Anda di halaman 1dari 26

ASAM BASA

Tim Dosen Kimia


PENDAHULUAN
• Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan
pengaturan konsentrasi ion H+ bebas dalam cairan tubuh. pH
rata-rata darah adalah 7,4, pH darah arteri 7,45 dan darah
vena 7,35.
• Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis, dan jika pH darah >
7,45 dikatakan alkalosis. Ion H terutama diperoleh dari
aktivitas metabolik dalam tubuh. Ion H secara normal dan
kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber,
yaitu:
• pembentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi
menjadi ion H dan bikarbonat
• katabolisme zat organik
• disosiasi asam organic pada metabolisme intermedia, misalnya pada
metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat,
sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H.
TEORI ASAM BASA : ARRHENIUS
• Arrhenius berpendapat bahwa dalam air, larutan asam dan basa akan
mengalami penguraian menjadi ion-ionnya.
• Asam merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen
(H+).
• Basa merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidroksida
(OH–).
H+ -Cl + Na-OH-  NaCl + H2O

HCl + NaOH  NaCl + H2O


Asam Basa Garam
TEORI ASAM BASA : BRᴓNSTED-LOWRY
• Johannes N. Brᴓnsted dan Thomas M. Lowry menyatakan bahwa reaksi
asam basa melibatkan transfer proton (H+).
• Asam merupakan senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada
basa (donor proton)
• Basa merupakan senyawa yang dapat menerima proton (H+) dari asam
(akseptor proton).
H+ -Cl + Na-OH  NaCl + H2O

HCl + NaOH  NaCl + H2O


Asam Basa Garam
TEORI ASAM BASA : BRᴓNSTED-LOWRY
• Johannes N. Brᴓnsted dan Thomas M. Lowry menyatakan bahwa reaksi
asam basa melibatkan transfer proton (H+).
• Asam merupakan senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada
basa (donor proton)
• Basa merupakan senyawa yang dapat menerima proton (H+) dari asam
(akseptor proton).
H+ -Cl + Na-OH  NaCl + H2O

HCl + NaOH  NaCl + H2O


Asam Basa
TEORI ASAM BASA : BRᴓNSTED-LOWRY
• jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut
berkemampuan untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam tersebut
dinyatakan sebagai basa konjugasi.
• Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat menerima proton (H+),
maka zat yang terbentuk berkemampuan sebagai asam disebut asam
konjugasi

H+ -Cl + NH3  NH4+ + Cl-

HCl + NH3 NH4+ + Cl-


Asam Basa Asam Konjug. Basa Konjug.
TEORI ASAM BASA : LEWIS
• Teori lewis lebih umum daripada teori arrhenius dan brosted-lowry
• Asam lewis adalah senyawa aseptor pasangan elektron dari atom lain
untuk membentuk ikatan baru
• Basa lewis adalah senyawa pendonor pasangan elektron untuk
membentuk ikatan baru
.. H

- -
H -Cl + H-N-H  H-N-H + Cl -

-
H H
ASAM KUAT DAN ASAM LEMAH
• Konsentrasi [H+ ] pada Asam Kuat =
Konsentrasi Asam
• Menentukan Konsentrasi [H+ ] Pada
Larutan Asam Lemah
ASAM KUAT DAN ASAM LEMAH
• Konsentrasi [OH- ] pada Basa Kuat
= Konsentrasi Basa
• Menentukan Konsentrasi [OH- ] Pada
Larutan Basa Lemah
pH (Power of Hydrogen)
• pH merupakan kekuatan keasaman
pada larutan
• pH tergantung dengan konsentrasi
[H+] dalam larutan
pH = -log [H+]

pH = 14-log [OH-]
1. pH Asam

a. Asam Kuat
Contoh:
Tentukan derajat keasaman
(pH) HCl 0,01 M
Jawab:
HCl → H+ + Cl-
0,01M 0,01M 0,01M

pH = - log [ H+ ]
= - log 10-2
= 2
b. Asam Lemah

Contoh:

Tentukan derajat keasaman(pH)


CH3COOH 0,1 M dengan Ka
CH3COOH = 10-5
Jawab:
CH3COOH → H+ + CH3COO-
0,1M

[H ]  [ H ] = 10
+ -3
Ka.M
pH = - log [ H+ ]
= - log 10-3
 5 1
[H ]  10 .10 = 3
2. pH Basa
a. Basa Kuat
Contoh:
Tentukan derajat keasama(pH)
Ca(OH)2 0,01M
Jawab:
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-
0,01M 0,01M 0, 02M
pOH = - log [ OH- ]
= - log 2x10-2
= 2 – log 2
pH = 14 – (2 – log 2 )
= 12 + log 2
b. Basa Lemah

Contoh:
Tentukan derajat keasaman (pH)
NH4OH 0,1 M dengan
Kb NH4OH = 10-5
Jawab:
NH4OH → NH4+ + OH-
0,1M
Kb = 10-5
 5 1

[OH ]  Kb.M [OH ]  10 .10
 3

[OH ]  10 6 [OH ]  10
pOH = - log [ OH- ]
= - log 10-3
= 3
pH = ( 14 – 3 ) = 11
MENGHITUNG pH CAMPURAN ASAM DAN BASA
• Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat dapat dituliskan sebagai reaksi ion
H+ dengan ion OH–, dalam hal ini ion H+ mewakili asam dan ion OH–
mewakili basa.
• Untuk menentukan pH hasil reaksi antara asam dan basa, ada 3 hal yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Jika mol H+ = mol OH– maka campuran bersifat netral dan pH = 7
2. Jika mol H+ > mol OH– maka campuran bersifat asam dan pH < 7
(konsentrasi H+ dalam campuran ditentukan oleh jumlah H+ yang bersisa)
3. Jika mol H+ < mol OH– maka campuran bersifat basa dan pH > 7
(konsentrasi OH– dalam campuran ditentukan oleh jumlah OH– yang
bersisa)
Larutan Buffer
• Larutan Penyangga (Buffer)  larutan
yang mengandung zat-zat yang mencegah
perubahan pH larutan tersebut
• Larutan Penyangga Asam  berasal dari
asam lemah dan basa konjugasinya
 Contoh : CH3COOH dan CH3COONa;
CH3COOH dan NaOH
• Larutan Penyangga Basa  berasal dari
basa lemah dan asam konjugasinya
 Contoh : NH4OH dan NH4Cl; NH4OH dan
HCl
Larutan Buffer Dalam Tubuh
• pH normal darah 7,35 – 7,45
• pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35
disebut asidosis
• Buffer yang terdapat dalam darah :
1. Buffer bikarbonat
2. Buffer fosfat
3. Buffer protein dan buffer hemoglobin.
4. Buffer amonium
Larutan Buffer Dalam Tubuh
• Buffer dalam darah terdiri dari H2CO3 (asam
lemah ) dan HCO3- ( basa konjugasinya ).
reaksinya : * H2CO3 + OH- => HCO3- + H2O
* HCO3- + H+ => H2CO3
• Buffer dalam darah termasuk buffer asam.
Buktinya, jika darah tidak memiliki buffer
maka ketika minum jus jeruk yang kecut,
tubuh kita dapat mengalami asidosis ( pH
darah asam ).
Larutan Buffer Dalam Tubuh
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam
basa darah:
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk
amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau
basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai
pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah.
3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen
dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Dengan mengatur kecepatan
dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu
mengatur pH darah menit demi menit.
Hidrolisis
• Garam merupakan hasil dari reaksi Ion dari asam lemah (A–)
antara asam dan basa. mengalami hidrolisis
• Jika suatu garam dilarutkan ke menurut reaksi berikut.
dalam air, maka akan terurai
A
A–– ++ H
H22O
O  HA
HA ++ OH
OH––
menjadi ion-ionnya.
• Hidrolisis adalah reaksi garam Ion dari basa lemah (B+)
dengan air yang menyebabkan mengalami hidrolisis
penguraian (disosiasi) garam menurut reaksi berikut.
tersebut
B
B++ ++ H
H22O
O  BOH
BOH ++ H
H++
Garam dari Asam Lemah dan
Hidrolisis Basa Kuat

• Tidak Terhidrolisis  Garam Asam


Kuat dan basa kuat
• Hidrolisis Parsial  Garam dari Asam Garam dari Asam Kuat dan
lemah dan basa kuat Basa Lemah
• Hidrolisis Parsial  Garam dari Asam
kuat dan Basa Lemah
• Hidrolisis Sempurna  Garam dari
Asam Lemah dan Basa Lemah Garam dari Asam Kuat dan
Basa Lemah
INDIKATOR ASAM DAN BASA
• Indikator adalah zat yang dapat memberikan
warna yang berbeda dalam larutan yang bersifat
asam maupun basa

Anda mungkin juga menyukai