Anda di halaman 1dari 28

YAYASAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SMA (TERAKREDITASI A) LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA


Alamat : Jalan Jatayu No.10 Singaraja
Website: http://www.smalabundiksha.co.cc

Telepon : 0362 -22571


E-mail: smalabundiksha@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran

: KIMIA

Kelas / Semester

: XI / 2

Alokasi Waktu

: 2JP (2 x 45 menit)

Standar Kompetensi
1. Memahami sifat sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan
terapannya
Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.
Indikator
1. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.
2. Menghitung pH atau pOH larutan penyangga.
3. Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau
sedikit basa atau dengan pengenceran
4. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
I.

Tujuan Pembelajaran
1. Melalui simulasi dan diskusi kelas, siswa dapat membedakan larutan
penyangga dan buka larutan penyangga.
2. Melalui diskusi kelas, siswa mampu menghitung pH atau pOH larutan
penyangga.
3. Melalui diskusi kelas siswa dapat menghitung pH larutan penyangga
dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran
4. Melalui diskusi kelas, siswa mampu menjelaskan fungsi larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Nilai-nilai Karakter

Melalui simulasi dan diskusi kelas, diharapkan dapat memotivasi siswa


untuk meningkatkan rasa ingin tahu, disiplin, kerja keras, kreatif, jujur dalam
membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga, menentukan pH
dan pOH larutan penyangga, mampu menentukan pH larutan penyangga setelah
ditambah sedikit asam, sedikit basa atau dengan pengenceran dan mampu
menyebutkan fungsi dari larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
II.

Materi Ajar
1. Menentukan Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat

mempertahankan harga pH walaupun ditambahkan asam, basa atau pengenceran.


pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah asam,
basa, dan air.
Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa.
a. Larutan penyangga asam
Larutan penyangga asam dibentuk dari campuran asam lemah dengan basa
konjugasinya.
Komponen pembentukan larutan penyangga
Asam lemah
Basa konjugasi

Garam pembentuk basa

konjugasi
CH3COOH
CH3COOCH3COONa , (CH3COO)2Ca
HCOOH
HCOOHCOONa , (HCOO)2Ca
H3PO4
H2PO4
NaH2PO4
Campuran senyawa yang terdiri dari asam lemah dan garamnya dari basa
kuat akan membentuk larutan penyangga yang bersifat asam karena terdapat sisa
asam.

b. Larutan penyangga basa


Larutan penyangga basa dibentuk dari campuran basa lemah dengan asam
konjugasinya.
Komponen pembentukan larutan penyangga
Basa lemah
Asam konjugasi
NH4OH

NH4+

Garam pembentuk asam


konjugasi
NH4Cl , (NH4)2SO4

Campuran senyawa yang terdiri dari basa lemah dan garamnya dari asam
kuat akan membentuk larutan penyangga yang bersifat basa karena terdapat sisa
basa.
Contoh 1.
Apakah terjadi larutan penyangga jika sebanyak 100 mL HNO 2 0,1 M direaksikan
dengan 40 mL NaOH 0,1 M?
Jawab:
HNO3 +

NaOH

NaNO
2

+ H2O

Awal : 10 mmol

4 mmol

Reaksi : 4 mmol

4 mmol

4 mmol

4 mmol

Akhir : 6 mmol

4 mmol

4 mmol

Karena mol NaOH lebih kecil, maka NaOH berfungsi sebagai reaksi pembatas.
Sehingga tidak ada sisa basa kuat NaOH, sebab yang tersisa adalah asam lemah
HNO2. Karena terdapat sisa asam lemah dari reaksi tersebut maka larutan yang
terbentuk merupakan larutan penyangga.
Sifat-sifat dari larutan penyangga yaitu :
1. pH larutan penyangga praktis tidak berubah dengan penambahan
sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran.
2. pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau
basa kuat yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa
kuat

yang

ditambahkan

menghabiskan

komponen

larutan

penyangga itu, maka pH larutan akan berubah drastis.


3. Daya penyangga suatu larutan buffer bergantung pada jumlah mol
komponennya,

yaitu

jumlah

mol

asam

lemah

dan

basa

konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya.


2. Menghitung pH dan pOH Larutan Penyangga

pH larutang penyangga bergantung pada Ka asam lemah atau Kb basa lemah


serta bergantung pada perbandingan konsentrasi asam dengan konsentrasi basa
konjugasi atau konsentrasi basa dengan asam konjugasi larutan tersebut.
a. Larutan Penyangga Asam
Misalnya CH3COOH dan CH3COO-. CH3COOH merupakan asam lemah
yang dalam air akan terionisasi sebagian..
CH3COOH(aq)

CH3COO-(aq) + H+

C H 3 CO O

+
H

K a=

CH 3 COO

CH
[ 3 COOH ]
+=K a

[H]

pH = - log [H+]
cara lain:
+=K a

mmol asam
mmol garam
[ H ]

pH = - log [H+]
Contoh 1
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL
larutan
CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan CH3COONa 0,1 M.
(KaCH3COOH = 1,8 105)
Jawab:

50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL CH3COONa 0,1 M


mol CH3COOH = 50 mL 0,1 mmol/mL= 5 mmol
mol CH3COONa = 50 mL 0,1 mmol/mL= 5 mmol
+
H

+
H

+
H

+
H

pH =log
pH =log 1,8 105
pH=50,26=4,74
b. Larutan Penyangga Basa
Misalnya NH3 dan asam konjugasinya NH4+
NH3(aq) + H2O(l)
+
N H 4

OH

K b=
+

N H4

[ N H 3]
=K b

[ OH ]

NH4+(aq) + OH-(aq)


OH

+
N 4

[ NH 3 ]

log
+
N4

pOH= pK b log

[ NH 3 ]

pH = 14-pOH
cara lain:
=K b

mmol basa
mmol garam

[ OH ]


OH

log
pOH= pK b log

mmolbasa
mmol garam

pH = 14-pOH
Contoh 2
Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 105) dicampur dengan 100 mL larutan
NH4Cl 0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!
Jawab:
50 mL NH3 0,1 M + 100 mL NH4Cl 0,5 M
mol NH3 = 50 mL 0,1 mmol/mL = 5 mmol
mol NH4Cl = 100 mL 0,5 mmol/mL = 50 mmol


OH

OH

OH

OH

pOH=log
pOH=log105 .101
pOH=6
pH=14 pOH

pH=146=8

3. pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau


sedikit basa atau dengan pengenceran
pH larutan penyangga tidak berubah, meskipun ke dalam larutan
ditambahkan sedikit air, sedikit asam, ataupun sedikit basa. Hal tersebut berbeda
dengan bukan larutan penyangga misalnya air murni, air akan bertambah basa jika
ditambahkan basa dan bertambah asam jika ditmbahkan dengan asam. Larutan
penyangga dapat mempertahankan pH larutan karena terjadi reaksi kesetimbangan
ketika ditambahkan asam atau basa. Contohnya larutan penyangga yang
mengandung asam lemah misalnya CH3COOH, reaksinya adalah sebagai berikut:
CH3COOH (aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O +(aq)
Jika ke dalam larutan ditambahkan sedikit asam kuat, ion H + dari asam kuat segera
ditangkap oleh basa konjugasinya. Reaksinya adalah sebagai berikut:
CH COOH (aq)
CH COO- + H +
3

(aq)

(aq)

Ketika jumlah larutan asam ditambahkan dari luar, komponen ion CH3COO- dan
H+ bekerja untuk menetralkan larutan asam. Akibatnya, kesetimbangan bergeser
ke kiri. Jumlah ion CH3COO- akan berkurang dan sebaliknya, akan meningkatkan
jumlah molekul CH3COOH.
Jika kedalam larutan penyangga ditambahkan sedikit basa kuat, giliran asam
lemah yang menangkap ion OH- dari basa kuat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
CH3COOH (aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
Ketika sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar, komponen CH 3COOH dan
ion OH- bekerja untuk menetralkan larutan basa. Akibatnya, keseimbangan asam
lemah bergeser ke kanan dan jumlah molekul CH 3COOH berkurang dan
sebaliknya ion CH3COO- bertambah.
Pada larutan penyangga yang mengandung basa lemah, misalnya NH4OH,
ion H+ yang dihasilkan oleh penambahan sedkit asam kuat segera ditangkap oleh
basa lemah. Reaksinya adalah sebagai berikut:
H+ + NH4OH NH4+ + H2O
Ketika jumlah larutan asam ditambahkan dari luar, komponen NH 3 bekerja
untuk menetralkan larutan asam ion H+. Akibatnya, kesetimbangan bergeser ke
kiri. Jumlah molekul NH3 akan berkurang dan sebaliknya jumlah ion NH4 + akan
meningkat. Reaksinya adalah sebagai berikut
NH3 (aq) + H + (aq) NH4+ (aq)
Adapun ion OH- yang berasal dari penambahan basa kuat, segera ditangkap oleh
asam konjugasinya. Reaksinya adalah sebagai berikut:
NH4+ + OH- NH4OH
Ketika sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar, komponen NH 4 + ion bekerja
untuk menetralisir larutan basa OH-. Akibatnya, keseimbangan basa lemah
bergeser ke arah kanan. Jumlah ion NH 4

akan berkurang, dan sebaliknya akan

meningkatkan jumlah molekul NH3.


NH4 + (aq) + OH-(aq) NH 3 (aq) + H2O (l)
Contoh 1
Larutan penyangga sebanyak 1 L mengandung NH 3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. Jika
diketahui Kb NH3 = 1,8 105, maka tentukan
a. pH larutan penyangga,
b. pH larutan penyangga jika ditambahkan akuades sebanyak 19 L.
Jawab
a. Molaritas asam konjugasi NH4+ diperoleh dari ionisasi NH4Cl
NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl-(aq)
Awal : 0,1 mol

Reaksi : 0,1 mol

0,1 mol

0,1 mol

Akhir :

0,1 mol

0,1 mol

pOH larutan penyangga dapat ditentukan sebagai berikut:


pOH= pK b log

mol basa
mol garam

pOH=log ( 1,8 105) log

0,1 mol
0,1 mol

pOH=( log1,8+ log10 5 )log1


( 0,265 )0=4,74
pH larutan penyangga NH3/NH4+ dapat dihitung sebagai berikut:
pH = 14 pOH
pH = 14 4,74 = 9,26
Jadi pH larutan penyangga NH3/NH4+ sebebsar 9,26
b. Setelah ditambah aquades, maka volume larutan menjadi 20 L. Dengan
rumus pengenceran, molaritas masing masing zat setelah pengenceran
dapat diketahui.
V M 1 1 L 0,1 M
M NH 3= 1
=
=0,005 M
V total
20 L
M NH 4 Cl=

V 2 M 2 1 L 0,1 M
=
=0,005 M
V total
20 L

Molaritas asam konjugasi NH4+ diperoleh dari ionisasi NH4Cl


NH4Cl (aq) NH4+ (aq) +
Awal : 0,005 mol

Cl-(aq)
-

Reaksi : 0,005 mol

0,005 mol

0,005 mol

Akhir :

0,005 mol

0,005 mol

pOH larutan penyanggasetelah diencerkan dapat ditentukan sebagai berikut:


pOH= pK b log

mol basa
mol garam

pOH=log ( 1,8 105) log


pOH=( log1,8+ log10 5 )log1
( 0,265 )0=4,74

0,005 mol
0,005 mol

pH larutan penyangga NH3/NH4+ dapat dihitung sebagai berikut:


pH = 14 pOH
pH = 14 4,74 = 9,26
Jadi pH larutan penyangga NH3/NH4+ setelah pengenceran sebebsar 9,26
Contoh 2
Sebanyak 1 L larutan penyangga mengandung CH 3COOH 0,1 M dan CH3COONa
0,1 M. Jika Ka CH3COOH = 1,8 105, maka tentukan
a. pH larutan penyangga,
b. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL HCl 0,1 M,
c. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M.
Jawab:
a. Jumlah mol basa konjugasi CH3COO- diperoleh dari garam CH3COONa.
Mol CH3COOH = M.V
= 0,1 M . 1 L
= 0,1 mol
Mol CH3COONa = M.V
= 0,1 M . 1 L
= 0,1 mol
pH larutan penyanggadapat ditentukan sebagai berikut:
+
H

+
H

+
H

+
H

pH =log
pH =log 1,8 105
pH=50,26=4,74
Jadi pH larutan penyangga sebesar 4,74
b. pH larutan penyangga setelah ditambahkan 10 mL HCl 0,1 M
Jumlah mol HCl = 0,01 L x 0,1 mol L-1 = 0,001 mol

Jika ditambah 0,01 L HCl 0,001 mol maka:


Mol CH3COOH akan bertambah, menjadi = 0,1 mol + 0,001 mol
= 0,101 mol
Mol CH3COONa akan berkurang, menjadi = 0,1 mol - 0,001 mol
= 0,099 mol
pH larutan penyangga setelah ditambah asam kuat HCl dapat ditentukan sebagai
berikut:
+
H

+
H

+
H

+
H

pH =log
pH =log 1,8 105 .log 1,02
pH=( 0,265 )0,0008=4,73
Jadi pH larutan penyangga jika ditambah 0,01 L HCl 0,001mol sebesar 4,73
c. pH larutan penyangga setelah ditambahkan 10 mL NaOH 0,1 M
Jumlah mol NaOH = 0,01 L 0,1 mol L1 = 0,001 mol
Jika ditambah 0,01 L NaOH 0,001 mol maka:
Mol CH3COOH akan berkurang, menjadi = 0,1 mol - 0,001 mol
= 0,099 mol
Mol CH3COONa akan bertambah, menjadi = 0,1 mol + 0,001 mol
= 0,101 mol
pH larutan penyangga setelah ditambah basa kuat NaOH dapat ditentukan sebagai
berikut:
+
H

+
H

+
H

+
H

pH =log
pH =log 1,8 105 .log 0,9
pH=( 0,265 )0,04=4,78
Jadi pH larutan penyangga jika ditambah 0,01 L NaOH 0,001mol sebesar 4,78.
4. Fungsi Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup
a. Berfungsi untuk kesetimbangan pH dalam ginjal, terdapat dalam sel yang
berisi cairan yaitu H2PO4- dan HPO42b. Berfungsi mempertahankan pH darah agar tetap 7,35 7,45 yaitu terdapat
H2CO3 dan HCO3c. Dalam industry kimia larutan penyangga berperan agar obat-obatan (obat
mag, obat tetes mata) mempunyai pH tertentu dan dapat larut dalam darah
III.

Metode Pembelajaran
Pendekatan : Induktif
Metode
: Pemberian informasi-diskus kelas-tanya jawab

IV.

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Memberikan apersepsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan
motivasi dengan memberikan contoh yang berkaiatan dengan kehidupan
sehari hari mengenai larutan penyangga melalui media pembelajaran
flas.
b. Menjelaskan tujuan dan cakupan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan ini yaitu mengenai cara membedakan larutan penyangga
dan bukan larutan penyangga, cara menghitung pH dan pOH larutan

penyangga, cara kerja dari larutan penyangga untuk menjaga pH jika


ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran dan
juga fungsi dari larutan penyangga pada makhluk hidup.
Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
a.

Menggali kemampuan awal siswa melalui


pertanyaan apa yang dimaksud dengan larutan penyangga?

Elaborasi
a. Siswa dan guru mendiskusikan cara untuk membedakan larutan
penyangga dan bukan larutan penyangga

melalui simulasi dan

pemberian contoh soal yang diselingi dengan tanya jawab.


b. Siswa dan guru mendiskusikan cara menghitung pH dan pOH larutan
penyangga melalui pemberian contoh soal dan latihan soal mengenai
perhitungan pH dan pOH larutan penyangga.
c. Siswa dan guru mendiskusikan cara cara kerja larutan penyangga dalam
menjaga pH jika ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa melalui
pemberian simulasi dan contoh.
d. Siswa dan guru mendiskusikan fungsi larutan penyangga dalam
kehidupan melalui tanya jawab.
e. Siswa diberikan latihan soal

mengenai cara menentukan larutan

penyangga dan menghitung pH dan pOH larutan penyangga.


Konfirmasi
a. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendiskusikan
kembali materi yang kurang dipahami setelah tes penguasaan materi.
b. Siswa yang lain memberikan tanggapan pada pertanyaan siswa
c. Guru memberikan arahan bagi diskusi siswa dan meluruskan konsepkonsep yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir((10 menit)
a. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah berlangsung.

b. Guru menanggapi proses pembelajaran yang telah berlangsung dan


memberikan

pengarahan

mengenai

persiapan

untuk

pertemuan

selanjutnya.
c. Guru memberikan tugas individu pada siswa yang dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
V.

Penilaian
a. Bentuk tagihan
Kognitif

: Tugas individu, Tes Penguasaan Materi

Afektif

: Kejujuran, Keaktifan, Kedisplinan, Kerjasama

Psikomotor

: Keterampilan mengkomunikasikan jawaban

b. Instrumen tagihan
Tugas individu : mengerjakan soal latihan yang ada pada buku ajar
Tes Penguasan Materi (terlampir)
Lembar observasi afektif siswa (terlampir)
VI. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Papan tulis, spidol, LCD dan media pembelajaran flas
Buku:
Partana, Fajar. 2009. MARI BELAJAR KIMIA Untuk SMA-MA
Kelas

XI

IPA.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.


Utami, Budi. 2009. Kimia 2 untuk SMA-MA Kelas XI Program
Ilmua

Alam.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.


VII.

Penilaian
a. Bentuk Tagihan
Kognitif : Tugas Individu
Afektif : Kehadiran ,keaktifan ,partisipasi
Psikomotor : Keterampilan mengkomunikasikan hasil pembelajaran.
b. Instrumen tagihan
Tugas : mengerjakan soal latihan yang ada pada buku ajar

Mengetahui,
Guru Pamong

Singaraja, 9 Pebruari 2014


Mahasiswa Praktikan

Drs. I Wayan Padayasa


NIP. 19631231 199103 1130

Kadek Bara Yelsteinnia


NIM. 1013031030

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Mengetahui,
Kep. SMA LAB UNDIKSHA Singaraja
TES PEMAHAMAN SISWA

Topik

: Larutan Penyangga

Waktu
Drs. Ngadiran Kartowasono,M.Pd
NIP. 19510808 198103 1 003
A. Petunjuk Pengerjaan

: 45 menit
Drs. Wayan Sukarta, M.Pd.
NIP. 19620128 198603 1 007

Diskusikan dengan kelompok anda dan lakukan penelusuran literatur sebagai


bahan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan berikut ini!
B. Pertanyaan
1. Menentukan Larutan Penyangga
Periksalah apakah campuran larutan berikut bersifat penyangga atau tidak.
a. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M
b. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,2 M
c. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M
2. Tentukan pH larutan bila 25 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan
dengan 25 mL larutan KOH 0,1 M (Ka CH3COOH = 105)!
3. 100 mL larutan yang mengandung CH3COOH 0,01 mol dan CH3COONa
0,02 mol dan Ka = 105.
Tentukan:
a. pH larutan
b.

pH larutan bila ditambah 0,001 mol HCl

c.

pH larutan bila ditambah 0,001 mol NaOH

d.

pH larutan bila diencerkan dengan menambah 100 mL air

4. Sebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup !

(skor maksimal : 10)

Kunci Jawaban :
1. Penentuan larutan penyangga.
a. Campuran dari 50 ml larutan CH3COOH 0,1M dengan 50 ml larutan
Ca(CH3COO)2 0,1M bersifat penyangga karena mengandung asam lemah
CH3COOH dan basa konjugasinya yaitu ion CH3COO- yang berasal dari
Ca(CH3COO)2.
(skor 1)
b. Campuran dari 50 ml larutan CH3COOH 0,1M dengan 50 ml larutan
NaOH 0,2M tidak bersifat penyangga karena tidak ada sisa asam kuat
CH3COOH .

CH3COOH + OHAwal : 5 mmol

10 mmol

Reaksi : 5 mmol

5 mmol

Akhir :

CH3COO- + H2O
-

5 mmol

5 mmol

5 mmol

5 mmol

5 mmol

(skor 1)
c. Campuran dari 100 ml larutan CH3COOH 0,1M dengan 50 ml larutan
NaOH 0,1M bersifat penyangga karena CH 3COOH akan beraksi dengan
sebagian ion OH- dari NaOH membentuk ion CH3COO-.

CH3COOH + OH-

CH3COO- + H2O

Awal : 10 mmol

5 mmol

Reaksi : 5 mmol

5 mmol

5 mmol

5 mmol

Akhir : 5 mmol

5 mmol

5 mmol

Jadi dalam campuran terdapat sisa 5 mmol CH 3COOH (asam lemah) dan
dihasilkan 5 mmol ion CH3COO- (basa konjugasi dari CH3COONa).
(skor 1)
2. Penentuan pH larutan.
CH3COOH + KOH CH3COOK + H2O
Awal

5 mmol

Reaksi :

2,5 mmol

2,5 mmol

2,5 mmol

2,5 mmol

Akhir

2,5 mmol

2,5 mmol

mmol asam
mmolg aram
[H+] = Ka.

2,5mmol
2,5mmol
= 105
= 105
pH

= log 105
=5
(skor 1)

3. Menghitung pH larutan.
a. pH larutan
[CH3COOH] = 0,01 mol/0,1 liter = 0,1 M
[CH3COONa] = 0,02 mol/0,1 liter = 0,2 M
+=K a

105 .

mol asam
mol garam
H

0,1 mol
0,2 mol

1
105
2

+
H

pH =log
log

( 12 . 10 )

5log0,5
50,3010

`(skor 1)

4,7

(skor 1)
b. pH larutan bila ditambah 0,001 mol HCl
CH3COOH = 0,01 mol

Ditambahkan 0,001 mol HCl

CH3COONa = 0,02 mol

Reaksi yang terjadi :


CH3COONa

Awal :

HCl

CH3COOH + NaCl

0,02 mol

0,001 mol

0,01 mol

Reaksi : 0,001 mol

0,001 mol

0,001 mol

Sisa

0,019 mol

(reaksi bergeser ke kanan)


+
H

105 .

0,011 mol
0,019 mol

11 5
10
19

+
H

pH =log
log

( 1119 . 10 )
5

0,011 mol

5log

11
19
5,24

(skor 1)
c. pH larutan bila ditambah 0,001 mol NaOH
CH3COOH = 0,01 mol

Ditambahkan 0,001 mol NaOH

CH3COONa = 0,02 mol


Reaksi yang terjadi :
CH3COOH
Awal :

NaOH

CH3COONa + H2O

0,01 mol

0,001 mol

0,02 mol

Reaksi : 0,001 mol

0,001 mol

0,001 mol

Sisa

0,009 mol

(reaksi bergeser ke kanan)

+=K a

105 .

mol asam
mol garam
H

0,009 mol
0,021 mol

9 5
10
21

+
H

pH =log
log

( 219 . 10 )
5

0,021 mol

5log

9
21
5,37

(skor 1)
d. pH larutan bila diencerkan dengan menambah 100 mL air
CH3COOH = 0,01 mol
CH3COONa = 0,02 mol

Ditambahkan 100 ml air maka


volume larutan menjadi 200 ml atau
0,2 liter

+
H

105 .(0,01mol )/(0,02 mol)


1
5
.10
2

+
H

pH =log
log

( 12 . 10 )
5

5log0,5
50,3010

4,7
(skor 1)
4. Fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup antara lain :
- System larutan penyangga dalam sel

Larutan penyangga dalam sel berfungsi untuk mempertahankan pH


yang terdiri dari campuran asam lemah dihidrogen fosfat (H 2PO4-) dan
basa konjugasinya monohidrogen fosfat (HPO42-)
-

System larutan penyangga dalam cairan antarsel


Larutan penyangga dalam sel berfungsi untuk mempertahankan pH
yang terdiri dari campuran asam karbonat (H 2CO3) dan basa
konjugasinya yaitu ion karbonat (HCO3-)

System larutan penyangga dalam darah


Larutan penyangga dalam darah berfungsi untuk mengatur pH darah
normal (7,35-7,45). Berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh atau zat
hasil metabolism yang kemudian diserap ke dalam darah, sangat
mempengaruhi harga pH darah. Dengan adanya larutan penyangga,
penurunan atau kenaikan pH secara drastis dapat dicegah.
(skor 1)

Nilai=

skor yang diperoleh


100
10

ASPEK
PENILAIAN
A.1Antusias
me dalam
mengajuk
an
pendapat
S
k
o
r
4

Kriteria

Mengajuk

NOMER ABSEN SISWA


1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

ASPEK
PENILAIAN
an
pendapat,
saran,
sanggahan
,
klarifikasi
3

> 5 kali.
Mengajuk
an
pendapat,
saran,
sanggahan
,
klarifikasi
<5 dan >3

kali.
Mengajuk
an
pendapat,
saran,
sanggahan
,
klarifikasi

2 kali
Tidak
mengajuk
an
pendapat,
saran,
sanggahan

NOMER ABSEN SISWA


1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

NOMER ABSEN SISWA

ASPEK
PENILAIAN
,
klarifikasi.
A.2
Antusias
me Siswa
dalam
Bertanya
S Kriteria
k
o
r
4

Dapat
mengajuk
an
pertanyaa
n

secara

jelas,
lengkap
dan
3

ilmiah.
Dapat
mengajuk
an
pertanyaa
n

secara

jelas,
lengkap,
namun
sedikit
unsur
ilmiahnya.

1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

NOMER ABSEN SISWA

ASPEK
PENILAIAN
2

Dapat
mengajuk
an
pertanyaa
n,

secara

jelas,
namun
kurang
1

lengkap.
Kurang
dapat
mengajuk
an
pertanyaa
n

secara

jelas.

A.3Antusias
me Siswa
dalam
Menjawa
b
Pertanyaa
n
S
k
o
r
4

Kriteria

Siswa
berusaha

1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

NOMER ABSEN SISWA

ASPEK
PENILAIAN
menjawab
pertanyaa
n

siswa

lain

atau

guru
dengan
baik
3

dan

benar.
Siswa
berusaha
menjawab
masalah
atau
pertanyaa
n

siswa

lain

atau

guru
kurang
2

benar.
Siswa
berusaha
menjawab
masalah
atau
pertanyaa
n
lain

siswa
atau

guru,
namun
masih ada

1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

NOMER ABSEN SISWA

ASPEK
PENILAIAN
unsur
1

keraguan.
Siswa
kurang
berusaha
menjawab
masalah
atau
pertanyaa
n

yang

disampaik
an

siswa

lain

dan

guru.
A.4
Menghargai
orang lain
S
k
o
r
4

Kriteria

Memberi
kesempata
n pada >
80 %
anggota/
peserta
bertanya
atau
berpendap
at

1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

ASPEK
PENILAIAN
3

Memberi
kesempata
n pada 6180%
anggota/p
eserta
bertanya
atau
berpendap

at
Memberi
kesempata
n pada 4169%
anggota/p
eserta
bertanya
atau
berpendap

at
Memberi
kesempata
n pada
kurang
40%
anggota/p
eserta
bertanya
atau
berpendap

NOMER ABSEN SISWA


1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

ASPEK
PENILAIAN
at

NOMER ABSEN SISWA


1234567891 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6

Anda mungkin juga menyukai