Anda di halaman 1dari 26

Larutan

Buffer dan Garam


Nur Khofifah Dwi Akmaliyah (4311421024)
Andini Eka Putri (4311421027)
Larutan Buffer dan Garam

01 02 03
Pengertian Komponen Sifat-Sifat

04 05
Kegunaan Contoh Soal
LARUTAN
BUFFER
Pengertian Larutan Buffer

Larutan buffer atau larutan penyangga merupakan


suatu sistem larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi
perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan
asam atau basa maupun pengenceran.
Komponen Larutan Buffer

Buffer asam Buffer basa


Larutan penyangga asam terdiri Larutan penyangga basa terdiri dari
dari komponen asam lemah (HX) komponen basa lemah (BOH) dan
dan basa konjugasinya (X– ) asam konjugasinya (B+)
Bertujuan mempertahankan pH Bertujuan mempertahankan pH
pada suasana asam (pH<7) pada suasana basa (pH>7).
Larutan Penyangga Asam

● mencampurkan asam lemah (HX) dengan garam basa konjugasinya LX (yang dapat terionisasi
menghasilkan ion X– )
● mereaksikan asam lemah HX dengan jumlah berlebih dengan basa kuat (basa kuat habis
bereaksi dan asam lemah tersisa) sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari
asam lemah tersebut.
Contoh

Pada reaksi tersebut, CH3COOH sebagai asam lemah dan NaOH akan habis bereaksi kemudian
akan terbentuk CH3COONa (CH3COO– sebagai basa konjugasi).
Larutan Penyangga Basa

● mencampurkan basa lemah dengan garam asam konjugasinya


● mereaksikan basa lemah BOH berlebih dengan sedikit asam kuat HY (asam kuat habis bereaksi
dan basa lemah tersisa.
Contoh :

Pada reaksi tersebut, NH4OH sebagai basa lemah dan HCl akan habis bereaksi kemudian akan
terbentuk NH4Cl (NH4+ sebagai asam konjugasi).
Sifat Larutan Buffer
Larutan Buffer bersifat dapat mempertahankan pH dari larutan.
Hubungannya dengan pH yaitu:

Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa


Dalam sistem penyangga asam terjadi Dalam penyangga basa yang
kesetimbangan antara asam lemah dengan mengandung basa lemah BOH dan
basa konjugasinya (X– ) asam konjugasi B+
Tetapan Kesetimbangan: Tetapan Kesetimbangan:
Maka Maka

pOH = –log [OH–]


+
pH = –log [H ]
pH = 14 – pOH
Kegunaan Larutan Buffer
Larutan buffer banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Selain itu
larutan buffer juga dimanfaatkan dalam bidang industri seperti pada proses fotografi,
electroplating atau penyepuhan, pembuatan bir, sintesis obat-obatan, penanganan limbah,
dan sebagainya.

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada produk-produk


seperti sampo, yang di dalamnya berfungsi mengontrol pH pada sampo, berfungsi juga
sebagai bahan pengawet pada makanan atau minuman kemasan kaleng, mengontrol pH dalam
darah manusia, dapat menetralkan pH pada limbah-limbah industri, dan juga berfungsi
mengontrol pH zat aktif pada obat-obatan.
Contoh Soal Larutan
Penyangga

Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M
dengan 10 mL CH3COONa 1 M. Ka CH3COOH = 10-5
Penyelesaian:
Larutan penyangga dengan CH3COOH sebagai asam lemah dan CH3COONa sebagai garam basa
konjugasi
a = mol CH3COOH = 10 mL x 0,1 mmol/mL = 1 mmol
g= mol CH3COO– = mol CH3COONa = 10 mL x 1 mmol/mL = 10 mmol
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 20 mL
larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M
Penyelesaian:
20 mL larutan CH3COOH 0,1 M (2 mmol CH3COOH) direaksikan dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M (1
mmol KOH) akan menghasilkan garam basa konjugasi CH3COOK
CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O
Mula-mula 2 mmol 1 mmol – –
Reaksi 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Setimbang 1 mmol – 1 mmol 1 mmol
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 40 mL larutan NH3 0,1 M
dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M. Kb= 10-5
Penyelesaian:
Larutan penyangga dengan NH3 sebagai basa lemah dan NH4Cl sebagai garam asam konjugasi
b = mol NH3 = 40 mL x 0,1 mmol/mL = 4 mmol
g= mol NH4+ = mol NH4Cl = 4 mL x 0,1 mmol/mL = 0,4 mmol
GARAM
Pengertian Garam

Garam ialah produk hasil reaksi antara asam dan basa.


HA + BOH → BA + 𝐻2O
Hidrolisis

Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang
berarti peruraian. Sehingga definisi hidrolisis garam adalah
reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion garam
dengan air dalam suatu larutan.
Macam hidrolisis

Hidrolisis total Hidrolisis parsial


Hidrolisis total terjadi pada garam Hidrolisis parsial terjadi pada garam
asam lemah dan basa lemah. basa kuat dan asam lemah, atau
garam basa lemah dan asam kuat.

Tidak terhidrolisis
Reaksi yang tidak terhidrolisis
terjadi pada garam asam kuat
dan basa kuat.
Komponen Garam

Garam dari asam kuat Garam dari asam lemah


dan basa kuat dan basa kuat
tidak ada yang terhidrolisis Anion berupa asam lemah
sehingga mempunyai pH netral ( terhidrolisis menghasilkan ion
pH = 7 ), OH¯, sehingga pH > 7
Contoh : NaCl Contoh : CH3COONa

Reaksi ionisasi : Reaksi ionisasi :


NaCl(aq) → Na+ (aq) + Cl-(aq) CH3COONa (aq) → Na๋ (aq) + CH₃COO⁻(aq)
Reaksi hidrolisis : Reaksi hidrolisis :
Na+ (aq) + H2O(l)→ (tidak ada reaksi) CH₃COO⁻ + H₂O ⇄ CH₃COOH + OH⁻
Cl-(aq) + H2O(l) → (tidak ada reaksi) Na⁺ + H₂O→ tidak ada reaksi
Komponen Garam

Garam dari asam kuat Garam dari asam lemah


dan basa lemah dan basa lemah
Kation berupa basa lemah anion dan kation garam yang
terhidrolisis menghasilkan ion H+ berupa asam lemah dan basa
sehingga pH < 7 lemah terhidrolisis menghasilkan
Contoh : AgNO3 ion H⁺ dan ion OH⁻ sehingga
harga pH larutan tergantung
Reaksi ionisasi : harga ka dan kb. Contoh :
AgNO3(aq) ⇔ Ag⁺(aq) + NO₃⁻(aq) Reaksi NH4CN
hidrolisis :
Reaksi ionisasi :
Ag+ (aq) + H2O(l) → AgOH(aq) + H+(aq)
NH4CN(aq) --> NH4+(aq) + CN-(aq)
NO₃⁻(aq) + H2O(l) ( tidak terhidrolisis )
Reaksi hidrolisis :
NH₄⁺(aq) + H₂O(l) ⇄ NH₄OH(aq) + H⁺(aq)
CN⁻(aq) + H₂O(l) ⇄ HCN(aq) + OH⁻(aq)
Sifat-Sifat Larutan Garam

a. Memiliki titik lebur yang tinggi.


b. Merupakan senyawa ionik dengan
ikatan kuat.
c. Dalam bentuk leburan atau larutan
dapat menghantarkan listrik.
d. Sifat larutannya dapat berupa asam,
basa, atau netral, tergantung dari
jenis asam/basa pembentuknya
Rumus pH pada Hidrolisis Garam

Garam dari asam kuat dan basa kuat Garam dari asam lemah dan basa lemah
pH larutan = 7 dan bersifat netral. ● Jika Ka = Kb maka garam tersebut
bersifat netral atau pH = 7
Garam dari asam kuat dan basa lemah
● Jika Ka > Kb maka
garam tersebut bersifat
asam atau pH < 7.
Garam dari basa kuat dan asam lemah ● Kb > Ka maka nilai
garam tersebut bersifat
basa atau pH > 7

Dimana :
Kw : konstanta ionisasi air (1x10^-14) [G] : konsentrasi ion garam terhidrolisis
Kb : konstanta basa
Ka : konstanta asam
Kegunaan Garam
Garam garam hidrolisis bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, diantaranya
a. Garam amonium nitrat (NH4NO3) yang merupakan campuran dari basa lemah dan asam kuat. Amonium nitrat
biasanya digunakan untuk alat kompres dingin.

b. Monosadium Glutamat atau MSG (C5H8NO4Na. MSG merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat.
Garam ini biasa digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan.

c. Cangkang mollusca seperti cypraecassis rupa tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3). Garam ini bersifat basa.

d. Kalium nitrat ( KNO3) adalah garam yang bersifat netral. Kalium nitrat biasa digunakan sebagai bahan pengawet
dalam sosis.
Contoh soal larutan garam

pH dari larutan garam NH4Cl 0,2 M jika diketahui Kb NH3 = 1,8 x


10-5 mol/L adalah . . . .

Penyelesaian
Reaksi ionisasi :

Reaksi hidrolisis :
NH₄⁺(aq) + H₂O(l) → NH₄OH(aq) + H⁺(aq)

Menghitung pH
pH dari larutan (NH4)2SO4 0,1 M dengan nilai Kb NH3 = 1 x
10-5 adalah . .
penyelesaian
Reaksi ionisasi :

Reaksi hidrolisis :
● 2 NH₄⁺ + 2 H₂O ⇒ 2 NH₄OH + 2 H⁺
● SO₄⁻² + H₂O ⇒ tidak terjadi reaksi.

Menghitung pH
pH dari larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN
0,01 M, jika diketahui Ka HCN = 1 x 10-10 adalah . . . .
Penyelesaian
Reaksi ionisasi :

Reaksi hidrolisis :

Mencari pH :
Penyelesaian :
Thanks
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai