Sisi Kepribadian
Tagged with: larutan buffer, Larutan Penyangga, penyangga asam
Sunday, May 4, 2008, 13:04
This news item was posted in Larutan Penyangga category and has 10 Comments so far.
konjugasi CH3COOH disebabkan spesies ini berasal dari terionisasinya CH3COOH. Pasangan
CH3COOH dan CH3COO- disebut sebagai pasangan asam-basa konjugasi.
Jadi CH3COOH dan CH3COO- bisa dijadikan sebagai komponen penyususn larutan penyangga.
karena ion CH3COO- tidak bisa berdiri sendiri maka kita menuliskannya dalam bentuk garamnya
yaitu CH3COONa atau CH3COOK (garam dari basa konjugasinya). Ingat istilah garam biasa
merujuk pada zat yang dihasilkan dari reaksi antara asam dengan basa seperti contoh berikut:
CH3COOH + NaOH -> CH3COONa + H2O
asam-basagaram
Jadi bila anda memiliki asam lemah HF bagaimana anda mencari pasangan basa konjugasinya?
mudah saja tinggal ambil H+ dari senyawa HF kemudian kita jadikan dia sebagai garam. Ambil
H+ dari HF akan dihasilkan F- kemudian kita buat spesies F- menjadi garam dengan
menambahkan Na+ atau K+ menjadi NaF. Sehingga HF dan NaF adalah pasangan yang bisa juga
dipakai untuk penyususn larutan penyangga.
Bagaimana dengan penyusun larutan penyangga basa?
Sederhana saja, tinggal ambil contoh basa lemah misalnya larutan amoniak NH3(aq) kemudian
kita harus mencari asam konjugasinya. Bagaimana cara mncarinya? anda tinggal menambahkan
H+ kedalam basa lemah tersebut sehingga di hasilkan;
NH3(aq) + H+-> NH4+
basaasam konjugasi
karena yang kita inginan adalah bentuk garamnya maka kita tinggal menambahkan anion saja
seperti Cl- atau SO42- atau NO3- sehingga diperoleh NH4CL. Jadi NH3 dan NH4Cl adalah
komponen yang bisa dijadikan sebagai penyususn larutan penyangga basa.
Kesimpulannya,
Untuk mencari basa konjugasi dari suatu asam lemah kita tinggal mengambil proton H + dari
asam tersebut dan sebaliknya untuk mencari asam konjugasi dari suatu basa lemah maka kita
tinggal menambahkan proton H+ pada basa lemah tersebut
dan untuk membentuk menjadi garam maka kita tinggal menambahkan kation (Na+ atau K+)
atau anion ( Cl-, SO42-, atau NO3-)
perhatikan contoh berikut sekali lagi
asam lemah-H3PO4
basa konjugasinyaH2PO4- (ambil satu H+)
garam dari basa konjugasinya-NaHPO4 ( pasangkan dengan Na+ atau K+)
jadi campuran H3PO4 dan NaHPO4 akan menghasilkan larutan penyangga asam
basa lemah-CH3NH2
asam konjugasinyaCH3NH3+ (tambah satu H+)
garamnya CH3NH3Cl (pasangkan dengan Cl- atau SO4- atau NO3-)
jadi campuran CH3NH2 dan CH3NH3Cl akan menghasilkan larutan penyangga basa.
Larutan Penyangga
Ditulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007
Halaman ini menggambarkan larutan penyangga yang bersifat asam dan larutan penyangga yang
bersifat basa yang sederhana dan menjelaskan bagaimana cara kerja larutan penyangga tersebut.
Penambahan natrium etanoat pada kondisi ini menambah kelebihan ion etanoat dalam jumlah
yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, ujung posisi kesetimbangan selanjutnya bergeser
ke arah kiri.
Sesuatu hal yang lain (seperti air dan ion natrium) yang ada tidak penting pada penjelasan.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan penyangga harus menghilangkan sebagian besar ion hidrogen yang baru sebaliknya pH
akan turun dengan mencolok sekali.
Ion hidrogen bergabung dengan ion etanoat untuk menghasilkan asam etanoat. Meskipun reaksi
berlangsung reversibel, karena asam etanoat adalah asam lemah, sebagaian besar ion hidrogen
yang baru dihilangkan melalui cara ini.
Karena sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan, pH tidak akan berubah terlalu banyak
tetapi karena kesetimbangan ikut terlibat, pH akan sedikit menurun.
Penambahan basa pada larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan basa mengandung ion hidroksida dan larutan penyangga menghilangkan ion hidroksida
tersebut.
Kali ini situasinya sedikit lebih rumit karena terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion
hidroksida.
Penghilangan ion hidroksida melalui reaksi dengan asam etanoat
Sebagian besar zat yang bersifat asam yang mana ion hidroksida bertumbukan dengan molekul
asam etanoat. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion etanoat dan air.
Karena sebagian besar ion hidroksida dihilangkan, pH tidak berubah terlalu besar.
Penghilangan ion hidroksida melalui reaksi dengan ion hidrogen
Harus diingat bahwa beberapa ion hidrogen yang ada berasal dari ionisasi asam aetanoat.
Ion hidroksida dapat bergabung dengannya untuk membentuk air. Selama hal itu terjadi, ujung
kesetimbangan menggantikannya. Hal ini tetap terjadi sampai sebagian besar ion hidrogen
dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion hidroksida
dihilangkan karena terlalu banyak. Air yang terbentuk terionisasi kembali menjadi tingat yang
sangat kecil untuk memberikan beberapa ion hidrogen dan ion hidroksida.
Larutan penyangga yang bersifat basa
Kita akan menganbil campuran larutan amonia dan amonium klorida sebagai contoh yang khas.
Amonia adalah basa lemah, dan posisi kesetimbangan akan bergerak ke arah kiri:
Penambahan amonium klorida pada kondisi ini menambahkan kelebihan ion amonium dalam
jumlah yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, hal itu akan menyebabkan ujung posisi
kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.
Karena itu larutan akan mengandung beberapa hal yang penting:
Hal lain (seperti air dan ion klorida) yang ada tidak penting pada penjelasan.
Penambahan asam pada larutan penyangga yang bersifat basa
Terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidrogen yang anda tambahkan.
Penghilangan ion hidrogen melalui reaksi dengan amonia
Sebagian besar zat dasar yang mana ion hidrogen bertumbukan dengannya adalah molekul
amonia. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion amonium.
Sebagian besar, tetapi tidak seluruhnya, ion hidrogen akan dihilangkan. Ion amonium bersifat
asam yang sedikit lemah, dan karena itu ion hidrohen akan dilepaskan kembali.
Penghilangan ion hidrogen melalui reaksi dengan ion hidroksida
Harus diingat bahwa beberepa ion hidroksida yang ada berasal dari reaksi antara amonia dan air.
Ion hidrogen dapat bergabung dengan ion hidroksida tersebut untuk menghasilkan air. Selama hal
itu terjadi, ujung kesetimbangan menggantikan ion hidroksida. Hal ini terus terjadi sampai
sebagian besar ion hidrogen dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion hidrogen
dihilangkan hanya sebagian besar.
Penambahan basa pada larutan penyangga yang bersifat basa
Ion hidroksida dari alkali dihilangkan melali reaksi yang sederhana dengan ion amonium.
Karena amonia yang terbentuk merupakan basa lemah, amonia akan bereaksi dengan air dan
karena itu reaksi sedikit reversibel. Hal ini berarti bahwa, sekali lagi, sebagian besar (tetapi tidak
semuanya) ion hidrogen dihilangkan dari larutan.
Larutan Buffer
188
< Sebelum
Sesudah >
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1 mol
HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya akan
membentuk
Larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5 + log 10-1/10-1 = 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
Larutan Penyangga
oleh: najiullah
Suatu system reaksi kimia adakalanya hanya berlangsung pada kondisi lingkungan yang
mempunya pH tertentu. Misalnya reaksi pemecahan protein di dalam lambung oleh enzim
peptidase dapat berjalan dengan baik bila cairan lambung mempunyai pH=3. Oksigen
dapat terikat dengan baik oleh butir-butir darah merah bila pH darah sekitar 6,1- 7. untuk
menjaga agar pH larutan tersebut pada kisaran angka tertentu (tetap), maka diperlukan
suatu sitem yang dapat mempertahankan pH.
Larutan penyangga adalah:
Larutan buffer adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif
tidak merubah nilai pH dengan adanya penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat dan
adanya pengenceran.
Larutan penyangga disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan campuran
asam lemah dengan garamnya dari basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya
dari asam kuat.
Contohnya :
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
Ph Larutan buffer
a. Sistem penyangga asam lemah dan basa konjugasinya
Faktor yang berperan penting dalam larutan penyangga adalah system reaksi
kesetimbangan yang terjadi pada asam lemah atau basa lemah. Pada system penyangga
asam lemah (misalanya HA) dengan basa konjugasinya, misalnya ion A- yang berasal dari
NaA, maka didalam system larutan terdapat kesetimbangan :
HA (aq) H+ (aq) + A (aq)
NaA (aq) Na+ (aq) + A- (aq)
0.11
0.04
0.04
0.04
CH3CH2COONa(aq) + H2O(l)
>
0.04
0.04
setimbang 0.07
0.04
0.04
+ CH3CH2COO-(aq)
0.10
0.02
0.08
CH3CH2COOH(aq)
>
0.02
0.02
Suatu larutan penyangga air yang dicampur dengan bahan kimia untuk memberikan sifat khusus dalam hal
pH (keasaman). Kimia, yang dikenal sebagai agen penyangga, menolak perubahan pH ketika terkena asam
dan basa ketika benar dicampur dalam suatu larutan. Properti ini membuat solusi penyangga sangat berguna
dalam melindungi peralatan yang sensitif, berhubungan dengan kecelakaan kimia, dan bahkan dalam
menyeimbangkan proses internal makhluk hidup.
Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan asam agen penyangga bentuk (HA) dengan basa
konjugasinya (A -) dalam air. Setelah ada keseimbangan antara HA dan A -, asam lain atau basa ditambahkan
ke larutan buffer akan dinetralkan ketika mereka mengubah sebagian dari agen penyangga ke baik HA atau A bentuk. Perubahan dalam buffer agen penyebab awalnya sedikit perubahan dalam larutan buffer pH. Sebagai
proporsi dari agen penyangga HA dan A - perubahan akibat penambahan asam dan basa lainnya, maka
kapasitas buffering solusi berkurang. Akhirnya, agen penyangga dapat digunakan sampai ke titik di mana ia
tidak dapat lagi secara signifikan menolak perubahan pH, berarti itu tidak lagi berguna sebagai solusi
penyangga.
Solusi dan buffer buffer agen sangat umum. Deterjen boraks, misalnya, dapat digunakan untuk membuat
larutan buffer yang sederhana. Banyak antasid tablet tradisional, pada kenyataannya, buffer agen yang
bekerja di dalam tubuh manusia. Buffered aspirin adalah aspirin yang telah diperlakukan dengan agen
buffering untuk membantu mengurangi perubahan pH aspirin bila terkena asam lambung. pH probe
terlindungi dari kerusakan oleh disimpan dalam larutan buffer.
Dalam tubuh manusia, agen penyangga memainkan peran penting dalam kedua respirasi dan
mempertahankan tingkat pH tubuh. Salah satu agen penyangga yang paling penting pada manusia adalah
bikarbonat. Ketika karbon dioksida (CO 2) bercampur dengan air (H 2 O), asam karbonat terbentuk (H 2 CO 3).
Bikarbonat (HCO 3 -) adalah disosiasi asam karbonat. Asam karbonat dan bikarbonat membentuk suatu
keseimbangan dalam darah yang membantu tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan pH.
buffer asetat
fosfat buffer
Fosfat
Garam fosfat yang dikenal dengan beberapa nama dan fosfat yang benar harus digunakan untuk menyiapkan solusi
penyangga.
Satu fosfat tidak dapat digantikan fosfat lain. Periksa rumus garam untuk memastikan.
Formula
KH 2 PO 4
K 2 HPO 4
K 3 PO 4
Nama garam
Nama lain
Standardisasi buffer
Untuk pH = 7,00:
Tambahkan 29,1 ml 0,1 molar untuk 50 ml NaOH 0,1 molar kalium dihidrogen fosfat.
Atau:
Larutkan 1.20g natrium dihidrogen fosfat dan 0.885g dari disidium hidrogen fosfat dalam 1 liter volume air suling.
Untuk pH = 4,00:
Tambahkan 0,1 ml NaOH 0,1 molar untuk 50 ml sebesar 0,1 molar kalium hidrogen ftalat.
Atau:
Melarutkan 8.954g of dinatrium hidrogen phosphste.12 H 2 O dan 3.4023g kalium dihidrogen fosfat dalam 1 liter
volume air suling.
2,2-3,6
2,2-4,0
3,0-6,2
3,7-5,6
4,1-5,9
5,8-8,0
5,8-8,0
5,8-8,00
6,8-9,6
7,0-9,00
8,1-9,2
8,6-10,6
9,2-10,8
9,3-10,7
9,60-11,0
11,0-11,9
12,0-13,0
Buffer B:
pH 2,2-4,00
Buffer C:
pH 4,10-5,90
Buffer D:
pH 5,8-8,00
Buffer E:
pH 7,0-9,00
50 ml 0,2 M KCl + 100 ml 0,1 M kalium 100 ml 0,1 M kalium . 100 ml 0,1 M
mls 0,2 M HCl
hidrogen ftalat + mls hidrogen ftalat + mls KH2PO4 + mls
sebesar 0,1 M HCl. sebesar 0,1 M NaOH sebesar 0,1 M
NaOH.
pH
pH
pH
mls of 0.1M
HCl
ditambahkan
pH
mls of 0.1M
NaOH
ditambahkan
pH
mls of 0.1M
NaOH
ditambahkan
mls sebesar
0,1 M HCl
ditambahkan
1,00 134,0
2,20 99,0
4,10 2,6
5,80 7,2
7,00 93,2
1,10 105,6
2,30 91,6
4,20 6,0
5,90 9,2
7,10 91,4
1,20 85,0
2,40 84,4
4,30 9,4
6,00 11,2
7,20 89,4
1,30 67,2
2,50 77,6
4,40 13,2
6,10 13,6
7,30 86,8
1,40 53,2
2,60 70,8
4,50 17,4
6,20 16,2
7,40 84,0
1,50 41,4
2,70 64,2
4,60 22,2
6,30 19,4
7,50 80,6
1,60 32,4
2,80 57,8
4,70 27,2
6,40 23,2
7,60 77,0
1,70 26,0
2,90 51,4
4,80 33,0
6,50 27,8
7,70 73,2
1,80 20,4
3,00 44,6
4,90 38,8
6,60 32,8
7,80 69,0
1,90 16,2
3,10 37,6
5,00 45,2
6,70 38,6
7,90 64,0
2,00 13,0
3,20 31,4
5,10 51,0
6,80 44,8
8,00 58,4
2,10 10,2
3,30 25,8
5,20 57,6
6,90 51,8
8.l0 52,4
2,20 7,8
3,40 20,8
5,30 63,2
7,00 58,2
8,20 45,8
3,50 16,4
5,40 68,2
7,10 64,2
8,30 39,8
3,60 12,6
5,50 73,2
7,20 69,4
8,40 34,4
3,70 9,0
5,60 77,6
7,30 74,0
8,50 29,4
3,80 5,8
5,70 81,2
7,40 78,2
8,60 24,4
3,90 2,8
5,80 84,6
7,50 82,2
8,70 20,6
4,00 0,2
5,90 87,4
7,60 85,6
8,80 17,0
7,70 88,4
8,90 14,0
7,80 90,6
9,00 11,4
7,90 92,2
8,00 93,4
Buffer 08-13
Buffer F: pH 8,09,10
Buffer G:
pH 9,2-10,80
Buffer H:
pH 9,60-11,00
Buffer I:
pH 10,90-12,00
Buffer J
pH 12,00-13,00
100 mL 0,025 M
Na2B4O7.10H2O
(boraks) + mls
sebesar 0,1 M HCl.
100 mL 0,025 M
Na2B4O7.10H2O
(boraks) + mls
sebesar 0,1 M
NaOH.
100 mL 0,05 M
NaHCO3 + mls
sebesar 0,1 M
NaOH.
100 mL 0,05 M
Na2HPO4 + mls
sebesar 0,1 M
NaOH.
50 mL 0,2 M KCl +
volume ditunjukkan
(dalam mL) 0,2 M
NaOH.
pH
pH
mls of 0.1M
NaOH
ditambahkan
pH
mls of 0.1M
NaOH
ditambahkan
pH
pH
8,00 41,0
9,20
1,8
9,60
10,0
10,90 6,6
12,00 12,0
8,10 39,4
9,30
7,2
9,70
12,4
11,00 8,2
12,10 16,0
8,20 37,6
9,40
12,4
9,80
15,2
11,10 10,2
12,20 20,4
8,30 35,4
9,50
17,6
9,90
18,2
11,20 12,6
12,30 25,6
8,40 33,2
9,60
22,2
10,00 21,4
11,30 15,2
12,40 32,4
8,50 30,4
9,70
26,2
10,10 24,4
11,40 18,2
12,50 40,8
8,60 27,0
9,80
30,0
10,20 27,6
11,50 22,2
12,60 51,2
8,70 23,2
9,90
33,4
10,30 30,4
11,60 27,0
12,70 64,4
8,80 19,2
10,00 36,6
10,40 33,0
11,70 32,4
12,80 82,4
8,90 14,2
10,10 39,0
10,50 35,6
11,80 38,8
12,90 106,0
9,00 9,2
10,20 41,0
10,60 38,2
11,90 46,0
13,00 132,0
9,10 4,0
10,30 42,6
10,70 40,4
12,00 53,8
10,40 44,2
10,80 42,4
10,50 45,4
10,90 44,0
10,60 46,6
11,00 45,4
mls of 0.1M
HCl
ditambahkan
mls of 0.1M
NaOH
ditambahkan
10,70 47,6
10,80 48,5
982,3 mls
17,7 mls
847,0 mls
153,0 mls
357,0 mls
643,0 mls
52,2 mls
947,8 mls
vol. fosfat
756,0 mls
Mls 244
955,1 mls
44,9 mls
mls dari
NaOH 0,2 m
ditambahkan
955,0 mls
45,0 mls
10
966,4 mls
33,6
11
965,3 mls
34,7
Garam campuran
Encerkan setiap campuran untuk 1 liter larutan dengan air suling
10
11