Anda di halaman 1dari 30

6

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

A. LARUTAN PENYANGGA
B. HIDROLISIS

Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa


dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan garam dan
air, yang disebut reaksi penetralan. Garam adalah campuran antara asam de-
ngan basa dan reaksinya disebut penetralan maka kita cenderung mengatakan
bahwa garam bersifat netral. Jika garam bersifat netral, maka pH garam adalah
7, tetapi apakah semua demikian?
Perhatikan grafik titrasi asam – basa di bawah ini.

14
13
12
11
10
9
8
7
6
pH 5
4
3
2
1

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Volume NaOH 0,1 M

(Grafik titrasi antara 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M)
154 KIMIA XI SMA

Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang grafik titrasi asam – basa di
atas?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita pelajari tentang larutan
penyangga dan hidrolisis.
Sebelum kita pelajari lebih mendalam tentang larutan penyangga dan
hidrolisis terlebih dahulu kita perhatikan peta konsep mengenai larutan
penyangga dan hidrolisis.

KESETIMBANGAN
DISOSIASI
terdapat pada

larutan hidrolisis
penyangga
dibedakan dibedakan

larutan larutan hidrolisis hidrolisis


penyangga penyangga parsial total
asam basa
dibedakan

hidrolisis hidrolisis
kation anion

Pete konsep kesetimbangan desosiasi

A. LARUTAN PENYANGGA
Tahukah kamu, bahwa buah-buahan dalam kaleng terdapat sistem
penyangga? Sistem penyangga yang ada di sini adalah campuran antara
Asam sitrat dan Natrium sitrat, yang berfungsi mempertahankan pH agar
tidak mudah dirusak oleh bakteri. Apakah larutan penyangga itu?

1. Sifat Larutan Penyangga


Larutan penyangga (buffer) disebut juga larutan penahan atau
larutan dapar. Disebut penyangga/penahan, karena larutan ini
mempunyai sifat dapat menyangga/menahan pH larutan tersebut dari
pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran.
Artinya, bila ke dalam larutan buffer ditambahkan sedikit asam, sedikit
basa atau air maka pH larutan tersebut tidak mengalami perubahan
yang berarti (dianggap tetap).
KIMIA XI SMA 155
2. Pengertian Larutan Penyangga
Apa komposisi larutan ini, sehingga mampu mempertahankan
harga pH-nya dari pengaruh zat-zat tersebut? Berdasarkan komponen
penyusunnya, larutan buffer ini dibedakan menjadi dua.
a. Buffer Asam
Buffer asam adalah larutan yang berisi campuran antara asam lemah
dengan basa konjugasinya.
Contoh: larutan yang berisi campuran
CH3COOH + CH3COO- Ingat !
Antara asam dan basa konju-
H2CO3 + HCO3- gasinya hanya ada selisih satu
H3PO4 + H2PO4 - ion H+ dalam rumus kimia-
H2C2O4 + nya
HC O -
2 4

asam lemah basa konjugasinya


Keterangan:
- basa konjugasi ini berasal dari garamnya (garam yang berasal
dari asam tersebut dengan suatu basa kuat)
Contoh:
CH3COO- dapat berasal dari CH3COONa, CH3COOK,
(CH3COO)2Ba, (CH3COO)2Sr atau garam asetat lain yang basanya
kuat. Atau dengan kata lain, buffer asam ini berisi campuran antara
asam lemah dengan garamnya.
Contoh:
CH3COOH + CH3COONa
CH3COOH + CH3COOK
H3PO4 + NaH2PO4
NaH2PO4 + Na2HPO4

b. Buffer Basa
Buffer basa adalah larutan yang berisi campuran antara basa
lemah dengan asam konjugasinya.
Contoh:
Larutan yang berisi campuran basa lemah NH3 dengan asam
konjugasinya yaitu NH4+
156 KIMIA XI SMA

Keterangan:
- NH3 dalam air dapat ditulis NH3(aq) atau NH4OH(aq)
- NH4+ ini berasal dari garamnya (garam yang berasal dari NH4 dengan
suatu asam kuat). Jadi NH4+ dapat berasal dari NH4Cl, NH4NO3,
(NH4)2SO4, dan sebagainya. Atau dapat dikatakan buffer basa berisi
campuran antara basa lemah dengan garamnya.
Contoh:
NH4OH + NH4Cl
NH4OH + (NH4)2SO4
NH4OH + NH4NO3

3. Cara Membuat Larutan Penyangga


Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara, yaitu cara
langsung dan cara tidak langsung.
Tabel 6.1 Pembuatan buffer
Pembuatan buffer Buffer asam Buffer basa
1. Cara langsung - Langsung mencampurkan: - Langsung mencampurkan:
asam lemah + garamnya basa lemah + garamnya
Contoh: Contoh:
10 ml CH3COOH 0,1 M + 10 ml NH4OH 0,1 M +
20 ml CH3COONa 0,1 M 25 ml NH4Cl 0,1 M
(Volum dan konsentrasi (Volum dan konsentrasi
sembarang) sembarang)

2. Cara tidak langsung - Dengan cara mereaksikan - Dengan cara mereaksikan


(melalui reaksi) as. lemah + bs kuat → garam + air bs. lemah + as. kuat → garam + air

mula2 = MaVa MbVb - - MbVb MaVa - -


reaksi = MbVb MbVb MbVb MaVa MaVa MaVa
Akhir = (MaVa–MbVb) - MbVb (MbVb–MaVa) MaVa

* Pada bagian reaksi berlaku = perbandingan koefisien =


perbandingan mol
* Pada reaksi tersebut asam lemah atau basa lemah harus ada
yang tersisa.

Contoh soal 6.1


Dicampurkan 20 mL larutan CH3COOH 0,2 M dengan 10 mL larutan
Ca(OH)2 0,1 M.
KIMIA XI SMA 157
Pada akhir reaksi tentukan:
a. zat apa yang ada dalam campuran tersebut?
b. apakah larutan tersebut termasuk sistem buffer?
Jawab:
CH3COOH = asam asam ketemu basa maka harus direaksikan
Ca(OH)2 = basa (cara tidak langsung)
2CH3COOH + Ca(OH)2 ⎯→(CH3COO)2Ca + 2H2O
mula-mula = 20 . 0,2 = 4 mmol 10 . 0,1 mmol - -
bereaksi = 2 mmol 1 mmol 1 mmol 2 mmol
akhir = 2 mmol - 1 mmol 2 mmol

a. Setelah reaksi selesai, zat yang ada dalam larutan adalah:


CH3COOH = 2 mmol
(CH3COO)2Ca = 1 mmol
H2O yang dihasilkan dari reaksi diabaikan, karena jumlahnya sa-
ngat sedikit dan bergabung dengan H2O dari pelarut.
b. Ya, karena yang terakhir ada dalam larutan zatnya adalah
campuran
CH3COOH (asam lemah) dengan
(CH3COO)2Ca (garamnya)
Jadi merupakan pasangan buffer asam

Contoh soal 6.2


50 ml larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 100 ml larutan HCl 0,1
M. Apakah campuran ini merupakan sistem buffer?
Jawab:
NH4OH + HCl ⎯→ NH4Cl + H2O
mula-mula = 5 mmol 10 mmol -
bereaksi = 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
akhir =0 5 mmol 5 mmol ⇒ campuran
asam kuat
dan garam
nya, jadi
bukan buffer
158 KIMIA XI SMA

4. pH Larutan Penyangga
a. Buffer Asam (campuran asam lemah dengan garamnya)
Contoh: campuran CH3COOH + CH3COONa
- Dalam air, kedua senyawa tersebut mengalami ionisasi
I. CH3COOH ← → H+ + CH COO- (elektrolit lemah, α ≈ 0)
3

II. CH3COONa → Na+ + CH3COO- (elektrolit kuat, α ≈ 1)


- Pada reaksi I (asam lemah), mempunyai harga Ka:

[H + ][CH 3 COO − ]
Ka =
[CH 3 COOH]
Ka[CH 3 COOH]
[H + ] =
[CH 3 COO − ]
- Dalam campuran ini, ion CH3COO- berasal dari 2 sumber, yaitu
CH3COOH (asam) dan CH3COONa (garam)
[CH3COO-] = [CH3COO-](asam) + [CH3COO-](garam)
Tetapi karena [CH3COO-](asam) jauh lebih kecil dibanding
[CH3COO-](garam) maka [CH3COO-](asam) diabaikan sehingga
[CH3COO-] = [CH3COO-](garam) = [CH3COONa] = [garam]
- Bila [CH3COO-] = [asam] maka persamaan di atas dapat ditulis:
[asam]
[H + ] = Ka.
[garam]
mol asam / liter asam
[H + ] = Ka.
mol garam/liter garam
- Karena baik asam maupun garam berada dalam volum yang
sama (yaitu volum campuran) maka volum asam = volum
garam dan

mol asam mmol asam


[H + ] = Ka. atau [H + ] = Ka.
mol garam mmol garam

bila volum larutan bila volum larutan


dalam liter dalam mL

Bila garam mengikat basa konjugasi lebih dari satu, misal


(CH3COO)2 Sr maka garam ini akan terionisasi menjadi:
KIMIA XI SMA 159
(CH3COO)2Sr ⎯→ Sr2+ + 2CH3COO-
[CH3COO-] = 2 x [(CH3COO)2Sr]
= 2 x [garam]
= 2 x mol garam
sehingga:

mol asam
[H + ] = Ka.
2 . mol garam

b. Buffer Basa
Contoh: Larutan yang berisi campuran NH4OH + NH4Cl. Dalam air,
kedua larutan mengalami ionisasi
I. NH4OH ← → ΝH + + OH- (elektrolit lemah, α ≈ 0)
4

II. NH4Cl → NH4+ + Cl- (elektrolit kuat, α ≈ 1)


Pada reaksi I (basa lemah) mempunyai harga Kb
[NH 4 + ][OH − ]
Kb =
[NH 4 OH]
Kb[NH 4 OH]
[OH − ] =
[NH 4 + ]
Dalam campuran, [NH4+] berasal dari NH4OH (jumlahnya sangat
kecil, diabaikan) dan dari NH4Cl.
Maka [NH4+] = [NH4+] garam = konsentrasi garam NH4Cl = [garam]
Bila [NH4OH] = konsentrasi basa = [basa] maka persamaan reaksi di
− [ basa]
atas menjadi: [OH ] = Kb. [garam]

mol basa − mmol basa


[OH − ] = Kb. atau [OH ] = Kb. mmol garam
mol garam
Bila garam mengikat asam konjugasi lebih dari satu misal NH4OH
+ (NH4)2SO4, maka

mol basa
[OH − ] = Kb.
2 x mol garam
160 KIMIA XI SMA

Contoh soal 6.3


1. Berapakah pH campuran yang terbuat dari
a. 500 ml larutan CH3COOH 0,5 M + 200 ml larutan KOH 0,5 M
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
b. 250 ml larutan NH4OH 0,1 M + 100 ml larutan HNO3 0,1 M
Kb NH4OH = 10-5
c. 100 ml larutan NH4OH 0,2 M + 50 ml larutan H2SO4 0,1 M
Kb NH4OH = 10-5
d. 100 ml larutan CH3COOH 0,1 M + 25 ml larutan CH3COONa 0,1 M
Ka = 1,8 x 10-5
Jawab:
a. CH3COOH + KOH ⎯→ CH3COOK + H2O
mula-mula = 250 mmol 100 mmol
reaksi = 100 mmol 100 mmol 100 mmol
akhir = 150 mmol 100 mmol (campuran
asam lemah +garamnya)
mmol asam
[H + ] = Ka.
mmol garam
150
= 1, 8 . 10 -5.
100
[H + ] = 2 , 7 . 10 -5
pH = − log[H + ]
= − log 2 , 7 . 10 -5
pH = 5 – log 2, 7
b. NH4OH + HNO3 ⎯→ NH4NO3 + H2O
mula-mula = 25 mmol 10 mmol
reaksi = 10 mmol 10 mmol 10 mmol
akhir = 15 mmol - 10 mmol (campuran
basa lemah + garamnya
mmol basa
[OH − ] = Kb.
mmol garam
150
= 10 -5.
100
= 1, 5 . 10 -5
KIMIA XI SMA 161
pOH = − log[OH − ] = 5 – log 1, 5
pH = 14 − POH
= 14 – ( 5 – log 1, 5)
pH = 9 + log 1, 5
c. 2NH4OH + H2SO4 ⎯→ (NH4)SO4 + 2H2O
mula-mula = 20 mmol 5 mmol
reaksi = 10 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol
akhir = 10 mmol - 5 mmol buffer basa
mmol basa 10
[OH − ] = Kb. = 10 -5.
2 x mmol garam 2x5
[OH − ] = 10 -5
pOH = 5 ⇒ pH = 14 – 5 = 9

d. CH3COOH + CH3COONa → tidak bereaksi karena sudah


merupakan 10 mmol dan
2,5 mmol pasangan buffer
mmol asam
[H + ] = Kb.
mmol garam
10
= 1, 8 x 10 -5.
2, 5
= 7 , 2 x 10 -5
pH = 5 – log 7 , 2
2. Campuran HCOOH 0,5 M dengan HCOOK 0,4 M mempunyai pH = 4.
Jika Ka HCOOH = 2 x 10-4, berapakah perbandingan volum
HCOOH dan HCOOK?
Jawab:
Misal:
volum HCOOH = Vb
volume HCOOK = Vg
pasangan buffer asam
pH = 4
[H+] = 10-4
mmol asam
[H + ] = Ka.
mmol garam
Ma . Va
10 −4 = 2 x 10 -4.
Mg . Vg
162 KIMIA XI SMA

Mg.Vg = 2 Ma.Va
0, 4 Vg = 2 . 0, 5 Va
Va 4
=
Vg 10
Jadi, perbandingan volum HCOOH : volum HCOOK = 4 : 10
3. Tersedia larutan NH4OH 0,2 M sebanyak 50 ml. Untuk membuat
larutan penyangga dengan pH = 10. Berapakah volum HCl 1 M
yang harus ditambahkan ke dalam larutan tersebut? Kb NH4OH =
10-5
Jawab:
- Terlebih dahulu perhatikan jenis zat-zat yang ada dalam
campuran
- Karena yang ada dalam campuran NH4OH (basa) dan HCl
(asam) maka asam basa tersebut harus direaksikan. Cantumkan
yang diketahui
NH4OH + HCl ⎯→ NH4Cl + H2O
mula-mula = 10 mmol Va mmol
reaksi = Va mmol Va mmol Va mmol
akhir = (10–Va) mmol 1 Va mmol

syarat buffer yang kuat harus habis (sebagai pereaksi pembatas)


Kb = 10-5
volume asam dimisalkan = Va
pH = 10 ⇒ larutan bersifat basa
pOH = 14 – 10 = 54
[OH-] = 10-4 M
- Pada akhir reaksi, yang ada campuran NH4OH + NH4Cl (buffer
basa) maka rumus yang dipakai
mmol basa
[OH − ] = Kb.
mmol garam
(10 – Va)
10 −4 = 10 -5.
Va
10 Va = 10 – Va
11Va = 10 ⇒ Va = 0, 9 mL
Jadi, larutan tersebut harus ditambah HCl 1 M sebanyak 0,9 ml.
KIMIA XI SMA 163
5. Perbedaan Perubahan pH pada Larutan Penyangga dan
Nonpenyangga
Seperti telah dijelaskan di depan, bahwa sifat larutan penyangga
adalah dapat mempertahankan harga pH dari pengaruh penambahan
sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran
a. Penambahan sedikit asam
1) Penambahan sedikit asam pada larutan nonpenyangga
Misal: pada larutan NaCl 0,1 M sebanyak 50 ml, ditambahkan
larutan HCl 0,1 M sebanyak 1 ml. Berapakah perubahan pH
pada larutan bukan penyangga tersebut? (log 2 = 0,3)
- sebelum ditambahkan HCl, pH larutan NaCl = 7 (karena
berasal dari asam kuat dan basa kuat maka bersifat netral)
- setelah ditambah 1 ml HCl 0,1 M, pH larutan ini = pH larut-
an HCl
mmol HCl 0,1
[HCl] = ⇒ [HCl] = = 2 . 10 -3 M
ml larutan 50 + 1
[H + ] = [HCl] = 2 . 10 -3 M
pH = 3 – log 2 = 2 , 7
Jadi perubahan pH yang terjadi = 7 - 2,7 = 4,3 satuan.

2) Penambahan sedikit asam pada larutan penyangga


Bila 1 ml HCl 0,1 M tersebut ditambahkan pada larutan
penyangga, misal pada larutan yang berisi campuran 25 ml
larutan CH3COOH 0,1 M dengan 25 ml larutan CH3COONa 0,1
M. Ka CH3COOH = 10-5.
Berapakah perubahan pH pada larutan penyangga ini?
- Sebelum ditambahkan HCl
mmol asam
[H + ] = Ka.
mmol garam
2, 5
= 10 -5 . = 10 −5 M
2, 5
pH = 5

- Sesudah ditambahkan HCl


ion H+ dari HCl ini bereaksi dengan ion CH3COO- yang
berasal dari CH3COONa
CH3COO- + H+ ⎯→ CH3COOH
164 KIMIA XI SMA

mula-mula = 2,5 mmol 0,1 mmol 2,5 mmol


reaksi = 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
akhir = 2,4 mmol 0 2,6 mmol
(garam) (asam)
mmol asam
[H + ] = ka.
mmol garam
2, 6
= 10 -5 . M
2, 4
pH = 5 – log 1, 83 = 4 , 965
Jadi, perubahan pH yang terjadi = 5 – 4,965 = 0,00024 satuan

b. Penambahan sedikit basa


1) Pada larutan NaCl (nonpenyangga)
NaCl 0,1 M + NaOH 0,1 M ⎯→ pH = ...?
50 ml 1 ml
pH = 7
0, 1
( NaOH) =
51
= 2.10 −3
pOH = 3 log −3
pH = 14 − ( 3 − log 2)
= H + log 2
= 11, 3
Setelah ditambah NaOH ada perubahan pH = 11,30 – 7 = 4,30
satuan
2) Pada larutan penyangga
CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M + NaOH 0,1 M → pH = ...?
25 ml (Ka = 10-5) 25 ml 1 ml
pH penyangga sebelum ditambahkan NaOH = 5
Pada penambahan NaOH, terjadi reaksi antara CH3COOH de-
ngan OH- dari NaOH, menurut reaksi
CH3COOH + OH- ⎯→ CH3COO- + H2O
mula-mula = 2,5 mmol 0,1 mmol 2,5 mmol
reaksi = 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
akhir = 2,4 mmol 0 2,6 mmol
KIMIA XI SMA 165
mmol asam
[H + ] = ka.
mmol garam
2, 4
= 10 -5 .
2, 6
pH = 5, 0348
Jadi, ada perubahan pH sebesar 0,0348 satuan

c. Pengenceran (penambahan air)


Ditinjau dari rumus penyangga
mol asam mmol basa
[H + ] = Ka. atau [OH − ] = Kb.
mol garam mmol garam
maka penambahan air tidak mempengaruhi besarnya [H+] atau [OH-].
Secara teoretis pH pun tidak berubah. Namun perlu juga diketahui
bila penambahan air terlalu berlebihan (pada pengenceran 10 kali
atau lebih) dapat menyebabkan garam yang ada terhidrolisis (ter-
urai oleh air) sehingga menjadi berkurang dan sebaliknya asam atau
basanya menjadi bertambah. Akibatnya pH-nya juga mengalami
perubahan yang cukup besar.

Contoh 6.4
100 ml NH4OH 1 M dicampur dengan 100 ml NH4Br 2 M. Kb
NH4OH = 10-5. Jika ke dalam campuran ini ditambahkan 800 ml air,
tentukan pH campuran sebelum dan sesudah diencerkan!
Jawab:
a. Sebelum diencerkan
NH4OH + NH4Br ⇒ campuran buffer basa, volum = 200 ml
100 ml 100 ml
1M 2M
mmol basa
[OH − ] = kb.
mmol garam
100
= 10 -5 .
200
= 5 . 10 -6
pOH = 6 – log 5
pH = 14 – (6 – log 5)
pH = 8 + log 5
166 KIMIA XI SMA

b. Setelah diencerkan
Diencerkan sama dengan ditambah air ⇒ yang berubah hanya
volum larutan, sedangkan jumlah mol zat terlarutnya (mol basa
dan mol garamnya) tetap.
Maka pH larutan pun tetap = 8 + log 5.

6. Fungsi Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup dan


dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Dalam tubuh manusia
Dalam tubuh manusia terdapat sistem penyangga yang berperan
dalam mempertahankan pH, yaitu sebagai berikut.
1) Pasangan asam basa konjugasi dari H2CO3- + HCO- terdapat
dalam darah. Pasangan buffer ini dapat bereaksi dengan asam
maupun basa sebagai berikut.
(i) H2CO3(aq) + OH-(aq) ←→ HCO - + H O
3 (aq) 2 (l)
- + → H CO
(ii) HCO3 (aq) + H (aq) ← 2 3(aq)
- Bila darah menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3
akan berubah menjadi HCO3- (lihat persamaan i). Bersamaan
dengan itu untuk mengimbangi pertambahan ion HCO3-
maka darah mengikat CO2 yang ada dalam paru-paru
sehingga berubah menjadi H2CO3 (CO2 bereaksi dengan
H2O).
- Sebaliknya bila darah menerima zat yang bersifat asam (hasil
metabolisme) maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3
(lihat persamaan ii), akibatnya jumlah H2CO3 makin banyak.
H2CO3 ini akan terurai menjadi H2O dan CO2. Kelebihan CO2
ini dikeluarkan melalui paru-paru pada waktu bernapas.
Dengan adanya buffer H2CO3- – HCO3- menyebabkan pH
darah bertahan antara 7,35 - 7,45. Apabila mekanisme peng-
aturan pH dalam tubuh gagal (misal sakit) sehingga pH
turun sampai di bawah 7 atau naik sampai di atas 7,8 maka
dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada organ
tubuh, atau bahkan kematian.
2) Pada cairan intrasel dalam tubuh, terdapat sistem penyangga
H2PO4- – HPO42-. Sistem ini bereaksi dengan asam maupun basa.
→ HPO 2- + H O
(i) H2PO4-(aq) + OH-(aq) ← 4 (aq) 2 (l)
KIMIA XI SMA 167
→ H PO -
(ii) HPO42-(aq) + H+(aq) ← 2 4 (aq)

Campuran penyangga ini berperan dalam ekskresi ion H+ pada


ginjal.
3) Suatu enzim akan dapat bekerja dengan baik bila berada dalam pH
tertentu. Untuk tetap dapat mempertahankan pH ini tentu saja
diperlukan adanya suatu sistem penyangga tertentu.
Demikian juga, untuk tumbuhnya kultur suatu bakteri
diperlukan lingkungan dengan pH tertentu.

b. Dalam industri farmasi


Dalam industri farmasi larutan buffer (biasanya digunakan
senyawa H3PO4 – H2PO4-) biasa ditambahkan pada waktu
pembuatan obat-obatan, dengan tujuan agar zat aktif obat tetap
berada pada pH tertentu, meskipun ada pengaruh penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat dan pengenceran.
Di samping itu larutan buffer juga diperlukan di bidang
fotografi, industri kulit, dan zat warna. Buah-buahan dalam kaleng,
perlu ditambahkan asam sitrat dan Natrium sitrat untuk menjaga
pH agar tidak mudah dirusak oleh bakteri.

B. HIDROLISIS
Seperti telah kita ketahui, reaksi
Asam + basa ⎯→ garam + air disebut reaksi penetralan.

Akan tetapi, apakah setiap senyawa garam bila dilarutkan dalam air
selalu menghasilkan larutan yang bersifat netral? Berikut ini adalah peruba-
han yang terjadi pada kertas lakmus bila dimasukkan dalam larutan garam.
Tabel 6.2 Sifat larutan garam
Perubahan kertas lakmus
Larutan Sifat larutan
Biru Merah
NaCl biru merah netral
CH3COONa biru biru basa
NH4Cl merah merah asam
Na2SO4 biru biru netral
Na2CO3 biru biru basa
NH4F merah merah asam
CH3COONH4 biru merah netral
168 KIMIA XI SMA

Data di atas dapat disimpulkan bahwa larutan garam ada yang bersifat
asam, basa, atau netral. Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam,
basa, atau netral? Dalam menjelaskan sifat larutan garam ini digunakan
konsep hidrolisis.

1. Pengertian hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan analisis yang
berarti peruraian. Jadi hidrolisis garam adalah peristiwa penguraian
garam oleh air menjadi asam dan atau basa pembentuknya.
Garam tersusun oleh kation (ion positif) yang berasal dari basa dan
anion (ion negatif) yang berasal dari asam. Sebagai elektrolit kuat,
garam LA di dalam air terionisasi sempurna, menghasilkan kation L+
dan anion A-.
Reaksinya: LA(aq) ⎯→ L+(aq) + A-(aq)
Menurut konsep ini, hanya kation dan anion yang lemah saja yang
mengalami hidrolisis (bereaksi dengan air) sehingga membentuk asam
atau basa penyusun garam tersebut.
a. Hidrolisis garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah
Misal: CH3COONa
Reaksinya:
CH3COONa(aq) ⎯→ CH3COO-(aq) + Na+(aq)
→ CH COOH + OH- ⇒hidrolisis identik
CH3COO-(aq) + H2O(l) ← 3 aq) (aq)
(anion lemah) (asam) reaksi asam basa
Bronsted-Lowry
Adanya ion OH- ini menunjukkan bahwa hasil hirolisis garam
yang berasal dari basa kuat dan asam lemah menghasilkan larutan
yang bersifat basa (pH > 7).

b. Hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat
Misal: NH4Cl
Reaksinya:
NH4Cl(aq) ⎯→ NH4+(aq) + Cl-(aq)
→ NH OH + H+
NH4+(aq) + H2O(l) ← 4 (aq)
(kation lemah)
Pada hidrolisis garam jenis ini diperoleh larutan yang bersifat asam
(ditandai pada zat hasil terdapat ion H+) sehingga larutan ini memi-
liki pH < 7.
KIMIA XI SMA 169
c. Hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah
Misal: CH3COONH4
Reaksinya:
CH3COONH4(aq) ⎯→ CH3COO-(aq) + NH4+(aq)
→ CH COOH + OH-
CH3COO-(aq) + H2O(l) ← 3 aq) (aq)
(anion lemah)
→ NH OH + H+
NH4+(aq) + H2O(l) ← 4 aq) (aq)
(kation lemah) (basa)
Pada garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah, baik
kation maupun anionnya mengalami hidrolisis, sehingga
menghaslkan asam dan sekaligus basa pembentuk garam tersebut.
Peristiwa hidrolisis seperti ini disebut hidrolisis total atau
sempurna. Adapun bila dalam hidrolisisnya hanya diperoleh asam
atau basa pembentuk garam tersebut, hidrolisisnya disebut
hidrolisis sebagian atau parsial.
Bagaimanakah sifat larutan yang dihasilkan dari hidrolisis garam
jenis ini?

d. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat


Misal: NaCl
Reaksinya:
NaCl(aq) ⎯→ Na+(aq) + Cl-(aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl- merupakan kation dan anion kuat,
sehingga keduanya tidak bereaksi dengan air (tidak mengalami
hidrolisis).
Na+(aq) + H2O(l) ⎯→ tidak bereaksi
Cl-(aq) + H2O(l) ⎯→ tidak bereaksi
Karena tidak dihasilkan ion H+ maupun OH- yang baru, maka
berarti konsentrasi ion H+ dan ion OH- tetap sama seperti yang
terkandung dalam pelarut (H2O). Dengan demikian larutan ini
tetap bersifat netral (pH = 7).

2. Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH Larutan Hasil Hidrolisis Garam


Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun
hanya sebagian kecil dari garam itu yang mengalami hidrolisis tetapi
cukup mampu untuk mengubah harga pH larutan. Sebagai reaksi
kesetimbangan reaksi hidrolisis ini juga memiliki tetapan kesetimbangan
yang disebut tetapan hidrolisis, yang diberi lambang Kh.
170 KIMIA XI SMA

a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah


1) Penentuan rumusan Kh
Contoh: Garam NH4Cl
NH4Cl(aq) ⎯→ NH4+(aq) + Cl-(aq) ............................. (i)
→ NH OH( + H+ ............. (ii)
NH4+(aq) + H2O(l) ← 4 aq) (aq)
Karena H2O yang bereaksi sangat sedikit,
[NH 4 OH][H + ]
K= maka konsentrasinya dianggap tidak
[NH 4 + ][H 2 O]
berubah (tetap)
[H2O] sebagai bilangan yang tetap disatukan dengan K yang
juga suatu tetapan, menjadi

[NH 4 OH][H + ]
K[H 2 O] =
[NH 4 + ]

[NH 4 OH][H + ]
Kh =
[NH 4 + ]
[OH - ]
Bila persamaan ini dikalikan dengan
[OH - ]
[NH 4 OH][H + ][OH - ]
Kh =
[NH 4 + ][OH - ]
[NH 4 OH] 1
Karena + -
= dan [H+ ][OH - ] = Kw
[NH 4 ][OH ] Kb

1
maka Kh = .Kw atau
Kb

Kw
Kh =
Kb

2) Penentuan rumus [H+]


Karena pada garam ini asamnya lebih kuat, maka untuk menen-
tukan harga pH larutan dilakukan dengan cara mencari [H+]
sebagai berikut.
Dari persamaan (ii) diketahui
→ NH OH( + H+
NH4+(aq) + H2O(l) ← 4 aq) (aq)

Pada kesetimbangan ini besarnya [NH4OH] = [H+] sehingga


dapat ditulis:
KIMIA XI SMA 171
[NH 4 OH][H + ]
Kh =
[NH 4 + ]
[H + ][H + ] [H + ]2
Kh = atau Kh =
[NH 4 + ] [NH 4 + ]

+ 2 +
maka [H ] = Kh[NH 4 + ] dan [H ] = Kh[NH 4 + ]
Karena [NH4+] berasal dari garam NH4Cl (lihat persamaan (i))
maka [NH4+] = [NH4Cl] = molaritas garam = Mg

Kw
Dan [H + ] = Kh . Mg atau [H + ] = . Mg
Kb
Untuk garam (NH4)2SO4 dalam air terionisasi menjadi:
(NH4)2SO4(aq) ⎯→ 2NH4+(aq) + SO42-(aq)
Dari persamaan ini diketahui bahwa:

+
[NH4+] = 2 [(NH4)2SO4] = 2 Mg. maka [H ] = Kh . 2Mg atau

Kw
[H + ] = . 2Mg
Kb

b. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah


1) Penentuan rumus Kh
Contoh: garam CH3COONa
CH3COONa(aq) ⎯→ CH3COO-(aq) + Na+(aq) ......................... (i)
→ CH COOH + OH-
CH3COO-(aq) + H2O(l) ← 3 (aq) (aq)

[CH 3 COOH][OH − ]
K=
[CH 3 COO − ][H 2 O]
[CH 3 COOH][OH − ]
K[H 2 O] =
[CH 3 COO − ]
[CH 3 COOH][OH − ]
Kh =
[CH 3 COO − ]
[H + ]
Bila persamaan ini dikalikan dengan
[H + ]
172 KIMIA XI SMA

[CH 3 COOH][OH − ][H + ]


Kh =
[CH 3 COO − ][H + ]
[CH 3 COOH] 1
Karena − +
= dan [OH - ][H + ] = Kw
[CH 3 COO ][H ] Ka

1 Kw
maka Kh = atau Kh =
Ka Ka
Selanjutnya, bagaimana cara menghitung pH larutan ini?
Karena pada garam ini basanya lebih kuat maka harus mencari
besarnya [OH-] yang ada dalam larutan tersebut.
b. Penentuan rumusan [OH-]
Perhatikan kembali persamaan:
→ CH COOH( + OH-
CH3COO-(aq) + H2O(l) ← 3 aq) (aq)

[CH 3 COOH][OH − ]
dan Kh =
[CH 3 COO − ]
Pada reaksi hidrolisis ini, mol CH3COOH dan mol OH- yang ter-
jadi adalah ekuivalen maka [CH3COOH] = [OH-], sehingga per-
samaan di atas dapat ditulis:
[OH − ][OH − ]
Kh =
[CH 3 COO − ]
[OH − ]2
Kh =
[CH 3 COO − ]
[OH − ]2 = Kh[CH 3 COO − ]

[OH − ] = Kh[CH 3 COO − ]

Karena CH3COO- berasal dari CH3COONa (lihat persamaan (i))


maka [CH3COO-] = [CH3COONa] = molaritas garam = Mg

Kw
Dan [OH − ] = Kh . Mg atau [OH − ] = . Mg
Ka

Untuk garam Ca(CH3COO)2 yang mengandung [CH3COO-] = 2


x Mg berlaku:

Kw
[OH − ] = Kh . 2Mg atau [OH − ] = . 2Mg
Ka
KIMIA XI SMA 173
c. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
1) Penentuan rumusan Kh
Misal: Garam CH3COONH4. Garam ini dalam air terionisasi
menjadi
CH3COONH4(aq) ⎯→ CH3COO-(aq) + NH4+(aq)
Karena baik kation maupun anionnya lemah maka keduanya
mengalami hirolisis.
Reaksinya:
→ CH COOH + NH OH
CH3COO-(aq) + NH4+(aq) + H2O(l) ← 3 (aq) 4 (aq)

[CH 3 COOH][NH 4 OH]


K=
[CH 3 COO − ][NH 4 + ][H 2 O]
[CH 3 COOH][NH 4 OH]
K[H 2 O] =
[CH 3 COO − ][NH 4 + ]

[H+ ][OH − ]
Bila persamaan ini dikalikan dengan
[H+ ][OH − ]
menjadi :
[CH 3 COOH][NH 4 OH][H+ ][OH − ]
Kh =
[CH 3 COO − ][NH 4 + ][H+ ][OH − ]
[CH 3 COOH] [NH 4 OH]
Kh = − +
. + −
. [H+ ][OH − ]
[CH 3 COO ][H ] [NH 4 ][OH ]
1 1
Kh = . . Kw
Ka Kb

Kw
Kh =
Ka . Kb

2) Penentuan rumus [H+]


Perhatikan reaksi:
→ CH COOH + NH OH
CH3COO-(aq) + NH4+(aq) + H2O(l) ← 3 (aq) 4 (aq)

[CH 3 COOH][NH 4 OH] [H+ ]2


Kh = Bila dikalikan maka
[CH 3 COO − ][NH 4 + ] [H+ ]2
[CH 3 COOH][NH 4 OH][H+ ]2
Kh =
[CH 3 COO − ][NH 4 + ][H+ ]2

Karena [CH3COOH] = [NH4OH] dan [CH3COO-] = [NH4+]


maka:
174 KIMIA XI SMA

[CH 3 COOH][CH 3 COOH]


Kh = . [H+ ]2
[CH 3 COO − ][CH 3 COO − ][H+ ]2
1
Kh = 2
. [H+ ]2
Ka
[H + ]2 = Kh . Ka 2
Kw Kw
[H + ]2 = . Ka 2 = . Ka
Ka.Kb Kb

Ka . Kw
[H + ] =
Kb

Dengan demikian besarnya [H+] tidak bergantung pada


konsentrasi garam, melainkan hanya bergantung pada harga Ka
dan Kb.
1. Bila Ka = Kb maka larutan bersifat netral (pH = 7)
2. Bila Ka > Kb maka larutan bersifat asam (pH < 7)
3. Bila Kb > Ka maka larutan bersifat basa (pH > 7)

Tabel 6.3 Rumus pH dari hidrolisis garam


pH Rumus [H+]
No. Jenis garam Hidrolisis Kh
larutan atau [OH-]

1. Garam dari asam tidak terhi- pH = 7 - -


kuat dan basa kuat drolisis (bersifat
netral)

+ Kw Kw
[H ] = Mg Kh =
2. Garam dari asam terhidrolisis pH < 7 Kb Kb
kuat dan basa sebagian (bersifat
lemah asam)

− Kw Kw
[OH ] = Mg Kh =
3. Garam dari basa hidrolisis pH > 7 Ka Ka
kuat dan asam sebagian (bersifat
lemah basa)

+ Ka.Kw Kw
[H ] = Kh =
4. Garam dari asam hidrolisis tergantung Kb Ka.Kb
lemah dan basa total Ka dan Kb
lemah
KIMIA XI SMA 175
Contoh soal 6.5
1. Sebanyak 10,7 gram garam NH4Cl (Mr = 53,5) dilarutkan dalam air
hingga volume larutan menjadi 500 ml.
a. Tentukan konsentrasi larutan NH4Cl!
b. Jika Kb NH4OH = 1 x 10-5 berapa pH larutan garam tersebut?
Jawab:
gr 1000
a. M= x
Mr V
10, 7 1000
M= x
53, 5 500
M = 0, 4
Jadi konsentrasi larutan NH4Cl = 0,4 M = 4 . 10-1 M
b. NH4Cl adalah garam, yang kuat asamnya, jadi digunakan rumus:

Kw
[H + ] = Mg
Kb
10 −14
[H + ] = −5
.4.10 −1
10
= 4.10 −10
= 2.10 −5
pH = − log 2.10 −5
pH = 5 − log 2
2. 100 ml larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 25 ml larutan CH3COOH
0,4 M. (Ka CH3COOH = 10-5)
a. Berapa pH larutan masing-masing sebelum dicampur?
b. Berapa pH larutan setelah dicampur?
Jawab:
a. Larutan NaOH 0,1 M
[OH-] = b . Mb
= 1 x 0,1
= 10-1
pOH = 1
pH = 13
Larutan CH3COOH 0,2 M
176 KIMIA XI SMA

[H + ] = Ka . Ma

[H + ] = 10 −5 . 4.10 −1
= 2.10 −3
pH = 3 − log 2
= 2 , 699
b. Campuran NaOH (basa) dan CH3COOH (asam) direaksikan dulu
CH3COOH + NaOH ⎯→ CH3COONa + H2O
100 ml 0,1 M 25 ml 0,4 M
Mula-mula = 10 mmol 10 mmol -
bereaksi = 10 10 10
Akhir = - - 10
Karena yang ada dalam larutan hanya garam CH3COONa (yang
kuat basanya) maka digunakan rumus:
Kw mmol garam
[OH − ] = . Mg Mg =
Ka ml larutan
10
10 -14 =
[H + ] = −5
. 8.10 −2 100 + 25
10 = 0, 08
= 8, 9.10 −6
pOH = 6 − log 8, 9
pH = 14 – (6 – log 8, 9)
pH = 8 + log 8, 9
3. 100 ml larutan (NH4)2SO4 0,1 M, Kh = 10-9
Berapakah pH larutan tersebut?
Jawab:
(NH4)2SO4 adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah,
berarti larutan besifat asam maka yang dicari adalah [H+]. Karena tiap
molekul garam mengikat 2 ion yang mengalami hidrolisis maka rumus
yang digunakan:

[H + ] = Kh . 2Mg

[H + ] = 10 -9 . 2.10 −1
= 2 .10 −5
1
= 2 2.10 −5
KIMIA XI SMA 177
1
pH = − log 2 2.10 −5
1
= 5 − log 2 2
1
= 5 − log 2
2
pH = 4 , 85

Latihan
Data pH dan volum NaOH yang digunakan jika direaksikan 50 mL
CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M adalah:

Volum NaOH
0 25 48 49 49,8 49,9 50 50,1 50,2 51
yang ditambahkan
pH larutan 2,87 4,74 6,12 6,43 7,34 7,44 8,72 10,0 10,3 11,0

a. Buatlah grafik perubahan pH larutan sebagai fungsi volum larutan NaOH


yang ditambahkan dari data di atas! Gunakan milimeter block!
b. Dari grafik tersebut, tentukan titik ekuivalennya!
c. (i) pada penambahaan volum NaOH sebanyak 25 mL ternyata pH, larut-
an adalah 4,74
(ii) pada penambahan volum NaOH sebanyak 50 mL, pH larutan adalah
8,72
(iii)pada penambahan volum NaOH sebanyak 51 mL, pH larutan adalah
11,0
Menyataan di atas, berilah penjelasan dengan perhitungan mengapa
demikian?
178 KIMIA XI SMA

K u nci RANGKUMAN
Ka t a
Larutan penyangga - Larutan penyangga adalah larutan yang
Buffer asam dapat mempertahankan pH bila ditam-
Buffer basa bah sedikit asam basa atau air
Hidrolisis - 2 jenis larutan buffer:
Tetapan hidrolisis larutan buffer asam: campuran antara
asam lemah dan basa konjugasi
larutan buffer basa: campuran antara basa
lemah dan asam konjugasinya
- * Rumus mencari pH buffer asam
mol asam
[H + ] = Ka.
mol garam
* Rumus mencari pH buffer basa
mol basa
[OH − ] = Kb.
mol garam
- Hidrolisis: peristiwa penguraian garam
oleh air
- Jenis-jenis hidrolisis:
a. Hidrolisis garam yang berasal dari
basa kuat dan asam lemah garamnya
bersifat basa, garam terhidrolisis
sebagian
b. Hidrolisis garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah, garamnya
bersifat asam, garam terhidrolisis
sebagian
c. Hidrolisis garam yang berasal dari
basa lemah dan asam lemah, sifat
garam tergantung harga Ka/Kb
garam terhidrolisis total.
- pH hidrolisis
a. Garam yang berasal dari basa kuat
dan asam lemah
Kw
Kh =
Ka
[OH − ] = Kh.Mg
KIMIA XI SMA 179
b. Garam yang berasal dari basa lemah
dan asam kuat
Kw
Kh =
Ka
[OH − ] = Kh.Mg
c. Garam yang berasal dari basa lemah
dan asam kuat
Kw
Kh =
Ka.Kb
Ka.Kw
[H + ] =
Kb

P ELATIHAN SOAL

I. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Larutan penyangga berisi cam- 3. Iika larutan diencerkan menjadi
puran .... 3 kali volum semula pH larutan
a. asam lemah dengan garam tidak berubah. Hal ini terjadi
apa saja pada larutan yang mengan-
b. asam lemah dengan basa dung ....
kuat a. 100 ml CH3COOH 0,1 M +
c. asam kuat garamnya 50 ml NaOH 0,2 M
d. basa lemah dengan asam b. 100 ml NH4OH 0,1 M + 100
konjugasinya ml HCl 0,1 M
e. basa lemah dengan asam c. 100 ml NH4OH 0,1 M + 100
lemah
ml HCl 0,05 M
2. Campuran larutan-larutan d. 25 ml HCl 0,1 M + 25 ml
berikut yang bukan bersifat NaOH 0,1 M
buffer adalah .... e. 25 ml HCl 0,1 M + 10 ml
a. HCOOH + Ba(HCOO)2 NaOH 0,1 M
b. NaOH + Ba(HCOO)2 4. Suatu larutan yang mengan-
c. NH3 + (NH4)2SO4 dung 0,1 mol asam asetat (Ka =
d. NaH2PO4 + Na2HPO4 10-5) dan 0, 01 mol Natrium
e. H3PO4 + NaH2PO4 asetat mempunyai pH ....
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
180 KIMIA XI SMA

5. Jika 100 ml HCl 0,1 M dicam- 9. 100 ml larutan suatu asam lemah
purkan dengan 200 ml larutan HA (Ka = 10-5) tepat bereaksi
NH3 0,3 M, (Kb = 10-5) pH dengan 50 ml larutan KOH 0,2
larutan adalah .... M. Bila ke dalam 500 ml larutan
a. 5 - log 5 asam ini ditambahkan 1 gram
b. 5 + log 5 NaOH (Mr = 40) maka pH larut-
c. 9 - log 9 an yang terjadi adalah ....
d. 9 + log 5 a. 1 d. 4
e. 8 + log 5 b. 2 e. 5
c. 3
6. p gram garam HCOONa (Mr =
68) dicampur dengan 100 ml 10. Ke dalam larutan basa lemah
larutan HCOOH 0,1 M (Ka = LOH ditambahkan padatan
10-6) diperoleh pH = 5. Maka garam L2SO4, sehingga konsen-
harga p adalah ... gram. trasi LOH menjadi 0,1 M dan kon-
a. 0,068 sentrasi L2SO4 0,05 M. Bila Kb =
b. 0,68 10-5 maka pH campuran adalah ....
c. 3,4 a. 5 – log 2 d. 9 + log 2
d. 6,8 b. 5 e. 11
e. 7,2 c. 9
7. Campuran suatu basa lemah 11. Garam berikut yang tidak me-
NH3(aq) 1 M dengan larutan ngalami hidrolisis adalah ....
garam NH4Cl 1 M mempunyai a. CH3COOK
pH = 10. Jika Kb NH3(aq) = 10-5 b. CH3COONH4
maka perbandingan volum c. NH4Cl
kedua larutan yang dicampur d. Na2SO4
adalah .... e. K3PO4
Volum NH3 (cm3) Volum NH4Cl (cm3)
a. 100 10 12. Fenolftalin (PP) akan menjadi
b. 50 10 berwarna merah apabila
c. 50 25 diteteskan dalam larutan ....
d. 25 50 a. CH3COOH d. K2CO3
e. 25 25 b. NaNO3 e. NH4Cl
8. 75 ml NH4OH 0,4 M direaksi- c. H2SO4
kan dengan 50 ml H2SO4 0,1 M. 13. Larutan garam yang dapat
Jika Kb NH4OH = 2 . 10-5
dan memerahkan kertas lakmus
adalah ....
log 2 = 0,3, maka pH larutan
a. CH3COONH4
setelah bereaksi adalah ....
a. 5,6 d. 9,6 b. CH3COONa
b. 6,3 e. 10,8 c. AlCl3
c. 8,3 d. Na2SO4
e. Ba(NO3)2
KIMIA XI SMA 181
14. Garam yang dalam air me- a. 50 ml 0,5 M HCl + 50 ml 0,5
ngalami hidrolisis sempurna M NaOH
adalah .... b. 50 ml 0,5 M HCl + 50 ml 0,5
a. AlCl3 M NH4OH
b. Na2CO3 c. 50 ml 0,5 MHCl + 100 ml 0,5
c. (NH4)2S M NH4OH
d. CuSO4 d. 50 ml 0,5 M CH3COOH + 50
e. FeCl3 ml 0,5 M NH4OH
e. 50 ml 0,5 M CH3COOH + 50
15. Di antara senyawa-senyawa di
bawah ini yang bila dilarutkan ml 0,5 M NaOH
dalam air menghasilkan larutan 18. Larutan NH4OH 0,1 M mem-
dengan pH lebih dari 7 adalah punyai pH = 11. pH larutan
.... NH4Cl 0,1 M adalah ....
a. Amonium klorida a. 3 d. 9
b. Kalium nitrat b. 5 e. 11
c. Natrium asetat c. 7
d. Amonium asetat
e. Aluminium sulfat 19. Jika diketahui Ka CH3COOH =

16. Jika Ka CH3COOH = 2 x 10-5 1 x 10-5. pH larutan


Ca(CH3COO)2 0,1 M adalah ....
dan Kb NH4OH = 2 x 10-5, maka
a. 5 - log 1,4 d. 9
pH larutan CH3COONH4 0,02 b. 5 e. 9 + log 1,4
M adalah .... c. 9 - log 1,4
a. 5,5 d. 8,5 20. Agar diperoleh larutan dengan
b. 6,5 e. 10 pH = 9 maka massa
c. 7 CH3COONa (Mr = 82) yang
17. Dari campuran larutan di harus dilarutkan dalam 10 ml
bawah ini yang menghasilkan air adalah .... (Ka = 10-5)
garam terhidrolisis sebagian a. 0,08 d. 4,1
dan larutannya bersifat basa b. 0,82 e. 8,2
adalah .... c. 2,05

II. Jawabah pertanyaan di bawah ini!


1. Apakah yang dimaksud larutan penyangga?
Sebutkan 2 jenis larutan penyangga, masing-masing dengan 3 contoh!
2. Hitunglah pH dari 1 liter larutan yang mengandung 50 mmol
CH3COOH dengan 5 mmol CH3COONa! (Ka CH3COOH = 1 x 10-5).
Apabila ke dalam larutan ini ditambahkan lagi 1 liter air, berapakah pH
larutan yang sekarang?
182 KIMIA XI SMA

3. 200 ml larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 ml larutan


NaOH 0,1 M. Tentukan pH larutan itu sebelum dan sesudah dicam-
purkan! (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
4. Berapa ml larutan CH3COOH 0,1 M harus ditambahkan ke dalam 200
ml larutan CH3COOK 0,1 M untuk membuat larutan dengan pH = 5?
(Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
5. Berapa ml larutan NaOH 0,1 M dan larutan CH3COOH 0,1 M masing-
masing diperlukan untuk membuat 120 ml larutan penyangga dengan
pH = 5? (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
6. Manakah garam di bawah ini yang terhidrolisis sempurna, yang ter-
hidrolisis sebagian, dan yang tidak terhidrolisis dalam air?
a. Perak nitrat
b. Natrium karbonat
c. Amonium sulfida
d. Barium klorida
7. Sebutkan sifat laruutan (asam, basa, atau netral) berikut
a. Amonium bromida
b. Barium klorida
c. Aluminium sulfat
d. Kalium asetat
8. Bila Ka HCN = 5 x 10-6, berapakah tetapan hidrolisis dari larutan
NaCN? (Kw = 10-14)
9. Bila Kb NH4OH = 1,8 x 10-5 berapakah pH larutan NH4Cl 0,04 M?
10. 250 ml larutan HF 0,3 M direaksikan dengan 150 ml larutan KOH 0,5 M.
Jika Ka HF = 10-3, berapa pH campuran tersebut?

Anda mungkin juga menyukai