Anda di halaman 1dari 2

BAB 6

Larutan Penyangga (Buffer)

Larutan Penyangga

Larutan penyangga adalah Larutan penyangga adalah larutan yang pHnya tidak
berubah atau relatif tetap ketika penambahan seikit asam, basa, maupun pengenceran. Dengan
begitu larutan penyangga dapat diartikan larutan yang tidak akan berubah phnya meskipun
diberi asam kuat, basa kuat maupun jika larutan tersebut diencerkan. Larutan penyangga
terbentuk dikarenakan asam lemah dengan basa konjugasi ataupun basa lemah engan asam
konjugasi.

Larutan penyangga terbagi menjadi dua yaitu larutan penyangga asam dimana larutan
penyangga ini akan mempertahankan pHnya pada ukuran asam atau pH dibawah tujuh. Selain
itu terdapat juga larutan penyangga basa yang mana dapat menjaga nilai pHnya pada keadaan
basa atau lebih dari tujuh.

Larutan penyangga asam ialah campuran dari asam lemah dan basa konjugasi atau
garamnya . contoh : CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O dimana larutan
-
buffernya campuran CH3COOH dan CH3COO

 CH3COOH : asam
 NaOH : basa
 CH3COONa : basa konjugasi
 H2O : air

Cara kerja buffer asam ialah terjadinya kesetimbangan pada CH3COOH→ CH3COO- +
H+ lalu penambahan asam akan menjadikan penggeseran kesetimbangan ke bagian kiri,
sthingga ion H+ akan bereaksi dengan CH3COO- dan membentuk CH3COOH tetapi pada
penambahan basa, ion OH- dari basa akan bereaksi bersama H+ dan membentuk H2O sehingga
membuat kesetimbangan bergeser ke bagian kanan dan konsentrasi H+ dapat dipertahankan,
sehingga basa yang ditambahkan bereaksi bersama CH3COO- dan air.

Larutan penyangga basah merupakan campuran dari basa lemah dan asam konjugasi atau
garamnya. Contoh : NH3 + HCl → NH4Cl dimana larutan buffernya
+
campuran NH3 dan NH4

 NH3 : basa
 HCl : asam
 NH4CL : asam konjugasi

Cara kerja dari larutan buffer basa pada larutan NH3 dan NH4 ialah terjadunya
kesetimbangan NH3 + H2O → NH4+ + OH- lalu penambahan asam akan menimbulkan reaksi
dengan NH3 membentuk NH4+ tetapi ketika penambahan basa akan menggeser kesetimbangan
ke bagian kiri sehingga ion OH- dapat bertahan dan basa yang ditambahkan akan bereaksi
dengan asam sehingga membentuk basa NH3
Perhitungan pH Larutan Buffer

pH pada larutan penyangga sangat bergantung pada Ka asam lemah atau Kb basa lemah
beserta perbandingan konsentrasi antara asam dan basa konjugasinya. Misalnya pada larutan
penyangga asam
𝑎 𝑎
[H +] = 𝐾𝑎 𝑋 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 − 𝑙𝑜𝑔
𝑔! 𝑔!

Dan untuk larutan penyangga basa sendiri

𝑏 𝑏
[OH −] = 𝐾𝑏 𝑋 𝑝𝑂𝐻 = 𝑝𝐾𝑏 − 𝑙𝑜𝑔
𝑔! 𝑔!

Dimana

 Ka = tetapan ionisasi asam lemah


 Kb = tetapan ionisasi basa lemah
 a = jumlah mol asam lemah
 g = jumlah mol basa konjugasi atau asam konjugasi
 b = jumlah mol basa lemah

untuk pengukuran pH dapat diukur menggunakan alat berupa pH meter selain itu
terdapat juga alat sederhana indikator universal berupa kertas lakmus yang dapat mengetahui
apakah larutan tersebut bersifat asam maupun basa dengan mencelupkan kertas pada larutan,
jika terjadi perubahan warna antara merah dengan biru maka perubahan warna ke biru
menandakan larutan bersifat basa dan bila ke merah menandakan asam

Fungsi Larutan Penyangga

Dalam kehidupan larutan penyangga sangat berperan aktif dan juga penting, untuk
tubuh manusia sendiri larutan penyangga terdapat pada cairan tubuh baik itu didalam sel
maupun diluar sel. Cairan intrasel pada tubuh yaitu pasangan asam basa konjugasi H2PO4- -
HPO42. Dan untuk cairan diluar sel (darah) merupakan asam basa konjugasi H2CO3 – HCO3-
yang mana larutan penyangga tersebut menjaga nilai pH darah hingga konstan yaitu sekitar
7,4 dan jika terjadi kegagalan pada pengaturan pH maka akan terjadi penurunan nilai pH
asidasi atau peningkatan nilai pH alkalasi. Selain itu larutan penyangga buffer juga digunakan
dalam kimia analitik, biokimia, fotografi industri kulit, dan zat warna. Untuk industri pangan
sendiri digunakan dalam pengawetan makanan kaleng dan pembuatan air soda berupa buffer
fosfat.

Anda mungkin juga menyukai