KOMPETENSI DASAR:
3.10 Menjelaskan prinsip kerja,, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup
tujuan :
116
BAB 1
PENGERTIAN DAN KOMPONEN LARUTAN PENYANGGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini siswa diharapkan :
a. Mampu menjelaskan pengertian dari larutan penyangga
b. Mampu membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan
komponennya
URAIAN MATERI
Suatu reaksi kimia kadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan
yang mempunyai pH tertentu. Suatu larutan ketika ditambah asam akan mengalami
penurunan pH karena konsentrasi H+ diperbesar. Jika ditambah basa, maka pH larutan akan
naik karena konsentrasi OH- nya meningkat. Jika suatu larutan asam atau basa ditambah
air, maka pH larutan tersebut akan berubah karena konsentrasi asam atau basanya
mengecil. Akan tetapi, ada larutan yang ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak
mengalami perubahan pH yang signifikan. Larutan yang dapat mempertahankan pH
dengan menahan perubahan pH sekecil mungkin terhadap penambahan sedikit asam, basa,
ataupun pengenceran disebut sebagai larutan penyangga atau larutan buffer. Larutan
penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha
mengubah pH. Larutan penyangga mengandung zat terlarut yang bersifat sebagai
penyangga. Penyangga memiliki komponen asam dan basa. Komponen asam mengatasi
kenaikan pH, sedangkan komponen basa mengatasi penurunan pH. Jika pH larutan
penyangga diubah menjadi asam, maka komponen penyangga yang bersifat basa akan
mempertahankan pH. Sebaliknya, jika pH larutan penyangga diubah menjadi basa, maka
komponen penyangga yang bersifat asam akan mempertahankan pH sehingga larutan tidak
menjadi basa. Asam dan basa dalam larutan penyangga ini merupakan suatu pasangan
konjugasi.
117
B. KOMPONEN LARUTAN PENYANGGA
118
kesetimbangan asam asetat, maka posisi kesetimbangan bergeser ke kiri dan konsentrasi
ion hidrogen (H+) berkurang sebagai pengaruh dari berkurangnya penguraian asam asetat.
Dengan hal yang sama, jika asam asetat dilarutkan kedalam larutan natrium asetat, maka
ion asetat (CH3COO-) dan ion hidrogen (H+) dari ion- isasi asam asetat bergeser ke kanan
dan menurunkan konsentrasi (H+). Jadi adanya penambahan ion asetat (CH3COO-)
menahan ionisasi asam asetat sehingga larutan menjadi kurang asam (pH bertambah) hal
ini yang menyebabkan larutan penyangga asam memiliki sifat asam yang mempertahankan
pH <7.
2. Larutan Penyangga Basa
119
hasil ionisasi sebagian kecil NH , serta ion Cl-
hasil ionisasi NH4Cl. Persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+ (aq) + OH-(aq)
NH4Cl → NH4+ + Cl-
Larutan penyangga basa memiliki sifat basa yang mempertahankan pH >7. Hal ini
dikarenakan kation
amonium (NH4+) bereaksi dengan anion hidroksida menghasilkan amoniak (NH3)
sehingga mengakibatkan larutan memiliki sifat basa yang berasal dari amoniak
1. Manakah dari campuran dua larutan berikut ini yang dapat membentuk larutan
penyangga, dan bukan larutan penyangga?
a. KF dengan HF c. NH3 dengan HCl
b. KCl dengan HCl d. CH3COOH dengan (CH3COO)2Ca
Penyelesaian:
a. F – (dalam KF) adalah basa konjugat dari HF. Oleh karena itu, campuran antara
larutan KF dengan HF akan membentuk larutan penyangga.
b. HCl bukan asam lemah, oleh karena itu campuran antara KCl dengan HCl
bukan larutan penyangga.
c. NH3 (basa lemah) dengan HCl (asam kuat) bukan pasangan basa lemahasam
konjugat sehingga campurannya tidak membentuk larutan penyangga.
d. Campuran CH3COOH (asam lemah) dengan CH3COO- (basa konjugat)
membentuk larutan penyangga.
120
2. Pengenceran pada larutan penyangga tidak mengubah
harga pH larutan. Jika larutan penyangga diencerkan,
maka secara teoritis harga pH larutan tidak berubah
karena pengenceran tidak mempengaruhi harga ([asam
atau basa lemah])/ ([ion garam dari asam atau basa
Gambar 3. Larutan
Sumber.:
lemah]). Jika pengenceran terlalu besar, maka harga pH
Penyangga dengan berbagai
https://thebiologynotes.com/
larutan penyangga akan berubah. Hal ini disebabkan buffer-solutions/.jpg
pH
harga [H+] atau [OH-] yang sangat kecil mengakibatkan
Gambar 3. Larutan Penyangga
harga [H+] atau [OH-] dari air sebagai pelarut juga dengan berbagai pH
harus diperhitungkan
3. Larutan penyangga harus mengandung konsentrasi asam yang cukup tinggi untuk
bereaksi dengan ion OH- yang ditambahkan dan harus mengandung konsentrasi basa
yang sama tingginya untuk bereaksi dengan ion H+ yang ditambahkan. Selain itu,
komponen dari asam dan basa dari larutan penyangga tidak boleh saling
menghabiskan dalam reaksi netralisasi. Syarat ini dipenuhi oleh pasangan asam basa
konjugasi.
4. Semakin banyak jumlah konsentrasi komponen penyangga, semakin besar
kemampuan untuk mempertahankan pH larutan. Jika komponen asam terlalu sedikit,
maka penambahan sedikit basa dapat mengubah pH larutan. Sebaliknya, jika
komponen basanya terlalu sedikit, maka penambahan sedikit asam akan mengubah pH
larutan.
121
BAB 2
PRINSIP DAN FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini siswa diharapkan
a. Mampu menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga
b. Mampu menjelaskan fungsi larutan penyangga
Uraian Materi
122
Prinsip kerja larutan penyangga dapat dijelaskan berikut
ini.
a. Larutan penyangga asam
Larutan penyangga asam dapat mempertahankan pH karena
mengandung ion garam, kesetimbangan asam lemah dan
kesetimbangan air yang membentuk suatu sistem seperti
gambar di bawah ini
Ionisasi Kesetimbangan
garam air
Na+ OH-
123
masing-masing komponen (CH3COOH, H+, dan CH3COO-)
akan berubah, tetapi perbandingan [CH3COOH] dan [CH
COO-]3 tetap. Dengan demikian, [H+] dalam larutan juga
tetap dan pH sistem relatif tetap.
b. Larutan penyangga basa
Larutan penyangga basa dapat mempertahankan pH-
nya karena mengandung ion garam, kesetimbangan basa
lemah dan kesetimbangan air yang membentuk suatu sistem
seperti gambar di bawah ini.
gambar di bawah ini Sumber: buku larutan
penyangga berbasis
Ionisasi Kesetimbangan multirepresentasi
Gambar 7. Pengaruh
garam air penambahan asam pada
larutan penyangga basa
dilihat secara
NH4Cl H2O submikroskopis
↓ ↑↓
NH3 + H2O↔NH4+ + OH- Kesetimbangan
basa lemah
+ +
Cl- H+
124
bergeser ke kiri dan kesetimbangan air tidak terganggu.
3. Jika larutan penyangga basa diencerkan, maka konsentrasi masing-masing komponen
(NH4OH, OH-, dan NH4+) akan berubah, tetapi perbandingan [NH4OH] dan [NH +] tetap.
Dengan demikian,
4 [OH-] dalam larutan juga tetap, sehingga pH sistem relatif tetap.
125
pH darah turun di bawah 7,0 atau naik ke atas 7,8 dapat terjadi kerusakan permanen pada
organ tubuh atau bahkan kematian
BAB 3
PERHITUNGAN DERAJAT KEASAMAN (pH)
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan Siswa dapat menghitung pH atau pOH
larutan penyangga, menganalisis pemberian sedikit asam kuat, sedikit basa kuat, dan
aquades melalui perhitungan pH atau pOH.
URAIAN MATERI
A. Menghitung pH larutan penyangga
126
dari kation logam dari masing-masing anionnya misalnya CH3COONa, CH3COOK,
(CH3COO)2Mg, HCO3K, dan lainnya.
Perumusan larutan penyangga yang bersifat asam adalah sebagai berikut:
na
[H+] = Ka x
nbk
pH= -log [H+]
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
na = Jumlah mol asam lemah
nbk= Jumlah mol basa konjugasinya
b. Larutan Penyangga Basa
Larutan penyangga bersifat basa apabila terdiri dari campuran basa lemah dengan
asam konjugasinya, contohnya adalah NH4OH dengan NH4+ atau NH4Cl. Asam
konjugasi NH4+ ini dapat diperoleh dari larutan garamnya yaitu dari anion logam dari
masing-masing kationnya misalnya NH4Cl, NH4Br, NH4NO3, NH4I, dan lainnya
Perumusan larutan penyangga yang bersifat basa adalah sebagai berikut:
nb
[OH-] = Kb x
nak
pH= -log [OH-]
pH= 14-pOH
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
nb = Jumlah mol basa lemah
nak= Jumlah mol asam konjugasinya
127
Sebanyak 300 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka CH3COOH = 10–5) dicampur 50 mL larutan
NaOH 0,2 M. Tentukan pH larutan tersebut!
Jawab
Penyelesaian:
Langkah 1: menghitung banyak mol pereaksi
Banyak mol CH3COOH:
n = M×V
n = 0,1×300 = 30 mmol
Banyak mol NaOH:
n = M×V
n = 0,2×50 = 10 mmol
Langkah 2: menghitung sisa mol pereaksi yang merupakan asam/basa lemah
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(aq)
-/+
Hasil perhitungan diperoleh bahwa CH3COOH (asam lemah) memiliki sisa reaksi sejumlah
20 mmol. Jumlah mol basa konjugat yang terbentuk sebanyak 10 mmol. Selanjutnya dapat
dihitung besar konsentrasi H+ dari larutan penyangga.
Langkah 3: Mementukan konsentrasi H+ atau OH–
Ka x [ A ]
[H+] = [G]
−5
10 x 20
=
10
= 2 x 10-5
Langkah 4: menghitung pH larutan
pH = –log[H+]
pH = –log[2×10–5] = 5 – log 2
Jadi, pH larutan campuran 300 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 50 mL larutan NaOH 0,2
M adalah 5 – log 2.
128
RANGKUMAN
konjugasinya.
• Larutan penyangga dalam makhluk hidup terdiri atas larutan karbonat, larutan
penyangga fosfat, dan larutan penyangga protein.
129
Latihan soal
1. Perhatikan beberapa contoh larutan penyangga di bawah, identifikasilah komponen-
komponen utama pembentuk kesetimbangan asam/basa lemah dalam larutan penyangga
berikut dan kelompokkan ke dalam larutan penyangga asam atau larutan penyangga basa!
a. CH3COOH + CH3COOK
b. NH3 + (NH4)2SO4
c. H2CO3 + NaHCO3
130
Asam Konjugat : Asam yang berasal dari basa Bronsted yang menerima 1 H+ dari
asam dalam reaksi asam-basa Bronsted-Lowry.
Asam lemah : Suatu asam yang hanya terionisasi sebagian dalam air menghasilkan
ion H+ dan merupakan elektrolit lemah.
Alkalosis : Suatu peristiwa ketika kadar basa terlalu tinggi dalam darah
Asidosis : Suatu peristiwa ketika kadar asam terlalu tinggi dalam darah.
Basa konjugat : Basa yang berasal dari asam Bronsted yang kehilangan 1 H+ dalam
reaksi asam basa.
Basa lemah : Suatu basa yang hanya terionisasi sebagian dalam air menghasilkan
ion OH- dan merupakan elektrolit lemah.
Garam : Senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam den gan
basa.
131
Daftar Pustaka
Chang, R. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Terjemahan S.S. Achmadi.
Sutresna, N., Dindin S., & Tati, H. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia Untuk
SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Grafindo Media Pratama
Sunarya, Y. 2012. Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung: Yrama
Widya
132