Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH KIMIA

LARURTAN PENYANGGA

Di susun oleh : RISKA HUBULO


Mata pelajaran : KIMIA

SMA NEGERI 4 GORONTALO UTARA


T.A 2022
Larutan penyangga merupakan merupakan sistem reaksi kimia yang kadang-
kadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan yang mempunyai PH
tertentu. Hal tersebut dapat ditemukan saat proses reaksi pemecahan protein dalam
lambung oleh enzim peptidase yang dapat berjalan dengan baik jika cairan lambung
memiliki pH = 3. Oksigen dapat dengan mudah terikat oleh butir-butir darah merah
jika pH larutan tersebut berada pada kisaran angka tertentu. 

Manfaat Larutan Penyangga


MengutipJurnal Riset Pendidikan Universitas Negeri Jakarta yang berjudul Analisis
Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga menggunakan Two-
TierDiagnosticTest, ada sejumlah manfaat larutan penyangga bagi kehidupan.
Antara lain:

1. Fungsi Larutan Penyangga dalam Darah

a. Penyangga Hemoglobin
Produk buangan dari tubuh adalah CO2^- yang di dalam tubuh bisa membentuk
senyawa H2CO3 yang akhirnya akan terurai menjadi H+ dan HCO3– . Penambahan
H^+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH, tetapi hemoglobin yang telah melepaskan
O2 dapat mengikat H^+ membentuk asam hemoglobin.

b. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat juga berperan dalam mengontrol pH darah. Perbandingan
molaritas HCO3^– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH
darah 7,4 adalah 20:1. Jumlah HCO3^– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat
dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak bersifat
asam

c. Penyangga fosfat
Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel. Penyangga ini
adalah campuran dari asam lemah H2PO4^– dan basa konjugasinya, yaitu
HPO4^2–. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat
asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO4^2–, Dan jika pada proses
metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH^– akan
bereaksi dengan ion H2PO4^–, Sehingga perbandingan [H2PO4^– ] / [HPO4^2–]
selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.

2. Fungsi Larutan Penyangga dalam Obat

Dalam sehari-hari kita cukup akrab dengan obat suntik atau obat tetes mata.
Obat-obatan tersebut pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes
mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan
iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus
disesuaikan dengan pH darah.

3. Fungsi Larutan Penyangga dalam Industri

Dalam praktik industri, larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk


mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan materi organik pada limbah
sehingga layak di buang ke perairan.

Peta Konsep Larutan Penyangga


Larutan penyangga dapat mempertahankan pH yang hasilnya berupa dua hal yaitu
larutan penyangga basa dan asam. Antara asam dan basa juga masih memiliki dua
sub pembahasan di setiap masingmasing.

Larutan penyangga asam mengandung asam lemah dan basa konjugasi. Adapun
larutan penyangga basa mengandung asam konjugasi dan basa lemah.

Larutan Penyangga Asam


Larutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam lemah dan
basa konjugasinya. Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi asam atau
pH kurang dari 7 (pH<7). Untuk mendapatkan larutan ini bisa didapat dengan
mencampurkan asam lemah dan garamnya atau asam lemah berlebih dengan basa
kuat.

Larutan penyangga asam dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya. Misalkan
dalam larutan penyangga asam yang mengandung asam asetat (CH3COOH) dan
ion asetat (CH3COO–) terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : CH3COOH
(aq) ↔CH3COO– (aq) + H+ (aq), Maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka)
dan harga dari (H+) adalah:

Larutan Penyangga Basa


Larutan penyangga basa adalah larutan yang berisi atas basa lemah dan asam
konjugasinya. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mempertahankan pH pada kondisi
basa yang mempunyai pH lebih besar dari 7 (pH>7). Larutan penyangga basa dapat
diperoleh dengan mencampur basa lemah dengan garamnya atau basa lemah
berlebih dengan asam kuat.

Larutan penyangga basa dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya. Misalkan
dalam larutan penyangga basa yang mengandung ammonia (NH3) dan ion
ammonium (NH4+), terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : NH3 (aq) +
H2O (I) ↔NH4+ (aq) + OH– (aq), maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka)
dan harga dari (H+).

Cara Kerja Larutan Penyangga


Larutan penyangga memuat komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga mampu mengikat adun ion H+ maupun ion OH-. Sehingga
penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara
signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:

Larutan penyangga asam


Adapun cara kerjanya mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota
sebagai berikut:

Pada penambahan asam


Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+
yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul
CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)


Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan
bereaksi dengan ion H+ membentuk cairan. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ mampu
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan susutnya komponen asam
(CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan
asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan cairan.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

Larutan penyangga basa

Adapun cara kerjanya mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat NH3
dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut:

Pada penambahan asam


Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- mampu dipertahankan. Penambahan ini juga menyebabkan susutnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi
dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu
bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan
cairan.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Larutan penyangga asam dapat menggunakan tetapan ionisasi dalam menentukan


konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:

[H+] = Ka x a/valxg
atau
pH = p Ka - log a/g
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = banyak mol asam lemah
g = banyak mol basa konjugasi

Larutan penyangga basa dapat menggunakan tetapan ionisasi dalam menentukan


konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:

[OH-] = Kb x b/valxg
atau
pOH = p Kb - log b/g
pH = 14 - pOH

Kb = tetapan ionisasi basa lemah


b = konsentrasi basa lemah
g = konsentrasi asam konjugasi

Contoh Soal Larutan Penyangga

Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan:

a. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M


mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10 mmol

b. 10 mL larutan basa kuat KOH 0,1 M (1 mmol KOH) akan bereaksi dengan 20 mL
larutan asam lemah CH3COOH 0,1 M (2 mmol CH3COOH) menghasilkan air dan
garam basa konjugasi CH3COOK.
CH3COOH(aq) + OH−(aq)  ⇌  CH3COO−(aq) + H2O(l)
c. Larutan penyangga dengan NH3 sebagai basa lemah dan NH4Cl sebagai garam
asam konjugasi
b = mol NH3 = 40 mL × 0,1 mmol/mL = 4 mmol
g = mol NH4+ = mol NH4Cl = 4 mL × 0,1 mmol/mL = 0,4 mmol

Anda mungkin juga menyukai