Anda di halaman 1dari 2

NAMA : GUSTI AYU PUTU ERA MEGAJAYANTHI

NIM : 1913071009

RESUME KELOMPOK 4 KELAS :2A

1. Teori belajar kognitif dan kontruktivis dari Piaget


a. Teori belajar kognitif berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif
melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan
pengetahuan dalam dirinya yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Dengan proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
informasi dan aspek kejiwaan lainnya, dengan kata lain belajar merupakan
aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat komplek.
b. Menurut teori belajar Konstruktivis, belajar bukanlah proses teknologisasi (robot)
bagi siswa, melainkan proses untuk membangun penghayatan terhadap suatu
materi yang disampaikan sehingga proses pembelajaran tidak hanya
meyampaikan materi yang bersifat normatif (tekstual) tetapi juga harus juga
menyampaikan materi yang bersifat kontekstual. Teori belajar kognitif
menekankan bahwa yang terpenting dalam proses pendidikan adalah bagaimana
proses tersebut terjadi daripada hasil yang dicapai. Belajar menurut teori
konstruktivisme ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses
mengkonstruksi pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat dan mengungkapkan
kembali pengalaman,kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan
akan persamaan dan perbedaan, dan kemampuan untuk lebih menyukai suatu
pengalaman yang satu daripada yang lainnya.
2. Teori Belajar Pemrosesan Informasi
Teori pemrosesan informasi menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah
informaasi dan dapat diingat dalam jangka waktu yang relatif lama. Oleh karena itu,
perlu diterapkannya suatu stategi belajar yang dapat memudahkan semua informasi
diproses dalam otak. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan
pada teori pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut :
a. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan
diproses sebagai informasi.
b. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam
memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
c. Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan
dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
3. Teori beajar sosial (Albert Bandura)
Teori belajar sosial adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan
meniru perilaku oorang lain. Proses dimana informasi diperoleh dengan
memerhatikan kejadian-kejadian dalam lingkungan. Menurut teori belajar sosial, yang
terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstraksikan informasi dari
perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru
dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang dipilih.
4. Keunggulan dan Kelemahan Masing-masing Teori Pembelajaran
a. Teori Belajar Kognitif dan Teori Belajar Konstruktivisme
Kognitif Konstruktivisme

Keunggulan: Siswa diajak untuk Keunggulan: Penerapan teori kognitif


memahami kenyataan dan pengalaman bertujuan untuk melatih siswa agar
yang berbeda, agar mampu mengatasi mampu mengerjakan tugas dengan cara
masalah dikehidupan nyata yang sama dan konsisten
Kelemahan: Dalam keadaan dimana Kelemahan: Siswa belajar suatu cara
kesepakatan sangat diutamakan, menyelesaikan tugas, tetapi cara yang
pemikiran dan tindakan terbuka dapat dipilih belum tentu baik (sesuai).
menimbulkan masalah

b. Teori Belajar Pemrosesan Informasi


Keunggulan: Membantu keaktifan Kelemahan: Jika seorang guru tidak
siswa untuk berpikir dalam kegiatan bisa menyampaikan materi
pembelajaran. Siswa akan berusaha pembeolajaran dnegan metode yang
mengaitkan satu kejadian atau proses menarik, maka proses pembelajaran
pembelajaran yang menarik dengan akan terasa membosankan. Sehingga
materi yang disampaikan. tujuan pembelaran tidak akan tercapai.

c. Teori Belajar Sosial


Keunggulan: Pendekatan teori belajar Kelemahan: Dalam peniruan tingkah
sosial ditekankan perlu adanya laku adakalanya cara peniruan tersebut
conditioning (pembiasan merespon) dan perlu pengulangan dalam memahami
imitation (peniruan). sesuatu yang ditiru
Implikasi Teori Belajar terhadap Proses Pembelajaran

a. Implikasi Teori Belajar Kognitif Terhadap Proses Pembelajaran, yaitu memberikan


peluang kepada anak, agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam
kelas hendaknya anak diberi kesempatan untuk saling berbicara dan diskusi dengan
teman-temannya.
b. Implikasi Teori Belajar Kontruktivis Terhadap Proses Pembelajaran yaitu dapat
merancang dalam pembelajaran konstruktivis di kelas, misalnya identifikasi prior
knowledge dan miskonsepsi, penyusunan program pembelajaran, orientasi, refleksi,
restukturisasi ide, aplikasi dan review.
c. Implikasi Teori Pemrosesan Informasi Terhadap Proses Pembelajaran misalnya, kita
dapat mengambil teori yang disampaikan oleh Gagne tentang tahapan belajar dari
fakta sampai pemecahan masalah, serta tahapan tujuan dari yang rendah sampai ke
tinggi, dapat kita lihat pada keterangan yang dituliskan Harjanto tentang pelajaran
melukis, seperti Siswa dapat menyebutkan beberapa alat yang dipergunakan untuk
mengambar berwarna (fakta)
d. Implikasi Teori Belajar Sosial Terhadap Proses Pembelajaran yaitu, kita sebagai guru
perlu memastikan dan berusaha menyediakan persekitaran sosial yang kondusif agar
modeling boleh berlaku. Guru mestilah senantiasa mahir dalam komunikasi agar
setiap kali sesi demonstrasi pembelajaran di dalam kelas jelas,dapat dipahami dan
dapat diikuti oleh murid dengan mudah dan tepat
Referensi

http://eprints.walisongo.ac.id/6107/3/BAB%20II.pdf (diakses pada 11 Maret pukul 20.53)


https://www.academia.edu/6910354/Teori_Konstruktivisme_dan_kognitif (diakses pada 11 Maret pukul 21.05)
https://www.slideshare.net/coprallzsangalaz/makalah-teori-belajar-pemrosesan-informasi74833370 (diakses pada 11 Maret
pukul 21.27) https://www.slideshare.net/alfiramitahertanti/teori-belajar-sosial-albert-bandura (diakses pada 11 Maret pukul

Anda mungkin juga menyukai