Anda di halaman 1dari 9

1

LARUTAN PENYANGGA
Pertemuan 1

apersepsi

Tubuh manusia tersusun dari berbagai sistem kompleks yang saling berkaitan.
Oleh karena itu, kita harus mensyukurinya. Sistem-sistem tersebut dapat bekerja
dengan baik sesuai fungsi dan kondisi tertentu. Apabila ada sistem yang
bermasalah, tubuh akan terasa sakit. Beberapa sistem yang ada di dalam tubuh, di
antaranya sistem transportasi dan sistem pencernaan.
Dalam sistem transportasi, darah berperan penting dalam
mengangkut oksigen, karbondioksida dan sari-sari makanan ke
seluruh bagian tubuh serta berperan dalam menjaga kestabilan suhu
tubuh. Darah memiliki pH (tingkat keasaman) sekitar 7,4.
Bagaimana jika pH darah di atas atau dibawah 7,4? Tentu sistem
transportasi akan terganggu. Apakah yang menyebabkan pH darah
cenderung stabil pada pH 7,4? Gambar 1 Sistem Darah

Sistem pencernaan juga tergantung pada pH. Sistem pencernaan berkaitan erat
dengan enzim. Seperti yang telah anda pelajari pada Bab 3, enzim merupakan
katalis yang dapat bekerja dengan optimal pada pH tertentu, misalnya pada
lambung. Cairan pada lambung memiliki pH sekitar 2. Apabila pH tidak sesuai,
enzim pepsin pada lambung yang berfungsi untuk memecah protein tidak dapat
bekerja secara optimal. Apakah yang menyebabkan pH lambung cenderung
stabil? Apa yang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang terlalu masam?
Kedua sistem tersebut berkaitan dengan sistem larutan penyangga (buffer).
Larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH tertentu sehingga tidak terjadi
perubahan pH yang berarti, meskipun ditambahkan suatu asam atau suatu basa.
Artinya, ph larutan penyangga praktis tidak berubah meski ditambah sedikit asam,
sedikit basa atau jika diencerkan.
Selain dalam sistem biologis, larutan
penyangga penyangga juga terdapat dalam
pengawet makanan. Makanan dan minuman
olahan yang dijual dapat bertahan lama karena
adanya bahan pengawet (pengatur keasaman),
misalnya natrium benzoat dengan asam benzoat,
Gambar 2 Makanan diawetkan sodium benzoat. Sehingga, produsen tidak
mengalami kerugian dalam penjualan, konsumen yang tinggal di daerah jauh dari
produksi dapat menikmati makanan dan minuman tersebut.
2

A. Pengertian
PengertianLarutan
LarutanPenyangga
Penyangga
Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang memiliki nilai pH-nya relatif
tetap (tidak berubah) pada penambahan sedikit asam dan/atau sedikit basa. Secara
umum larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH.
Secara teoritis berapa pun
diencerkannya pH tidak akan
berubah, tetapi dalam praktiknya
jika pengenceran besar sekali, jelas
pH nya akan berubah.

Gambar 3 Larutan Penyangga

SifatLarutan
B. Sifat LarutanPenyangga
Penyangga
Sifat-sifat dari larutan penyangga adalah sebagai berikut:
1. Nilai pH larutan penyangga tidak berubah ketika larutan diencerkan
2. Nilai pH larutan penyangga tidak berubah saat ditambahkan sedikit asam atau
sedikit basa.
Nah, berdasarkan sifat-sifat tersebut, kita bisa membedakan mana larutan
penyangga dengan larutan bukan penyangga. Contohnya sebagai berikut:

Komposisidan
C. Komposisi danCara
CaraMembuat
MembuatLarutan
LarutanPenyangga
Penyangga
Ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat dua siswa larutan penyangga,
yaitu sistem penyangga asam dan sistem penyangga basa. Larutan penyangga asam
mempertahankan PH pada daerah asam (pH < 7) sedangkan larutan basa dapat
mempertahankan PH pada daerah basa (PH > 7).
3

1. Larutan Penyangga Asam


Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah HA dan basa
konjugasinya ion A-. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
Larutan penyangga HA/A-
HA(aq) ⇌ H+ (aq) + A- (aq)
Asam lemah Basa konjugasi
Larutan seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya sebagai berikut:
a. Asam lemah + garamnya
Mencampurkan asam lemah HA dengan garamnya LA (garam LA akan
menghasilkan ion A- yang merupakan basa konjugasi dari asam HA).
Perhatikan reaksi berikut:
Campuran CH3COOH dan CH3COONa
 CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
 CH3COONa(aq) ⇌ CH3COO- (aq) + Na+ (aq)
Spesi sistem campuran ialah CH3COOH yang tidak terurai (asam lemah),
CH3COO- hasil ionisasi dari sebagian kecil CH3COOH dan CH3COONa, ion
H+ dari CH3COOH, dan ion Na+ dari CH3COONa. Sistem ini dibuat dengan
cara langsung mencampurkan asam lemah dan garamnya.
Sehingga komponen penyangga-nya ialah sebagai berikut:
- CH3COOH (asam lemah)
- CH3COO- (basa konjugasi)
Contoh:
 Larutan H2CO3 dicampur dengan larutan NaHCO3
Komponen penyangganya:
- H2CO3 (asam lemah)
- HCO3- (basa konjugasi)
 Larutan H3PO4 dicampur dengan larutan NaH2PO4
Komponen penyangganya:
- H3PO4 (asam lemah)
- H2PO4- (basa konjugasi)
4

b. Asam lemah berlebih + basa kuat


Selain dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat
secara tidak langsung, yaitu dengan mereaksikan suatu asam lemah berlebih
dengan suatu basa kuat. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan.
Contoh:
Larutan penyangga yang terbentuk dari 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M
dan 50 mL larutan NaOH 0,1 M.
Maka terdapat:
 Jumlah mol CH3COOH = 100 mL x 0,1 mmol/mL = 10 mmol
 Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,1 mmol/mL = 5 mmol
Reaksi yang akan terjadi:
CH3COOH(aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O(l)
m 10 mmol 5 mmol - -
r - 5 mmol - 5 mmol + 5 mmol + 5 mmol
s 5 mmol - 5 mmol 5 mmol

CH3COO- (aq) + Na+ (aq)


Jadi, setelah semua NaOH habis bereaksi, di dalam larutan terdapat
CH3COOH yang tidak bereaksi (0,005 mol) dan CH3COO- yang berasal
dari ionisasi CH3COONa hasil reaksi (0,005 mol).
Campuran larutan tersebut merupakan penyangga (buffer) karena
mengandung komponen penyangga:
 CH3COOH (asam lemah)
 CH3COO- (basa konjugasi)
5

2. Larutan Penyangga Basa


Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah B dan asam
konjugasinya ion BH+. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
Larutan penyangga B/BH+
B(aq) + H2O(aq) ⇌ BH+ (aq) + OH- (aq)
Basa lemah Asam konjugasi
Larutan seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya sebagai berikut:
a. Basa lemah + garamnya
Mencampurkan Basa lemah (B) dengan garamnya LB (garam LB akan
menghasilkan ion BH- yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah B).
Perhatikan reaksi berikut:
Campuran NH4OH dan NH4Cl
 NH4OH(aq) ⇌ NH4+ (aq) + OH- (aq)
 NH4Cl (aq) ⇌ NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Spesi sistem campuran ialah NH4OH yang tidak terurai (basa lemah),
NH4+ hasil ionisasi dari sebagian kecil NH4OH dan NH4Cl, ion OH- dari
NH4OH, dan ion Cl- dari NH4Cl. Sistem ini dibuat dengan cara langsung
mencampurkan basa lemah dan garamnya.
Sehingga komponen penyangga-nya ialah sebagai berikut:
- NH4OH (basa lemah)
- NH4+ (asam konjugasi)
Contoh:
 Larutan NH3 dicampur dengan larutan (NH4)2SO4
Komponen penyangganya:
- NH3 (basa lemah)
- NH4+ (asam konjugasi)
6

b. Basa lemah berlebih + asam kuat


Selain dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat
secara tidak langsung, yaitu dengan mereaksikan suatu basa lemah berlebih
dengan suatu asam kuat. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa lemah yang bersangkutan.
Contoh:
Larutan penyangga yang terbentuk dari 100 mL larutan NH4OH 0,1 M
dan 50 mL larutan HCl 0,1 M.
Maka terdapat:
 Jumlah mol NH4OH = 100 mL x 0,1 mmol/mL = 10 mmol
 Jumlah mol HCl = 50 mL x 0,1 mmol/mL = 5 mmol
Reaksi yang akan terjadi:
NH4OH (aq) + HCl (aq) NH4Cl (aq) + H2O(l)
m 10 mmol 5 mmol - -
r - 5 mmol - 5 mmol + 5 mmol + 5 mmol
s 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Jadi, setelah semua HCl habis bereaksi, di dalam larutan terdapat NH4OH
yang tidak bereaksi (5 mmol atau 0,005 mol) dan NH4+ yang berasal dari
ionisasi NH4Cl hasil reaksi (5 mmol atau 0,005 mol). Komponen larutan
penyangga adalah NH4OH (basa lemah) dan NH4+ (asam konjugasi).

Ringkasan:
Ingat!
Teori dalam pembuatan larutan penyangga
a. Asam kuat + basa kuat (tidak membentuk larutan penyangga)
b. Asam lemah + basa lemah (tidak membentuk larutan penyangga)
c. Basa lemah + garam (asam konjugasinya) Larutan penyangga basa + H2O
d. Asam kuat + basa lemah berlebih Larutan penyangga basa + H2O
e. Basa kuat + asam lemah berlebih Larutan penyangga asam + H2O
f. Asam lemah + garam (basa konjugasinya) Larutan penyangga asam + H2O
7

Uji Pemahaman Diri

Periksa apakah campuran berikut bersifat penyangga atau tidak. Jika ya,
tuliskan komponen penyangganya.
1. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M
2. 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M
3. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M
4. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,2 M
5. 50 mL larutan NH3 0,2 M + 50 mL larutan HCl 0,1 M

Refleksi

Setelah kalian sudah membaca seluruh materi, isilah tabel berikut:


Materi yang ingin diketahui Materi yang tidak dimengerti
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
…………………………………… ……………………………………
8

Sumber Literatur:
a. Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
b. Purba, M. dan Sunardi. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
c. Hermawan, Dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia: untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Internet (Sumber yang terpercaya)

Anda mungkin juga menyukai