Anda di halaman 1dari 26

H.

ABDUL GAMAL S,SKM ,MKKK


Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat
merusak etika profesi.

Definisi kode etik sendiri adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan hidup di
masyarakat

Kode etik juga diartikan sebagai suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pengetahuan
komprehensif suatu melaksanakan pengabdian profesi.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
– a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh
dilakukan;
– b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial);
– c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi lain instansi;
– d) Penyalahgunaan profesi yaitu orang-orang yang menyalahgunakan profesinya dengan
cara penipuan.
KODE ETIK PROFESI RADIOGRAFER
• Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan
sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan.
• Aturan yang berlaku untuk seorang Radiografer Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi Radiografer adalah kode etik
Radiografer nasional Indonesia, dimana seorang Radiografer
selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat dihindarkan.
• Kode etik Radiografer adalah asas atau moral tertulis yang harus
dijadikan pedoman/prinsip bagi setiap Radiografer dalam
berinteraksi dengan pasien agar perilaku Radiografer tetap
berada pada koridor kebenaran.
• Kode etik Radiografer ini harus sudah tertanan dalam diri setiap
Radiografer. Oleh sebab itu, setiap Radiografer harus mengetahui
apa yang menjadi fungsi kode etik tersebut.
Dalam pelayanan kepada masyarakat para petugas
kesehatan dituntut beretika baik,ramah sebagaimana
mencerminkan sebagai “orang berpendidikan”. Dalam
masyarakat modern, kode etik termasuk dalam dunia
kesehatan sangat berperan dalam profesionalisasi
tenaga kesehatan. Kode etik merupakan suatu
pedoman tertulis yang mengatur tentang norma-
norma berprilaku para radiografer.

Kode etik termasuk didalam elemen perilaku yang


saling berkaitan dengan pencapaian kerja, dimana
radiografer sebagai tenaga kesehatan nyang
melayani masyarakat/pasien dalam keadaan apapun
yang harus menjaga tingkah laku(etitude), setidaknya
selama berada di lingkungan kerja.
MAKSUD DAN TUJUAN
Radiografer di harapkan dapat memahami dan
menerapkan kode etika profesi radiografer
dalam melaksanakan tugas pelayanannya.

Agar radiografer memiliki dan sadar akan


kewajiban-kewajibannya terhadap pasien,
profesi itu sendiri, institusi dan organisasi
yang menaunginya, menaungi sikap tingkah
laku serta tanggung jawab terhadap
masyarakat khususnya pasien, dengan tidak
menggunakan profesinya tersebut untuk hal-
hal negatif
MANFAAT
Melindungi profesi radiografer agar tidak
disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki
kompetensi khusus sebagai radiografer atau penyalah
gunaan jabatan dan kewenangan.
Melindungi masyarakat khususnya pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang profesional.
Menjaga nama baik Institusi pelayanan kesehatan
bidang radiologi dan organisasi Profesi Radiografer.
KODE ETIK RADIOGRAFER INDONESIA
Mukadimah
Radiografer adalah salah satu profesi yang baik langsung maupun tidak langsung ikut berperan
didalam upaya menuju kesehatan fisik material dan mental spiritual bagi masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, segala sesuatu yang menyangkut profesi radiografer selalu berorientasi kepada tuntutan
masyarakat.
Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, bukanlah
profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah. Akan tetapi merupakan pekarjaan
kepercayaan. Dalam hal ini kepercayaan dari masyarakat yang memerlukan pelayanan profesi, percaya
kepada ketulusan hati, percaya kepada kesetiaannya dan percaya kepada kemampuan profesionalnya.
Adanya limpahan dari anggota masyarakat tersebut, menuntut setiap anggota profesi agar dalam
mempersembahkan pelayanan dengan cara yang terhormat, dengan disadari sepenuhnya bahwa anggota
profesi selain memikul tanggung jawab kehormatan pribadi, juga memikul tanggung jawab terhadap
kehormatan profesi dalam mengamalkan pelayanannya. Dan disamping itu juga dengan penuh kesadaran
bahwa pelayanannya merupakan bagian dari usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu anggota profesi Radiografer memandang perlu menyusun rumus-rumusan sebagai
petuntuk, dengan harapan dapat menjadi ikatan moral bagi anggota-anggotanya, dan anggota profesi
Radiologi menyadari sepenuhnya bahwa hanya karena bimbingan Tuhan YME anggota profesi
Radiografer dapat melaksanakan tugas pengabdiannya demi kepentingan kemanusiaan, bangsa dan
Negara dengan berdasarkan pancasila dan UUD 1945
KEWAJIBAN UMUM
a. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan
profesinya Tidak dibenarkan membeda-bedakan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, agama,
politik, serta setatus sosial kliennya.
b. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan
profesinya Selalu memakai standart profesi.
c. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan
profesinya Tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang
dipengaruhi pertimbangan keuntungan pribadi.
d. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan
profesinya Selalu berpegang teguh pada sumpah jabatan
dan kode etik dan standart profesi Radiografer.
KEWAJIBAN TERHADAP PROFESINYA

a. Setiap Radiografer harus menjaga dan menjunjung tinggi


nama baik profesinya.
b. Setiap Radiografer hanya melakukan pekarjaan
pelayanan radiologi atas permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi, dokter spesialis dan dokter spesialis gigi
dengan klinis yang jelas dan tidak meninggalakan
prosedur yang telah ditetapkan.
c. Setiap Radiografer tidak dibenarkan menyuruh orang
lain yang bukan ahlinya untuk melakukan pekerjaan
pelayanan radiologi.
d. Setiap Radiografer tidak dibenarkan menentukan
diagnosa radiologi.
KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN
a. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan profesinya Senantisa
memelihara suasana dan lingkungan dengan menghayati nilai-nilai budaya,
adat istiadat, agama dari penderita. Keluarga penderita, dan pada
masyarakat pada umumnya.
b. Setiap radiografer didalam melaksanakan pekerjaan profesinya Wajib dan
tulus ikhlas terhadap pasien dengan memberikan pelayanan yang terbaik
kepadanya. Apabila ia tidak mampu atau menemui kesulitan, ia wajib
berkonsultasi dengan teman sejawatnya yang ahli atau lebih ahli lainnya.
c. Setiap radiografer Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui baik
dari pekerjaan profesi maupun dari bidang lainnya tentang keadaan pasien,
karena kepercayaan pasien yang telah bersedia dirinya untuk diperiksa.
d. Setiap radiografer Wajib melaksanakan peraturan-peraturan kebijaksanaan
yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
e. Setiap radiografer demi kepentingan penderita Setiap saat bekerja sama
dengan ahli lainnya yang terkait dan melaksakan tugas secara cepat, tepat,
dan terhormat serta percaya diri akan kemampuan profesinya.
f. Setiap radiografer Wajib membina hubungan kerja yang baik antar profesinya
dengan profesi kesehatan lainnya demi kepentingan pelayanan terhadap
masyarakat.
KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

a. Setiap Radiografer harus menjaga kesehatan dan


keselamatan dirinya baik terhadap bahaya radiasi
maupun terhadap penyakit nya.
b. Setiap Radiografer Senantiasa berusaha
meningkatkan kemampuan profesinya baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama dengan jalan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, meningkatkan keterampilan dan
pengalam yang bermanfaat bagi pelayanan
terhadap masyarakat.
PENUTUP
Demikianlah standar profesi Radiografer ini dipersembahkan untuk
seluruh radiografer di Indonesia agar dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam menjalankan tugas profesi dengan baik dan benar sesuai ketentuan
standar pelayanan kesehatan bidang radiologi sehingga pelayanan kesehatan
prima dapat terwujud

Standar profesi radiografer ini di susun dengan memperhitungkan kondisi


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karenanya senantiasa
memungkinkan untuk direvisi dan dilengkapi sesuai kebutuhan tuntutan
pelayanan.
Akhirnya semoga standar profesi ini dapat dipergunakan oleh seluruh
radiografer Indonesia dan bermanfaat bagi eksistensi wewenang ,tugas dan
fungsinya sebagai radiografer.
KODE ETIK RADIOGRAFER USA
BY ASRT
(THE AMERICAN SOCIETY OF RADIOLOGIC TECHNOLOGITS)

1. Para radiografer harus bersikap dan bertindak


profesional dalam menangani kebutuhan
pasien dan mendukung para koleganya dan
mitra kerjanya untuk memberikan perawatan
pasien yang berkualitas.
2. Para radiografer bertindak dengan
mendahulukan tujuan utama dari profesi ini
dalam rangka memberikan pelayanan untuk
kemanusiaan dengan penghargaan penuh
bagi martabat manusia .
3. Para radiografer memberikan pelayanan dan
perawatan terhadap pasien tanpa dibatasi oleh
pertimbangan-pertimbangan atribut pribadi atau sifat
alami penyakit atau keadaan sakitnya dan tanpa
diskriminasi, baik dalam hal jenis kelamin, ras,
keyakinan, agama atau status sosio ekonomi.
4. Para radiografer mengaplikasikan teknologi yang
dibangun di atas pengetahuan dan konsep-konsep
teoritis, menggunakan peralatan dan perlengkapan
yang konsisten terhadap tujuan mereka didisain
(diciptakannya), menggunakan prosedur-prosedur dan
teknik-teknik yang benar .
5. Radiografer mengkaji situasi, menjalankan perawatan ,
keleluasaan, penilaian, menjalankan tanggung jawab demi
keputusan-keputusan yang professional dan bertindak
demi kepentingan pasien.
6. Radiografer bertindak sebagai agen melalui pengamatan
dan komunikasi untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan dokter untuk membantu dalam
diagnosis dan manajemen perawatan pasien, dan
memahami bahwa penafsiran dan diagnosis adalah di
luar ranah praktek seorang radiografer.
7. Radiografer memakai peralatan dan perlengkapan,
menggunakan teknik dan prosedur , melayani sesuai
standard kerja baku dan mengaplikasikan keahlian untuk
membatasi paparan radiasi terhadap pasien, diri sendiri
dan orang lain dalam tim perawatan kesehatan.
8. Radiografer menjalankan kode etik sesuai dengan
profesinya dan melindungi hak pasien demi kualitas
perawatan teknologi radiologis
9. Radiografer menghormati kepercayaan yang diamanatkan
dalam menjalankan keahlian professionalnya, melindungi
hak pasien demi privasi (kebebasan pribadi pasien) dan
membuka informasi rahasia hanya untuk kepentingan
hukum atau untuk melindungi keselamatan /kemaslahatan
individu atau komunitas.
10. Radiografer terus berupaya memperbaiki pengetahuan dan
keahlian dengan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan edukasi
dan profesional, berbagi ilmu dengan koleganya dan
mencari tahu aspek-aspek baru dan inovatif dari praktek
keahliannya. Artinya bersedia memperbaiki pengetahuan
dan keahlian melalui pendidikan profesional yang
berkelanjutan.
KODE ETIK RADIOGRAFER CANADA
BY CAMRT
(THE CANADIAN ASSOCIATION OF MEDICAL RADIATION TECHNOLOGISTS)

1. Memberikan pelayanan yang bermartabat dan


penuh penghormatan kepada setiap orang
tanpa menghiraukan ras, asal negara, asal usul
etnis, warna kulit, jenis kelamin, agama, usia,
jenis penyakit, kelainan mental atau fisik.
2. Mendorong tumbuhnya rasa saling percaya dan
kepercayaan diri publik melalui standar tinggi
kompetensi professional, perilaku dan
penampilan.
3. Menjalankan seluruh prosedur teknis sesuai
standar keamanan radiasi terkini.
4. Hanya mempraktekkan prosedur2 yang
sesuai kualifikasi yang dibutuhkan seperti
prosedur2 yang telah diamanatkan oleh
otoritas medis yang berwenang dan tenaga
medis tersebut telah mengikuti training
mumpuni sampai tingkat kecakapan mahir.
5. Hanya mempraktekkan disiplin ilmu teknologi
radiasi medis dan yang bersangkutan telah
disertifikasi oleh C.A.M.R.T.Dan saat ini masih
kompeten.
6. Mohon perhatikan bahwa pasien harus
mengetahui informasi diagnostik dari dokter
yang merawatnya. Dalam beberapa kondisi di
mana pendapat yang memerlukan kehati-
hatian terhadap otoritas yang berwenang akan
membantu diagnosis atau perawatan, maka
radiografer bisa merasa memiliki tanggung
jawab moral untuk memberikannya.
7. Jagalah dan lindungilah kerahasiaan informasi
apapun, baik medis maupun pribadi, yang
diperoleh melalui hubungan profesional
dengan pasien. Pengecualian bisa terjadi
ketika pengungkapan informasi rahasia
tersebut diperlukan untuk perawatan pasien,
keselamatan pasien lain atau keselamatan
para penyedia layanan kesehatan (Rumah
Sakit) atau yang berkaitan dengan masalah
hukum.
8. Berkerjasama dengan para penyedia layanan
kesehatan (rumah sakit) lainnya.
9. Memajukan seni dan ilmu teknologi
radiasi medis melalui pengembangan
profesionalitas yang berkelanjutan
10. Memahami bahwa keikutsertaan dan
dukungan dari asosiasi kami adalah
sebuah tanggung jawab terhadap
profesionalitas.

Anda mungkin juga menyukai