Anda di halaman 1dari 13

LARUTAN PENYANGGA

A. Konsep Larutan Penyangga


Larutan penyangga atau larutan buffer, merupakan larutan yang
terjadi dari campuran asam lemah dengan basa konyugasinya( garamnya)
atau campuran dari basa lemah dengan asam konyugasinya( garamnya).
Misalnya campuran dari asam CH3COOH dengan CH3COONa ( CH3COOH
= asam lemah, CH3COO- = basa konyugasi ). Dengan demikian larutan
penyangga adalah suatu campuran yang terdiri dari asam lemah dengan
garam dari asam lemah tersebut atau campuran dari basa lemah dengan
garam dari basa lemah tersebut. Bagaimana membuat larutan penyangga?
Ada beberapa cara membuat larutan penyangga antara lain:
1) Mencampurkan larutan asam lemah dengan garamnya( basa
konjugasi), misalnya mencampurkan larutan CH3COOH dengan
larutan CH3COONa, larutan H2CO 3 dengan larutan NaHCO3.
2) Mencampurkan basa kuat dengan asam lemah berlebih, sehingga
tersisa asam lemah yang akhirnya merupakan campuran garam
dengan asam lemah. Misalnya mencampurkan 20 mL NaOH 0,1 M
dengan 40 mL CH3COOH 0,1 M.
3) Mencampurkan larutan basa lemah dengan garamnya( asam
konjugasi), misalnya mencampurkan larutan NH4Cl dengan larutan
NH4OH.
4) Mencampurkan asam kuat dengan basa lemah berlebih, sehingga
tersisa basa lemah yang akhirnya merupakan campuran garam
dengan basa lemah. Misalnya campuran 50 mL HCl 0,1 M dengan
100 mL NH4OH 0,1 M.

Gambar 1.1 Contoh larutan penyangga

Larutan penyangga memiliki sifat mampu menahan( penyangga)


perubahan pH bila diencerkan atau ditambah sedikit asam kuat atau basa
kuat, karena ada reaksi kesetimbangan dari asam lemah atau basa
lemah dalam larutan. Bagaimana larutan penyangga dapat
mempertahankan perubahan pH? Hal ini dapat dipahami dari pergeseran
kesetimbangan pada komponen asam lemah atau basa lemah penyusun
larutan penyangga. Misalnya 50 mL larutan penyangga yang terdiri dari
1
campuran CH3COOH 0,1 M dengan larutan CH3COONa 0,1 M. Jika
campuran tersebut diencerkan dengan menambah air sampai volumenya
100 mL, maka konsentrasi CH3COOH dan CH3COONa berubah menjadi
[CH3COOH] = 50/100 (0,1 M) = 0,05 M dan [CH3COONa] = 50/100(0,1 M) =
0,05 M. Dengan demikian perbandingan CH3COOH dengan CH3COONa
tetap seperti semula. Artinya pH larutan tidak berubah walaupun
diencerkan.

Bagaimana jika ditambah 1 mL HCl 0,01 M pada larutan penyangga


tersebut? Hal ini berarti kita menambah ion H+ pada kesetimbangan asam
lemah CH3COOH, seperti berikut

CH3COOH(aq) < == > CH3COO‾(aq) + H+(aq)

Jumlah H+ yang ditambah = 1 mL x 0,01 M = 0,01 mmol = 10-5 mol,


sehingga kesetimbangan bergeser ke kiri, dan CH3COOH bertambah 0,01
mmol menjadi = (50 mL x 0,1 M) + 0,01 mmol = 5,01 mmol. Sedangkan
CH3COONa berkurang sebesar 0,01 mmol dan menjadi = 5-0,01 = 4,99
mmol. Akibatnya perbandingan CH3COOH dengan CH3COONa =5,01/4,99
= 1,004 ≈ 1 yang artinya tetap seperti semula. Dengan demikian pH
larutan tidak mengalami perubahan yang berarti(tetap) walaupun
ditambah sedikit asam kuat.

B. Keasaman(pH) Larutan Penyangga


Konsentrasi ion hidrogen ( H+) atau ion hidroksida ( OHˉ) dalam
larutan penyangga, ditentukan oleh harga perbandingan konsentrasi
asam lemah dengan konsentrasi basa konjugasinya, atau perbandingan
konsentrasi basa lemah dengan konsentrasi asam konjugasinya. Pada
pembuatan larutan penyangga di atas telah dijelaskan bahwa pada
pencampuran asam lemah dengan garamnya maka akan diperoleh
larutan penyangga asam. Sedangkan pada pencampuran basa lemah
dengan garamnya akan diperoleh larutan penyangga basa.
Larutan penyangga asam, akan ada kesetimbangan asam lemah,
misalnya kita beri simbol asam lemah HA dan garamnya NaA.
NaA(aq)  Na+(aq) + A‾(aq)
HA(aq) < == > H+(aq) + A‾(aq)
Tetapan kesetimbangan(Ka) asam HA adalah Ka = [H+][A‾]/[HA]
dan [H+]= Ka[HA]/ [A‾] , dimana [A‾] = [A‾]garam + [A‾]asam ≈ [A‾]garam karena
[A‾]asam sangat kecil akibat dari asam lemah. Dengan demikian,

H   Ka. basa.asam
 
konyugasi
 Ka
mmol.asam
mmol.garam
Dengan kita tahu konsentrasi [H+], maka pH Larutan penyangga asam
adalah
2
pH  pKa  log
asam dengan pKa = -log Ka , pH = -log[H+]
garam
Misalnya; Larutan penyangga terdiri dari campuran CH3COOH 0,1 M
dengan CH3COONa 0,1 M sebanyak 50 mL. Diketahui Ka CH3COOH= 2.
10-5 , tentukan pHnya.
Jawab: 0,1  5  log 2  4,69
pH   log 2.10 5  log
0,1
Larutan penyangga basa, akan ada kesetimbangan basa lemah,
misalnya kita beri simbol basa lemah BOH dengan garamnya BX dengan
ion X‾ berasal dari asam kuat. Kesetimbangan yang terjadi adalah sebagai
berikut
BX(aq)  B+(aq) + X‾(aq)
BOH(aq) < == > B+(aq) + OH‾(aq)
Tetapan kesetimbangan(Kb) basa BOH adalah Kb = [B+][OH‾]/[BOH]

dan [OH‾] = Kb[BOH]/[ B+] dimana [B+] = [B+]garam + [B+]basa ≈ [B+]garam


karena [B+] dari basa sangat kecil. Dengan demikian maka

OH   Kb. asam.basa


 
konyugasi
 Kb
mmol.basa
mmol.garam

Pada penyangga basa, kita peroleh pOH yaitu

pOH  pKb  log


basa dengan pKb = -log Kb dan pOH = -log[OH ‾]
garam
sehingga pH ditentukan dengan persamaan:
pH = 14 - pOH

Misalnya:
Sebanyak 25 mL larutan NH3 0,2 M dicampurkan dengan 25 mL larutan
HCl 0,1 M . Diketahui Kb NH3 = 2. 10-5, tentukan pH campuran.

Jawab: Campuran ini merupakan campuran basa lemah berlebih dengan


asam kuat, sehingga merupakan campuran penyangga. Kita hitung mmol
zat yang bereaksi sebagai berikut:
Mmol NH3 = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
Mmol HCl = 25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol

3
Reaksi:
NH3(aq) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)
awal : 5 mmol 2,5 mmol -
reaksi: 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
sisa : 2,5 mmol - 2,5 mmol

Pada akhir reaksi ada campuran 2,5 mmol NH3(basa lemah) dengan 2,5
mmol NH4Cl(garam), maka terbentuk larutan penyangga basa dengan
volume campuran 50 mL .
Dengan demikian:

pOH   log 2.10 5  log


2,5 / 50  5 - log 2
2,5 / 50
dan pH = 14- (5-log 2 ) = 9 + log 2 = 9,3

Sifat larutan penyangga adalah menahan perubahan pH larutan akibat


penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat atau penambahan air
(pengenceran). Sifat menahan pH akan terjadi jika penambahan asam atau
basa tidak melewati kapasitas penyangga. Jika kapasitas penyangga telah
terlewati, maka pH larutan akan berubah secara drastis. Marilah kita
bandingkan perubahan pH larutan yang bukan penyangga dengan pH
larutan penyangga melalui dua contoh berikut.

Contoh yang pertama:

Campuran larutan sebanyak 50 mL yang terdiri NaCl 0,1 M dengan HCl 0,1
M ditambah 2 mL HCl 0,01 M, bagaimana perubahan pH larutan setelah
ditambah HCl ?

Jawab: NaCl dan HCl dalam larutan akan terionisasi secara sempurna
karena bersifat elektrolit kuat.
NaCl(aq)  Na+(aq) + Cl‾(aq)
HCl(aq)  H+(aq) + Cl‾(aq)
Konsentrasi H+ dari NaCl = 10-7 M dan dari HCl = 0,1 M sehingga

[H+] = 10-7 + 0,1 = 0,1 M , sehingga pH = -log 0,1 = 1


setelah ditambah 2 mL HCl 0,01 M = 2 x 0,01 = 0,02 mmol maka banyak
ion H+ = (50 mL x 0,1 M) + 0,02 = 5,02 mmol dalam volume 52 mL.
Konsentrasi ion H+ menjadi :
[H+] = 5,02/52 = 0,096 M dan pH larutan = 1,015
Jadi ada perubahan pH sebesar 0,015 satuan pH.

4
Contoh yang kedua:
Campuran larutan sebanyak 50 mL yang terdiri NaCH3COO 0,1 M dengan
CH3COOH 0,1 M ditambah 2 mL HCl 0,01 M, bagaimana perubahan pH
larutan setelah ditambah HCl ? ( Ka CH3COOH = 1.10-5 )

Jawab: Campuran ini merupakan larutan penyangga asam.


pH larutan sebelum ditambah HCl adalah;
pH = -log 1.10-5 – log[0,1]/[0,1] = 5
setelah ditambah 2 mL HCl 0,01 M = 2 x 0,01 = 0,02 mmol maka
CH3COOH bertambah menjadi (50 mL x 0,1 M) + 0,02 mmol = 5,02 mmol
dan
[CH3COOH] = 5,02/52 = 0,096 M
Konsentrasi NaCH3COO berkurang menjadi (50 ml x 0,1M) – 0,02 mmol =
4,98 mmol dan
[NaCH3COO] = 4,98/52 = 0,096 M
pH larutan setelah ditambah HCl adalah
pH = pKa –log [CH3COOH]/ [NaCH3COO]
= -log 1.10-5 – log[0,096]/[0,096] = 5
Jadi pH larutan tidak berubah walaupun ditambah sedikit asam kuat.
Berbeda dengan larutan bukan penyangga akan terjadi perubahan harga
pH larutan.

C. Peranan Larutan Penyangga

Larutan penyangga berperan mempertahankan pH dalam suatu


sistem, banyak berperan dalam kehidupan seperti dalam tubuh, farmasi ,
analisis, industri dan biologi. Mari kita simak peranan larutan penyangga
pada beberapa sistem.
1) Sistem larutan penyangga dalam darah;

Sistem penyangga dalam tubuh bertujuan mengatur pH darah, pH


plasma darah. Darah normal memiliki pH antara 7,35 – 7,45. pH darah
dibawah 7,35 disebut asidosis yaitu keadaan dimana darah banyak
mengandung asam. Asidosis dapat diakibatkan oleh : penyakit jantung,
penyakit ginjal, diabetes, diare yang menerus, makan makanan berkadar
protein tinggi dalam jangka lama, dan olah raga yang intensif. pH darah
di atas 7,45 disebut alkalosis yaitu keadaan dimana darah banyak
mengandung basa. Alkalosis dapat diakibatkan oleh : muntah yang
hebat, dan bernapas berlebihan (histeris, mendaki gunung). Sistem
penyangga yang terdapat dalam darah yaitu dalam sel darah

5
merah(eritrosit) adalah H2CO3-HCO3‾, sedangkan dalam plasma darah
diatur oleh buffer H2CO3-HCO3‾ dan HHb-Hb ( asam hemoglobin-
hemoglobin).

Gambar 1.2 Sistem penyangga dalam darah

Sistem penyangga dalam sel darah merah diatur oleh H2CO3-HCO3‾,


dengan mekanisme reaksi sebagai berikut
H2CO3(aq) + OH‾(aq) < == > HCO3‾(aq) + H2O(l)
HCO3‾(aq) + H+(aq) < == > H2CO3(aq)
Pada plasma darah selain sistem penyangga H2CO3-HCO3‾, akan diatur
juga oleh penyangga HHb-Hb
Hb + H+ < == > HHb+ + OH- < == > Hb + H2O
2) Sistem larutan penyangga dalam sel dan cairan antar sel
Sistem penyangga dalam sel(intrasel) diatur oleh campuran antara
H2PO4ˉ dengan HPO42- sebagai basa konyugasinya. Mekanisme
pengaturan pH pada cairan intrasel oleh sistem bifosfat adalah sebagai
berikut
HPO42-(aq) + H+(aq) < == > H2PO4ˉ(aq)
H2PO4ˉ(aq) + OH‾(aq) < == > HPO42-(aq) + H2O(l)
Sedangkan pada cairan antar sel(luar sel) diatur oleh sistem penyangga
yang terdiri dari campuran H2CO3 dengan HCO3‾ sebagai basa
konyugasinya.
3) Sistem larutan penyangga pada sistem ekskresi
Sistem ekskresi pada tubuh terdapat pada sistem pernapasan dan
pada ginjal. Sistem penyangga yang terdapat pada sistem pernapasan
adalah campuran dari H2CO3 dengan HCO3‾ sedangan pada ginjal
adalah campuran dari H2PO4ˉdengan HPO42- sebagai basa konyugasinya.

6
Gambar 1.3 Sistem penyangga dalam paru-paru

4) Sistem penyangga dalam industri farmasi ;

Penyangga pada farmasi berperan dalam pembuatan obat-obatan,


dimana pH obat diatur bersifat buffer dengan pH tertentu agar pada
penambahan sedikit asam atau basa atau diencerkan tidak berubah.

Gambar 1.4
Contoh penggunaan
penyangga dalam obat-obatan

Cairan infus yang


digunakan pada
pasien juga
menggunakan
konsep larutan
penyangga agar
sesuai dengan pH
darah pasien.

7
5) Sistem penyangga dalam bidang biologi :

Dalam biologi, segala proses dilakukan oleh bio-enzim dan bio-enzim


bekerja pada rentang pH tertentu. Oleh karena itu reagen biologi
dibuat dalam bentuk campuran buffer.

Gambar 1.5
Contoh penggunaan penyangga
pada shampo bayi

6) Sistem penyangga dalam bidang industri;

Dalam industri larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah


sebelum dibuang ke lingkungan. Larutan penyangga ditambahkan pada
limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5 bertujuan untuk memisahkan
materi organik pada limbah sehingga layak dibuang ke lingkungan.
Pada industri juga dilakukan analisis bertujuan untuk mengidentifikasi
zat atau memisahkan zat dari bahan. Untuk tujuan tersebut banyak
digunakan larutan yang bersifat buffer, karena setiap unsur yang ada
pada bahan peka terhadap perubahan pH tertentu. Misalnya ;
pemisahan protein, pemisahan dan penetapan ion-ion logam dalam
campuran, pengendapan senyawa tertentu.

Gambar 1.6
Contoh pengolahan limbah dengan
penyangga sebelum di buang ke lingkungan

8
Uji Pemahaman

1. Diketahui campuran berikut:


1) 50 mL HCOOH 0,2 M + 100 mL KOH 0,05 M
2) 50 mL NH3 0,2 M + 100 mL H2SO4 0,05 M
3) 50 mL NH3 0,2 M + 100 mL H2SO4 0,1 M
4) 100 mL CH3COOH 0,2 M + 50 mL Ca(OH)2 0,1M
Yang merupakan campuran penyangga adalah …
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 1 dan 4
e. 1 dan 3
2. Yang merupakan campuran penyangga adalah …
a. NaOH dan HCN
b. CH3COOK dan KCl
c. Ca(OH)2 dan (CH3COO)2Ca
d. KCN dan HCN
e. H2SO4 dan NH 4OH
3. Manakah dari campuran berikut jika ditambah sedikit asam atau sedikit
basa tidak mengalami perubahan pH ?
a. NH4Cl dengan NH4OH
b. NaOH dengan NaCl
c. NaOH dengan HCl
d. HNO3 dengan NaNO3
e. NaCl dengan K2SO4
4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,05 M dicampurkan dengan 70 mL
larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 2 . 10-5 ) , maka pH campuran adalah …
a. 4
b. 5
c. 6 –log 8
d. 7
e. 8 – log 6
5. Suatu larutan penyangga dengan pH=5, terdiri dari campuran larutan
asam lemah HA dengan larutan garamnya NaA dengan konsentrasi
masing-masing 1 M , jika Ka HA = 1 . 10-5, maka volume asam lemah dan
volume garamnya adalah …
a. 100 mL dan 200 mL
b. 100 mL dan 100 mL
c. 200 mL dan 100 mL
d. 50 mL dan 75 mL
e. 75 mL dan 50 mL
6. Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,05 M dicampurkan dengan 70 mL larutan
NH4OH 0,1 M ( Kb = 2.10-5 ) , maka pH campuran adalah …
a. 5
b. 6
c. 8 + log 8
d. 6- log 8
e. 9

9
7. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 6, kedalam 100 mL
larutan asam asetat 0,1 M harus ditambahkan natrium asetat sebanyak
…. .. gr ( Ka asam asetat = 1 . 10-5) dan Ar C = 12, H=1, O=16., Na= 23
a. 0,41 gr
b. 0,60 gr
c. 0,82 gr
d. 4,1 gr
e. 8,2 gr
8. Campuran berikut yang tidak bersifat buffer adalah…
a. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M
b. 50 mL larutan NH3 0,1 M + 50 mL larutan NH4Cl 0,1 M
c. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,05 M
d. 50 mL larutan NH3 0,2 M + 50 mL larutan HCl 0,1 M
e. 50 mL larutan HCl 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,05 M
9. Larutan penyangga dengan pH sekitar 9 dapat dibuat dengan
mencampurkan …
a. larutan HCN dengan larutan NaCN (Ka = 1. 10-10)
b. larutan CH3COOH dengan larutan NaCH3COO ( Ka = 1. 10-5)
c. larutan NaOH dengan larutan CH3COOH berlebih ( Ka = 1. 10-5)
d. larutan NaOH dengan larutan NH3 ( Kb =1. 10-5)
e. larutan HCl dengan larutan NH3 berlebih ( Kb =1. 10-5)
10. pH campuran yang tidak akan berubah oleh pengaruh pengenceran
adalah…
a. CH3COOH(aq) + NH4Cl(aq)
b. CH3COOH(aq) + NaCl(aq)
c. H2SO4(aq) + NaOH(aq)
d. CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
e. CH3COOH(aq) + CH3COOK(aq)
11. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan
NH4OH 0,1 M (Kb = 1,8 . 10-5) dengan 50 mL larutan NH4Cl 0,1 M. Jika
dalam campuran tersebut ditambahkan 10 mL larutan HCl 0,1 M , pH
campuran yang terjadi adalah…
a. 5 – log 1,8
b. 5
c. 8 + log 1,2
d. 9 – log 1,8
e. 9 + log 1,2
12. Sistem penyangga utama dalam cairan luar sel adalah …
a. H2CO3/HCO 3‾
b. CH3COOH/ CH3COO‾
c. H3PO4/H 2PO4‾
d. H2PO4‾/HPO 42-
e. HCl/Cl‾

10
13. Data percobaan terhadap pH suatu larutan diperoleh sebagai berikut

Perubahan pH setalah ditambah


Larutan
Air Asam kuat Basa kuat
1 2,48 2,32 13,45
2 2,32 1,70 13,01
3 4,73 4,66 12,52
4 4,75 4,76 4,76
5 4,75 1,45 12,55
Berdasarkan data tersebut, yang merupakan larutan penyangga adalah...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
14. pH larutan penyangga yang terbentuk dari campuran larutan CH3COOH
dan CH3COONa adalah 5 - log 2, (Ka CH3COOH =1.10-5). Perbandingan
konsentrasi CH3COOH dan CH3COONa adalah..
a. 2 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 9
d. 5 : 9
e. 9 : 5
15. Diantara campuran larutan berikut yang merupakan larutan penyangga
dan bersifat basa adalah...
a. 50 ml HCl 0,10M + 100 mL NH4OH 0,05M
b. 50 ml HCl 0,2M + 100 mL NH4OH 0,05M
c. 50 ml HCl 0,1M + 100 mL NH4OH 0,10M
d. 50 ml NaOH 0,1M + 100 mL CH3COOH 0,05M
e. 50 ml NaOH 0,1M + 100 mL CH3COOH 0,10M
16. Sistem buffer yang ada dalam tubuh manusia adalah…
a. CH3COOH-CH3COONa
b. H3PO4 – H2PO 4‾
c. NH3-NH4Cl
d. H2CO3 – HCO3‾
e. NaCl – NH4+
17. Sistem penyangga dalam darah adalah H2CO3/HCO 3¯ dan dipertahankan
agar pH darah sekitar 7,4. Perbandingan H2CO3 : HCO3¯ agar pH
darah tetap 7,4 adalah … ( pKa H2CO3 = 6,4 )
a. 20 : 1
b. 1 : 20
c. 10 : 1
d. 1 : 10
e. 1 : 1

11
18. Larutan penyangga sebanyak 100 mL yang terdiri dari campuran
NH4Cl 0,1 M dengan NH3 0,2 M ( Kb NH3 = 1. 10-5 ) diencerkan dengan
menambah 100 mL air . Maka pH larutan setelah diencerkan adalah …
a. 5 – log 2
b. 5 + log 2
c. 9 + log 2
d. 9 – log 2
e. 10
19. Volume NaOH 1 M yang diperlukan jika direaksikan dengan 150 ml
CH3COOH 1 M untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 5
adalah …. ( Ka CH3COOH = 1.10-5 )
a. 300 mL
b. 200 mL
c. 100 mL
d. 75 mL
e. 50 mL
20. Pada suhu tertentu suatu larutan penyangga yang terdiri atas campuran
CH3COOH 0,01 M ( Ka = 1. 10-5 ) dan CH 3COOK 0,01 M memiliki pH = 7 ,
perbandingan volume CH3COOH : CH3COOK adalah …
a. 1 : 100
b. 100 : 1
c. 10 : 1
d. 1 : 10
e. 1 : 1
21. Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan larutan …
a. asam kuat dengan basa konjugasinya
b. asam lemah dengan garam apa saja
c. asam lemah dengan garam konjugasinya
d. asam kuat dengan basa kuat
e. basa kuat berlebih dengan asam lemah
22. Apakah yang dapat diamati jika ke dalam 50 mL larutan penyangga
dengan pH = 5 ditambahkan 50 mL aquades ?
a. pH akan naik sedikit
b. pH naik drastis
c. pH akan turun sedikit
d. pH turun drastis
e. pH tidak berubah
23. Beberapa larutan berikut dicampurkan :
1. 50 mL CH3COOH 0,2 M dan 50 mL NaOH 0,1 M
2. 50 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M
3. 50 mL H2CO3 0,2 M dan 100 mL NH3 (aq) 0,1 M
4. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NH3(aq) 0,2 M
5. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,2 M
Campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ....

12
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 1 dan 5
24. Apabila metabolisme menghasilkan ion H+ lebih banyak, maka ion H+
dalam cairan intrasel bereaksi dengan ...
a. HCO3‾
b. H2CO3
c. H2O
d. HPO42-
e. H2PO4‾
25. Apabila dalam darah manusia banyak mengandung gas CO2, maka gas ini
akan bereaksi dengan ...
a. HCO3‾
b. H2CO3
c. H2O
d. HPO42-
e. H2PO4‾

13

Anda mungkin juga menyukai