b. memiliki komponen asam dan basa yang selalu berupa pasangan konjugasi
(Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH pada
kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan sedikit
asam, sedikit basa, atau pengenceran.)
a. CH3COOH/CHOOH
b. CHOO–/CH3COO–
c. HCl/Cl–
d. NH3/NH4OH
e. HOCl/OCl–
(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). Asam
lemah/asam lemah, Basa konjugasi/basa konjugasi, Asam kuat/ion, Basa lemah/basa lemah, Asam
lemah/basa konjugasi.)
a. [HOCl] berkurang
b. [OCl–]tetap
d. pH sistem tetap
e. larutan menjadi basa
(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). HOCl
merupakan asam lemah sedangkan OCl– merupakan basa konjugasi. Hal ini merupakan larutan
penyangga. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH
pada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan
sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.)
(Larutan penyangga yang mengandung komponen asam dan basa berupa pasangan konjugasi, dapat
disiapkan sebagai berikut:
Asam lemah berlebih dan basa kuat, contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COOH berlebih
dengan NaOH.
Basa lemah dan garamnya, contoh : NH3/NH4+ dari NH3 dengan NH4Cl.
Garam asam lemah berlebih dan asam kuat, contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COONa
berlebih dengan HCl.
Basa lemah dan asam konjugasinya, contoh : NH4OH dengan NH4+.)
(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya).
Komponen penyangga asam dapat dibuat dari campuran asam lemah + basa kuat atau asam lemah +
garamnya dan komponen penyangga basa dapat dibuat dari campuran basa lemah + asam kuat atau
basa lemah + garamnya.
6. Campuran larutan di bawah ini yang dapat membentuk campuran penyangga adalah ….
(KIMIA SMA XI. Sri Rahayu Ningsih. Bumi Aksara. 2013 .h. 243)
Asam lemah berlebih + basa kuat Basa lemah berlebih + Asam kuat
Garam asam lemah berlebih + Asam/Basa kuat Garam basa lemah berlebih + Asam/Basa kuat
a. I dan II
b. II dan III
c. III dan IV
d. III dan V
e. IV dan V
(KIMIA SMA XI. Sri Rahayu Ningsih. Bumi Aksara. 2013 .h. 243)
Salah satu sifat penyangga adalah larutan yang pHnya relatif tetap pada penambahan sedikit asam
dan/sedikit basa.
I : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,6.
II : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,02 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,02.
III : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,05 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,02.
IV : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,6 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,4.
V : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,5.
(Asam-asam maupun basa yang terlibat memiliki valensi yang sama, satu. Tinggal dilihat dari masing-
masing campuran perbandingan molnya untuk melihat ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa
lemahnya.
Sisa = -10
Sisa = 0
Sisa = 10
Sisa = 0)
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
(Ciri-ciri larutan penyangga : saat ditambah sedikit air atau sedikit basa atau sedikit asam nilai pH
relatif tetap, jika terjadi perubahan hanya relatif kecil. Larutan yang paling mendekati perubahan pH
setelah penambahan air, asam dan basa adalah larutan 4.)
10. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ….
(Asam-asam maupun basa yang terlibat memiliki valensi yang sama, satu. Tinggal dilihat dari masing-
masing campuran perbandingan molnya untuk melihat ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa
lemahnya.
Pilihan c dan d memiliki asam lemah dan basa lemah jadi dilihat perbandingan molnya untuk melihat
ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa lemahnya.
c. 100 mL NaCN 0,1 M 100 x 0,2 = 10 mmol
Sisa = 0
11. Berikut ini merupakan hasil percobaan dari beberapa larutan yang ditetesi dengan larutan
asam dan basa :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Ciri-ciri larutan penyangga : saat ditambah sedikit air atau sedikit basa atau sedikit asam nilai pH relatif
tetap.
(Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk campuran
asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted-
Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya juga mencakup campuran garam dan garam.
Sistem kesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH 2PO4 dan
Na2HPO4 , jika kedua garam ini dicampurkan akan terbentuk larutan penyangga.
Kedua anion tersebut membentuk asam basa konjugat dan berada dalam keadaan kesetimbangan.
Oleh karena ion H2PO4– memiliki tingkat keasaman lebih kuat dibandingkan ion HPO 42- maka H2PO4–
berperan sebagai asam dan HPO42- sebagai basa konjugatnya. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
13. Sistem larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan 100 cm3 larutan CH3COOH
0,1 M dengan larutan ….
Sisa =0
Sisa = -2)
Asam lemah berlebih + basa kuat Basa lemah berlebih + Asam kuat
C : basa lemah dan garam dari asam lemah dan basa lemah
D : asam lemah dan garam dari asam konjugasi dan basa konjugasi
E : asam lemah dan garam dari basa kuat dan asam lemah)
15. Pasangan senyawa di bawah ini merupakan campuran penyangga, kecuali ….
c. HF dengan KF
A : asam lemah berlebih dengan garam dari asam kuat dan basa kuat
D : garam dari asam lemah dan basa kuat dengan garam dari asam lemah
16. Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1 M yang pH-nya = 3 ditambahkan garam natrium
asetat supaya pH-nya menjadi 2 kali semula. Ka asam asetat = 1 x 10-5. Garam natrium asetat
yang ditambahkan itu sebanyak…
a. 1 mol
b. 0,1 mol
c. 0,01 mol
d. 0,001 mol
e. 0,0001 mol
[H+] = 10 -6
[H+] = Ka
10-6 = 1 10-5 ( )
=
= 10-1
x =
= 1 mol)
17. Perbandingan volume larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 1 x 10-5) dan NaOH 0,1 M yang harus
dicampurkan untuk membuat larutan buffer dengan pH = 6 adalah…
a. 2 : 1
b. 1 : 10
c. 10 : 1
d. 11 : 1
e. 11 : 10
(pH = 6
[H+] = Ka
10-6 = 1 10-5
10-6 = 1 10-5
10-1 = x – y
1,1y = x – y
1,1 =
= )
18. Ke dalam larutan basa lemah LOH ditambahkan padatan garam L2SO4 sehingga konsentrasi
larutan LOH menjadi 0,1 M dan konsentrasi L2SO4 0,05 M. Bila Kb basa LOH = 10-5 maka pH
campuran adalah…
a. 11
b. 9 + log 2
c. 9
d. 5
e. 5 – log 2
([OH-] = Kb
10-5
2 10-5
pOH = 5 – log 2
pH = 14 – (5 - log 2)
9 + log 2)
a. 0,01 M
b. 0,02 M
c. 0,2 M
d. 2 M
e. 0,1 M
10 mmol
[H+] = Ka
10-4 = 1 10-5
50x =
x= = 0,02)
20. Suatu campuran buffer terdiri dari y gram HCOONa (Mr = 68) dan 100 mL larutan HCOOH
0,1 M sehingga diperoleh larutan dengan pH = 4. Nilai y adalah… (Ka HCOOH = 1 x 10-5)
a. 3,4
b. 0,068
c. 0,34
d. 6,8
e. 0,68
pH = 4
[H+] = 1 log 4
10-4
[H+] = Ka
10-4 = 1 10-5
g=
g=1 10-3
gram = n Mr
1 10-3 68
68 10-3 = 0,068)
21. Asam HA mempunyai pKa = 3,2. Sebanyak x mol NaA ditambahkan ke dalam 500 mL
larutan 0,2 M HA dan ternyata pH larutan adalah 3,5. Maka x adalah…
a. 0,025
b. 0,05
c. 0,10
d. 0,20
e. 0,25
[H+] = Ka
10-3,5 = 10-3,2
= 10-0,3
x=
x = 0,199 0,2)
22. Untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4, ke dalam 100 ml larutan
CH3COOH 0,5 M (Ka = 10-5) harus ditambah larutan CH3COONa 0,05 M sebanyak…
a. 100 ml
b. 50 ml
c. 10 ml
d. 5 ml
e. 1 ml
pH = 4 [H+] = 10-4
[H+] = Ka
10-4 = 10-5
0,05V = 5
V = 100 ml)
23. Jika 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 ml CH3COONa 0,2 M
(Ka CH3COOH =1,8 x 10-5), maka pH campuran adalah…
a. 5,35
b. 5,05
c. 4,5
d. 5
e. 3,5
[H+] = Ka
1,8 10-5
4,5 10-6
pH = - log [H+]
6 – log 4,5
6 – 0,65
5,35
24. Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan larutan NH3 dengan NH4Cl dengan
perbandingan mol 1 : 9. Jika Kb = 1,8 x 10-5, pH campuran tersebut adalah…
a. 6 – log 2
b. 6 + log 2
c. 8 – log 2
d. 8 + log 2
e. 9 + log 2
(NH3 + NH4Cl = 1 : 9
[OH-] = Kb
1,8 10-5
0,2 10-6
pOH = 6 – log 2
pH = 14 – (6 – log 2)
8 + log 2)
25. Harga pH campuran antara 100 ml larutan C6H5COOH 0,2M dengan 100 ml larutan NaOH
0,1 M jika diketahui Ka C6H5COOH = 6 x 10-5..
a. 4 + log 6
b. 5 – log 6
c. 5 + log 5
d. 6 – log 5
e. 6 + log 6
(Mol C6HCOOH = 100 ml 0,2 M = 20 mmol
[H+] = Ka
6 10-5
6 10-5
pH = - log [H+]
5 – log 6)
MUHAMMAD ERSYAD
XI IPS 2