Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan konsep larutan penyangga dan hidrolisis!

Jawaban :
a. Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan
nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena
penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan penyangga
disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga banyak
digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu,
dalam bidang industry juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi,
penyepuhan, pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis
obat-obatan maupun penanganan limbah. Larutan penyangga terdiri dari
komponen, larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
1. Larutan penyangga asam
Larutan ini mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan
buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa
konjugasinya (A-). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan
mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA,
yang dapat terionisasi menghasilkan ion A-), dan mencampurkan suatu
asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga
bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-.
Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan kimia :
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri
sehingga reaksi mengarah pada pembentukan CH3COOH. Dengan kata
lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa
konjugasi (CH3COO-). Pada penambahan basa (OH-), kesetimbangan
akan bergeser ke arah kanan yakni reaksi pembentukan CH3COO- dan H+,
sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion H+ yang menjadi
berkurang karena OH- yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk
H2O. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh
komponen asam lemah (CH3COOH). Adapun rumus dari buffer asam
mol asam
yaitu : [H+] = Ka.
mol garam
pH = - log [H+]

2. Larutan penyangga basa


Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7).
Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa
konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan
mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX,
yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+), dan mencampurkan suatu
basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga
bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+. Dalam
larutan tersebut, terdapat kesetimbangan :
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah
kanan yakni pembentukan NH4+ dan OH- sebagaimana untuk
mempertahankan konsentrasi ion OH- yang ditambahkan bereaksi
dengan OH- membentuk H2O. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan
akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah (NH3). Pada penambahan
basa (OH-), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi
mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang
ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi (NH4+).
mol basa
Adapun rumus dari buffer basa yaitu : [OH-] = Kb.
mol garam
pOH = - log [OH-]

b. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah reaksi antara garam dengan air dan membentuk
kesetimbangan. Garam yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah
garam-garam yang tersusun dari asam lemah atau basa lemah. Reaksi antara
asam dan basa akan menghasilkan garam. Berdasarkan asam dan basa yang
bereaksi garam dapat dikelompokkan menjadi, garam dari asam kuat dan
basa kuat, garam dari asam lemah dan basa kuat (ALBK), garam dari asam
kuat dan basa lemah (AKBL), garam dari asam lemah dan basa lemah
(ALBL).
1. Garam Asam dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak akan
mengalami hidrolisis. Garam jenis ini mempunyai pH yang netral (pH =
7).
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat (ALBK)
Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat akan
mengalami hidrolisis sebagian. Contohnya :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Pada garam jenis ini, yang memengaruhi harga pH-nya adalah tetapan
kesetimbangan asamnya. Tetapan hidrolisis dinyatakan dengan :
Kh = Kw .
Ka
Menentukan pH yaitu dengan cara :
Kw
[OH-] =
√ Ka
. Mgaram
pOH = - log [OH-]
Kw = 10-14
3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah (AKBL)
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah akan mengalami
hidrolisis sebagian. Contohnya yaitu :
HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
Pada garam jenis ini, pH dipengaruhi oleh tetapan kesetimbangan
Kw
basanya sehingga tetapan hidrolisisnya dinyatakan dengan : Kh =
Kb
Menentukan pH yaitu dengan cara :
Kw
[H+] =
√ Kb
. Mgaram

pH = - log [H+]
Kw = 10-14
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah (ALBL)
Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah akan
mengalami hidrolisis sempurna. Contohnya yaitu :
CH3COOH(aq) + NH4OH(aq) CH3COONH4(aq) + H2O(l)
Pada garam jenis ini, harga pH dipengaruhi oleh tetapan kesetimbangan
asam lemah dan basa lemahnya sehingga tetapan hidrolisis dinyatakan
Kw
dengan : Kh =
Ka x Kb
Menentukan pH yaitu dengan cara :
Ka
[H+] =
√ Kb
. Kw

pH = - log [H+]
kW = 10-14

2. Jelaskan cara membuat larutan penyangga dari campuran asam lemah dengan
basa kuat, basa lemah dengan asam kuat atau campuran asam-basa lemah
dengan garamnya!
Jawaban :
Larutan penyangga tersusun atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya
atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga dibedakan
menjadi dua yaitu, larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
Adapun proses pembuatan larutan penyangga dari campuran asam lemah
dengan basa kuat, basa lemah dengan asam kuat atau sampuran asam-basa
lemah dengan garamnya adalah sebagai berikut.
a. Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga asam adalah larutan penyangga yang terdiri dari asam
lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-). Larutan penyangga asam berfungsi
untuk mempertahankan pH pada kondisi asam (pH < 7). Larutan penyangga
asam dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
1. Mencampurkan asam lemah dengan basa kuat, yang mana jumlah
campuran asam lemah lebih banyak dibandingkan dengan campuran basa
kuatnya dan campuran ini akan menghasilkan garam yang mengandung
basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan.
2. Mencampurkan asam lemah dengan garam (garam LA dapat
menghasilkan ion (A-) yang merupakan basa konjugasi dari asam).
Contohnya yaitu :
a. H2CO3 + NaHCO3 (komponen buffernya yaitu H2CO3 dan HCO3-).
b. CH3COOH + NaCH3COO (komponen buffernya yaitu CH3COOH dan
CH3COO-).
c. NaH2PO4 + Na2HPO4 (komponen buffernya yaitu H2PO4- dan HPO42-).
b. Larutan Penyangga Basa
Larutan penyangga basa adalah larutan yang mengandung campuran basa
lemah (B) dan asam konjugasinya (H+). Proses pembuatan larutan
penyangga basa dapat dilakukan dengan proses yang serupa dengan proses
pembuatan larutan penyangga asam. Adapun proses pembuatan penyangga
basa adalah sebagai berikut.
1. Mencampurkan suatu basa lemah dengan asam kuat, yang mana jumlah
campuran basa lemah lebih banyak dibandingkan dengan campuran asam
kuatnya dan dari campuran ini akan menghasilkan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa lemah yang bersangkutan.
2. Mencampurkan basa lemah dengan garam dapat dicontohkan dengan
larutan NH3 + NH4Cl (komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+).

Anda mungkin juga menyukai