Anda di halaman 1dari 4

GEOGRAFI

TATA RUANG INDONESIA

UU NOMOR 26 TAHUN 2007

Ruang = Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di
dalam Bumi sebagai satu kesatuan wilayah.

Tata Ruang wilayah = Wujud struktur ruang dan pola ruang

Struktur ruang = Susunan pusat pusat permukiman dan system jaringan prasarana

Pola ruang = Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah untuk fungsi lindung dan budi
daya

UU NOMOR 26 TAHUN 2007 = Perencanaan tata ruang di Indonesia dilakukan berdasarkan


klasifikasi tata ruang

Klasifikasi tata ruang

- Sistem = Sistem wilayah dan sistem internal perkotaan. Contoh : Wilayah


Metropolitan (Jabodetabek)
- Kegiatan Kawasan = Penataan ruang kawasan perkotaan dan pendesaan. Contoh :
Kegiatan pertanian
- Fungsi = Kawasan lindung dan budi daya Contoh : Penetapan hutan lindung sebagai
kawasan lindung
- Wilayah Administratif = Penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota. Contoh : Jakarta sebagai kawasan strategis nasional dalam sector
ekonomi.
- Nilai Kawasan Strategis = Penataan ruang kawasan strategis nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota. Contoh : Wilayah nasional yang ditata seperti jaringan jalan antar
negara.

Contoh Perencanaan wilayah tata ruang wilayah kota yogyakarta

GAMBARAN UMUM

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah No. 5
Tahun 2016 tenang Pembentukan dan Susunan Perangkat daerah Kota Yogyakarta dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

(Lembar Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 114)

VISI

Tertib Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berkualitas, Berkelanjutan dan Berkeadilan
MISI

1. Meningkatkan Penyelenggaraan Penataan Ruang

2. Menciptakan Tertib Administrasi dan Tertib Penggunaan Pertanahan

Perencanaan

Memasuki Tahun 2020, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta melaksanakan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Tahun 2017-
2022. Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta merupakan manifestasi
komitment Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta dalam mendukung visi dan
misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun
2017-2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 tidak terlepas dari
kesuksesan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan periode
sebelumnya (2012-2017).

RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan dokumen landasan atau acuan pokok
penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 11 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022. Rencana Strategis
(Renstra) adalah dokumen Perencanaan Perangkat Daerah periode lima tahun.

Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi penyelenggaraan program dan kegiatan di
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta yang harus dilaksanakan secara terpadu,
sinergis, harmonis dan berkesinambungan. Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 52
tahun 2020 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 105
tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2017-2022

Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022

Visi Misi Sasaran Daerah


Meneguhkan Kota Yogyakarta 1. Meningkatkan Kesejahteraan 1. Kemiskinan Masyarakat
Sebagai Kota Nyaman Huni Dan dan Keberdayaan Masyarakat Menurun
Pusat Pelayanan Jasa Yang 2. Keberdayaan Masyarakat
Berdaya Saing Kuat Untuk Meningkat
Keberdayaan Masyarakat 3. Ketahanan Pangan
Dengan Berpijak Pada Nilai Masyarakat Meningkat
Keistimewaan 2. Memperkuat ekonomi 1. Ketimpangan Pendapatan
kerakyatan dan daya saing Kota Antar Penduduk Menurun
Yogyakarta 2. Pertumbuhan Ekonomi
Meningkat
3. Memperkuat moral, etika, 1. Gangguan ketentraman dan
dan budaya masyarakat Kota ketertiban masyakarat
Yogyakarta menurun
4. Meningkatkan kualitas 1. Kualitas pendidikan
pendidikan, kesehatan, sosial, meningkat
dan budaya 2. Harapan hidup masyarakat
meningkat
3. Peran serta masyarakat
dalam pengembangan dan
pelestarian budaya meningkat
5. Memperkuat tata kota dan 1. Kesesuaian pemanfaatan
kelestarian lingkungan ruang meningkat
2. Kualitas lingkungan hidup
meningkat
6. Membangun sarana dan 1. Infrastruktur wilayah
prasarana publik dan meningkat
permukiman
7. Meningkatkan tata kelola 1. Kapasitas tata kelola
pemerintah yang baik dan pemerintahan meningkat
bersih

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menggambarkan penekanan pada

manajemen pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana

setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi

dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah

daerah, LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong

akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan

penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan

mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.

Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan dikuatkan dengan data

pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun pelaporan (2020), namun juga

melihat tren pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian

target akhir Renstra. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang pada tahun 2020 adalah sangat baik dengan capaian kinerja sasaran mencapai

100%.

Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi Persentase


Realisasi
Kinerja penyelenggaraan Indeks Pengaturan, 65,59 65,59 100%
penataan ruang meningkat Pembinaan,
Pelaksanaan dan
Pengawasan Tata
Ruang.
Tertib administrasi Indeks Tertib 96,65 97,12% 100,49%
pertanahan meningkat. Administrasi
Pertanahan.

Sedangkan untuk dukungan anggaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota

Yogyakarta pada tahun 2020 adalah sebesar Rp. 26.263.041.910,00. Realisasi anggaran

sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 22.366.066.635,00

(85,16%). Tidak optimalnya penyerapan anggaran merupakan imbas dari adanya proses

musyawarah harga yang mendasarkan pada harga hasil appraisal sehingga terjadi

efisiensi anggaran.

https://tataruang.jogjakota.go.id/assets/instansi/tataruang/files/laporan-kinerja-instansi-
pemerintah-dinas-pertanahann-dan-tata-r-4542.pdf

https://tataruang.jogjakota.go.id/assets/instansi/tataruang/files/rencana-kerja-tahun-2021-
dinas-pertanahan-dan-tata-ruang-4922.pdf

http://www.sipr.jogjaprov.go.id/sikoper/tarupedia/detail/rencana-tata-ruang-wilayah-diy-
tahun-2019-2039

https://theconversation.com/riset-ini-dua-cara-mengubah-pemukiman-kumuh-menjadi-layak-
huni-di-yogyakarta-160535

Anda mungkin juga menyukai