Anda di halaman 1dari 17

Latihan Penyangga 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar

1. Pernyataan yang benar tentang larutan penyangga adalah ….

a. mempertahankan pH sistem agar tetap

b. memiliki komponen asam dan basa yang selalu berupa pasangan konjugasi

c. mampu mengatasi penambahan asam dan basa dalam jumlah banyak

d. memiliki kapasitas tertentu

e. pengenceran tidak mengubah konsentrasi ion H+ dan OH–

(Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH pada
kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan sedikit
asam, sedikit basa, atau pengenceran.)

2. Yang merupakan larutan penyangga adalah ….

a. CH3COOH/CHOOH

b. CHOO–/CH3COO–

c. HCl/Cl–

d. NH3/NH4OH

e. HOCl/OCl–

(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). Asam
lemah/asam lemah, Basa konjugasi/basa konjugasi, Asam kuat/ion, Basa lemah/basa lemah, Asam
lemah/basa konjugasi.)

3. Pada penambahan sedikit basa pada larutan penyangga HOCl/OCl– menyebabkan ….

a. [HOCl] berkurang

b. [OCl–]tetap

c. [HOCl]/ [OCl–] bertambah

d. pH sistem tetap
e. larutan menjadi basa

(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). HOCl
merupakan asam lemah sedangkan OCl– merupakan basa konjugasi. Hal ini merupakan larutan
penyangga. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH
pada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan
sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.)

4. Larutan penyangga dapat dibuat dengan pencampuran berikut, kecuali ….

a. asam lemah berlebih dan basa kuat

b. basa lemah dan garamnya

c. garam asam lemah berlebih dan asam kuat

d. asam lemah dan basa lemah

e. basa lemah dan asam konjugasinya

(Larutan penyangga yang mengandung komponen asam dan basa berupa pasangan konjugasi, dapat
disiapkan sebagai berikut:

 Asam lemah berlebih dan basa kuat, contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COOH berlebih
dengan NaOH.
 Basa lemah dan garamnya, contoh : NH3/NH4+ dari NH3 dengan NH4Cl.
 Garam asam lemah berlebih dan asam kuat, contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COONa
berlebih dengan HCl.
 Basa lemah dan asam konjugasinya, contoh : NH4OH dengan NH4+.)

5. Campuran di bawah ini merupakan komponen larutan penyangga, kecuali ….

a. NH4Cl dan NH3

b. CH3COONa dan CH3COOH

c. CH3COOH dan NaOH

d. NaOH dan NaHCO3

e. NaOH dan HCl

(Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa
konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya).
Komponen penyangga asam dapat dibuat dari campuran asam lemah + basa kuat atau asam lemah +
garamnya dan komponen penyangga basa dapat dibuat dari campuran basa lemah + asam kuat atau
basa lemah + garamnya.

 NH4Cl dan NH3 = basa lemah + garamnya (penyangga)


 CH3COONa dan CH3COOH = garam + asam lemah (penyangga)
 CH3COOH dan NaOH = asam lemah + basa kuat (penyangga)
 NaOH dan NaHCO3 = basa kuat + garam (penyangga)
 NaOH dan HCl = basa kuat + asam kuat (bukan penyangga))

6. Campuran larutan di bawah ini yang dapat membentuk campuran penyangga adalah ….

a. larutan HCl dengan larutan NH4Cl

b. larutan CH3COOH dengan larutan C6H5COOK

c. larutan C2H5OH dengan larutan C2H5ONa

d. larutan Ca(OH)2 dengan larutan CaCl2

e. larutan HCOOH dengan larutan HCOONa

(KIMIA SMA XI. Sri Rahayu Ningsih. Bumi Aksara. 2013 .h. 243)

(Pembuatan larutan penyangga asam dan basa :

Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa

Asam lemah + Garamnya Basa lemah + Garamnya

Asam lemah berlebih + basa kuat Basa lemah berlebih + Asam kuat

Garam asam lemah berlebih + Asam/Basa kuat Garam basa lemah berlebih + Asam/Basa kuat

 HCl (asam kuat) dengan NH4Cl (garam dari basa lemah)


 CH3COOH (asam lemah) dengan C6H5COOK (garam dari asam lemah)
 C2H5OH (asam lemah dan basa lemah) dengan C2H5ONa (asam lemah dan basa lemah)
 Ca(OH)2 (basa kuat) dengan CaCl2 (garam dari asam kuat dan basa kuat)
 HCOOH (asam lemah) dengan HCOONa (garam dari asam kuat dan basa lemah))

7. Perhatikan data percobaan berikut.

Larutan pH Awal pH dengan penambahan sedikit


Basa Asam
I 5,60 6,00 5,00
II 5,40 5,42 5,38
III 5,20 5,25 5,18
IV 8,20 8,80 7,80
V 9,20 9,60 8,70
Larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah ….

a. I dan II

b. II dan III

c. III dan IV

d. III dan V

e. IV dan V

(KIMIA SMA XI. Sri Rahayu Ningsih. Bumi Aksara. 2013 .h. 243)

Salah satu sifat penyangga adalah larutan yang pHnya relatif tetap pada penambahan sedikit asam
dan/sedikit basa.

 I : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,6.
 II : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,02 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,02.
 III : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,05 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,02.
 IV : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,6 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,4.
 V : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan
asam sebanyak 0,5.

8. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah ….

a. 100 mL NH4OH 0,2 M + 100 mL HCl 0,1 M

b. 100 mL NH4OH 0,2 M + 100 mL HCl 0,3 M

c. 100 mL NaOH 0,2 M + 100 mL CH3COOH 0,2 M


d. 100 mL NaOH 0,2 M + 100 mL HCN 0,1 M

e. 100 mL NaOH 0,2 M + 100 mL HCN 0,2 M

(KIMIA SMA XI. Nana Sutresna. Grafindo. 2013 .h. 274)

(Asam-asam maupun basa yang terlibat memiliki valensi yang sama, satu. Tinggal dilihat dari masing-
masing campuran perbandingan molnya untuk melihat ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa
lemahnya.

a. 100 mL NH4OH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

100 mL HCl 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

Sisa = 10 (Asam lemah bersisa membentuk larutan penyangga)

b. 100 mL NH4OH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

100 mL HCl 0,3 M 100 x 0,3 = 30 mmol

Sisa = -10

c. 100 mL NaOH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

100 mL CH3COOH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

Sisa = 0

d. 100 mL NaOH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

100 mL HCN 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

Sisa = 10

e. 100 mL NaOH 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

100 mL HCN 0,2 M 100 x 0,2 = 20 mmol

Sisa = 0)

9. Perhatikan tabel berikut ini.

Larutan Perubahan pH Setelah Ditambah

Air Asam Kuat Basa Kuat


1 2,48 2,32 13,45
2 2,32 1,70 13,01
3 4,73 4,66 12,52
4 4,75 4,76 4,76
5 4,75 1,45 12,55
Larutan yang memiliki sifat penyangga adalah ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

(KIMIA SMA XI. Nana Sutresna. Grafindo. 2013 .h. 274)

(Ciri-ciri larutan penyangga : saat ditambah sedikit air atau sedikit basa atau sedikit asam nilai pH
relatif tetap, jika terjadi perubahan hanya relatif kecil. Larutan yang paling mendekati perubahan pH
setelah penambahan air, asam dan basa adalah larutan 4.)

10. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ….

a. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL HCl 0,1 M

b. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL NaCN 0,1 M

c. 100 mL NaCN 0,1 M + 100 mL HCN 0,1 M

d. 100 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M

e. 100 mL K2SO4 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M

(KIMIA SMA XI. Unggul Sudarmo. Phibeta. 2007 .h. 191)

(Asam-asam maupun basa yang terlibat memiliki valensi yang sama, satu. Tinggal dilihat dari masing-
masing campuran perbandingan molnya untuk melihat ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa
lemahnya.

 NaOH ( basa kuat) dan HCl (asam kuat)


 NaOH (basa kuat) dan NaCN (garam)
 NaCN (garam) dan HCN (asam lemah)
 NH4OH (basa lemah) dan H2SO4 (asam kuat)
 K2SO4 (garam) dan H2SO4 (asam kuat)

Pilihan c dan d memiliki asam lemah dan basa lemah jadi dilihat perbandingan molnya untuk melihat
ada tidaknya sisa dari asam lemah atau basa lemahnya.
c. 100 mL NaCN 0,1 M 100 x 0,2 = 10 mmol

100 mL HCN 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

Sisa = 0

d. 100 mL NHCOH 0,1 M 100 x 0,2 = 10 mmol

50 mL H2SO4 0,1 M 100 x 0,1 = 5 mmol

Sisa = 5 (Basa lemah bersisa membentuk larutan penyangga))

11. Berikut ini merupakan hasil percobaan dari beberapa larutan yang ditetesi dengan larutan
asam dan basa :

Larutan Perubahan pH pada penambahan


Asam Basa
1 2 6
2 0,1 0,01
3 4 0
4 0 4
5 3 3
Yang merupakan larutan penyangga adalah ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

Ciri-ciri larutan penyangga : saat ditambah sedikit air atau sedikit basa atau sedikit asam nilai pH relatif
tetap.

I : terjadi perubahan pH sebanyak 4

II : terjadi perubahan pH sebanyak 0,09

III : terjadi perubahan pH sebanyak -4

IV : terjadi perubahan pH sebanyak 4

V : terjadi perubahan pH sebanyak 0 (TETAP)


12. Campuran kristal garam berikut yang dapat berperan sebagai larutan penyangga adalah ….

a. NaH2PO4 dan Na2HPO4

b. NaCl dan NH4Cl

c. (NH4)2SO4 dan Na2SO4

d. NaHSO4 dan Na2SO4

e. KNO3 dan NaNO3

(KIMIA SMA XI. Unggul Sudarmo. Phibeta. 2007 .h. 192)

(Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk campuran
asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted-
Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya juga mencakup campuran garam dan garam.

Sistem kesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH 2PO4 dan
Na2HPO4 , jika kedua garam ini dicampurkan akan terbentuk larutan penyangga.

NaH2PO4 (aq) → Na+(aq) + H2PO4–(aq)

Na2HPO4 (aq) → 2Na+(aq) + HPO42-(aq)

Kedua anion tersebut membentuk asam basa konjugat dan berada dalam keadaan kesetimbangan.
Oleh karena ion H2PO4– memiliki tingkat keasaman lebih kuat dibandingkan ion HPO 42- maka H2PO4–
berperan sebagai asam dan HPO42- sebagai basa konjugatnya. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

H2PO4–(aq) ↔ HPO42-(aq) + H+(aq))

13. Sistem larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan 100 cm3 larutan CH3COOH
0,1 M dengan larutan ….

a 80 cm3 NaOH 0,1 M

b. 100 cm3 NaOH 0,1 M

c. 120 cm3 HCl 0,1 M

d. 120 cm3 NaOH 0,1 M

e. 50 cm3 HCl 0,1 M

(KIMIA SMA XI. Unggul Sudarmo. Phibeta. 2007 .h. 192)


 (CH3COOH (asam lemah) + NaOH (basa kuat) → penyangga
 CH3COOH (asam lemah) + HCl (asam kuat) → bukan penyangga

a. 100 mL CH3COOH 0,1 M 100 x 0,2 = 20 mmol

80 mL NaOH 0,1 M 80 x 0,1 = 8 mmol

Sisa = 2 (Asam lemah bersisa membentuk larutan penyangga)

b. 100 mL CH3COOH 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

100 mL NaOH 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

Sisa =0

d. 100 mL CH3COOH 0,1 M 100 x 0,1 = 10 mmol

120 mL NaOH 0,1 M 120 x 0,1 = 20 mmol

Sisa = -2)

14. Larutan buffer dapat dibuat dengan mencampurkan larutan-larutan, kecuali ….

a. asam sulfat dan natrium sulfat

b. natrium hidroksida dan natrium nitrat

c. amonium hidroksida dan amonium sianida

d. asam asetat dan amonium asetat

e. asam sianida dan kalium sianida

(KIMIA SMA XI. Sandri Justiana. Yudhistira. 2009 .h. 214)

(Pembuatan larutan penyangga asam dan basa :

Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa

Asam lemah + Garamnya Basa lemah + Garamnya

Asam lemah berlebih + basa kuat Basa lemah berlebih + Asam kuat

Garam asam lemah berlebih + Garam basa lemah berlebih +


Asam/Basa kuat Asam/Basa kuat

A : asam kuat dan garam dari asam lemah

B : basa kuat dan garam dari asam kuat

C : basa lemah dan garam dari asam lemah dan basa lemah

D : asam lemah dan garam dari asam konjugasi dan basa konjugasi

E : asam lemah dan garam dari basa kuat dan asam lemah)
15. Pasangan senyawa di bawah ini merupakan campuran penyangga, kecuali ….

a. CH3COOH dengan CH3COONH4 d. NaHCO3 dengan Na2CO3

b. NH3 dengan NH4Cl e. HCN dengan KCN

c. HF dengan KF

(KIMIA SMA XI. Sandri Justiana. Yudhistira. 2009 .h. 214)

(Seperti tabel nomor 14.

A : asam lemah berlebih dengan garam dari asam kuat dan basa kuat

B : basa lemah dengan garam dari basa lemah

C : asam lemah dengan garam basa kuat dan asam lemah

D : garam dari asam lemah dan basa kuat dengan garam dari asam lemah

E : asam lemah dengan garam basa kuat dan asam lemah)

16. Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1 M yang pH-nya = 3 ditambahkan garam natrium
asetat supaya pH-nya menjadi 2 kali semula. Ka asam asetat = 1 x 10-5. Garam natrium asetat
yang ditambahkan itu sebanyak…

a. 1 mol

b. 0,1 mol

c. 0,01 mol

d. 0,001 mol

e. 0,0001 mol

(pH = 3 2 kali semula, jadi pH = 6

[H+] = 10 -6

[H+] = Ka

10-6 = 1 10-5 ( )
=

= 10-1

x =

= 1 mol)

(Kimia SMA Kelas XI 2B, Michael Purba, Erlangga, 2006, hal.115)

17. Perbandingan volume larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 1 x 10-5) dan NaOH 0,1 M yang harus
dicampurkan untuk membuat larutan buffer dengan pH = 6 adalah…

a. 2 : 1

b. 1 : 10

c. 10 : 1

d. 11 : 1

e. 11 : 10

(pH = 6

[H+] = Ka

10-6 = 1 10-5

10-6 = 1 10-5

10-1 = x – y

1,1y = x – y

1,1 =

= )
18. Ke dalam larutan basa lemah LOH ditambahkan padatan garam L2SO4 sehingga konsentrasi
larutan LOH menjadi 0,1 M dan konsentrasi L2SO4 0,05 M. Bila Kb basa LOH = 10-5 maka pH
campuran adalah…

a. 11

b. 9 + log 2

c. 9

d. 5

e. 5 – log 2

([OH-] = Kb

10-5

2 10-5

pOH = 5 – log 2

pH = 14 – (5 - log 2)

9 + log 2)

19. Sebanyak 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan dengan 50 mL larutan CH3COONa


sehingga diperoleh larutan buffer dengan pH = 4. Untuk membuat larutan buffer tersebut
diperlukan konsentrasi CH3COONa sebesar… (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

a. 0,01 M

b. 0,02 M

c. 0,2 M

d. 2 M

e. 0,1 M

(Kimia SMA Kelas XI 2B, Michael Purba, Erlangga, 2006, hal.116)


(Mol CH3COOH = 50 ml 0,2 mmol/ml

10 mmol

[H+] = Ka

10-4 = 1 10-5

50x =

x= = 0,02)

20. Suatu campuran buffer terdiri dari y gram HCOONa (Mr = 68) dan 100 mL larutan HCOOH
0,1 M sehingga diperoleh larutan dengan pH = 4. Nilai y adalah… (Ka HCOOH = 1 x 10-5)

a. 3,4

b. 0,068

c. 0,34

d. 6,8

e. 0,68

(a = 0,1 L x 0,1 M = 0,01 mol

pH = 4

[H+] = 1 log 4

10-4

[H+] = Ka

10-4 = 1 10-5

g=

g=1 10-3

gram = n Mr

1 10-3 68

68 10-3 = 0,068)
21. Asam HA mempunyai pKa = 3,2. Sebanyak x mol NaA ditambahkan ke dalam 500 mL
larutan 0,2 M HA dan ternyata pH larutan adalah 3,5. Maka x adalah…

a. 0,025

b. 0,05

c. 0,10

d. 0,20

e. 0,25

(Kimia SMA Kelas XI 2B, Michael Purba, Erlangga, 2006, hal.116)

(Mol HA = 0,5 L 0,2 M = 0,1 mol

pH = 3,5 [H+] = 10-3,5

pKa = 3,2 Ka = 10-3,2

[H+] = Ka

10-3,5 = 10-3,2

= 10-0,3

x=

x = 0,199 0,2)

22. Untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4, ke dalam 100 ml larutan
CH3COOH 0,5 M (Ka = 10-5) harus ditambah larutan CH3COONa 0,05 M sebanyak…

a. 100 ml

b. 50 ml

c. 10 ml

d. 5 ml

e. 1 ml

(Jalan Pintas Pintar Kimia, Sumarjono, Andi Yogyakarta, 2009, hal.134)


(Mol AL = 100 ml 0,5 M = 0,5 mmol

pH = 4 [H+] = 10-4

[H+] = Ka

10-4 = 10-5

0,05V = 5

V = 100 ml)

23. Jika 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 ml CH3COONa 0,2 M
(Ka CH3COOH =1,8 x 10-5), maka pH campuran adalah…

a. 5,35

b. 5,05

c. 4,5

d. 5

e. 3,5

(Chemistry 2B, Nana Sutresna, Facil, 2010, hal. 111)

(Jumlah mmol CH3COOH = 50 ml 0,1 M = 5 mmol

Jumlah mmol CH3COONa = 100 ml 0,2 M = 20 mmol

[H+] = Ka

1,8 10-5

4,5 10-6

pH = - log [H+]

6 – log 4,5

6 – 0,65

5,35

24. Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan larutan NH3 dengan NH4Cl dengan
perbandingan mol 1 : 9. Jika Kb = 1,8 x 10-5, pH campuran tersebut adalah…
a. 6 – log 2

b. 6 + log 2

c. 8 – log 2

d. 8 + log 2

e. 9 + log 2

(KIMIA Kelas XI Semester 2, Waldjinah dkk, Intan Pariwara, 2012, hal.44)

(NH3 + NH4Cl = 1 : 9

[OH-] = Kb

1,8 10-5

0,2 10-6

pOH = 6 – log 2

pH = 14 – (6 – log 2)

8 + log 2)

25. Harga pH campuran antara 100 ml larutan C6H5COOH 0,2M dengan 100 ml larutan NaOH
0,1 M jika diketahui Ka C6H5COOH = 6 x 10-5..

a. 4 + log 6

b. 5 – log 6

c. 5 + log 5

d. 6 – log 5

e. 6 + log 6
(Mol C6HCOOH = 100 ml 0,2 M = 20 mmol

Mol NaOH = 100 ml 0,1 M = 10 mmol

C6H5COOH + NaOH C6H5COONa + H2O

Mula – Mula 20 mmol 10 mmol - -


Bereaksi -10 mmol -10 mmol 10 mmol 10 mmol
Sisa 10 mmol - 10 mmol 10 mmol

[H+] = Ka

6 10-5

6 10-5

pH = - log [H+]

5 – log 6)

MUHAMMAD ERSYAD

XI IPS 2

Anda mungkin juga menyukai