Anda di halaman 1dari 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Larutan buffer adalah larutan yang berfungsi menahan perubahan pH yang

ekstrim pada saat terjadi pertambahan jumlah ion H+ dan OH- dalam larutan.

Buffer tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya atau oleh basa lemah

dengan asam konjugasinya. Reaksi diantara kedua komponen penyusun ini

disebut dengan reaksi asam-basa konjugasi. Larutan penyangga yang bersifat

asam akan mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7) sedangkan larutan

penyangga yang bersifat basa akan mempertahankan pH pada daerah basa

(pH > 7).

Prinsip kerja larutan buffer yaitu tergantung pada pengaruh penambahan

sedikit asam dan basa terhadap penyangga. Jika ke dalam larutan penyangga

ditambahkan sedikit asam, maka asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang

bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika ditambahkan sedikit basa, basa

tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat dengan zat yang bersifat asam.

Sifat khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan

pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.

Fungsi buffer pada reaksi kimia adalah larutan yang dapat

mempertahankan ph karena pada reaksi kimia pada cairan tubuh manusia bersifat

enzimatik yaitu reaksi yang bersifat enzim sebagai katalisator yang dapat bekerja

secara optimum apabila pH tetap sehingga diperlukan larutan penyangga. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Anonim (2004) bahwa reaksi kimia yang terjadi di

dalam tubuh manusia merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaksi yang melibatkan
enzim sebagai katalis. Enzim sebagai katalis hanya dapat bekerja dengan baik

pada pH tertentu (pH optimumnya). Agar enzim tetap bekerja secara optimum,

diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relatif tetap, untuk itu maka

diperlukan larutan penyangga. Pembuatan larutan buffer asetat, pH larutan buffer

cenderung tetap, yang artinya perubahan pH yang terjadi tidak terlalu besar.

Larutan penyangga/buffer akan bekerja paling baik dalam mengendalikan

ph pada harga yang hampir sama dengan pKa komponen asam atau basa, yaitu

ketika garam sama dengan asam. Ini dapat ditunjukkan dengan menghitung

kemampuan penyangga untuk menahan perubahan ph, yang dikenal dengan

kapasitas penyangga. Kapasitas penyangga didefinisikan sebagi jumlah mol per

liter asam atau basa monobasa kuat yang diperlukan untuk menghasilkan

peningkatan atau penurunan satu unit ph didalam larutan.

Larutan penyangga/buffer dapat dibedakan atas larutan penyangga asam

dan larutan penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan basa

konjugasinya maka akan terbentuk larutan buffer asam dimana larutannya

mempertahankan ph pada daerah asam dan apabila suatu basa lemah dicampur

dengan asam konjugasinya maka akan terbentuk suatu larutan buffer basa. Larutan

ini akan mempertahankan ph pada daerah basa.

Anda mungkin juga menyukai