Basa
K
Drs.Suwito,MPd.
Catatan:
Makin kuat suatu asam makin lemah sifat basa
basa konyugasinya.
Makin lemah suatu asam makin kuat sifat basa
basa konyugasinya.
Makin kuat suatu basa makin lemah sifat asam
asam konyugasinya .
Makin lemah suatu basa makin kuat sifat asam
asam konyugasinya.
Indikator Asam-Basa
Asam dan basa dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat
warna yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan dalam lingkungan basa.
Contoh: Lakmus, fenolftalein, dan berbagai ekstrak bunga atau buah yang berwarna.
Trayek pH: adalah interval pH di mana suatu indikator mengalami perubahan warna
Tabel trayek pH beberapa indikator
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil merah (mm)
Metil jingga (mj)
Bromtimol biru (btb)
Fenolftalein (pp) 4,0 5,8
3,2 4,4
6,0 7,6
8.2 - 10 Merah - Kuning
Merah kuning
Kuning biru
Tidak berwarna merah
Larutan Penyangga
Drs.Suwito,MPd
Komponen Larutan
Penyangga
Komponen Basa berfungsi mengatasi penurunan pH dengans bereaksi dengan
ion H+ untuk mengatasi penambahan ion H+ (penambahan asam). Reaksi
yang terjadi akan membentuk asam lemah/ asam konjugasi atau garam asam.
Kemudian akan terjadi penambahan sedikit Konsentrasi Komponen Asamnya
sehingga nilai pH turun dalam jumlah yang kecil. Yang termasuk komponen
basa adalah Basa Lemah, Basa Konjugasi, Garam Basa.
Contoh- contoh senyawa yang termasuk komponen basa. Basa Lemah: NH 3,
NH4OH, N2H4. Basa Konjugasi: CH3COO-, HCO3-, CN-. Garam Basa:
CH3COONa, C2H5COOK, NaHCO3, Mg(CN)2 .
Contoh cara 1
Sebanyak 100mL CH3COOH(aq) 0,1M direaksikan dengan 50mL
NaOH(aq) 0,1M akan menghasilkan Garam Basa CH3COONa.
Mol CH3COOH = 100mL x 0,1mmol L -1= 10mmol
Mol NaOH = 50mL x 0,1mmol L-1= 5mmol
Dengan Persamaan Reaksi:
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
Awal: 10mmol
5mmol
Reaksi: - 5mmol -5mmol
+5mmol +5 mmol
Sisa: + 5mmol
+5mmol +5mmol
Campuran yang dihasilkan adalah larutan penyangga karena
mengandung asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COOdalam Garam CH3COONa.
(NH4)2SO4(aq)
Awal: 10mmol
2,5mmol
Reaksi: -5mmol
-2,5mmol
+2,5mmol
2,5mmol
Sisa:
5mmol
HA(aq)
Pada penambahan Asam, ion H+ yang ditambahkan bereaksi dengan ion Amembentuk senyawa asam HA. Akibatnya kesetimbangan bergeser kekiri.
Pada Penambahan Basa, ion OH- dari basa bereaksi dengan ion H+ dari
komponen HA membentuk A- dan H2O. Akibatnya, kesetimbangan bergeser ke
A-(aq) + H +(aq)
HA(aq) + OH-(aq)
A-(aq) + H2O(l)
B+(aq) + OH-(aq)
B+(aq) + H2O(l)
pH Larutan Penyangga
1. Penurunan Rumus Larutan Penyangga
a. Larutan Penyangga berupa campuran asam lemah dan garamnya
Asam Lemah(HA) mengalami disosiasi menurut keseimbangan berikut . HA(aq)
H+(aq) + A-(aq)
Harga Kesetimbangan asam tersebut dinyatakan dalam Ka.
Ka= [H+] [A-]
(i)
[HA]
Dengan demikian, konsentrasi ion Hidrogen (H +) adalah
[H+]= Ka [HA]
(ii)
[A-]
pH dapat ditentukan dengan Persamaan Henderson-Hasselbach
pH= pKa log[HA] atau pH= pKa log mol HA V HA= V A[A-]
mol A-
(i)
[BOH]
Dengan demikian, konsentrasi ion Hidroksida (OH -) adalah
[OH-]= Kb [BOH]
(ii)
[B+]
pH dapat ditentukan dengan Persamaan Henderson-Hasselbach
pOH= pKb log[BOH] atau pOH= pKb log mol BOH
[B+]
V BOH= V B+ . pH= pKw- pOH
mol B+
Hidrolisis
Drs.Suwito,MPd
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air
(H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion
hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses ini
biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu,
terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh
.bertahap (step-growth polimerization)
Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis
berarti penguraian, berarti hidrolisis garam
adalah penguraian garam oleh air yang
menghasilkan asam dan basanya kembali.
Macam Hidrolisis
Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari
asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada
hidrolisis sebagian
hanya salah satu ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, yang
lainnya tidak)
Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah
dan basa
lemah).
Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya
CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk
jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga K a den Kb
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis
dan bersifat netral.
Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.
Contoh : garam NaCl
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Ion Na+ berasal dari asam kuat dan ion Cl- berasal dari basa kuat sehingga
keduanya tidak bereaksi dengan air.
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus biru dan merah ,
maka warna lakmus biru tetap biru, lakmus merah tetap merah.
Good
ByE . . .