KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Modul ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Larutan
Penyangga”.
Adapun tujuan kami membuat modul ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah kimia analitik II dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Isna rezkya luqman,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen
pembimbing mata kuliah kimia analitik II dan kepada segenap pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Modul ini berisikan tentang pengertian larutan penyangga, prinsip larutan
penyangga, perhitungan larutan penyangga dan komposisi larutan penyangga.
Diharapkan Modul ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Larutan Penyangga.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
PETA KEDUDUKAN MODUL
PERISTILAHAN/ GLOSSARY
1.1. Deskripsi
Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung
campuran asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah
tersebut akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH3COOH dan
CH3COONa. Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang
mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa
lemah dan asam konjugatnya akan membentuk larutan penyangga.
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat
mempertahankan atau ralatif tidak mengubah pH dengan adanya penambahan
sedikit asam, basa, atau adanya pengenceran. Larutan penyangga disebut juga
larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan asam
basa konjungsinya atau basa lemah dengan asam konjungsinya.
B. H2PO4- ↔ HPO42-(aq) +
H+(aq)
Asam lemah Basa
konjugat
Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas
hanya untuk campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah
dengan asam konjugasinya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted- Lowry lebih
umum, selain asam lemah dan garamnya (contoh a), juga mencakup campuran
garam dan garam (contoh b).
Contoh- contoh komponen pembentuk larutan penyangga asam dapat dilihat dari
tabel berikut:
Campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasinya (NH 4+) membentuk larutan
penyangga. Dalam pembentukan larutan penyangga, ion NH 4+ dapat berasal dari
garam seperti NH4Cl, NH4Br atau (NH4)2SO4.