Anda di halaman 1dari 10

Tgl Praktikum : 27 Oktober 2011 Nama No Pokok Jurusan : Ela Nurlaela : 11.311.2600.17.0004 : Fisika TETAPAN HIDROLISIS NH4Cl I.

Tujuan Tujuan dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dari garam NH4Cl dengan metode pembanding warna (kolometri) menggunakan beberapa dapar sebagai pembanding. II. Teori Singkat Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah suatu garam. Hidrolisis garam merupakan reaksi kesetimbangan larutan yang homogen. Ammonium klorida (NH4Cl) adalah garam yang dibentuk dari reaksi asam kuat dan basa lemah dalam hal ini HCl sebagai asam kuat dan NH4OH sebagai basa lemah. Di dalam air NH4Cl akan mengalami proses hidrolisis dengan reaksi sebagai berikut : NH4+ NH4+ + Cl- + H2O + H2O NH4OH + H+ + Clatau disederhanakan menjadi :

NH4OH + H+

Reaksi di atas memperlihatkan bahwa di dalam hidrolisis NH4Cl akan dihasilkan ion H+. Ion-ion positif yang mengalami hidrolisis biasanya menghasilkan larutan-larutan yang bersifat asam, sehingga larutan yang dihasilkan NH4Cl bersifat asam. Selain NH4Cl, terdapat garam lain yang menghasilkan larutan yang bersifat asam seperti Aluminium klorida (AlCl). Sedangkan garam yang menghasilkan larutan bersifat basa seperti CH3COONa dan NaHCO3. Konstanta kesetimbangan untuk reaksi di atas dapat dituliskan sebagai berikut : K = [NH4OH] [H+] [NH4+] [H2O]

Bila larutan encer, maka H2O dianggap tetap, maka KH2O adalah tetap dan tetapan ini dinamakan tetapan hidrolisis (Kh) sehingga : Kh = [NH4OH] [H+] [NH4+]

pH = pKh log C

Selain dengan perhitungan di atas, penentuan pH dari garam asam ini dapat dilakukan dengan metode pembanding warna atau kolorimetri menggunakan deret dapar yang mempunyai pH berbesa-beda, misalnya dapar asetat-asetat. Hubungan pH dengan Kh dinyatakan dalam rumus, sebagai berikut : C = Konsentrasi NH4Cl Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air. Jika garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan reaksi yang akan terjadi, yaitu: (1) Garam Tidak Terhidrolis Yaitu garam yang ion-ionnya tidak bereaksi dengan air. Baik kation maupun anion yang dilepaskan garam tidak bereaksi dengan air. Sehingga, jumlah H+ ataupun jumlah OHdalam larutan tidak berubah. Akibatnya, garam tetap bersifat netral atau pH larutan = 7. Contoh. Jika garam Ba(NO3)2 dilarutkan ke dalam air, maka reaksi yang terjadi adalah Ba(NO3)2 (aq) H2O Ba2+(aq) + 2NO-3 (aq)

OH-(aq) + H+(aq)

Dalam larutan, Ba2+ tidak bereaksi dengan OH- dan NO-3 tidak bereaksi dengan H+. Sehingga, jumlah H+ ataupun jumlah OH- dalam larutan tidak berubah. Akibatnya, larutannya tetap bersifat netral atau pH larutan = 7. Yang termasuk garam jenis ini adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Contoh, NaCl, KNO3, K2SO4, Na2SO4, Ba(NO3)2, dan sebagainya. (2) Garam Terhidrolisis

Yaitu garam yang ion-ionnya bereaksi dengan air. Garam terhidrolisis terbagi menjadi dua, yaitu: (a) Garam terhidrolisis sebagian Yaitu garam yang hanya kation atau anionnya saja yang bereaksi dengan air. Jika hanya kation saja yang bereaksi dengan air, maka hasil reaksinya akan terbentuk H+.Sehingga, jumlah H+ dalam larutan bertambah. Akibatnya, larutannya bersifat asam atau pH larutan < 7. Contoh. - Jika NH4Cl dilarutkan ke dalam air, maka reaksi yang terjadi adalah NH4Cl(aq) H2O berikut: NH4+(aq) + H2O NH4OH(aq) + H+(aq) Berdasarkan reaksi itu, pengikatan OH- dari air oleh NH4+ menghasilkan H+ yang mengakibatkan larutan kelebihan H+. Akibatnya, larutannya bersifat asam atau pH larutan < 7. Yang termasuk garam jenis ini adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah. Contoh, NH4Cl,AgNO3, CuSO4, dan sebagainya. Jika hanya anion saja yang bereaksi dengan air, maka hasil reaksinya akan terbentuk OH-.Sehingga, jumlah OH- dalam larutan bertambah. Akibatnya, larutannya bersifat basa atau pH larutan > 7. Contoh. - Jika CH3COONa dilarutkan ke dalam air, maka reaksi yang terjadi adalah CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)

OH-(aq) + H+(aq)

Dalam larutan, NH4+ (kation dari garam) bereaksi dengan air berdasarkan reaksi

H2O H+(aq) + OH-(aq) Dalam larutan, CH3COO- (anion dari garam) bereaksi dengan air berdasarkan reaksi berikut: CH3COO-(aq) + H2O CH3COOH(aq) + OH-(aq) Berdasarkan reaksi itu, pengikatan H+ dari air oleh CH3COO+ menghasilkan OH- yang mengakibatkan larutan kelebihan OH-. Akibatnya, larutannya bersifat basa atau pH larutan >7.

Yang termasuk garam jenis ini adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Contoh, CH3COONa, K2CO3, Na3PO4, dan sebagainya. (b) Garam terhidrolisis sempurna (total) Yaitu garam yang kation dan anionnya bereaksi dengan air. Jika kation yang bereaksi dengan air, maka hasil reaksinya akan terbentuk H+. Sedangkan, jika anion yang bereaksi dengan air, maka hasil reaksinya akan terbentuk OH-. Jadi, jumlah OH- dan jumlah H+ dalam larutan bertambah. Sifat larutan bergantung harga Ka dan Kb, bukan bergantung besarnya konsentrasi garam. Jika Ka > Kb, maka larutan bersifat asam atau pH larutan < 7. Jika Ka = Kb, maka larutan bersifat netral atau pH larutan = 7. Jika Ka < Kb, maka larutan bersifat basa atau pH larutan > 7. Contoh. - Jika CH3COONH4 dilarutkan ke dalam air, maka reaksi yang akan terjadi adalah CH3COONH4 (aq) CH3COO-(aq) + NH4+(aq)

H2O H+(aq) + OH-(aq) Dalam larutan, CH3COO- (anion dari garam) bereaksi dengan air menghasilkan OHberdasarkan reaksi berikut: CH3COO-(aq) + H2O CH3COOH(aq) + OH-(aq) Sedangkan, NH4+ (kation dari garam) bereaksi dengan air menghasilkan H+ berdasarkan reaksi berikut: NH4+(aq) + H2O NH4OH(aq) + H+(aq) Karena Ka CH3COOH > Kb NH4OH, maka larutannya bersifat asam atau pH larutan < 7. Yang termasuk garam jenis ini adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Contoh: CH3COONH4, NH4CN, Al2S3, MgCO3, dan sebagainya. III. Alat dan Bahan Alat 6 buah tabung reaksi Rak tabung reaksi

Pipet mohr 10 mL Pipet filler (bulb) Pipet tetes Bahan Larutan CH3COOH 0,2 M Larutan NaOH 0,2 M Larutan NH4Cl 1,0 M Indikator Merah Metil (MM) Akuadestilata

IV.

Cara Kerja 1. Sediakan 5 buah tabung reaksi yang memiliki karakteristik sama, baik bahan,

ketebalan maupun diameternya. Beri label supaya tidak tertukar. 2. Buatlah deret larutan dapar sebagai berikut :
Larutan NaOH 0,2 M (mL) CH3 COOH 0,2 M (mL) Akuadestilata Jumlah (mL) (mL) Tabung ke 3 4 8 4 16

1 4 4,5 7,5 16

2 4 6 6 16

4 4 10 2 16

5 4 12 --16

3.

Siapkan tabung reaksi ke 6 dengan karakteristik yang sama dengan tabung

reaksi yang dipakai untuk deret dapar. 4. 5. Masukkan ke dalamnya larutan NH4Cl 1,0 M sebanyak 16,0 mL. Akhirnya, semua larutan diberi indikator MM sebanyak 1-2 tetes kemudian

dikocok hingga merata.

6.

Warna merah yang dihasilkan pada tabung ke 6 dibandingkan dengan deret

dapar yang telah dibuat (tabung 1 - 5). Tentukan warna pada tabung berapa yang sama dengan tabung yang berisi larutan NH4Cl 1,0 M. 7. Hitunglah pH setiap tabung dapar dan tentukan pH larutan. Larutan NH4Cl 1,0 M

yang sama warnanya dengan salah satu deret dapar memiliki pH relatif sama dengan dapar tersebut. 8. Berdasarkan nilai pH hasil perbandingan, hitunglah Kh NH4Cl.

V.

Hasil dan Pembahasan


Larutan NaOH 0,2 M CH3COOH 0,2 M Akuadestilata Jumlah Nilai pH Tabung ke 3 4 8 4 16 4,74

1 4 4,5 7,5 16 5,64

2 4 6 6 16 5,04

4 4 10 2 16 4,56

5 4 12 --16 4,44

Perhitungan : Tabung 1 4,0 mL NaOH 0,2 M 4,5 mL CH3COOH 0,2 M CH3COOH pH = pKa log 0,8 mmol [G] 0,9 mmol 0,1 mmol [A]

= 4,74 log

= 4,74 log 8 = 4,74 + 0,9

pH

= 5,64

Tabung 2 4,0 mL NaOH 0,2 M 6,0 mL CH3COOH 0,2 M CH3COOH pH = pKa log 0,8 mmol [G] 1,2 mmol 0,4 mmol [A]

= 4,74 log

= 4,74 log 2 = 4,74 + 0,3 pH = 5,04

Tabung 3 4,0 mL NaOH 0,2 M 8,0 mL CH3COOH 0,2 M CH3COOH pH = pKa log 0,8 mmol [G] 1,6 mmol 0,8 mmol [A]

= 4,74 log

= 4,74 log 1

= 4,74 + 0 pH = 4,74

Tabung 4 4,0 mL NaOH 0,2 M 10,0 mL CH3COOH 0,2 M CH3COOH pH = pKa log 0,8 mmol [G] 2,0 mmol 1,2 mmol [A]

= 4,74 log

= 4,74 log 0,66 = 4,74 + (- 0,18) pH = 4,56

Tabung 5 4,0 mL NaOH 0,2 M 12 mL CH3COOH 0,2 M CH3COOH pH = pKa log 0,8 mmol [G] 2,4 mmol 1,6 mmol [A]

= 4,74 log

= 4,74 log 0,5 = 4,74 + (- 0,3)

pH

= 4,44

Nilai Kh NH4Cl pH larutan yang dipakai adalah larutan tabung 1 karena warna larutan yang dihasilkan tabung 1 sama dengan larutan NH4Cl. pH 5,64 pKh Kh = pKh log C = pKh log 1 = 11,28 = 5,176 x 10-12
Gambar Bahan yang digunakan dalam percobaan

Gambar Larutan pada Tabung reaksi 1, 2, 3, 4, 5, dan NH4Cl

VI.

Kesimpulan Dalam percobaan ini, pH NH4Cl sama dengan pH larutan pada tabung 1 yaitu 5,643 karena warna yang dihasilkan sama. Tetapi bila dilihat dari hasil perhitungan, pH NH4Cl seharusnya sama dengan pH larutan pada tabung 3 yaitu 4,74 karena konsentrasi NH4Cl dengan konsentrasi larutan pada tabung 3 sama yaitu log 1 atau 0. Kemungkinan yang terjadi adalah adanya kesalahan teknis dalam melakukan percobaan seperti reagen yang terkontaminasi, tabung reaksi yang berdebu, atau memakai pipet yang sudah terkontaminasi oleh larutan lain.

Anda mungkin juga menyukai