1. Teori belajar kognitif dan kontruktivis dari Piaget
a. Teori belajar kognitif berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif. Dengan proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, informasi dan aspek kejiwaan lainnya, dengan kata lain belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat komplek. b. Menurut teori belajar Konstruktivis, belajar bukanlah proses teknologisasi (robot) bagi siswa, melainkan proses untuk membangun penghayatan terhadap suatu materi yang disampaikan sehingga proses pembelajaran tidak hanya meyampaikan materi yang bersifat normatif (tekstual) tetapi juga harus juga menyampaikan materi yang bersifat kontekstual. Teori belajar kognitif menekankan bahwa yang terpenting dalam proses pendidikan adalah bagaimana proses tersebut terjadi daripada hasil yang dicapai. Belajar menurut teori konstruktivisme ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan persamaan dan perbedaan, dan kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu daripada yang lainnya. 2. Teori Belajar Pemrosesan Informasi Teori pemrosesan informasi menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informaasi dan dapat diingat dalam jangka waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, perlu diterapkannya suatu stategi belajar yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut : a. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses sebagai informasi. b. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang. c. Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan. 3. Teori beajar sosial (Albert Bandura) Teori belajar sosial adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku oorang lain. Proses dimana informasi diperoleh dengan memerhatikan kejadian-kejadian dalam lingkungan. Menurut teori belajar sosial, yang terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstraksikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang dipilih. 4. Keunggulan dan Kelemahan Masing-masing Teori Pembelajaran a. Teori Belajar Kognitif dan Teori Belajar Konstruktivisme Kognitif Konstruktivisme
Keunggulan: Siswa diajak untuk Keunggulan: Penerapan teori kognitif
memahami kenyataan dan pengalaman bertujuan untuk melatih siswa agar yang berbeda, agar mampu mengatasi mampu mengerjakan tugas dengan cara masalah dikehidupan nyata yang sama dan konsisten Kelemahan: Dalam keadaan dimana Kelemahan: Siswa belajar suatu cara kesepakatan sangat diutamakan, menyelesaikan tugas, tetapi cara yang pemikiran dan tindakan terbuka dapat dipilih belum tentu baik (sesuai). menimbulkan masalah
b. Teori Belajar Pemrosesan Informasi
Keunggulan: Membantu keaktifan Kelemahan: Jika seorang guru tidak siswa untuk berpikir dalam kegiatan bisa menyampaikan materi pembelajaran. Siswa akan berusaha pembeolajaran dnegan metode yang mengaitkan satu kejadian atau proses menarik, maka proses pembelajaran pembelajaran yang menarik dengan akan terasa membosankan. Sehingga materi yang disampaikan. tujuan pembelaran tidak akan tercapai.
c. Teori Belajar Sosial
Keunggulan: Pendekatan teori belajar Kelemahan: Dalam peniruan tingkah sosial ditekankan perlu adanya laku adakalanya cara peniruan tersebut conditioning (pembiasan merespon) dan perlu pengulangan dalam memahami imitation (peniruan). sesuatu yang ditiru Implikasi Teori Belajar terhadap Proses Pembelajaran
a. Implikasi Teori Belajar Kognitif Terhadap Proses Pembelajaran, yaitu memberikan
peluang kepada anak, agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas hendaknya anak diberi kesempatan untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya. b. Implikasi Teori Belajar Kontruktivis Terhadap Proses Pembelajaran yaitu dapat merancang dalam pembelajaran konstruktivis di kelas, misalnya identifikasi prior knowledge dan miskonsepsi, penyusunan program pembelajaran, orientasi, refleksi, restukturisasi ide, aplikasi dan review. c. Implikasi Teori Pemrosesan Informasi Terhadap Proses Pembelajaran misalnya, kita dapat mengambil teori yang disampaikan oleh Gagne tentang tahapan belajar dari fakta sampai pemecahan masalah, serta tahapan tujuan dari yang rendah sampai ke tinggi, dapat kita lihat pada keterangan yang dituliskan Harjanto tentang pelajaran melukis, seperti Siswa dapat menyebutkan beberapa alat yang dipergunakan untuk mengambar berwarna (fakta) d. Implikasi Teori Belajar Sosial Terhadap Proses Pembelajaran yaitu, kita sebagai guru perlu memastikan dan berusaha menyediakan persekitaran sosial yang kondusif agar modeling boleh berlaku. Guru mestilah senantiasa mahir dalam komunikasi agar setiap kali sesi demonstrasi pembelajaran di dalam kelas jelas,dapat dipahami dan dapat diikuti oleh murid dengan mudah dan tepat Referensi
http://eprints.walisongo.ac.id/6107/3/BAB%20II.pdf (diakses pada 11 Maret pukul 20.53)
https://www.academia.edu/6910354/Teori_Konstruktivisme_dan_kognitif (diakses pada 11 Maret pukul 21.05) https://www.slideshare.net/coprallzsangalaz/makalah-teori-belajar-pemrosesan-informasi74833370 (diakses pada 11 Maret pukul 21.27) https://www.slideshare.net/alfiramitahertanti/teori-belajar-sosial-albert-bandura (diakses pada 11 Maret pukul