Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga (buffer solution) adalah larutan yang mempunyai pH yang sangat stabil. Jika
suatu asam atau basa ditambahkan pada larutan penyangga, maka pH tidak berubah secara
signifikan. Dengan cara lain, menambahkan air ke dalam atau menguapkan air dari larutan pH
juga tidak mengubah pH larutan buffer.


Cara Kerja Larutan Penyangga
Seperti yang telah diketahui dalam menghitung pH larutan, penambahan sedikit asam kuat akan
mengubah pH larutan (kecuali larutan penyangga) secara drastis. Tetapi, ada suatu kondisi
dimana pH harus dijaga supaya tetap konstan ketika asam atau basa ditambahkan ke dalam
larutan. Larutan penyangga menjawab tantangan tersebut. Para ahli kimia sering menggunakan
larutan buffer untuk mengatur pH sebuah reaksi.

Secara singkat, cara kerja larutan penyangga adalah ketika ion hidrogen ditambahkan pada
larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa di dalam larutan penyangga. Ion
hidroksida juga akan ternetralisasi oleh asam. Reaksi netralisasi tersebut tidak akan memberikan
pengaruh yang banyak terhadap pH larutan penyangga.

Ketika menentukan asam untuk larutan penyangga, cobalah untuk memilih asam yang
mempunyai nilai tetapan kesetimbangan asam (pK
a
) yang dekat dengan pH yang diinginkan. Hal
ini akan memberikan larutan penyangga yang ekivalen terhadap asam dan basa konjugat
untuk menetralisasisebanyak mungkin H
+
dan OH
-
.
Cara Membuat Larutan Penyangga
Larutan penyangga secara sederhana dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa
konjugatnya. Secara sama, larutan penyangga juga dapat dibuat dengan mencampurkan basa
lemah dengan asam konjugatnya. Larutan penyangga bekerja secara bereaksi dengan asam
atau basa yang ditambahkan untuk mengendalikan pH. Sebagai contoh, bayangkanlah sebuah
larutan penyanga yang terbuat dari basa lemah amonia, NH
3
dan asam konjugatnya, ion
amonium (NH
4
+
). Ketika asam klorida (HCl) ditambahkan pada larutan tersebut, amonia akan
"merendam" proton (H
+
) dari asam menjadi ion NH
4
+
. Karena proton telah terkunci dalam ion
amonium, proton tidak dapat menjalankan aksinya untuk menurunkan pH larutan. Ketika NaOH
ditambahkan pada larutan penyangga yang sama, ion amonium akan menyumbangkan proton
yang tadi terkunci kepada basa menjadi amonia dan air. Dalam hal ini larutan penyangga
menetralkan basa.

Seperti pada contoh di atas, larutan penyangga bekerja dengan menggantikan asam atau basa
kuat dengan yang lemah. Proton asam kuat digantikan oleh ion amonium (sebuah asam lemah).
Basa kuat OH
-
digantikan oleh basa lemah amonia. Penggantian ini menyebabkan larutan
penyangga mempunyai kekuatan mengendalikan pH.
Fungsi Larutan Penyangga
Larutan penyangga mempunyai kaitan erat dengan kehidupan. Penerapan larutan penyangga
mudah sekali ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Beberapa fungsi larutan penyangga adalah:
Pada sistem biologi
Dalam sistem biologi, larutan penyangga ditemukan pada air liur, usus, dan darah untuk
menjaga supaya pH tetap konstan dan organ tubuh bekerja dengan semestinya. Sebagian besar
enzim juga bekerja pada nilai pH tertentu.
Dalam darah
Darah juga mengandung sistem buffer karena alasan berikut:
pH darah umumnya sekitar 7,4.
Jika pH darah selisih 0,5 saja, akan menyebabkan ketidaksadaran atau kondisi koma.
Karbondioksida dihasilkan lewat pernapasan dapat meningkatkan keasaman darah
dengan membentuk ion H
+
.
Kehadiran ion hidrogen karbonat akan menghilangkan H
+
yang berlebihan.

Aplikasi larutan penyangga yang lain
Beberapa peralatan rumah tangga menggunakan cara kerja larutan penyangga. Di antaranya
adalah:
Pada sampo, larutan penyangga digunakan untuk menjaga kebasaan supaya tidak
mencederai mata.
Pada lotion bayi, menjaga pH supaya tetap 6 untuk mencegah perkembangbiakan
bakteri.
Selain itu, sistem penyangga juga ditemukan pada tetes mata dan serbuk pencuci.

Anda mungkin juga menyukai