Anda di halaman 1dari 14

HIDROLISIS GARAM

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
1. Fiska Botia
2. Inggit Evizard Putri
3. Nadia Alvia Netta
4. Regina Suryani

XI IA 2

Guru Pembimbing:
Drs. Mulyadi

Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh


Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sungai Penuh
2015/2016

1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt.Karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kimia yang berjudul ”HIDROLISIS
GARAM”.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Kimia.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat
sederhana.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.

Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR (i)

DAFTAR ISI

Pengertian Hidrolisis..................................................................................................................1

Macam-macam Hidrolisis.........................................................................................................7

Pemanfaatan Hidrolisis............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
HIDROLISIS GARAM

1.Pengertian Hidrolisis Garam

Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian,berarti
hidrolisis adalah suatu reaksi penguraian dalam air. Hidrolisis garam adalah penguraian
garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali.

ASAM KUAT:

 HCl
 HBr
 HI
 HClO4
 H2SO4
 HNO3

BASA KUAT:

 LIOH
 NaOH
 KOH
 RbOH
 CsOH
 Mg(OH)2
 Ca(OH)2
 Sr(OH)2
 Ba(OH)2

1
Berasarkan asam basa pembentukannya garam dikelompokkan menjadi:

a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis dalam air.
Larutannya bersifat netral(pH= 7).

Contoh:

 NaOH (aq) + Hcl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)

b. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial
dalam air.Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ini bersifat
Kw
basa.Tetapan Hidrolisis dapat dicari dengan cara: Kh=
Ka

Besarnya pH dapat ditentukan dari konsentrasi ion OH- dalam larutan garam tersebut.

Kw
[OH-] = √K h × G atau [OH-] = √ ×G
Ka

Jika garam memiliki lebih 1 anion,rumusnya

Kw
√ × n. G
Ka

Keterangan:

 Kh = Tetapan Hidolisis
 Ka = Tetapan Kesetimbangan asam
 Kw = Tetapan Kesetimbangan = 10-14
 G = Konsentrasi anion garam yang terhidrolisis
 N = Jumlah anion

2
Contoh:

 NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → NaCH3COO (aq) + H20 (l)


 NaF Na+ + F-
(NaOH) (HF)
Basa Kuat Asam lemah
Tidak Terhidrolisi Terhidrolisis
F- + H2O HF + OH-
Maka,sifat dari larutan adalah basa
 Hitunglah pH larutan garam CH3COONa 0,1 M dan tentukan sifatnya!(Ka=10-5)
Jawab:
Kw
[OH-] =√ ×G
Ka

10−14
=√ × 10−1
10−5

=√10−9 × 10 −1 = 10-5

pH = - log [OH-]= - log 10-5 = 5

Sifatnya adalah asam

c. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalaami hidrolisis parsial
dalam air.Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat asam.

Besarnya pH dari garam ini dapat ditentukan dengan rumus tetapan hidrolisis berikut.

Kw
[H+] = √K h × G atau [H+] = √ ×G
Kb

Kw
Kh=
Kb

3
Keterangan:

 Kh = Tetapan Hidolisis
 Kb = Tetapan Kesetimbangan asam
 Kw = Tetapan Kesetimbangan = 10-14
 G = Konsentrasi anion garam yang terhidrolisis

Contoh:

 NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)


 NH4Cl NH4+ + Cl-
(NH4OH) (HCl)
Basa Lemah Asam Kuat
Terhidrolisis Tidak Terhidrolisis
NH4 + H2O NH4OH + H+
Jadi,sifatnya adalah asam

 Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,2 M (Kb= 10-5) dan tentukan sifatnya!


Jawab:

Ka
[H+] = √ × n. G
Kb

10−14
=√ × 2.0,2
10−5

= √4 × 10−10 = 2  10-5

pH = - log [H+]= - log 2  10-5 = 5 – log 2 =5 – 0,3 = 4,7

sifatnya adalah asam

d. Garam dari Asam lemah dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total atau
sempurna. Larutan garam yang berasal dari asam lemah ini dapat bersifat ASAM, BASA,
atau NETRAL. Ini bergantung pada kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang

4
terbentuk.Karena garam ini terhidrolisis sempurna maka harga pH bukan begantung pd
konsentrasi garamnya tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb-nya.

a. Jika Ka =Kb larutan garam bersifat netral (pH=7)


b. Jika Ka>Kb larutan garam bersifat asam (pH< 7)
c. Jika Ka >Kb larutan garam bersifat basa (pH>7)
Harga pH dapat ditentukan dengan rumus:
Ka
[H+] = Ka  √K h atau [H+] = √ × Kw
Kb

Kw
Kh =
Kb

Contoh:

 HI + NH4OH NH4I + H2O


 (HCOO)2 Be 2HCOO- + Be2+
(HCOOH) (Be(OH)2)
Asam lemah Basa lemah
Terhidrolisis Terhidrolisis
2HCOOH- + H2O 2HCOOH + OH- Sifat larutan basa
Be2+ + 2 H2O Be(OH)2 + 2H+ Sifat larutan asam
Karena terdapat dua sifat dari larutan diatas,maka untuk menentukan sifat larutan
dengan melihat atau membandingkan nilai Ka dan nilai Kb dari larutan tersebut.
 Tentukanlah pH dan sifat larutan CH3CHOONH4 O,1 M! (Ka = 10-5;Kb = 10-5)
Jawab:
Ka
[H+] = √ × Kw
Kb

10−5
=√ × 10−14
10−5

= √10−14 = 10-7
pH = - log [H+] = - log 10-7 = 7
pH = 7 berarti larutan CH3COOH adalah netral

5
ASAL SIFAT
GARAM HIDROLISIS
BK/BL AL/AK ASAM/BASA/NETRAL

CuSO4 BL AK ASAM H.S


KNO3 BK AK NETRAL T
MgF2 BK AL BASA H.S
AlPO4 BL AL Kb/Ka H.T
FeS BL AL Ka/Kb H.T
Cr2(ClO4)2 BK AK ASAM H.S

Keterangan:

 BK:Basa Kuat
 BL:Basa Lemah
 AL:Asam Kuat
 AK:Asam Kuat
 H.S:Hidrolisis Sebagian
 T:Tidak Terhidrolisis
 H.T:Hidrolisis Total

6
B. Macam-macam Hidrolisis

1. Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian
ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen
penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini ialah asam lemah dan basa kuat
atau sebaliknya.
2. Hidrolisis total
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang mana
komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah.
Berdasarkan jenis ion-ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air, proses
hidrolisis dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini.
a. Hidrolisis Anion

Apabila garam yang terdiri dari komponen molekul asam lemah dan basa kuat
direaksikan dengan molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis
sebagian/parsial didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-). Dengan
kata lain, yang terhidrolisis adalah sedangkan anion dari asam lemah sedangkan kation dari
basa kuat tidak terhidrolisis.

Misal:
CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+ (aq)
CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–
Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi

Dari contoh diatas, menjelaskan bahwa CH3COO– yang bertindak sebagai anion asam
lemah terhidrolisis membentuk OH– ketika direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangakn
Na+ yang bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan dengan
molekul air. Kesimpulannya garam dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa kuat,
jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat
basa.

7
b. Hidrolisis Kation

Serupa halnya dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen molekul asam
lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, jika garam dengan komponen penyusun
asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul air juga akan mengalami hidrolisis
parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam (H+). Hal ini terjadi karena hanya kation
dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.

Misal:
NH4Cl → NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Cl– + H2O → tidak terjadi reaksi

Berdasarkan contoh diatas, dapat dijelaskan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai
basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yakni H+. Sedangkan Cl- yang
sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.
c. Kation dan Anion Terhidrolisis
Apabila garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul
air akan mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kation dari basa
lemah maupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis
ini menghasilkan ion H+ atau OH-.

Misal:
CH3COONH4 → CH3COO– + NH4+
CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

Contoh diatas, menjelaskan bahwa kedua komponen penyusun garam CH3COO–


(anion dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolsis secara
sempurna yang masing-masing berurutan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH–) dan ion
yang bersifat asam (H+).

“ Perlu untuk diketahui, bahwasanya garam dengan komponen asam kuat dan basa
kuat yang direaksikan dengan molekul air tidak akan mengalami hidrolisis, dalam arti lain

8
reaksi tersebut bersifat netral. Peristiwa ini dapat terjadi ketika garam yang mengandung ion
logam alkali atau ion logam alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugat suatu asamkuat
(misalnya, Cl-, Br-, dan NO3-) direaksikan dengan molekul air akan menghasilkan larutan
yang bersifat netral.”

C. Pemanfaatan Hidrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C 17H 35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika
dilarutkan dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan
senyawa aluminium fosfat yang mengalami
hidrolisis total.
3. Sebagai Pupuk

Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di
daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk
yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani
menggunakan pelet padat (NH 4 ) 2 SO 4 untuk menurunkan pH tanah. Garam
(NH 4 ) 2 SO 4 bersifat asam, ion NH 4 + akan terhidrolisis dalam tanah membentuk NH 3 dan
H + yang bersifat asam.
4. Pemutih Pakaian

Kita juga sering pemutih pakaia untuk memutihkan pakaian kita. Produk ini
mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan
pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini terbentuk dari asam lemah
HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis menjadi HOCl dan OH-, sehingga
garam NaOCl bersifat basa.

6. Penyedap Makanan

Agar lebih terasa gurih dan enak, biasanya ke dalam makanan ditambahkan monosodium
glutamat (MSG) yang berfungsi sebagai penyedap makanan. Monosodium glutamat yang

memiliki rumus kimia C₅H₈NO₄Na merupakan garam yang bersifat basa.

9
7. Kompres Dingin

Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terciptanya banyak


benda-benda yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Dulu kita menggunakan kain dan
es batu untuk mengompres ketika demam. Namun sekarang sudah tersedia kompres dingin
instan yang diperjualbelikan di pasar. Kompres ini menggunakan garam ammonium nitrat

(NH₄NO₃) yang bersifat asam.

10
Daftar Pustaka

rumus-kimia.com

alwayschaza.blogspot.com

egar-tkj2.blogspot.com

www.softilmu.com

http://kimiastudycenter.com

11

Anda mungkin juga menyukai