Pada data percobaan tersebut campuran yang terdiri dari larutan CH 3COOH dan
CH3COONa, juga larutan NH3(aq) dan NH4Cl pHnya hampir tidak berubah setelah ditambah
sedikit asam maupun sedikit basa. Kedua jenis campuran tersebut merupakan contoh
larutan penyangga.
Pada Tabel 9.1 terdapat dua macam larutan penyangga yaitu campuran antara
CH3COOH dengan CH3COONa dan NH3(aq) dengan NH4Cl. Zat apa dari campuran-campuran
tersebut yang membentuk larutan penyangga?
Pada campuran CH3COOH dengan CH3COONa yang membentuk larutan penyangga
adalah CH3COOH yang bersifat asam lemah dengan CH 3COO– yang berasal dari CH3COONa.
CH3COO– adalah basa konjugasi dari CH 3COOH, maka komponen larutan penyangga ini
adalah CH3COOH dengan CH3COO–.
Pada campuran NH3(aq) dengan NH4Cl yang membentuk larutan penyangganya
adalah NH3 yang bersifat basa lemah dengan NH4 + dari NH4Cl.
NH4 + adalah asam konjugasi dari NH3(aq), maka komponen larutan penyangga ini adalah
NH3(aq) dengan NH4 +. Berdasarkan ini, dapat disimpulkan:
Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dengan basa
konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan penyangga yang
mengandung asam lemah bersifat asam. Larutan penyangga yang mengandung basa
lemah bersifat basa.
Atau cara pembuatan penyangga yang lain dengan mencampurkan Asam lemah yang
berlebihan dengan basa kuat, akan habis bereaksi dengan kelebihan asam lemah
membentuk garam
Contohnya :
Basa lemah yang berlebihan dengan asam kuat, akan habis bereaksi dengan basa
lemah membentuk garam
Contohnya :
50 mL NH3 0,2 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M
10 mmol 5 mmol -
5 mmol - 5 mmol
3. pH Larutan Penyangga
1. Penyangga Asam
Larutan penyangga ini mempunyai 2 komponen utama yaitu : suatu asam lemah dan
basa konjugasinya (anion dari garamnya).
a) Cara langsung, yaitu dengan mencampurkan suatu asam lemah dengan garamnya
(garam yang anionnya merupakan basa konjugasi dari asam lemah tersebut).
Contoh :
b) Cara tidak langsung, yaitu : dengan mereaksikan suatu asam lemah (jumlahnya
berlebih) dengan suatu basa kuat (sebagai pereaksi pembatas), sehingga akan
menghasilkan suatu garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
tersebut.
Contoh :
2.Penyangga Basa
Larutan penyangga ini mempunyai 2 komponen utama yaitu : suatu basa lemah dan
asam konjugasinya (kation dari garamnya).
a) Cara langsung, yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya
(garam yang kationnya merupakan asam konjugasi dari basa lemah tersebut).
Contoh :
b) Cara tidak langsung, yaitu : dengan mereaksikan suatu basa lemah (jumlahnya
berlebih) dengan suatu asam kuat (sebagai pereaksi pembatas), sehingga akan
menghasilkan suatu garam yang mengandung asam konjugasi dari basa lemah
tersebut.
Contoh :
pH = 14 – pOH ..............................................................( 3 )
1. Penyangga Asam
Contoh :
o Pengenceran
Penambahan H2O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH-,
namun konsentrasi H+ dan OH- sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
2.Penyangga Basa
Contoh :
Pengenceran
Penambahan H2O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH-,
namun konsentrasi H+ dan OH- sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
a. Penyangga Karbonat
C O 2 ( g) + H 2 O(l) ⇌ H 2 C O 3 (aq)
Penyangga karbonat berasal dari pasangan asam karbonat ( H 2 C O3) dengan basa
−¿¿
konjugasinya bikarbonat ( H CO3 ). Asam karbonat dalam darah berada dalam keadaan
kesetimbangan dengan ion bikarbonat dan ion hidrogen.
Jika terjadi penambahan asam pada darah, ion H +¿¿ akan dinetralkan oleh basa
−¿¿
konjugasi (HCO 3 maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, dan jika terjadi
penambahan basa pada darah, ion OH −¿¿ akan dinetralkan oleh asam ( H 2 C O3 ¿ maka
reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
Dalam proses kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa contoh efek dari perubahan
konsentrasi pada reaksi kesetimbangan, misalnya transpor oksigen dari paru-paru ke sel
tubuh dilakukan oleh hemoglobin dalam sel darah merah. Di dalam paru-paru konsentrasi
oksigen relatif tinggi dan hemoglobin bergabung dengan oksigen membentuk
oksihemoglobin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Penyangga hemoglobin adalah pasangan asam hemoglobin bersifat asam ( HHb ) dengan
ion hemoglobin sebagai basa konjugasinya (Hb−¿¿).
2. Penyangga oksihemoglobin adalah pasangan asam hemoglobin bersifat sebagai asam (
−¿ ¿
HHb ) dengan oksihemoglobin bersifat sebagai basa konjugasinya (HbO2 .
c. Penyangga Fospat
Penyangga fospat merupakan penyangga yang berada di dalam sel dan di kelenjar
−¿ ¿
ludah. Penyangga ini adalah campuran dari asam lemah H 2 PO 4 (dihidrogen fosfat) dan
2−¿¿
basa konjugasinya, yaitu H PO 4 (monohidrogen fospat). Jika dari proses metabolisme sel
dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera dinetralkan dengan basa
konjugasinya yaitu ion H PO2−¿ .¿
4
Dan jika proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka
ion O H−¿¿ akan dinetralkan oleh H 2 PO 4
−¿ .¿
+¿¿
Jika proses metabolisme sel bersifat asam, ion H akan dinetralkan oleh basa
2−¿¿
konjugasi ( H PO 4 maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, dan jika proses
−¿¿ −¿ ¿
metabolisme sel bersifat basa, ion OH akan dinetralkan oleh asam ( H 2 PO 4 maka reaksi
−¿ ¿ 2−¿¿
kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Sehingga perbandingan [ H 2 PO 4 ] dengan [ H PO 4 ]
selalu tetap dan akibatnya pH di dalam sel tetap.
Pada larutan penyangga dalam pernafasan dipakai penyangga dari pasangan asam
−¿¿
karbonat ( H 2 C O3) dengan basa konjugasinya bikarbonat ( H CO3 ). Penyangga bikarbonat
dalam sistem pernafasan sama halnya dengan penyangga bikarbonat pada darah. Misalnya
konsentrasi H +¿¿ pada darah naik, berarti pH darah turun dan sebaliknya bila konsentrasi
O H−¿¿ pada darah naik, maka pH darah akan naik. Bila pH turun maka pusat pernafasan
kita akan dirangsang, akibatnya bernafas lebih dalam sehingga kelebihan CO 2 akan
dikeluarkan melalui paru-paru. Karena kemampuan mengeluarkan
CO 2 ini , makabuffer H 2 C O3 dan H CO−¿¿
3 sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Larutan Penyangga pada Ginjal
Larutan penyangga pada ginjal berfungsi pada sistem ekskresi manusia yaitu dalam
mempertahankan pH urin. Ginjal berfungsi membantu untuk mengatur konsentrasi H +¿¿
dalam darah agar tetap konstan, dengan jalan mengeluarkan kelebihan asam melalui urin,
sehingga pH urin pada orang normal dapat berada sekitar 4,8 - 7,4. Penyangga yang
digunakan pada ginjal yaitu penyangga fospat yang berfungsi sebagai penyangga urin.
LKPD
LARUTAN PENYANGGA
NAMA KELOMPOK:
KELAS
Pengertian larutan penyangga serta komponen larutan penyangga
1. Berapa pH darah manusia normal, dan apa yang menjaga pH darah tidak berubah?
10. Apakah campuran dibawah ini bersifat penyangga atau tidak? berikan alasan.
a. 50 ml larutan CH3COOH 0.2 M + 50 ml larutan NaOH 0.1 M