Kelompok :
Ruchyan Intani
(13304241073)
Nurul Endah R
(13304241074)
(13304244010)
(13304244014)
A Tujuan
Membuat larutan penyangga Na-fosfat 0,2 M yang mempunyai pH 6,5 7,5.
B Dasar Teori
1
penyangga
(buffer)
adalah
larutan
yang
dapat
menjaga
bereaksi dengan reagen sitokimia atau garam yang mengandung organisme. Buffer
asam caccodilac beracun karena mengandung arseik dan lebih mahal, namun tidak
memiliki gugus yang reaktif dan sangat cocok digunakan untuk pH yang mendekati
netral dengan bahan yang mengandung muatan positif yang dapat bereaksi dengan
buffer fosfat.
Saat bekerja dengan beragai prosedur sitokimia, seringkali diperlukan
mempersiapkan media inkubasi dengan pH tinngi atau rendah, sehingga diperlukan
penggunaan buffer yang lain. Buffer yang lain akan menghasilkan gambar dengan
kualitas lebih rendah daripada bufer fosfat dan asam cacodylat, tetapi kondisi pH
diperlukan untuk beberapa reaksi yang diingikan membutuhkan jenis buffer yang lain.
Buffer Tris misalnya, digunakan untuk konsentrasi pH tinggi sedangkan buffer asetat
digunakan untuk kondisi pH rendah.
Semua larutan penyangga digunakan untuk menjaga pH yang diinginkan dan
tonisitas dari larutan pada level yang dapat mencegah peristiwa plasmolisis atau
pembengkakan sel dan jaringan.
Dalam mengatur pH larutan buffer, komponen pada buffer dan larutan fiksatif
juga harus diperhatikan. Jika buffe sodium fosfat digunakan pada sel yang sebelumnya
telah tumbuh pada medium yang mengandung garam, akan lebih sesuai jika
mengginakan NaOH atau HCl untuk mengatur pH, karena ion baru akan diperkenalkan
ke sistem. Selain itu, Senyawa yang digunakan akan bereaksi dengan ion clorida maka
asam asetat adalah alternatif terbaik untuk pH yang lebih rendah.
2
dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari
larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada
penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi
suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam
konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu
mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.
3
dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan
mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga
dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam
kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja
larutan penyangga:
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses
sebagai berikut:
1). Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COOmembentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq)
2). Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu
akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen
asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi
dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
b
atau
atau
seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi
tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh
manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana
sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang
dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut,
dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada obat tetes mata.
Buffer Tris
Buffer Tris tidak dianjurkan sebaga salah satu buffer yang dignakan
suhu ruang
3,6
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
5,2
5,4
5,6
8
13
20
30
40
50
60
70
80
90
92
87
80
70
60
50
40
30
20
10
Erlenmeyer 100 ml
Kaca pengaduk
pH meter
Timbangan
Pipet
Spatula
Kalkulator
Lemari es
2. Bahan
Na-fosfat monobasis NaH2PO4.H2O
Na-fosfat dibasis Na2HPO4.7H2O
Aquades
: 27,6 gram
: 53,6 gram
3. Cara Kerja
4.
Menimbang Na-fosfat monobasis NaH2PO4.H2O 27.6 gram dengan
menggunakan timbangan
Melarutkan
Na-fosfat
dibasis Namonobasis
2HPO4.7H2O 53.6 gram dalam
Menghitung
volume
perbandingan
dan dibasis yang akan
aquades
hingga
mencapai
volume
yang
ditentukan
dengan
dicampurkan yaitu Ph 6,5 dengan perbandingan monobasis
menggunakan
magnetic
stir
di
dalamgelas
kimia
1000ml
sebanyak 69,4
ml dan dibasis
sebanyak
untuk
Menentukan
pH yaitu
pH 6,530,6
danml.
pH sedangkan
7,5
Dibuktikan
dengan
pHdibasis
meter sebanyak 81,3 ml.
pH 7,5 monobasis sebanyak
18,7
ml dan
D Pembahasan
1 Perhitungan volume larutan :
a Diketahui:
Larutan natrium fosfat monobasis (NaH2PO4.H2O) (massa: 27,6g)
Larutan natrium fosfat dibasis (Na2HPO4.7H2O) (massa: 52,6 g)
Larutan buffer fosfat 0,2M
Ditanya:
Volume larutan natrium fosfat monobasis dan natrium fosfat monobasis yang diperlukan
untuk membuat larutn buffer dengan pH 6,5 dan 7,5
Jawab:
Asam lemah = NaH2PO4.H2O
Garam = Na2HPO4.7H2O
n=
massa
n
M=
Mr
V ( L)
Mol NaH2PO4.H2O =
27,6
=0,2
139
Mol Na2HPO4.7H2O =
52,6
=0,2
268
0,2
=0,2 M
1
0,2
=0,2 M
1
10-6,5
-13
10
mol Asam
mol Garam
1,38 107
0,19 1013
mol asam
mol garam
mol asam
mol garam
mol asam
=
mol garam
mol garam
mol asam
n=M V
1
0,44
1
0,19
M NaH PO V NaH 2 PO 4
Perbandingan mol NaH2PO4.H2O dan Na2HPO4.7H2O = M Na H PO V Na2 H PO 4 ;
2
dan
x+ 0,44 x=100
1,44 x=100 x=69,4 ; y=30,6
mol Asam
mol Garam
10-7,5
1,38 10
15
10-15 19 10
mol asam 2
=
mol garam
mol garam
mol asam
mol asam
mol garam
mol asam
mol garam
1
19
1
4,36
x
1
=
y=4,36 x
y 4,36
x+ y=100
x+ 4,36 x=100
E Kesimpulan
Larutan buffer atau penyangga Na-fosfat 0,2 M yang mempunyai pH 6,5 dan 7,5
dapat dibuat dengan perbandingan volume sebagai berikut :
Larutan buffer ke
Volume NaH2PO4.H2O
Volume Na2HPO4.7H2O
pH
Pertama
69,4 mL
30,6 mL
6,5
Kedua
18,7 mL
81,3 mL
7,5
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Theodore L and H. Eugene Lemay. 1981. Chemistry The Central Science. 2nd edition.
New Jersey: Prentice Hall Inc.
Chayen, J. Bitensky dkk. 1969. A Guide to Practical Histochemistry. Philladelphia:
Lippincott.
Dykstra, Michael J. 1993. A Manual of Applied Techniques for Biological Electron
Microscope. New York: Plenum Pulishing Corporation.
Heslop, R.B. and P.L. Robinson. 1960. Anorganic Chemistry. New York: Elsevier Publishing
Company.
Wilbraham, Antony C, dkk. 1993. Chemistry. California: Addison-Wesley Publishing
Company.