Anda di halaman 1dari 37

HIDROLISIS GARAM

Minggu ke-13
Pengertian Hidrolisis
• Hidrolisis berasal dari kata “hidro” yaitu air dan “lisis”
berarti penguraian
• Hidrolisis adalah penguraian oleh air
• Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air
menghasilkan asam dan basa pembentuknya kembali
• Hidrolisis merupakan reaksi asam basa Bronsted-Lowry

fppt.com Minggu ke-13


GARAM
• Zat gabungan kation sisa basa dan anion sisa asam
NaCl  Na+ (dari NaOH) + Cl- (dari HCl)
• Terbentuk melalui reaksi antara asam dan basa.
Reaksi ini disebut dengan reaksi netralisasi
• Sebagai contoh :
HCl + NaOH  NaCl + H2O
asam basa garam air

Minggu ke-13
Jenis Hidrolisis
Hidrolisis Parsial
Kation atau Anionnya saja yang terhidrolisis
Kation terhidrolisis = bersifat asam
(Contoh : NH4Cl)
Anion terhidrolisis = bersifat basa
(Contoh : CH3COONa)
Hidrolisis Total
Kation maupun Anionnya terhidrolisis.
Contoh : CH3COONH4, Al2S3

Minggu ke-13
Menghitung pH larutan garam
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat  garam
netral
• Garam tidak mengalami hidrolisis
• Jumlah H+ dan OH- di dalam air tetap
• Larutan bersifat netral  pH = 7
• Contoh: NaCl, NaNO3

Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

Minggu ke-13
2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat

Garam basa konsentrasi ion OH :


Hidrolisis parsial, hidrolisis anion. Kw
OH = Mg
A-(aq) + H2O(l)  HA(aq) + OH- (aq) Ka
tetapan hidrolisis :
Larutan bersifat basa  pH > 7
Contoh: NaCH3COO, NaCN, Na-
Kw
K =
h
Ka
benzoat

NaCH3COO(aq) Na+(aq) + CH3COO-(aq)

CH3COO-(aq) + H2O(aq) CH3COOH(aq) + OH (aq)


Na+(aq) + H2O(aq)

Minggu ke-13
3. Garam yang berasal asam kuat dan basa lemah

Garam asam konsentrasi ion H :


Hidrolisis parsial, hidrolisis kation Kw
H = Mg
BH+(aq) + H2O(l)  B(aq) + H3O- (aq) Kb
Menghasilkan ion H3O- tetapan hidrolisis :
Larutan bersifat asam  pH < 7 Kw
Kh =
Contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3 Kb
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)

NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O+(aq)

Cl-(aq) + H2O (aq)


Minggu ke-13
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Sifat Asam, basa,
atau Netral garam
yang tersusun
dari asam lemah
Anion dan kation sama-sama
dan basa lemah terhidrolisis
bergantung pada
Nilai pH. Nilai pH NH4CH3COO(aq) NH4+ (aq) + CH3COO-(aq)
bergantung pada
Ka (tetapan CH 3COO H 2O CH 3COOH OH
ionisasi asam
lemah) dan Kb NH 4 H 2O NH 4OH H
(tetapan ionisasi
basa lemah).

Minggu ke-13
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

konsentrasi ion H :
Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka
nilai pH < 7 dan sifat larutan adalah Asam.
Kw . Ka
H =
Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka Kb
nilai pH = 7 dan sifat larutan adalah Netral.
tetapan hidrolisis :
Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka
nilai pH > 7 dan sifat larutan adalah Basa. Kw
Kh =
Ka . Kb

Minggu ke-13
Contoh Soal
Berapakah pH larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M dan tulislah reaksi
hidrolisisnya (Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5) !
Garam Ca(CH3COO)2 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan
Ca(OH)2 (basa kuat).
Ca(CH3COO)2 → 2 CH3COO- + Ca2+
Reaksi Hidrolisis :
2 CH3COO- (aq) + 2 H2O (l) 2 CH3COOH (aq) + 2 OH -(aq)

[OH-] =

= 1,41 x 10-5 M
pOH = -log 1,41 x 10-5 = 5 – log 1,41 = 5 – 0,15 = 4,85
pH = 14 – 4,85 = 9,15

Minggu ke-13
TITRASI

Minggu ke-13
Titrasi
• “Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar
(konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain
yang telah diketahui konsentrasinya”
• Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut
sebagai “titrat atau analit” dan biasanya diletakan
di dalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang
telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“larutan standar atau titran” dan diletakkan di
dalam buret.

Minggu ke-13
Larutan Standar Primer
adalah larutan yang disiapkan dengan cara menimbang
secara akurat suatu zat yang memiliki kemurnian tinggi
dan melarutkannya dengan sejumlah tertentu pelarut
dalam labu ukur

Contoh : larutan asam oksalat, larutan kalium dikromat


Syarat :
• Kemurniannya tinggi
• Stabil (tidak mudah menyerap H2O atau CO2, tidak bereaksi dengan udara,
tidak mudah menguap, tidak terurai, mudah dan tidak berubah pada
pengeringan)
• Memiliki massa molekul (Mr atau BM) yang tinggi

Minggu ke-13
Larutan Standar Sekunder
Adalah larutan dengan konsentrasi yang belum pasti dan
kemudian kita menitrasinya dengan larutan standart
primer

Contoh : NaOH, HCl

Minggu ke-13
Faktor yang mempengaruhi titrasi
1. Konsentrasi analit dan titran :
makin besar konsentrasinya, maka perubahan pH dalam
daerah titik ekivalent makin besar sehingga makin mudah
menentukan indikator yg sesuai.
1. Kekuatan asam lemah atau basa lemah : kesempurnaan
reaksi pada asam / basa lemah dengan basa / asam kuat
ditentukan oleh harga Ka atau Kb analat. Makin besar
harga Ka atau Kb maka reaksi makin besar daerah
perubahan pH pada titik ekivalent, sehingga makin
menentukan indikator yang sesuai.
2. Pemilihan indikator :
indikator yang digunakan perubahan pHnya harus berada
pada daerah pH titik ekivalen.

Minggu ke-13
Indikator
Adalah senyawa yang sensitif (berubah warna) pada saat analit
habis atau pada saat titran berlebih

Indikator Trayek perubahan pH Perubahan warna

Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – biru


Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning

Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning

Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru

Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – pink

Minggu ke-13
Jenis Titrasi

• Asam Basa
• Pembentukan kompleks
• Pengendapan (Precipitasi)
• Oxidasi/reduksi

Minggu ke-13
Titrasi asam basa merupakan
TITRASI ASAM BASA teknik penentuan konsentrasi
asam/basa secara volumetrik

Reaksi Penetralan
aA+bB cC+dD

Perbandingan mol

n=MxV

Kemolaran lar asam Kemolaran lar basa


MA =…....????? MB =…??????

Minggu ke-13
Kurva Titrasi Asam Basa
Adalah aluran grafik antara pH dengan jumlah
asam atau basa yang ditambahkan selama proses
titrasi berlangsung

Minggu ke-13
titik equivalent
Titik dimana titrasi mencapai setara
secara stoikiometri
titik akhir titrasi
titik dimana proses titrasi diakhiri disebut sebagai, ditandai
dengan indikator sehingga mudah dilihat secara manual

Jarak antara titik equivalent dan titik akhir titrasi tidak


boleh terlalu jauh sehingga akan mempengaruhi hasil
akhir titrasi
Minggu ke-13
Ada 4 daerah perhitungan pH untuk titrasi asam basa
yaitu:
1. pH mula mula : ditentukan dari konsentrasi
titran/analat.
2. pH sebelum Titik Ekivalent : ditentukan dari setelah
penambahan penitran tetapi belum mencapai
ekivalen dgn titran/analat.
3. pH Titik Ekivalent : ditentukan saat titik ekivalent
tercapai.
4. pH setelah Titik Ekivalent : ditentukan setelah
kelebihan titrant setelah mencapai titik ekivalent.

Minggu ke-13
KURVA TITRASI ASAM – BASA
Ada 4 titrasi asam – basa :
1. Titrasi Asam kuat (Analat) dengan Basa kuat
(titrant)
2. Titrasi Basa kuat (Analat) dengan Asam kuat
(titrant)
3. Titrasi Asam lemah (Analat) dengan Basa
kuat (titrant)
4. Titrasi Basa lemah (Analat) dengan Asam
kuat (titrant)

Minggu ke-13
Titration
Curve

Minggu ke-13
1. pH mula mula : ditentukan dari konsentrasi asam
lemah. [H3O+]= √Ka. Casam lemah, pH<7,

2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam lemah > mol


basa kuat, Buffer asam,

[ H O ]  Ka 
Casam lemah pH<7
3
Cbasa konjugat

3. pH Titik Ekivalent : mol asam lemah = mol basa kuat ;


pH > 7; hidrolisa dari asam lemah-basa kuat.
 garam
Kw
[OH  ] 
Ka

4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam lemah < mol


basa kuat. pH>7; sisa basa kuat

Minggu ke-13
TITRASI ASAM BASA
Menentukan kemolaran Menentukan kemolaran
larutan asam larutan basa

Lar Lar
standar VB =.. ?? VA = ..??
standar
basa asam
dengan dengan
MB MA

Lar asam Lar basa

VA VB

Kemolaran MA = ???? Kemolaran MB = ????


Minggu ke-13
CONTOH
Untuk menitrasi 25 ml larutan NH3 xM dibutuhkan larutan
CH3COOH 0,1 M sebanyak 50 ml. Tentukan konsentrasi NH3!
Jawab:
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH(aq)+ NH3(aq →CH3COONH4(aq)

mol asam = mol basa


Ma.Va = Mb. Vb
0,1 x 50 ml = Mb × 25 ml
Mb = 0,1M × 50 ml
25 ml
= 0,2 M
Maka [ NH3 ] = 0,2 M

Minggu ke-13
CONTOH
Hitung kemolaran larutan KOH berdasarkan
data titrasi asam basa

Vawal=45,6 ml
Vakhir=25,6 ml
VHNO3= …. ..ml Reaksi : ???????????
….........................................................
Lar HNO3 0,2 M

Rumus perhitungan kemolaran


larutan
Lar KOH
MHNO3VHNO3=MKOHVKOH
VKOH = 40 ml
MKOH = …..?????

Minggu ke-13
TUGAS
1. Hitung pH larutan jika :
a. 500 mL larutan terdapat 0,01 mol NH4Cl
b. MgCl2 0,05 M
c. 3,528 gram garam NH4CN dilarutkan dalam air
sehingga volume larutan menjadi 2 liter (Ka HCN = 7
x 10-10, KbNH4OH = 1,75 x 10-5)
2. Dalam 100 mL larutan terlarut 3,6 gram natrium
benzoate (Mr = 144). Jika Ka asam benzoate = 6 x 10-5,
hitunglah pH larutan itu !

Minggu ke-13
TUGAS
3. Manakah garam berikut yang terhidrolisis sebagian,
sempurna , atau tidak mengalami hidrolisis
a. Amonium sulfat
b. Kalsium klorida
c. Timbal (II) nitrat
d. Natrium fosfat
e. Aluminium karbonat
4. Manakah garam di bawah ini yang dalam air bersifat
asam, basa atau netral?
a. Aluminium nitrat
b. Barium iodide
c. Kalium kromat
d. Ammonium bromide
e. Kalsium fluorida

Minggu ke-13
Tugas
5. Tentukan indicator yang tepat untuk mengidentifikasi titik akhir
titrasi pada titrasi NaOH dan HCl ! Mengapa?
6. Tentukan pH larutan campuran dari 100 mL NH4OH 0,1 M dan 50
mL HCl 0,2 M ( Kb NH4OH = 2 x 10-5 )!
7. Hitung pH larutan jika kedalam 10 ml asam asetat 0,1 M ( Ka = 10-
5 ) ditambahkan :

a. 0 mL larutan NaOH 0,1 M


b. 5 mL larutan NaOH 0,1 M
c. 10 mL larutan NaOH 0,1 M
d. 15 mL larutan NaOH 0,1 M
e. Indikator apa yang tepat untuk titrasi asam asetat dan NaOH?
Mengapa ?

Minggu ke-13
Minggu ke-13
Titrasi Balik

• Titrasi balik digunakan ketika reaksi antara


analit dan titran berjalan lambat, atau
apabila tidak ada indikator yang cocok.
• Caranya :
– Tambahkan titran secara berlebih sehingga
semua analit habis bereaksi dan ada sedikit
titran berlebih.
– Titrasi kembali kelebihan titran dengan titran
kedua untuk memperoleh titik equivalen.

Minggu ke-13
Minggu ke-13
Cara titrasi

Minggu ke-13
Titrasi Basa kuat (Analat) dengan Asam kuat (titrant)
1. pH mula mula : Konsentrasi Analat ,
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH, pH>7
2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam kuat < mol basa kuat,
pH>7
[OH-]= (mol Basa kuat – mol asam kuat)/ Volume total
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH, pH>7
3. pH Titik Ekivalent : mol asam kuat = mol basa kuat ; pH = 7
[H3O+]= (mol asam kuat)/Vol. total atau
[OH-]=(mol basa kuat)/Vol.total
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH
4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam kuat > mol basa kuat.
pH<7
[H3O +]= (mol asam kuat – mol basa kuat ) / volume total
pH = -log [H3O+], pH <7

Minggu ke-13
1.Titrasi Asam kuat (Analat) dengan Basa kuat (titrant)

Perhitungan pH untuk titrasi asam kuat dengan basa kuat yaitu:


1. pH mula mula : Konsentrasi Analat ,
pH = -log [H3O+]. pH<7
2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam kuat > mol basa kuat,
pH<7
[H3O+]= (mol Asam kuat – mol basa kuat)/ Volume total
3. pH Titik Ekivalent : mol asam kuat = mol basa kuat ; pH = 7
[H3O+]= (mol asam kuat)/Vol. total atau
[OH-]=(mol basa kuat)/Vol.total
4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam kuat < mol basa kuat.
pH>7
[OH-]= (mol basa kuat – mol asam kuat ) / volume total

Minggu ke-13
4.Titrasi basa lemah (Analat) dengan Asam kuat (titrant)

1. pH mula mula : ditentukan dari konsentrasi basa lemah.


pH>7, [OH ]  Kb  basa lemah

2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol basa lemah > mol asam


kuat, Buffer basa, pH>7,
[OH  ]  Kb 
Cbasa lemah
Casam konjugat

3. pH Titik Ekivalent : mol basa lemah = mol asam kuat ; pH <


7; hidrolisa dari basa lemah-asam kuat.
 garam
Kw
[ H 3O  ] 
Kb
4. pH setelah Titik Ekivalent : mol basa lemah < mol asam
kuat. pH<7; sisa asam kuat

Minggu ke-13

Anda mungkin juga menyukai