Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yan telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Buffer dan
Larutan Isotonik. “
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepda semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buffer dalam bidang farmasi banyak digunakan pada medikal care dan
pembuatan obat-obatan. Contoh yang lazim menggunakan buffer adalah
seperti dalam menetralkan darah atau biasanya pada kasus keracunan. Selain
itu dalam pembuatan obat-obatan, banyak zat aktif yang harus berada dalam
keadaan pH stabil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Larutan penyangga di sebut juga larutan buffer atau larutan dapar. Larutan
peyangga adalah larutan yang tersusun dari asam atau basa lemah dengan asam
atau basa konjugatnya. Fungsi larutan penyangga adalah untuk menjaga dan
mempertahankan nilai pH suatu larutan. Mekanisme kerja larutan peyangga
sangat sederhana, yaitu menetralkan asam atau basa dari luar. Reaksi larutan
buffer dengan asam dan basa dari luar disebut reaksi asam-basa konjugasi.
[CH3CH2COOH]setelahreaksi=0.07mol/2.10L=0.033M
[CH3CH2COONa]=0.14mol/2.10L=0.066M
dan pH buffer setelah penambahan 0.04 NaOH
pH = 4.89 + log ( 0.066 / 0.033 )
pH = 5.19
Apa yang terjadi bila larutan tersebut ditambahkan 0.02 mol HI ? Di dalam buffer
terdapat spesies CH3CH2COOH dan CH3CH2COONa, lalu dengan siapakah
asam iodida (HI) ini akan bereaksi? Ingat HI adalah asam kuat sehingga akan
terionisasi menjadi ion H+ dan I-, ion H+ akan bereaksi dengan anion
CH3CH2COO- (dari CH3CH2COONa) membentuk CH3CH2COOH. Asam
propionat adalah asam lemah sehingga dia lebih suka dalam bentuk tak terionisasi
( CH3CH2COOH ) dibandingkan bentuk terionisasinya ( CH3CH2COO- dan H+ ).
H+(aq) + CH3CH2COO-(aq) -> CH3CH2COOH(aq)
awal 0.02 0.10 -
reaksi 0.02 0.02 0.02
setimbang - 0.08 0.02
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. dan A.L. Underwood. 2002. “Analisis Kimia Kuantitatif”. Jakarta :
Erlangga.
http://blodhynoglycat.blogspot.co.id/2012/06/buffer-dan-kapasitas-buffer.html
http://l-kantenpartati.blogspot.co.id/2012/05/makalah-kimia-larutan-
penyangga.html
Oxtoby, D.W., H.P. Gillis, dan Norman H.N. 2010. “Prinsip-prinsip Kimia
Modern edisi keempat”. Jakarta : Erlangga.
Widihati, I, A, G., Dwi, A, S., dan Yohanita, N., 2012. Studi Kinetika Adsorpsi
Larutan Ion Logam Kromium (Cr) Menggunakan Arang Batang Pisang
(Musa paradisiaca). Jurnal Kimia. Vol. 6 (1).
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pembahasan materi dalam makalah ini adalah
1. Larutan penyangga (buffer/dapar) adalah senyawa-senyawa atau
campuran senyawa yang dapat meniadakan penambahan pH terhadap
penambahan sedikit asam atau sedikit basa
2. Mekanisme larutan penyangga (buffer/dapar)dalam mempertahankan
pHadalah dengan adanya komponen-komponen yang dapat saling
mempertahankan harga pH, yang mana komponen tersebut adalah
komponen asam yang menahan kenaikan pH dan komponen yang
menahan penurunan pH
3. Kapasitas larutan penyangga (buffer/dapar) dapat dihitung dengan rumus
AB
β = dan pH larutan penyangga (buffer/dapar) dapat dihitung
∆ pH
[ g]
dengan rumus dari larutan penyangga asam,yaitu pH = Pka + log
[a ]
[ g]
dan larutan penyangga basa yaitu pH= PKb + log
[b ]
4. Larutan penyangga memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-
hari baik bagi tubuh manusia maupun dalam bidang industri dan analisis
kimia
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan yaitu akan lebih baik apabila materi
tentang larutan penyangga (buffer/dapar) tidak hanya diberikan secara teori
saja kepada mahasiswa tetapi perlu dilakukan pula praktiknya agar
mahasiswa lebih paham tentang larutan penyangg (buffer/dapar)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Larutan Penyangga(Buffer/Dapar)
B. Mekanisme Larutan Penyangga dalam Mempertahankan pH
C. Perhitungan Kapasitas dan pH Larutan Penyangga
D. Peranan Larutan Penyangga
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA