Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Pengantar
Reaksi reaksi biokimia (reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup) kebanyakan
hanya dapat berlangsung pada pH tertentu. Untuk manusia dan hewan-hewan
vertebrate, pH cairan tubuh yang ideal adalah 7,4. Sebagian besar enzim-enzim
(katalis pada reaksi biokimia) bekerja secara optimal pada pH 7,4. Jika pH darah
berada diluar harga 7,4 + 0,4, haemoglobin tidak mampu mengikat gas oksigen
pada paru-paru. Maha besar Tuhan Yang Maha Esa yang telah menyediakan
larutan penyangga dalam tubuh kita semua. 

Apa itu larutan penyangga? Bagaimanakah membuat larutan penyangga?


Komponen-komponen apakah yang membentuk larutan penyangga? Simaklah
pembelajaran kali agar anda dapat mendapatkan jawabannya.

Pengertian Larutan Penyangga


Sebagian besar reaksi kimia dalam industry maupun dalam tubuh manusia
memerlukan pH yang stabil agar kondisi pH reaksi tidak berubah, biasanya
digunakan larutan penyangga. Untuk lebih memahami apa itu larutan penyangga,
coba simak data yang menunjukkan pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit
basa, atau pengenceran terhadap pH larutan penyangga dan bukan larutan
penyangga

Data Hasil Pengukuran pH NH4OH 0,1 M Setelah Penambahan Air, Sedikit


Asam, dan Sedikit Basa

Data Hasil Pengukuran pH Larutan Penyangga A (Campuran 50 mL CH3COOH


0,1 M dan 50 mL CH3COONa 0,1 M) dan perubahan pH Setelah Penambahan
Air, Sedikit Asam, dan Sedikit Basa.

73
Jika kita bandingkan kedua data diatas, maka dapat terlihat bahwa penambahan air
pada larutan bukan penyangga yaitu NH4OH menyebabkan perubahan
pH.Sedangakan pada larutan penyangga praktis tidak mengubah pH campuran.
      
Kemudian, penambahan sedikit asam atau sedikit basa sebanyak 1 mL asam atau
basa kedalam larutan bukan penyangga yaitu NH4OH dan larutan penyangga A
menyebabkan perubahan pH. Namun perbedaannya, perubahan pH pada larutan
penyangga kecil sekali atau dapat diabaikan, sedangkan perubahan pH pada
NH4OH cukup besar.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan penyangga adalah


larutan yang dapat mempertahankan nilai pH sehingga tidak mengalami
perubahan akibat penambahan air, sedikit basa, ataupun sedikit basa

Komponen Larutan Penyangga

Terdapat dua jenis campuran larutan penyangga yaitu larutan penyangga dengan
campuran asam lemah dan basa konjugasinya dan larutan penyangga dengan
campuran basa lemah dan asam konjugasinya

1. Campuran Asam Lemah dan Basa Konjugasinya


      Perhatikan persamaan reaksi berikut :
CH3COOH(aq) + H2O → CH3COO-(aq) + H3O+(aq)

CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)

74
Campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasinya yaitu ion
CH3COO- membentuk larutan penyangga. Ion CH3COO- dapat berasal dari
garam diantaranya CH3COONa, CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
 

2. Campuran Basa lemah dan Asam Konjugasinya


      Perhatikan persamaan reaksi berikut :
NH3(aq) + H2O(l) →  NH4+(aq) + OH-(aq)

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)


 
Campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasinya, yaitu ion
NH4+ membentuk larutan penyangga. Ion NH4+ dapat berasal dari garam, seperti
NH4Cl, NH4Br, atau (NH4)2SO4
Jadi dapat disimpulkan bahwa :

Prinsip Kerja Larutan Penyangga

Seperti yang telah dipelajari bahwa larutan penyangga bersifat dapat


mempertahankan pH walaupun ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, ataupun
pengenceran. Mengapa itu dapat terjadi? Agar dapat mengetahuinya, pahamilah
uraian berikut.

Pengaruh Penambahan sedikit Asam atau Basa terhadap Larutan


Penyangga Asam

Jika kedalam larutan penyangga ditambahkan sedikit asam, asam tersebut akan
bereaksi dengan zat yang bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, iika ditambahkan
sedikit basa, basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.

75
Perhatikan larutan penyangga yang terbentuk dari campuran asam lemah
CH3COOH dan basa konjugasinya CH3COO-

1)Penambahan asam
Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit asam HCl, akan terjadi
reaksi berikut :
CH3COO-(aq) + HCl(aq)→ CH3COOH(aq) + Cl-(aq)
Berdasarkan reaksi ini berarti jumlah basa konjugasinya (ion CH3COO-) akan
berkurang dan asam lemah CH3COOH akan bertambah.Penambahan asam
kedalam larutan penyangga akan menurunkan konsentrasi basa konjugasi dan
meningkatkan konsentrasi asam. Perubahan ini tidak dapat menyebabkan
perubahan pH yang besar

2) Penambahan Basa
Jika kedalam campuran tersebut ditambahkan sedikit basa NaOH, akan terjadi
reaksi berikut 

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COO-(aq) + Na+ (aq) + H2O(l)

Berdasarkan reaksi tersebut, berarti jumlah asam lemah CH3COOH akan


berkurang dan basa konjugasinya akan bertambah.Perubahan ini tidak
menyebabkan perubahan pH yang besar.

76
Gambar :larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa
konjugasinya (HX dan X-) 
Ketika ditambahkan basa, konsentrasi HX menurun dan konsentrasi X-meningkat 
Ketika ditambahkan asam, konsentrasi X- menurun dan konsentrasi HX
meningkat

Pengaruh Pengenceran terhadap Larutan Penyangga


Derajat keasaman atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-
komponennya.Jika suatu campuran tersebut diencerkan maka harga perbandingan
komponen-komponen tersebut tidak berubah sehingga pH larutan penyangga juga
praktis tidak berubah.
     
Akan tetapi pada praktikannya, jika dilakukan pengenceran yang terlalu besar,
misalnya 1 L larutan penyangga diencerkan dengan 1 drum air (kira kira 200 L),
tentu pH akan berubah.Pengenceran yang kurang dari 10 kali volume semula, pH
larutan penyangga dianggap tidak mengalami perubahan 

(http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2012/1002436/materi.html)

77

Anda mungkin juga menyukai