penyangga.html

https://tanya-tanya.com/contoh-soal-pembahasan-larutan-penyangga-buffer/

Anda mungkin juga menyukai