Anda di halaman 1dari 11

SISTEM BUFFER TUBUH

Kelmpok V

Obet Buni Pona


Ermawati Y. Dangga
Maria S. Ilus
Yeremia M Bulla
Elisabeth U. Lado
Robinson Jalla
Cristini Nguru
Pengertian larutan penyangga (Buffer)
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer
adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak
banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah
pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian
sedikit asam kuat atau basa kuat.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
1. Larutan penyangga yang bersifat asam
2. Larutan penyangga yang bersifat basa
Cara kerja larutan penyangga
Larutan penyangga mengandung komponen asam
dan basa dengan asam dan basa konjugasinya,
sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion
OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau
basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.
Berikut ini cara kerja larutan penyangga:
a. Larutan penyangga asam

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan


penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan
proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam, Penambahan asam (H+) akan
menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO-
membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)


Lanjutan..
Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion
OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+
membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi
ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam
(CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan
tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk
ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
b. Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan
penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang
mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai
berikut:
Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam
akan mengikat ion OH­-. Hal tersebut menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi
ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu
penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen
basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang
ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion
NH4+.
NH3(aq) + H+(aq) → NH4+(aq)
Lanjutan..
Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka
kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi
ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan
itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),
membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)


Perhitungan pH Larutan Penyangga
larutan penyangga asam terdiri atas asam lemah dan basa konjungsinya
(garamnya).
Contoh
CH3COOH dan CH3COONa
HCN dan KCN
H2CO3 dan HCO3-
Perumusan :
(H+) = Ka . (A)
(B)
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+
dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
pH = – log (H+)
= pKa + log (G)
(A)
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
Lanjutan..
contoh soal :
Ke dalam larutan CH3COOH ditambahkan padatan CH3COONa , shg
konsentrasi CH3COOH = 0,1 Molar dan konsentrasi CH3COONa = 0,05
Molar. Jika Ka CH3COOH 1,8 X 10-5. Tentukan pH campuran ?
Jawab :
Diketahui : Ka = 1,8 x 10-5
Asam lemah = 0,1
Garam = 0,05
Ditanyakan : pH campuran ?
Penyelesaian :
( H+) = Ka x (Asam lemah)
(Garam)
=1,8 x 10-5 x 0,1
0,05
= 3,6 x 10-5
pH = – log ( H+)
= – log 3,6 x10 = 5 – log 3,6

Anda mungkin juga menyukai