Anda di halaman 1dari 7

127

LARUTAN PENYANGGA

A. Pengertian Larutan Penyangga


Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya atau relatif
tidak mengubah pHnya yang terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa
lemah dengan asam konjugasinya.
B. Menganalisa Larutan Penyangga
1. Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga asam adalah larutan yang mengandung campuran
asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-) atau garamnya.
Misal, CH3COOH (asam lemah) dalam air :
CH3COO- + H3O+
(basa
(asam
konjugasi)
konjugasi)
Jadi, campuran CH3COOH (asam lemah) dan CH3COO- (basa konjugasi)
merupakan larutan penyangga.
CH3COOH + H2O
(asam)
(basa)

Basa konjugasi CH3COO- dapat berasal dari suatu garam seperti CH3COONa,
CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba. Garam tersebut merupakan garam yang berasal dari
reaksi asam lemah (CH3COOH) dengan basa kuat, seperti NaOH, KOH, atau Ba(OH)2.
Jadi, larutan penyangga dapat disebut juga campuran asam lemah dengan garamnya.
Garam di sini yaitu garam yang mengandung anion yang sama dengan asam lemahnya.
Contoh larutan penyangga (asam lemah dengan basa konjugasinya) :
CH3COOH + CH3COONa
HF + CaF2
CH3COOH + CH3COOK
H3PO4 + NaH2PO4
CH3COOH + (CH3COO)2Ba
H2PO4- + Na2HPO4
HF + NaF
HPO42- + Na3PO4

2. Larutan Penyangga Basa


Larutan penyangga basa adalah larutan yang mengandung campuran
basa lemah (BOH) dan asam konjugasinya (B+) atau garamnya.
Misal, NH3 (basa lemah) dalam air :
NH4+(aq) + OH-(aq)
(asam
(basa
konjugasi)
konjugasi)
+
Jadi, campuran NH3 (basa lemah) dan NH4 (asam konjugasi) merupakan larutan
penyangga.
Asam konjugasi NH4+ berasal dari suatu garam seperti NH4Cl, NH4Br, atau
(NH4)2SO4. Garam tersebut merupakan garam yang berasal dari reaksi basa lemah
(NH4OH) dengan asam kuat, seperti HCl, HBr, atau H2SO4. Jadi, larutan penyangga
dapat disebut juga campuran basa lemah dengan garamnya. Garam di sini
yaitu garam yang mengandung kation yang sama dengan basa lemahnya.
NH3(aq) + H2O(l)
(basa)
(asam)

Contoh larutan penyangga (asam lemah dengan basa konjugasinya) :


NH4OH + NH4Cl
NH4OH + NH4Br
NH4OH + (NH4)2SO4
C. Sifat dan Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Sifat larutan penyangga adalah dapat mempertahankan pH larutannya, yaitu jika
ditambah sedikit asam, sedikit basa atau diencerkan dengan air.
1. Larutan Penyangga Asam
a. Penambahan Sedikit Asam
Misal, CH3COOH(aq) + H2O(l)
CH3COO-(aq) + H3O+(aq) .... (1)
(asam)
(basa)
(basa konjugasi) (asam konjugasi)
Jika ke dalam larutan penyangga asam ditambahkan sedikit asam, misalnya
HCl, asam tersebut bereaksi dengan zat yang bersifat basa.
HCl(aq) + CH3COO- (aq)
CH3COOH(aq) + Cl-(aq) . (2)
Berdasarkan reaksi penambahan asam (HCl), dapat membentuk asam baru
(CH3COOH) (pada persamaan reaksi 2), sehingga menambah mol CH3COOH
sebelah kiri (pada persamaan reaksi 1). Berarti kesetimbangan bergeser ke arah kiri
(pada persamaan reaksi 1) sehingga jumlah basa konjugasi (ion CH3COO-)
berkurang dan jumlah asam (CH3COOH) sebelah kiri bertambah.
Jadi, penambahan asam ke dalam larutan penyangga asam dapat
menurunkan konsentrasi (atau mol) basa konjugasi (garam) dan meningkatkan
konsentrasi (atau mol) asam, sehingga perubahan ini tidak menyebabkan perubahan
pH yang besar.
mol asam1 +mol asam2
+
Rumus : [H ] = Ka x mol garam1mol garam 2
b. Penambahan Sedikit Basa
Misal, CH3COOH(aq) + H2O(l)
(asam)
(basa)

CH3COO-(aq) + H3O+(aq) (1)


(basa konjugasi) (asam konjugasi)

Jika ke dalam larutan penyangga asam ditambahkan sedikit basa, misalnya


NaOH, basa tersebut bereaksi dengan zat yang bersifat asam.
NaOH(aq) + CH3COOH(aq)

CH3COONa(aq) + H2O(l) . (2)

Berdasarkan reaksi penambahan basa (NaOH) , dapat membentuk basa konjugasi


(garam) baru, (CH3COO-) (pada persamaan reaksi 2), sehingga menambah mol
CH3COO- sebelah kanan (pada persamaan reaksi 1). Berarti kesetimbangan bergeser
ke arah kanan (pada persamaan reaksi 1) sehingga jumlah asam (CH3COOH)
berkurang dan basa konjugasi (ion CH3COO-) sebelah kanan bertambah.
Jadi, penambahan basa ke dalam larutan penyangga asam dapat menurunkan
konsentrasi (atau mol) asam dan meningkatkan konsentrasi (atau mol) basa
konjugasi (garam), sehingga perubahan ini tidak menyebabkan perubahan pH yang
besar.
+

Rumus : [H ] = Ka x

mol asam1mol asam2


mol garam1 +mol garam2

c. Penambahan Sedikit Air (Pengenceran)


Pengenceran dengan H2O pada larutan penyangga asam tidak memberikan
efek yang berarti. Maksudnya, H2O akan terurai sangat sedikit menjadi H+ dan OH-.
Dengan demikian, konsentrasi H+ dan OH- tidak mampu menggeser
kesetimbangan, sehingga dapat diabaikan.
+

Rumus : [H ] = Ka x

mol asam sisa


mol garam

2. Larutan Penyangga Basa


a. Penambahan Sedikit Asam
Misal, NH3(aq) + H2O(l)
(basa)
(asam)

NH4+(aq)
+
OH-(aq) .. (1)
(asam konjugasi) (basa konjugasi)

Jika ke dalam larutan penyangga basa ditambahkan sedikit asam, misalnya HCl,
asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa.
HCl(aq) + NH3(aq)
NH4Cl(aq) . (2)
Berdasarkan reaksi penambahan asam (HCl), dapat membentuk asam konjugasi
(garam) baru, (NH4+) (pada persamaan reaksi 2), sehingga menambah mol NH4+
sebelah kanan (pada persamaan reaksi 1). Berarti, kesetimbangan bergeser ke arah
kanan (pada persamaan 1) sehingga jumlah asam konjugasi (ion NH4+) bertambah
dan jumlah basa (NH3) berkurang.
Jadi, penambahan asam ke dalam larutan penyangga basa dapat menaikkan
konsentrasi (atau mol) asam konjugasi (garam) dan menurunkan konsentrasi (atau
mol) basa, sehingga perubahan ini tidak menyebabkan perubahan pH yang besar.
Rumus : [OH-] = Kb x

mol basa1mol basa2


mol garam1 +mol garam2

b. Penambahan Sedikit Basa


Misal, NH3(aq) + H2O(l)
(basa)
(asam)

NH4+(aq)
+
(asam konjugasi)

OH-(aq) .. (1)
(basa konjugasi)

Jika ke dalam larutan penyangga basa ditambahkan sedikit basa, misalnya NaOH,
basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.
NaOH(aq) + NH4+(aq)

NH4OH(aq) + Na+(aq) ................................ (2)

Berdasarkan reaksi penambahan basa (NaOH), dapat membentuk basa baru


(NH4OH) (pada persamaan reaksi 2), sehingga menambah mol basa (NH3) sebelah
kiri (pada persamaan reaksi 1). Berarti, kesetimbangan bergeser ke arah kiri
sehingga jumlah basa (NH3) bertambah dan jumlah asam konjugasi (ion NH4+)
berkurang.
Jadi, penambahan basa ke dalam larutan penyangga basa dapat menaikkan
konsentrasi (atau mol) basa dan menurunkan konsentrasi basa konjugasi (garam),
sehingga perubahan ini tidak menyebabkan perubahan pH yang besar.
-

Rumus : [OH ] = Kb x

mol basa1 +mol basa2


mol garam1mol garam 2

c. Penambahan Sedikit Air (Pengenceran)


Pengenceran dengan H2O pada larutan penyangga basa tidak memberikan
efek yang berarti. Maksudnya, H2O akan terurai sangat sedikit menjadi H+ dan OH-.
Dengan demikian, konsentrasi H+ dan OH- tidak mampu menggeser
kesetimbangan, sehingga dapat diabaikan.
-

Rumus : [OH ] = Kb x

mol basa sisa


mol garam

Mengapa pH larutan penyangga tidak berubah jika diencerkan?


Untuk memahami hal ini, dapat ditinjau dari persamaan Henderson Hasselbalch.
pH = pKa + log

[garam]
[asamlemah sisa]

Nilai pH larutan penyangga hanya ditentukan oleh pKa dan perbandingan


konsentrasi molar garam (basa konjugat) dan asam lemah sisa. Nilai Ka atau pKa dari
asam lemah tidak bergantung pada konsentrasi asam, tetapi bergantung pada suhu.
Oleh sebab itu, pengenceran larutan penyangga tidak akan mengubah nilai pKa.
Konsentrasi molar pasangan asam-basa konjugasi (asam lemah dan
garamnya) akan berubah jika volume larutan berubah, sebab konsentrasi bergantung
pada volume total larutan. Pengenceran larutan akan mengubah semua konsentrasi
spesi yang ada dalam larutan, tetapi karena perubahan konsentrasi dirasakan oleh
semua spesi maka perbandingan konsentrasi molar pasangan asam-basa konjugasi
tidak berubah. Akibatnya, pH larutan tidak berubah.
Akan tetapi, pada prakteknya, jika dilakukan pengenceran yang terlalu
besar, misalnya 1 liter larutan penyangga diencerkan dengan 1 drum air (kira-kira
200 liter), tentu pH larutan akan berubah.
Menurut eksperimen, untuk larutan penyangga yang memiliki pH 4,74,
jika diencerkan sampai 10 kali, pH hanya berubah menjadi 4,82 (nilai perubahan pH
hanya 0,08) dan perubahan ini dianggap kecil sekali.
Jadi, untuk pengenceran yang kurang dari 10 kali volume semula, pH
larutan penyangga dianggap tidak mengalami perubahan.

D. Menghitung pH atau pOH larutan Penyangga


1. Larutan Penyangga Asam (Larutan Penyangga dari Asam Lemah dan
Garamnya/Basa konjugasinya)

Contoh : Campuran asam lemah (CH3COOH) dan basa konjugasinya (ion CH3COO-)
Ion CH3COO- berasal dari garam yang mengandung asetat, seperti CH3COONa,
CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba. Garam tersebut dalam air
terionisasi sempurna sesuai persamaan reaksi :
CH3COONa(aq)
CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Ion CH3COO- yang berasal dari garam akan menggeser kesetimbangan larutan
CH3COOH ke kiri.
CH COOH(aq) CH COO-(aq) + H+(aq)
3

Jadi, [CH3COO-] [CH3COO-]garam


maka, tetapan kesetimbangan asam (Ka)
+
H

garam x
Ka =
CH 3 CO O

C H 3 CO O

[C H 3 COOH ]

garam

[H+] = Ka x

[H+] = Ka x

[asamlemah sisa]
[garam]

[H+] = Ka x

mol asam sisa


volume asam
mol garam
volume garam

sehingga, [H+] = Ka x

mol asam sisa


mol garam

Garam yang diikat berjumlah dua sehingga konsentrasi garam yang dihasilkan
dua kali konsentrasi garam, seperti (CH3COO)2Ba, maka :
[H+] = Ka x

sehingga, [H+] = Ka x

[ asamlemah sisa]
2 [garam]
mol asam sisa
2 x mol garam

dan pH = - log [H+]


2. Larutan Penyangga Basa (Larutan Penyangga dari Basa Lemah dan
Garamnya/asam konjugasinya)
Contoh : Campuran basa lemah (NH4OH) dan asam konjugasinya (ion NH4+)

Ion NH4+ berasal dari garam yang mengandung amonium, seperti NH4Cl, atau
(NH4)2SO4. Garam tersebut dalam air terionisasi sempurna sesuai persamaan
reaksi :
NH4+(aq) + Cl-(aq)

NH4Cl(aq)

Ion NH4+ yang berasal dari garam akan menggeser kesetimbangan larutan
NH4OH ke kiri.
NH OH(aq) NH +(aq) + OH-(aq)
4

Jadi, [NH4+] [NH4+]garam


maka, tetapan kesetimbangan basa (Kb)

OH

+ garam x
Kb =

NH 4

[OH-] = Kb x

N H +
4

[N H 4 OH ]

[OH-] = Kb x

[basa lemah sisa]


[garam]

[OH-] = Kb x

mol basa sisa


volume basa
mol garam
volume garam

garam

sehingga, [OH ] = Kb x

mol basa sisa


mol garam

Garam yang diikat berjumlah dua sehingga konsentrasi garam yang dihasilkan
dua kali konsentrasi garam, seperti (NH4)2SO4, maka :
[OH-] = Kb x

sehingga, [OH-] = Kb x

[basa lemah sisa]


2[garam]
mol basa sisa
2 x mol garam

dan pOH = - log [OH-] maka pH = 14 pOH


E. Fungsi Larutan Penyangga
1. Larutan Penyangga dalam Bidang Kesehatan
Dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aditif yang harus berada dalam
keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aditif tersebut berkurang
atau hilang sama sekali.
Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus sesuai dengan
pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sesuai dengan pH air mata agar
tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat

suntik harus sesuai dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada
darah.
2. Larutan Penyangga dalam Sel Manusia
Contoh larutan penyangga di dalam sel adalah campuran asam lemah dihidrogen
fosfat (H2PO4-) dan basa konjugasinya, yaitu monohidrogen fosfat (HPO42-).
3. Larutan Penyangga dalam Cairan Antarsel Manusia
Contoh larutan penyangga dalam cairan antarsel adalah campuran asam karbonat
(H2CO3) dan basa konjugasinya, yaitu ion bikarbonat (HCO3-).
4. Larutan Penyangga dalam Darah Manusia
Dalam plasma darah terdapat dua system larutan penyangga, yaitu :
a. Campuran asam karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasinya, ion bikarbonat
(HCO3-).
b. Campuran asam hemoglobin (HHb) dan basa konjugasinya (HbO2-)
Sistem tersebut berfungsi untuk mengatur pH darah normal (7,35 7,45). Jika pH
darah < 7,35 disebut asidosis dan jika pH darah besar dari 7,45 disebut alkalosis.
Kematian dapat terjadi jika pH darah kurang dari 7,0 atau lebih besar dari 7,8. Berbagai
zat yang masuk ke dalam tubuh atau zat hasil metabolisme yang kemudian diserap ke
dalam darah, sangat mempengaruhi harga pH darah. Dengan adanya system larutan
penyangga, penurunan atau kenaikan pH secara dratis dapat dicegah.

Anda mungkin juga menyukai