Anda di halaman 1dari 16

Larutan Penyangga

1. Pengertian Larutan Penyangga


Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya jika
ditambah sedikit asam dan sedikit basa dan air (pengenceran ). Zat apa yang
merupakan komponen larutan penyangga dan bagaimana caranya membuat larutan
penyangga?
2. Komponen dan sifat Larutan Penyangga
Kalau ke dalam larutan yang mengandung CH3COOH dan CH3COONa, atau NH3
dengan NH4Cl ditambahkan sedikit asam atau basa, akan didapat harga pH
seperti yang tertera pada Tabel 9.1.

Pada data percobaan tersebut campuran yang terdiri dari larutan CH 3COOH dan
CH3COONa, juga larutan NH3(aq) dan NH4Cl pHnya hampir tidak berubah setelah ditambah
sedikit asam maupun sedikit basa. Kedua jenis campuran tersebut merupakan contoh
larutan penyangga.
Pada Tabel 9.1 terdapat dua macam larutan penyangga yaitu campuran antara
CH3COOH dengan CH3COONa dan NH3(aq) dengan NH4Cl. Zat apa dari campuran-campuran
tersebut yang membentuk larutan penyangga?
Pada campuran CH3COOH dengan CH3COONa yang membentuk larutan penyangga
adalah CH3COOH yang bersifat asam lemah dengan CH 3COO– yang berasal dari CH3COONa.
CH3COO– adalah basa konjugasi dari CH 3COOH, maka komponen larutan penyangga ini
adalah CH3COOH dengan CH3COO–.
Pada campuran NH3(aq) dengan NH4Cl yang membentuk larutan penyangganya
adalah NH3 yang bersifat basa lemah dengan NH4 + dari NH4Cl.
NH4 + adalah asam konjugasi dari NH3(aq), maka komponen larutan penyangga ini adalah
NH3(aq) dengan NH4 +. Berdasarkan ini, dapat disimpulkan:
Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dengan basa
konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan penyangga yang
mengandung asam lemah bersifat asam. Larutan penyangga yang mengandung basa
lemah bersifat basa.

Atau cara pembuatan penyangga yang lain dengan mencampurkan Asam lemah yang
berlebihan dengan basa kuat, akan habis bereaksi dengan kelebihan asam lemah
membentuk garam

Contohnya :

a. 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M.


100 mL larutan CH3COOH 0,1 M = 10 mmol
50 mL larutan NaOH 0,1 M = 5 mmol

CH3COOH+ NaOH → CH3COONa + H2O

1 mmol 0,5 mmol -

0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol

0,5 mmol - 0.5 mmol

Basa lemah yang berlebihan dengan asam kuat, akan habis bereaksi dengan basa
lemah membentuk garam

Contohnya :
50 mL NH3 0,2 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M

50 mL NH3 0,2 M= 10 mmol


50 mL HCl 0,1 M= 5 mmol

NH3 + HCl → NH4Cl + H2O

10 mmol 5 mmol -

5 mmol 5 mmol 5 mmol

5 mmol - 5 mmol

3. pH Larutan Penyangga

1. Penyangga Asam

Larutan penyangga ini mempunyai 2 komponen utama yaitu : suatu asam lemah dan
basa konjugasinya (anion dari garamnya).

Ada 2 cara untuk membuat larutan penyangga asam, yaitu :

a) Cara langsung, yaitu dengan mencampurkan suatu asam lemah dengan garamnya
(garam yang anionnya merupakan basa konjugasi dari asam lemah tersebut).
Contoh :

Larutan CH3COOH + larutan NaCH3COO (komponen penyangganya : CH3COOH dan


CH3COO-)

Larutan H2CO3 + larutan NaHCO3 (komponen penyangganya : H2CO3 dan HCO3-)

b) Cara tidak langsung, yaitu : dengan mereaksikan suatu asam lemah (jumlahnya
berlebih) dengan suatu basa kuat (sebagai pereaksi pembatas), sehingga akan
menghasilkan suatu garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
tersebut.
Contoh :

50 mL larutan CH3COOH 0,2 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M


Rumus yang digunakan :

+ jumlah mol asam lemah


[H ]=Ka x
jumlah mol basa konjugasi ..................... ( 1 )

jumlah mol asam lemah


pH=pKa−log
jumlah mol basa konjugasi ................. ( 2 )

Atau pH = - log [H+] ................................................... ( 3 )

2.Penyangga Basa

Larutan penyangga ini mempunyai 2 komponen utama yaitu : suatu basa lemah dan
asam konjugasinya (kation dari garamnya).

Ada 2 cara untuk membuat larutan penyangga basa, yaitu :

a) Cara langsung, yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya
(garam yang kationnya merupakan asam konjugasi dari basa lemah tersebut).
Contoh :

Larutan NH3 + larutan NH4Cl (komponen penyangganya : NH3 dan NH4+)

b) Cara tidak langsung, yaitu : dengan mereaksikan suatu basa lemah (jumlahnya
berlebih) dengan suatu asam kuat (sebagai pereaksi pembatas), sehingga akan
menghasilkan suatu garam yang mengandung asam konjugasi dari basa lemah
tersebut.
Contoh :

50 mL larutan NH3 0,2 M + 50 mL larutan HCl 0,1 M

Rumus yang digunakan :

− jumlah mol basa lemah


[OH ]=Kb x
jumlah mol asam konjugasi ................. ( 1 )
jumlah mol basa lemah
pOH=pKb−log
jumlah mol asam konjugasi ............. ( 2 )

pH = 14 – pOH ..............................................................( 3 )

Cara Kerja Larutan Penyangga

1. Penyangga Asam

Contoh :

Larutan penyangga yang mengandung : CH3COOH dan CH3COO-

Dalam larutan terdapat kesetimbangan :

o Pada penambahan suatu asam :


Penambahan asam ( H+ ) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Ion H+ ( asam )
akan bereaksi dengan ion CH3COO- ( komponen basa konjugasi ) membentuk
molekul CH3COOH.

o Pada penambahan suatu basa :


Penambahan basa ( OH- ) akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan.
Ion OH- ( basa ) akan bereaksi dengan komponen asam ( CH 3COOH ) membentuk
ion CH3COO- dan air.

o Pengenceran

Penambahan H2O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH-,
namun konsentrasi H+ dan OH- sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

2.Penyangga Basa
Contoh :

Larutan penyangga yang mengandung : NH3 dan NH4+

Dalam larutan terdapat kesetimbangan :

 Pada penambahan suatu asam :


Penambahan asam ( H+ ) akan menggeser kesetimbangan ke kanan. Ion H +
( asam ) akan bereaksi dengan komponen basa ( NH3 ) membentuk ion NH4+.

 Pada penambahan suatu basa :


Penambahan basa ( OH- ) akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri. Ion
OH- ( basa ) akan bereaksi dengan komponen asam konjugasi membentuk NH 3
dan air.

 Pengenceran

Penambahan H2O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH-,
namun konsentrasi H+ dan OH- sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

4. Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup


Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya dalam
mempertahankan pH darah, analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan
industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan bakteri mengalami proses-
proses tertentu yang sangat sensitif terhadap perubahan pH.

Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 –


7,45, dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan
merusak organ tubuh manusia, untuk menjaga kisaran pH
pada darah, di dalam darah tedapat larutan penyangga

Larutan Penyangga pada Darah


Ada beberapa jenis sistem penyangga yang terlibat dalam pengendalian pH darah,
diantaranya penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan oksihemoglobin sedangkan
di dalam sel terdapat penyangga fosfat.

a. Penyangga Karbonat

Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari


maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan
oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi
asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula)
dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita alkalosis,
yaitu peningkatan pH darah. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi
(bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris). Kadar oksigen
yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas
karbon dioksida yang terbentuk dari respirasi sel terlalu banyak dihasilkan. Dalam jaringan
tubuh, karbon dioksida (CO 2 ¿pada konsentrasi relatif tinggi terlarut dalam darah dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat ( H 2 C O3).

C O 2 ( g) + H 2 O(l) ⇌ H 2 C O 3 (aq)

Penyangga karbonat berasal dari pasangan asam karbonat ( H 2 C O3) dengan basa
−¿¿
konjugasinya bikarbonat ( H CO3 ). Asam karbonat dalam darah berada dalam keadaan
kesetimbangan dengan ion bikarbonat dan ion hidrogen.
Jika terjadi penambahan asam pada darah, ion H +¿¿ akan dinetralkan oleh basa
−¿¿
konjugasi (HCO 3 maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, dan jika terjadi
penambahan basa pada darah, ion OH −¿¿ akan dinetralkan oleh asam ( H 2 C O3 ¿ maka
reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

b. Penyangga Hemoglobin dan Oksihemoglobin

Dalam proses kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa contoh efek dari perubahan
konsentrasi pada reaksi kesetimbangan, misalnya transpor oksigen dari paru-paru ke sel
tubuh dilakukan oleh hemoglobin dalam sel darah merah. Di dalam paru-paru konsentrasi
oksigen relatif tinggi dan hemoglobin bergabung dengan oksigen membentuk
oksihemoglobin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Hb (aq ) +O2 (g) ⇌ HbO2 (aq )

Pada darah terjadi reaksi kesetimbangan penyangga hemoglobin dan


oksihemoglobin yaitu

1. Penyangga hemoglobin adalah pasangan asam hemoglobin bersifat asam ( HHb ) dengan
ion hemoglobin sebagai basa konjugasinya (Hb−¿¿).
2. Penyangga oksihemoglobin adalah pasangan asam hemoglobin bersifat sebagai asam (
−¿ ¿
HHb ) dengan oksihemoglobin bersifat sebagai basa konjugasinya (HbO2 .

Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat mempengaruhi konsentrasi ion H +,


sehingga pH darah juga dipengaruhi oleh oksigen. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa.
Oksihemoglobin yang telah melepaskan O 2 dapat mengikat H+ dan membentuk asam
hemoglobin.

c. Penyangga Fospat

Penyangga fospat merupakan penyangga yang berada di dalam sel dan di kelenjar
−¿ ¿
ludah. Penyangga ini adalah campuran dari asam lemah H 2 PO 4 (dihidrogen fosfat) dan
2−¿¿
basa konjugasinya, yaitu H PO 4 (monohidrogen fospat). Jika dari proses metabolisme sel
dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera dinetralkan dengan basa
konjugasinya yaitu ion H PO2−¿ .¿
4
Dan jika proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka
ion O H−¿¿ akan dinetralkan oleh H 2 PO 4
−¿ .¿

+¿¿
Jika proses metabolisme sel bersifat asam, ion H akan dinetralkan oleh basa
2−¿¿
konjugasi ( H PO 4 maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, dan jika proses
−¿¿ −¿ ¿
metabolisme sel bersifat basa, ion OH akan dinetralkan oleh asam ( H 2 PO 4 maka reaksi
−¿ ¿ 2−¿¿
kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Sehingga perbandingan [ H 2 PO 4 ] dengan [ H PO 4 ]
selalu tetap dan akibatnya pH di dalam sel tetap.

Larutan Penyangga pada Air


Liur/Ludah
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH
pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fospat yang dapat
menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.

Larutan Penyangga pada Pernafasan

Pada larutan penyangga dalam pernafasan dipakai penyangga dari pasangan asam
−¿¿
karbonat ( H 2 C O3) dengan basa konjugasinya bikarbonat ( H CO3 ). Penyangga bikarbonat
dalam sistem pernafasan sama halnya dengan penyangga bikarbonat pada darah. Misalnya
konsentrasi H +¿¿ pada darah naik, berarti pH darah turun dan sebaliknya bila konsentrasi
O H−¿¿ pada darah naik, maka pH darah akan naik. Bila pH turun maka pusat pernafasan
kita akan dirangsang, akibatnya bernafas lebih dalam sehingga kelebihan CO 2 akan
dikeluarkan melalui paru-paru. Karena kemampuan mengeluarkan
CO 2 ini , makabuffer H 2 C O3 dan H CO−¿¿
3 sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Larutan Penyangga pada Ginjal

Larutan penyangga pada ginjal berfungsi pada sistem ekskresi manusia yaitu dalam
mempertahankan pH urin. Ginjal berfungsi membantu untuk mengatur konsentrasi H +¿¿
dalam darah agar tetap konstan, dengan jalan mengeluarkan kelebihan asam melalui urin,
sehingga pH urin pada orang normal dapat berada sekitar 4,8 - 7,4. Penyangga yang
digunakan pada ginjal yaitu penyangga fospat yang berfungsi sebagai penyangga urin.
LKPD

LARUTAN PENYANGGA

NAMA KELOMPOK:

KELAS
Pengertian larutan penyangga serta komponen larutan penyangga

1. Berapa pH darah manusia normal, dan apa yang menjaga pH darah tidak berubah?

2. Apa yang terjadi pada pH larutan A


Penambahan asam :
Penambahan basa :
Diencerkan :

3. Apa yang terjadi pada pH larutan B


Penambahan asam :
Penambahan basa :
Diencerkan :

4. Apa itu larutan penyangga?

5. Apa yang terjadi pada pH larutan C


Penambahan asam :
Penambahan basa :
Apakah larutan C merupakan larutan penyangga? Berikan alasan!

6. Komponen larutan penyangga asam.


………………………………..+………………………………
Contoh:

7. Komponen larutan penyangga basa.


………………………………..+………………………………
Contoh:
8. Larutan penyangga asam dibuat dengan cara
a. …………………………………….…dengan…………………………………………
b. …………………………………….…dengan………………………………………….

9. Larutan penyangga basa dibuat dengan cara


a. ……………………………………….dengan………………………………………….
b. ……………………………………….dengan …………………………………………

10. Apakah campuran dibawah ini bersifat penyangga atau tidak? berikan alasan.
a. 50 ml larutan CH3COOH 0.2 M + 50 ml larutan NaOH 0.1 M

b. 50 ml larutan CH3COOH 0.1 M + 50 ml larutan NaOH 0.1 M

c. 50 ml larutan CH3COOH 0.1 M + 50 ml larutan NaOH 0.2 M

Anda mungkin juga menyukai