LARUTAN PENYANGGA
1. Larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugatnya atau basa lemah dan asam
konjugatnya yang mana fungsi dari larutan ini ialah untuk mempertahankan pH larutan
agar tetap stabil meski ditambahakan sedikit asam atau sedikit basa, disebut larutan…..
a. Larutan Penyangga
b. Hidrolisis
c. Larutan Elektrolit
d. Larutan Aerosol
e. Emulsi
Dari data percobaan di atas, tentukan larutan manakah yang termasuk larutan penyangga?
a. P dan Q
b. Q dan R
c. Q dan S
d. P dan R
e. S dan T
Jawab : Larutan penyangga, saat ditambah sedikit air, sedikit basa, dan sedikit asam, pH
nya relatif tidak berubah. Jika berupah, perubahannya pun sangat kecil. Jadi yang
termasuk larutan penyangga adalah larutan Q dan S.
4. Berapa volume larutan NaOH 0,1 M dan CH3COOH yang harus ditambahkan untuk
membentuk 100 mL larutan penyangga dengan pH 6 …. (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
a. 47,62 Ml
b. 47,63 Ml
c. 47,64 Ml
d. 74,26 Ml
e. 74,36 Ml
Pembahasan :
Jawab: Pertama, kita cari mol NaOH dan CH3COOH terlebih dahulu.
n NaOH = M x V = 0,1 M x (100-V) mL = 10-0,1 V mmol
n CH3COOH = M x V = 0,1 M x V mL = 0,1 V mmol
Kemudian, reaksikan.
V CH3COOH = 52,38 mL
Jadi, V CH3COOH yang diperlukan sebesar 52,38 mL dan V NaOH yang diperlukan
sebesar 47,62 mL.
Jawab :
=8 + log 4,5
[ OH- ] = Kh x 2 x g = Kw x 2 x [ g ]Ka
2x10-5
pOH = - log [ OH- ] = - log 10-5
pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9
pH = 9
9. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH3COONa
adalah ….(Ka = 1,0 × 10–5)
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawab : Larutan tersebut adalah larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan garamnya (CH3COONa). Perumusan untuk larutan penyangga
tersebut adalah:
= gr/Mr
= 6/60
= 0,1
= 0,1
pH = − log [H+]
= − log 10–5
=5
10. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100 ml
larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8×10-5)
a. 9 + log 7,2
b. 10 + log 2,7
c. 11 + log 2,7
d. 12 + log 2,7
e. 13 + log 7,2
Jawab : mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol
200
[OH–] = 1,8 x10 -5 x( 50 )
= 7,2 x 10 -5
pOH = – log 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
11. 100 mL larutan NH3 0,2 M (Kb = 10−5 dicampur dengan 50 mL larutan NH4Cl 0,25 M.
Berapakah pHnya ?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Jawab :
= 5 – log 0,1
=5+1
=6
pH = 14 – 6 = 8
12. Suatu larutan diketahui memiliki nilai Ph sebesar 3. Tentukan besar konsentrasi ion 𝐻 +
dalam larutan tersebut!
a. 10−3
b. 9−2
c. 9−3
d. 10−2
e. 9−4
Pembahasan :
pH = 3
[𝐻 + ] = ….
- Log [𝐻 + ] = 3
Log [𝐻 + ] = -3
Log [𝐻 + ] = log 10−3
[𝐻 + ] = 10−3 M
13. Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion 𝐻 + sebesar 2 x 10−4 M.
Gunakan nilai log 2 = 0,3
a. 3,5
b. 3,6
c. 3,7
d. 3,8
e. 3,9
Pembahasan :
[𝐻 + ] = 2 x 10−4
pH = - Log [𝐻 + ]
= - log (2 x 10−4)
= 4 log 10 – log 2
= 4 - 0,3 = 3,7
14. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat sebagai penyangga:
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan :
Dalam cairan intrasel tubuh selalu dihasilkan zat-zat yang bersifat asam maupun basa.
Kestabilan pH dalam larutan ini harus tetap dijaga agar metabolisme tubuh tetap
berlangsung dengan lancar. Sistem penyangga yang terdapat pada cairan intrasel tersebut
adalah buffer fosfat, yaitu H2PO4− dan HPO42−.
Jadi, larutan penyangga yang terdapat dalam cairan intrasel adalah penyangga fosfat (E).
1. NH4+
2. NH3
3. CO32−
4. HCO3−
5. H2CO3
Senyawa/ion yang berfungsi sebagai penyangga pada cairan luar sel adalah ….
Pembahasan
Cairan luar sel atau ekstrasel adalah cairan dalam darah. pH dalam darah berkisar 7,4. pH
sebesar ini akan tetap stabil karena adanya sistem buffer karbonat dalam darah.
Penyangga karbonat tersebut adalah HCO3− dan H2CO3.
Jadi, senyawa atau ion yang berfungsi sebagai larutan dapar pada cairan ekstrasel adalah
buffer karbonat, yaitu larutan nomor 4 dan 5 (E).
16. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH3COONa
adalah ….
(Ka = 1,0 × 10–5)
A. 1
B. 5
C. 7
D. 9
E. 12
Pembahasan
Larutan tersebut adalah larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah (CH3COOH)
dan garamnya (CH3COONa). Perumusan untuk larutan penyangga tersebut adalah:
dengan:
= 10–5
pH = − log [H+]
= − log 10–5
=5
pH setelah penambahan
Larutan pH Awal
sedikit asam sedikit basa
A. P dan Q
B. Q dan R
C. R dan S
D. R dan T
E. S dan T
Pembahasan
Sementara itu, larutan yang lain (P, S, dan T) cenderung mengalami lonjakan pH
terhadap penambahan sedikit asam dan basa.
Jadi, larutan yang merupakan larutan penyangga adalah larutan Q dan R (B).
18. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat larutan penyangga.
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan ekstrasel makhluk hidup adalah nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan
Larutan penyangga alami yang terdapat dalam cairan ekstrasel makhluk hidup adalah
penyangga karbonat, yaitu H2CO3 dan HCO3−. Larutan penyangga ini berfungsi untuk
mempertahankan pH darah sekitar 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 atau naik
di atas 7,8.
1. H2CO3
2. H2SO4
3. H2PO4−
4. HCO3−
5. HPO42−
Pasangan ion/senyawa yang berguna sebagai penyangga pada ekstrasel adalah ....
Pembahasan
Larutan penyangga mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau
basa lemah dengan asam konjugasinya. Jika suatu asam lemah mengandung CO3 maka
basa konjugasinya juga harus mengandung CO3. Bedanya, yang mempunyai jumlah atom
H lebih besar adalah asam.
Berikut ini adalah asam lemah dan basa konjugasinya yang terdapat pada soal.
H2CO3 HCO3−
H2SO4 HSO4−
H2PO4− HPO42−
Berdasarkan tabel di atas, yang sesuai dengan opsi jawaban hanya H2CO3 dan HCO3−.
Secara kebetulan pasangan asam basa konjugasi ini merupakan penyangga alami yang
terdapat dalam cairan ekstrasel makhluk hidup. Sedangkan H2PO4− dan terdapat HPO42−
dalam cairan intrasel.
Jadi, pasangan ion/senyawa yang berguna sebagai penyangga ekstrasel adalah nomor 1
dan 4 (B).
20. Perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi CH3COOH dengan NaOH berikut!
Daerah kurva yang merupakan larutan penyangga adalah ....
A. R
B. T
C. Z
D. Y
E. Q
Pembahasan
Pada soal di atas, asam asetat atau CH3COOH yang bersifat asam lemah dititrasi oleh
NaOH yang bersifat basa kuat. Pada awal titrasi, asam asetat cenderung
mempertahankan pH-nya. Tetapi jika titrasi dilanjutkan maka asam asetat sudah tidak
dapat lagi mempertahankan pH-nya. pH-nya akan semakin naik sampai menjadi basa.
Jadi, kurva yang merupakan larutan penyangga adalah kurva awal titrasi yang
cenderung mendatar, yaitu Q (E).Larutan penyangga adalah larutan yang berfungsi
untuk mempertahan pH dari penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.
Pada soal di atas, asam asetat atau CH3COOH yang bersifat asam lemah dititrasi oleh
NaOH yang bersifat basa kuat. Pada awal titrasi, asam asetat cenderung
mempertahankan pH-nya. Tetapi jika titrasi dilanjutkan maka asam asetat sudah tidak
dapat lagi mempertahankan pH-nya. pH-nya akan semakin naik sampai menjadi basa.
Jadi, kurva yang merupakan larutan penyangga adalah kurva awal titrasi yang
cenderung mendatar, yaitu Q (E).
Soal dan Pembahasan
HIDROLISIS
1. Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah...
A. NH4Cl
B. CH3COONa
C. K2SO4
D. CH3COONa
E. CH3COOK
Pembahasan :
Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam kuat dan
basa kuat. K2SO4 berasal dari KOH dan H2SO4 yang masing-masing berturut-turut
merupakan basa kuat dan asam kuat.
Pembahasan :
Hidrolisis sempurna terjadi pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
NH4CH3COO berasal dari asam lemah dan basa lemah.
3. Dari beberapa larutan berikut ini yang mengalami hidrolisis parsial adalah...
A. K2SO4
B. CH3COONa
C. NaCl
D. NH4CN
E. MgSO4
Pembahasan :
Hidrolisis parsial terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah atau
terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. CH3COONa terbentuk dari asam lemah dan basa
kuat jadi terhidrolisis parsial.
Pembahasan :
Data: mol NaOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol mol CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5
mmol
5. Tentukan pH larutan NH4Cl 0,01 M yang terhidrolisis 1 %.
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1
E. 0
Pembahasan:
Terhidrolisis 1% artinya dari 0,01 M ini yang dapat bereaksi dengan air sebanyak 1% x
0,01 M = 0,0001 M
NH4+ + H2O ⇌ NH3 + H3O+
[NH4+] = [H3O+] = 0,0001 M
pH = –log [H3O+] = –log 0,0001 = 4
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
Pembahasan
Reaksi hidrolisis yang bersifat asam pada reaksi di atas ditandai dengan dihasilkannya ion
H+. Sedangkan reaksi hidrolisis yang bersifat basa ditandai dengan dihasilkannya ion
OH−.
Dengan demikian, reaksi nomor 1, 2, dan 4 adalah reaksi hidrolisis untuk garam yang
bersifat basa. Sedangkan reaksi nomor 3 dan 4 merupakan reaksi hidrolisis yang
garamnya bersifat asam.
Jadi, reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam adalah reaksi nomor 3 dan 4 (D).
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Pembahasan
Garam yang bersifat basa adalah garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat.
Untuk mengetahui senyawa termasuk asam kuat atau lemah, basa kuat atau lemah,
sebaiknya dihafal tabel berikut ini:
HClO4 H2CO3
HCN
Sekarang kita periksa satu per satu dengan berpedoman pada tabel di atas.
1. Na2CO3 berasal dari NaOH dan H2CO3 (basa kuat + asam lemah → basa).
2. NaCN berasal dari NaOH dan HCN (basa kuat + asam lemah → basa).
3. NH4Cl berasal dari NH4OH dan HCl (basa lemah + asam kuat → asam)
4. CH3COONa berasal dari CH3COOH dan NaOH (asam lemah + basa kuat → basa)
5. KCl berasal dari KOH dan HCl (basa kuat + asam kuat → netral)
Jadi, pasangan garam yang bersifat basa sesuai dengan opsi yang ada adalah pasangan
nomor 1 dan 2 (A).
A. 5 − log 1
B. 7 + log 1
C. 9 + log 1
D. 13 − log 2
E. 13 + log 2
Pembahasan
Ciri utama bahwa soal ini harus dikerjakan dengan rumus hidrolisis adalah karena jumlah
mol pereaksinya (asam dan basa) adalah sama.
Pada reaksi tersebut, koefisien asam, basa, dan garam adalah sama sehingga jumlah mol
garam sama dengan jumlah asam atau basa.
Sedangkan volume garam merupakan campuran volume asam dan basa sehingga
Karena garam yang terbentuk berasal dari basa lemah dan asam kuat maka garam tersebut
bersifat asam yang nilai pH-nya dapat dicari melalui rumus berikut ini.
= 1 × 10−5
pH = 5 − log 1
Jadi, pH larutan yang terjadi pada reaksi hidrolisis garam tersebut adalah 5 - log 1 (A).
Jika Kw air = 10−14 dan Ka HNO2 = 5 × 10−4 maka besar pH campuran tersebut adalah ….
A. 1
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
Pembahasan
Karena semua koefisien sama, maka
= 10−6
pOH = 6
pH = 14 − 6
=8
10. Sebanyak 100 ml larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 0,2
M. Jika Ka CH3COOH = 10−5 maka pH larutan setelah dicampur adalah ….
A. 2
B. 4
C. 5
D. 6
E. 9
Pembahasan
= 10−5
pOH = 5
pH = 14 − 5
=9
11. Larutan 25 ml CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 25 ml NaOH 0,2 M sesuai reaksi:
A. 5 − log 2
B. 7 + log 1
C. 9 + log 1
D. 13 − log 2
E. 13 + log 2
Pembahasan :
Karena mol CH3COOH sama dengan mol NaOH maka pada reaksi tersebut terjadi
hidrolisis garam. Mol garam juga sama dengan 5 mmol karena perbandingan koefisiennya
sama. Sedangkan volumenya merupakan volume campuran (25 ml + 25 ml = 50 ml)
karena garam tersebut terhidrolisis dalam air. Sehingga konsentrasi molar garam tersebut
adalah:
Hidrolisis garam tersebut berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga garamnya
bersifat basa. Dengan demikian rumus hidrolisisnya adalah:
Jadi, pH larutan yang terbentuk adalah 9 + log 1 (C).
12. apabila 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampurkan dengan 50 mL CH#COOH 0,5 M, jadi
hitunglah pH campuran yang terjadi (Ka = 10-6) !
a. 9 + log 5
b. 10 + log 5
c. 11 + log 5
d. 12 + log 5
e. 13 + log 5
Penyelesaian:
KOH + CH3COOK + H2O
pH = 14 – (5 – log 5) = 9 + log 5
Penyelesaian:
pH = – log 10-5 = 5
a. – 9,5
b. – 10,5
c. – 10,4
d. – 10,3
e. – 9,4
Penyelesaian:
15. Garam berikut yang dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah …
A. CH3COOK
B. HCOONa
C. K3PO4
D. CaSO4
E. Al(CN)3
–> Pembahasan:
Garam yang tidak dapat terhidrolisis dalam air adalah garam yang memiliki pH = 7 atau
garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Obsein D adalah paling tepat karena
garam CaSO4 berasal dari asam kuat H2SO4 dan basa kuat Ca(OH)2
16. Besar [OH-] dalam larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat …
A. Berbanding lurus dengan Ka-nya
B. Berbanding terbalik dengan Ka-nya
C. Berbanding lurus dengan akar kuadrat Ka-nya
D. Berbanding terbalik dengan akar kuadrat Ka-nya
E. Berbanding terbalik dengan konsentrasi molar garamnya
–> Pembahasan:
[OH-] dalam garam dari asam lemah dan basa kuat adalah mengitung [OH-] untuk garam
bersifat basa. Dan, [OH-] berbanding terbalik dengan akar Ka-nya, berbanding lurus
dengan [G].
17. Persaman hidrolisis suatu senyawa adalah F- + air ⇌ HF + OH-. Rumus garam yang
mengalami hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas adalah …
A. AlF3
B. NaF
C. BeF2
D. (CH3)2F
E. NH4F
–> Pembahasan:
Garam yang mampu mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari spesi lemah
dan kuat, dan yang terhidrolisis adalah kation atau anion yang bersifat lemah. Di soal,
anion F- yang mengalami hidrolisis karena bersifat lemah dan berasal dari asam lemah
HF. Garam yang mengandung anion F- ini hanya terhidrolisis parsial (sebagian) karena
kation garamnya bersifat basa kuat, artinya garam yang dimaksud di soal adalah garam
yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Obsein B adalah paling tepat karena garam
NaF berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HF.
18. Larutan NH4NO2 0,01 M mempunyai pH sebesar … (Kb NH4OH = 10^-5 dan Ka HNO2
= 10^-4)
A. 9,5
B. 8,0
C. 6,5
D. 5,5
E. 4,0
–> Pembahasan:
19. Jika larutan garam KX 0,01 M mempunyai pH = 9, harga Ka asam HX sebesar …
A. 10^-8
B. 10^-7
C. 10^-6
D. 10^-5
E. 10^-4
–> Pembahasan:
20. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa dihasilkan dari pencampuran dua
senyawa dengan jumlah mol yang sama, yaitu antara …
A. NH3 dan HCl
B. NH3 dan HCN
C. KOH dan H2SO4
D. KOH dan HCN
e. NaOH dan H2SO4
–> Pembahasan:
Dalam menentukan sifat garam, perhatikan saja spesi kuat dari garam tersebut. Di soal,
garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa, artinya garam ini bersifat basa yang terdiri
dari basa kuat dan asam lemah. Jawaban paling tepat adalah D.