Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Kimia Dasar II

Tahun Akademik 2011/2012

LARUTAN BUFFER DAN KAPASITAS BUFFER


I. TUJUAN
1. Membuat larutan buffer
2. Menentukan kapasitas larutan buffer
II. TEORI
Jika ion senama dari suatu garam berada bersama-sama dalam larutan asam lemah
dan basa lemah, maka larutan itu mempunyai kesanggupan untuk
mempertahankan pH nya mendekati konstan. Jika sejumlah kecil asam lain atau
basa-basa lain ditambahkan, setiap sistem yang menahan pH di sebut dengan
buffer.
Kapasitas suatu buffer untuk menetralkan asam atau basa yang
ditambahkan tergantung pada jumlah asam lemah atau basa lemah dan garam
yang bersesuaian yang terdapat dalam larutan buffer. Untuk menguji kasus yang
spesifik, kita dapat menguji dengan menggunakan buffer dari natrium asetat 0,1
M.
pH = pKa + log [C2H3O2-]
[HC2H3O2]
= 4,74 + log [ 0,10 ]
[ 0,10 ]
Jika kita menambahkan 0,010 mol HCl ke dalam larutan buffer ini, 0,010
mol H yang ditambah akan bereaksi dengan 0,10 mol ion asetat membentuk
0,010 mol CH3COOH.
+

H+ + CH3COO-

CH3COOH

Dan konsentrasi asam dan basa menjadi :


[C2H3O2-]
= 0,10 M - 0,010 M = 0,09 M
[HC2H3O2]
= 0,10 M + 0,010 M = 0,11 M
Sehingga pH sekarang menjadi :
pH = pKa + log [C2H3O2-]
[HC2H3O2]
= 4,74 + log [ 0,09 ]
[ 0,11 ]
= 4,74 0,09
= 4,65
Jadi perubahan pH nya kira-kira 0,1
Larutan buffer atau penyangga adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya tidak
berubah ketika ditambahkan dengan sedikit asam atau sedikit basa.

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

111

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

Secara umum larutan penyangga terdiri atas :


1. Asam lemah (HA) dan basa konjugasi (ion A-). Campuran ini
menghasilkan larutan yang bersifat asam. Larutan ini mempertahankan pH
<7. Adapun cara mendapatkan larutan ini dengan mencampurkan suatu
asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan
dalam jumlah yang berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan, pada
umumnya basa kuat yang digunakan seperti : natrium, kalium dan barium.
2. Basa lemah (B) dan basa konjugasi (BH +). Campuran ini menghasilkan
larutan yang bersifat basa. Larutan ini mempertahankan pH > 7, untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dengan mencampurkan basa lemah
dan garam yang berasal dari asam kuat dimana asam lemahnya tersebut
dicampurkan dalam jumlah yang berlebih.
Larutan buffer yang terdiri dari asam lemahnya dan basa lemahnya
memiliki harga pH yang berbeda dari garamnya ataupun dari asam lemahnya,
karena kedua larutan terionisasi.

Larutan buffer asam


- Penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri dimana ion
H+ bereaksi dengan ion asetat.
-

H+ + CH3COOCH3COOH
Penambahan basa
Penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam. Basa
yang ditambahkan bereaksi dengan CH3COOH

CH3COOH + OHCH3COO- + H2O


Larutan buffer basa
- Penambahan asam
Jika ditambahkan asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion H+.
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan.
Penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah basa, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.
Sifat- sifat larutan buffer :
1. pH larutan tidak berubah ketika di encerkan
2. pH larutan tidak berubah jika di tambahkan dengan sedikit asam atau
dengan menambahkan sedikit basa.
Perhitungan larutan penyangga
a. Larutan penyangga asam
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi H+
dalam suatu larutan dengan rumus :

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

112

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

[ H ] = ka x

a
valensi x g

atau pH = pKa - log

a
g

Keterangan :
ka
= tetapan ionisasi
a
= jumlah mol asam
g
= jumlah mol basa konjugasi
b. Larutan penyangga basa
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan dengan menggunakan rumus :
b
[ OH ] = ka x valensi x g

atau pH = pKa + log

b
g

Keterangan :
kb
= tetapan ionisasi
b
= jumlah mol basa lemah
g
= jumlah mol asam konjugasi
Fungsi larutan penyangga ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari
seperti untuk obat-obatan, fotografi dan industri zat warna.

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
-

Labu ukur 100 ml

: Sebagai tempat pengenceran atau


pembuatan pH

Indikator universal

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

: Sebagai alat untuk mengukur pH

113

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

Gelas piala

: Wadah sampel sementara

Kaca arloji

: Membantu dalam penimbangan

Neraca

: Untuk menimbang

3.1.2

Bahan

Larutan Na2HPO4

: Sebagai asam

Larutan NaH2PO4

: Sebagai garam

Larutan Na4Cl

: Sebagai bahan dasar pembuatan buffer

NaOH

: Digunakan dalam menentukan kapasitas


buffer

3.2

Air murni

: Sebagai pelarut

Skema Kerja
A. Membuat Larutan Buffer dengan pH 6, 7 dan 8
1. 6.2 mL Na2HPO4 0.1 M

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

43.8 mL NaH2PO4 0.1 M

114

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

2. Na2HPO4 0.1 M diencerkan dengan NaH2PO4 0.1 M, Tentukan pH!


47.4 ml Na2HPO4 0.1 M

2.6 ml NaH2PO4 0.1 M

3. Na2HPO4 0.1 M diencerkan dengan NaH2PO4 0.1 M, Tentukan pH!


30.5 ml Na2HPO4 0.1 M

19.5 ml NaH2PO4 0.1 M

Na2HPO4 0.1 M diencerkan dengan NaH2PO4 0.1 M, Tentukan pH!


B. Membuat Larutan Buffer dari pH 10

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

5.7 ml Amonium pekat


+ 7 gram NH4Cl
Diencerkan dan dihitung pH !

115

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

C. Kapasitas Larutan Buffer


- 1000 ml air murni

Ditentukan pH

Ditambah 0.1 ml NaOH 0.1 M

Ditentukan pH

1000 larutan buffer diatas, + 0.1 ml NaOH 0.1 M

Ditentukan pH

Dibandingkan perubahan pH yang terjadi.

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

116

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Perhitungan
Dik : M Na2HPO4 = 0,1 M
Dit : gram Na2HPO4 ?
Jwb: gram NaH2PO4 =

0,1 mol Na H2 PO 4
1 L Larutan

x 100 mL Larutan x

1 L Larutan
1000 mL Larutan

120 g Na H2 PO 4
1 mol Na H2 PO 4
= 1,42 g NaH2PO4
1. Membuat larutan buffer 6.0, 7.0, dan 8.0
- Membuat larutan buffer pH 6,0
0,1 mmol
0,62 mmol
[Na2HPO4] = 6,2 mL x 1 mL
= 100 mL
[NaH2PO4] = 43,8 mL x

0,1 mmol
1 mL

4,38 mmol
100 mL

= 0,0062 M
= 0,0438

M
[NaH 2 PO 4 ]
pH = pKa log [Na 2 HPO 4 ]

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

117

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

-8

= - log 6,2 x 10 log

0,0438
0,0062

= 7,2 0,85
= 6,35
- Membuat larutan buffer pH 7,0
0,1 mmol
[Na2HPO4] = 30,5 mL x 1 mL
M

0,1 mmol
1 mL

[NaH2PO4] = 19,5 mL x

3,05 mmol
100 mL

= 0,0305

1,95 mmol
100 mL

= 0,0195

4,74 mmol
100 mL

= 0,0474

[NaH 2 PO 4 ]
pH = pKa log [Na 2 HPO 4 ]
-8

= - log 6,2 x 10 log

0,0195
0,0305

= 7,2 0,19
= 7,39
-

Membuat larutan buffer pH 8,0


0,1 mmol
[Na2HPO4] = 47,4 mL x 1 mL
M
[NaH2PO4] = 2,6 mL x
pH = 14 (pKb + log

0,1 mmol
1 mL
[Na 2 HPO 4 ]
[NaH2 PO 4 ]
-8

= 14 ( - log 6,2 x 10 ) + log

0,26 mmol
100 mL

= 0,0026 M

0,0474
0,0026

= 14 7,2 + 1,26
= 8,06
2. Membuat Larutan Buffer dengan pH 10
NH3 + H2O

NH4+ + H3O+

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

118

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

NH4

1
100 mL Larutan

= 7,0 g x

1 mol NH4Cl
53,5 g NH4Cl

1 mol NH4+
1 mol NH4Cl

1 mol NH3
17 g NH3

x
1000 mL Larutan
1 Larutan

= 1,308 M
M NH3

= 57 mL NH3 x

1
100 mL Larutan

0,91 g NH3
1 mL NH3

1000 mL Larutan
1 Larutan
= 30,5 M
H2O

NH4+ +

1,308

30,5

-x

-x

+x

1,308 x

30,5 + x

NH3 +
Awal
Reaksi
Sisa

H3O+

[ NH4+ ] [ H3O+]
= [NH3]

Ka

-5

[ 1,308+x ] [x]

1,8 x 10 = [30,5-x]

( 1,308 ) x
1,8 x 10-5 = 30,5
pOH = 5 log 41,9
pH

= 14 3,38

= 10,6
4.2 Pembahasan

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

119

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai larutan buffer dan
kapasitas larutan buffer. Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui cara
membuat larutan buffer dengan pH tertentu dan menentukan kapasitas larutan
buffer. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat larutan buffer denga pH
6,7 dan 8. Larutan yang digunakan adalah dengan mencampurkan larutan
Na2HPO4 0,1 M sebagai asam dan larutan NaH2PO4 0,1 M sebagai garamnya.
Untuk membuat larutan buffer dengan pH 6, 43,8 mL larutan Na 2HPO4 0,1
M dicampurkan dengan 6,2 mL larutan NaH 2PO4 0,1 M kemudian campuran
tersebut diencerkan dalam labu ukur 100 mL dengan menggunakan air murni.
Kemudian untuk membuat larutan buffer dengan pH 7, 30,5 mL larutan
Na2HPO4 0,1 M dicampurkan dengan 19,5 mL NaH 2PO4 0,1 M kemudian
dilakukan pengenceran campuran tersebut dengan menggunakan air murni dan
kemudian diukur pH nya dengan menggunakan indikator universal.
Untuk membuat larutan buffer dengan pH 8, dilakukan dengan cara
mencampurkan 47,4 mL larutan Na2HPO4 0,1 M dicampurkan dengan 2,6 mL
NaH2PO4 0,1 M kemudian dilakukan pengenceran campuran tersebut dengan
menggunakan air murni dan kemudian diukur pH nya dengan menggunakan
indikator universal. Kemudian untuk membuat larutan dengan pH 10 dilakukan
dengan menambahkan 57 mL amonia pekat dan 7 gram NH 4Cl setelah itu
campuran di encerkan dan pH nya di ukur.
Untuk pengujian kapasitas dari larutan buffer dapat dilakukan dengan
membandingkan perubahan pH antara 1000 mL air murni setelah ditambahakan
dengan 0,1 mL NaOH 0,1 M dan 1000 mL larutan buffer ditambah 0,1 mL NaOH
0,1 M.
Perbandingan perubahan pH antara kedua larutan diatas memiliki
perbedaan yang jauh. Dimana larutan buffer yang ditambahkan 0,1 mL NaOH 0,1
M perubahan pH nya tidak begitu jauh, hal ini membuktikan sifat larutan buffer
yang dapat mempertahankan pH jika ditambahkan sedikit asam, basa atau air.
Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan, nilai pH yang terukur oleh
indikator universal dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan nilai pH nya
hanya memiliki perbedaan yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa hasil yang
diperoleh selama praktikum sesuai dengan yang ada pada teori. Namun untuk
pengukuran pH yang lebih teliti dan akurat sebaiknya digunakan pH meter, karena
ketelitiannya lebih baik dibandingkan dengan indikator universal.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

120

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1. Larutan buffer dapat mempertahankan pH.
2. Larutan buffer dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dan basa
konjugasinya, basa lemah dan konjugasinya.
3. Menentukan kapasitas larutan buffer dapat dilakukan dengan cara
menambahkan 0,1 mL NaOH 0,1M pada larutan buffer.
5.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik, disarankan :
1. Teliti dalam mengukur atau menimbang larutan.
2. Hati-hati dalam mencampurkan larutan.
3. Memahami prosedur kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

121

Praktikum Kimia Dasar II


Tahun Akademik 2011/2012

http://www.chem-is-try.org/artikel-buffer-dan-kapasitas-larutan-buffer (di akses


tangal 23-04-2012)
http://www.scribd.com/larutan-penyangga (di akses tangal 23-04-2012)
http://www.scribd.com/penggunaan-larutan-buffer(di akses tangal 23-04-2012)

Larutan Buffer dan Kapasitas Buffer

122

Anda mungkin juga menyukai