PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Buffer atau larutan penyangga dapat didefinisikan sebagai campuran
asam/basa lemah dan basa/asam konjugasinya yang dapat mempertahankan
pH
disekitar
daerah
kapasitas
buffer. Larutan
(mempertahankan)
penyangga
pH-nya
dari
atau
hidroksida
ditambahkan,
atau
ketika
larutan
itu
yang
kapasitasnya
0, buffer
yang
kapasitasnya
tak
Tujuan praktikum
a. Menentukan pH beberapa zat cair
b. Membuat larutan dapar pada berbagai pH
c.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Teori Umum
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H + disebut
asam dan basa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
Kemudian Bronsted Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang
memberi H + ( donor proton ) dan basa adalah spesi yang menerima H + (akseptor
proton). Namun Lewis lebih menekankan pada perpindahan elektron bukan pada
perpindahan proton, sehingga ia mendefinisikan : asam penerima pasangan
elektron dan basa adalah donor pasangan elekton (Milady, 2010).
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan
yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu.Adapun sifat yang paling menonjol
dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit
pada penambahan sedikit asam kuat.Disamping itu larutan penyangga merupakan
larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya
ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya.Reaksi ini disebut sebagai
reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan
komponen-komponen pembentuknya (Zulfiky, 2003).
Pada dasarnya suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan
basa konjugasi merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air, yang
melibatkan adanya kesetimbangan air dan kesetimbangan asam lemah. Di samping
itu, terdapat ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara
asam lemah tersebut dengan basa kuat (Sudarmo, 2005).
kuantitatif
yang
menunjukkan
kekuatan
(resistensi)
untuk
korosi baja karbon, karena daerah itu meliput sebagian besar daerah
peralihan korosi aktif ke keadaan pasif (Bundjali, 2004).
Asam asetat dengan konsentrasi yang relatif tinggi memiliki kapasitas
buffer yang lebih besar, yang artinya bahwa dengan semakin banyak
tersedianya ion asetat, akan mendorong ion H+ untuk berikatan dengan ion
asetat sehingga penurunan pH akibat ion H+ tidak terjadi. Dengan kapasitas
buffer yang besar, pada kondisi larutan yang lewat jenuh, partikel-partikel
produk korosi dapat terbentuk lebih seragam. Partikel-partikel tersebut
mampu membentuk lapisan pelindung yang lebih rapat sehingga
meminimalisi
serangan
spesi
korosif
terhadap
permukaan
logam.
pelindung
yang
terbentuk
pada
sistem
dengan
kapasitas
Uraian bahan
1. Aquadest ( Ditjen POM, 1979 )
Nama resmi
:AQUA DESTILLATA
Nama lain
:Air Suling
Rumus struktur
:H - O H
RM / BM
: H2O / 18,02
Rumus struktur
:HOH
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
:Sebagai pelarut
Nama lain
: Asam klorida
RM / BM
: HCL/36,46
Rumus struktur
: H-Cl
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai sampel
: HYDROXIDUM
Nama lain
: Natrium Hidroksida
RM / BM
: NaOH / 40,00
Rumus struktur
: Na OH
Kelarutan
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai sampel
pH
hitunganmu.
universal,
kemudian
bandingkan
denga
hasil
BAB III
CARA KERJA
III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pratikum adalah botol semprot, gelas
kimia 50 ml, magnetik stirrer kecil, pH meter, pH universal.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah aquadest, aluminium
foil, larutan asam asetat, larutan NaOH 0,1; 0,01; 0,001 & 1 M, larutan HCl
0,1 ; 0,01; 0,001 & 1 M.
III.3 Langkah percobaan
A. Menentukan pH beberapa zat cair :
Hitunglah pH larutan HCl 1,0 M ; 0,1 M ; 0,01 M ; dan0,0O1 M. Dan
larutan NaOH 1,0 M ; 0,1 M ; 0,01 M ; dan 0,001M. Kemudian ukur
pH larutan diatas menggunakan pH meter dan kertas pH universal,
kemudian bandingkan denga hasil hitunganmu.
B. Pengamatan terhadap penggunaan larutan isotonis, hipertonis dan
hipotonis :
Hitung dan tentkan pH larutan dapar dari 50 ml natrium hidroksida 0,1
M dan 50 ml asam asetat 0,2 M. Kemudian buatlah larutan dapar
tersebut. Setelah itu ukurlah pH larutan dapar tersebut, kemudian
hitunglah kapasitas dapar larutan tersebut dan buktikan kemampuan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil percobaan dan perhitungan
pH hasil perhitungan
HCl 0,001 M
HCl 0,01 M
HCl 0,1 M
HCl 0,001 M
NaOH 0,001 M
NaOH 0,O1 M
NaOH 0,1 M
NaOH 1 M
3
2
1
0
11
12
13
14
Perhitungan :
-
HCl 0,001 M
+
H
pH =
log
= log [ 103 ]
HCl 0,01 M
pH
+
H
log
= log [ 102 ]
=2
-
HCl 0,1 M
pH cairan
pH meter
Kertas Ph
3,19
6
2,13
4
0,67
2
0,05
1
8,96
8
11,96
11
12,56
13
13
14
pH
+
H
=
log
= log [ 101 ]
=1
HCl 1 M
pH
+
H
=
log
= log [ 1 ]
=0
NaOH 0,001 M
OH
pOH =
log
= log [ 103 ]
=3
pH
= 14
pOH
= 14
= 11
-
NaOH 0,01 M
OH
pOH =
log
= log [ 102 ]
=2
pH
= 14
pOH
= 14
= 12
-
NaOH 0,1 M
OH
log
pOH =
= log [ 101 ]
=1
pH
= 14
pOH
= 14
= 13
-
NaOH 1 M
pOH
OH
log
= log [ 1 ]
=0
pH
= 14
pOH
= 14
= 14
pH Dapar
Jenis Dapar
pH Dapar hasl hitungan
Ph Dapar hasil
Dapar asetat
4,459
pH meter
Kertas pH
pengukuran
Kapasitas Dapar
pH Dapar setelah
4,02
pH meter
Kertas Ph
penambahan basa
pH Dapar setelah
4,02
pH meter
4
Kertas Ph
0,39813
penambahan asam
3,98
Perhitungan :
50 ml CH3COOH 0,2 M
M = 50 ml 0,2 M =
10 mmol
M = 50 ml 0,1 M =
50 ml NaOH 0,1 M
5 mmol
CH3COOH + NaOH
M
10 mmol
5 mmol
B
5 mmol
S
5 mmol
-
[ CH 3 COOH ]
=
5
50
= 0,1 M
M
Vtotal
[ CH 3 COONa ]
M
Vtotal
5
100
= 0,05 M
[ garam ]
pH = pKa +log
[ asam ]
0,05
= 4,76 + log
0,1
= 4,76 + log 0,5
= 4,76 + ( 0,301
= 4,456
Kapasitas dapar
C = [ garam ] + [ asam ]
= 0,05 + 0,1
= 0,15
H3O = anti log [ PH ]
= anti log 4,459
= 3,47. 105
Ka = anti log pKa
= anti log 4,76
= 1,73 . 105
=
CH3COONa + H2O
5 mmol
5 mmol
-
+
H 3 O
+
H 30
= 2,3 C
Ka
Ka
+
H 3 O = anti
OH
- Ka = anti log
IV.2 Pembahasan
pKa
Larutan
penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan
yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion ion hidrogen
atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu .
pH atau potensial Hydrogen adalah ukuran kasaman atau kebebasan
dari larutan air. Air murni memiliki pH netral , yaitu mendekati 7 pada suhu
25
didapatkan hasil yaitu pH meter dan kertas pH HCl 0,001 ; 0,01 ; 0,1 & 1 M
berturut-turut adalah 1,19 ; 2,13 ; 0,07 ; 0,05; dan 6; 4 ;2; 1. Untuk larutan NaOH
Didapatkan hasil yaitu pH meter dan kertas pH NaOH 0,001 ; 0,01 ; 0,1 & 1 M
berturut-turut adalah 5,96 ; 1,6; 12,56; 1,5 dan 5; 11; 13; 14.Didapatkan pula hasli
perhitungan pH dapar yaitu 4,459 dan hasil perhitungan dari kapasitas dapar
yaitu0,39813
mata. Begitu juga obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar
tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa ;
a. pH HCl 0,001 ; 0,01 ; 0,1 & 1 M menggunakan pH meter dan kertas
berturut-turut adalah 1,19 ; 2,13 ; 0,07 ; 0,05; dan 6; 4 ;2; 1.
V.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika I. Universitas Muslim
Indonesa: Makassar
Bundjali Bunbun. Surdia N.M.. Liang OeiBan. Ariwahjoedi Bambang.2004. Kons
truksi Diagram Potensial-pH untuk Baja Karbon dalam Buffer Asetat
secara Potensiodinamik Eksperimental. Jurnal Matematika dan Sains. Vol.
9 No. 4.
Chang R. 2006. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta
Iswanto Heri Apri. Tito Sucipto. Febrianto Fauzi. 2011. Keasaman Dan Kapasitas
Penyangga Beberapa Jenis Kayu Tropis (Acidity and Buffering Capacity
of Some Tropical Woods). Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan. Vol. 4.
No. 1.
Martin, A. 1990. Farmasi Fisik edisi ketiga jilid 1, Universitas Indonesia
Press:Jakarta.
Rohman Abdul, Golib I. G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Santoso Rendy Wahyu. Kurniawan Agung Budi. 2011. Pengaruh Konsentrasi
CH3COOH Terhadap Karakterisasi Korosi Baja Bs 970 Dilingkungan
Co2. Jurnal Teknik Material dan Metalurgi
Sudarmo, unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, PT. Erlangga: Surakarta.
Penjerapan Ion Tembaga (II), Makara Sains, Vol.14, No.1, Hal. 22-16.
Susilowati, Endang, 2009, Theory and Application of Chemistry for Grade XI,
TigaSerangkai,SoloUnderwood.2002. KimiaFarmasi.
SKEMA KERJA
A. Menentuan pH beberapa zat cair :
Hitung pH larutan dari HCL 0,1;0,01;0,001; 1 & NaOH 0,1;0,01;0,001;1
Ukur pH larutan
LABORATORIUM FARMASEUTIK
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
pH dan Dapar
NAMA
: UTARI MUTMAINNAH
STAMBUK
KLS/ KELOMPOK
: W2-A / 3 (TIGA)
ASISTEN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013