Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LKPD 3.12a
PRINSIP KERJA LARUTAN PENYANGGA DAN PERANNYA DALAM
TUBUH MAHLUK HIDUP

Nama Lengkap I Gede Widnyana

Nomor Absen 4 / XI MIPA 3

1. Apa yang di maksud dengan larutan penyangga?


Jawab :
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah sistem larutan yang mampu
mempertahankan nilai pH larutan agar tidak ada perubahan pH ketika penambahan
sedikit asam atau basa, karena adanya kesetimbangan dalam larutan tersebut.

2. Bagaimana cara pembuatan larutan penyangga?


Jawab : cara pembuatan larutan penyangga antara lain
1. Pembuatan larutan penyangga secara langsung yakni :

• mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA,


yang dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
• mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX,
yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+)

2. Pembuatan larutan penyangga secara tidak langsung yakni :

• mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa
kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah
tersebut.
• mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam
kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah
tersebut.
Larutan penyangga yang mengandung komponen asam & basa berupa pasangan
konjugasi dapat dibuat dengan cara berikut.
1. pembuatan larutan penyangga asam HA/A- , dapat dibuat dengan cara :
a) Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat
b) Mencampurkan asam lemah dengan garamnya
c) Mencampurkan garam asam lemah berlebih dengan asam kuat

2. Pembuatan larutan penyangga basa LOH/L+ dapat dibuat dengan cara :


a) Mencampurkan basa lemah berlebih dengan basa kuat
b) Mencampurkan basa lemah dengan garamnya
c) Mencampurkan garam basa lemah berlebih dengan basa kuat

3. Bagaimana prinsip kerja larutan penyangga?

Jawab : prinsip kerja larutan penyangga adalah


Di dalam larutan penyangga terdapat asam/basa beserta asam konjugasi/basa
konjugasi. Keduanya akan membentuk kesetimbangan ion di dalam air.
Kesetimbangan ion itulah yang nantinya membuat larutan penyangga bisa
bertahan pada rentang pH tertentu saat ditambahkan sedikit asam atau basa.
Contohnya sebagai berikut.

1. Jika di dalam campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–
ditambahkan sedikit asam, maka ion H+akan bereaksi dengan ion negatif
dari basa konjugasi CH3COO–. Akibatnya, penambahan asam tersebut tidak
akan mengubah pH larutan secara signifikan.
2. Jika di dalam campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasi
NH4+ditambahkan sedikit basa, maka ion OH–akan bereaksi dengan ion
positif dari asam konjugasi NH4+. Akibatnya, penambahan basa tersebut
tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan.

Jika ke dalam larutan penyangga yang berisi campuran asam lemah dengan
garamnya dimasukkan sedikit asam kuat, asam kuat akan bereaksi dengan
garamnya sehingga asam kuat akan diubah menjadi garam (bersifat netral) dan
asam lemah. Pengaruh asam kuat menjadi sangat kecil. Jika ke dalam larutan
penyangga yang berisi campuran asam lemah dengan garamnya dimasukkan sedikit
basa kuat, basa kuat akan bereaksi dengan asam lemah membentuk garamnya.
Pengaruh basa kuat menjadi sangat kecil. Demikian pula, jika ke dalam larutan
penyangga yang berisi campuran basa lemah dan garamnya dimasukkan asam kuat
atau basa kuat. Basa lemah yang ada akan menyangga larutan jika ke dalamnya
dimasukkan sedikit asam kuat. Garam akan menyangga larutan jika ke dalamnya
dimasukkan sedikit basa kuat.

a) prinsip kerja larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH adalah


sebagai berikut:
❖ Setiap penambahan H+ akan dinetralisasi oleh basa konjugasi.
❖ Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam lemah.
❖ Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion H+ dan
basa konjugasi dari ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H +
menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah.

b) prinsip kerja larutan penyangga basa dalam mempertahankan pH adalah


sebagai berikut:
❖ Setiap penambahan H+ akan dinetralisasi oleh basa lemah.
❖ Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam konjugasi.
❖ Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion OH– dan
asam konjugasi dari ionisasi basa lemah, namun penambahan konsentrasi
OH– menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah.

4. Bagaimana peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup?

Jawab :
Fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup yakni :
❖ Menjaga tingkat keasaman pada tubuh
❖ Menetralisir zat asam atau basa yang masuk ke dalam tubuh
❖ Memastikan agar enzim dapat bekerja

Berikut adalah peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup adalah
1. larutan penyangga hemoglobin dalam darah.
Hemoglobin berfungsi mengontrol pH darah pada kisaran 7,35-7,45. Selain itu
berperan dalam mengikat oksigen (O2) yg diperoleh dari proses pernafasan &
berada dalam kesetimbangan dalam oksihemoglobin.

2. larutan penyangga fosfat dalam cairan tubuh.


larutan penyangga fosfat adalah penyangga yg ada di dalam & luar sel. Namun
larutan penyangga fosfat yg ada di luar sel memiliki fungsi sebagai penyangga urine
yg memiliki kisaran Ph yg lebar yakni 4,5-8,5, apabila terjadi perubahan Ph yg
berlebihan, maka ginjal akan memegang peranan penting untuk mengatasinya.

3. larutan penyangga karbonat dalam darah


larutan penyangga karbonat dalam darah juga berperan dalam mengontrol Ph
darah. Reaksi kesetimbangan yang terjadi sebagai berikut :

H+ (aq) + HCO–3 (aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2 (aq)

Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk


mempertahankan pH darah 7,4 adalah 20:1. Jumlah HCO 3– yang relatif jauh lebih
banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah
lebih banyak bersifat asam.

4. larutan penyangga fosfat dalam air ludah


Larutan penyangga fosfat dalam air ludah Larutan penyangga fosfat dalam air ludah
berfungsi untuk menetralkan asam yang terbentuk dari fermentasi sisa makanan
dan menjaga pH mulut tetap berada pada kisaran pH 6,8. Kondisi asam dapat
merusak enamel gigi dan menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi.

Anda mungkin juga menyukai