Anda di halaman 1dari 41

SISTEM PENCERNAAN

&
METABOLISME MAKANAN

IKHMAL
19011087
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
(STIFARM)
PADANG
2020/2021
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
• Sistem pencernaan(digestive system) merupakan sistem organ
dalam hewan multiselyang menerima makanan, mencernanya
menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisaproses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan
dengan yang lainnyabisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya
sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusiaterjadi di
sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu prosespenghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung.Selanjutnya adalah prosespenyerapan sari -
sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa- sisa makanan melalui anus
PROSES PENCERNAAN
• Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan.Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga
mulut makanan dipotong-potongoleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi
geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagianyang lebih kecil.
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam
ronggamulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena
itu, makanan harus diubahmenjadi sari makanan yang mudah larut.
Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzimpencernaan yang dikeluarkan
oleh kelenjar pencernaan.Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses
menjadi sari makanan yang diserap olehjonjot usus dan sisa makanan
dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapatdiserap dan
diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian
makanantersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya
• Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macamseperti berikut:
1.Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yangterjadi di
lambung.
2.Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan
makanan oleh enzim-enzim pencernaandengan
mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi
molekul yang berukuran keci
• Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di
dalam mulut hinggaproses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makananmeliputi hal-hal
berikut.
1.Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2.Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4.Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim,terdapat di lambung.
5.Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6.Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.
ALAT-ALAT PENCERNAAN
• Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluranpencernaan terdiri
atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus,
usus besar, danberakhir pada anus. Sedangkan
kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah,
kelenjarlambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
1.Rongga Mulut

Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,


yaitu:gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut,
makanan menggalamipencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a.Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Gigidapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan dan gigigeraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu: Mahkota gigi(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigiyang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentukagak silindris dengan
permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yangberbentuk seperti
pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi gerahamdengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang
tumbuhdisebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang
terdiri dari 8 gigi seri,4 gigi taring, dan 8 gigi geraham
b.Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga
mulut dan membantumendorong makanan ( proses penelanan ).
Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alatpengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.

c.Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ).
Kelenjar ludah dalamrongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
• Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
• Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
• Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
• Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.
Selain itu, lidah jugamelindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam, dan basah. Rangsang
untukpembentukan saliva (air liur) adalah: adanya
makanan dalam mulut, dan melihat, menciumdan
memikirkan makanan. Fungsi saliva (ludah) adalah untuk
membantu pembentukan bolusmakanan dan berperan
sebagai pelumas untuk mempermudah menelan.
• Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim
ptialin berfungsi mengubahmakanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula
sederhana (maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekejadengan baik
pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC
2.Tekak (pharynk)

Pharynkmerupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga hidung


dengantenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan
kerongkongan. Lubang yangmenuju tenggorokan disebut glotis dan ditutup oleh
klep yang disebut epiglotis pada waktuproses menelan.

3.Kerongkongan (esophagus)

Pangkal saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang panjangnya


25 cm,dimulai dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah.
Esophagus memilikifungsi sebagai penghantar makanan dari farynk ke lambung.
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
denganlambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di
kunyah menujulambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
dapatmendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di
sebut gerakperistalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis
kerongkongan untukmendorong makanan ke dalam lambung
4.Lambung

Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri


ronggaperut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah
yangmembulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati
danberhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua
belasjari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur
masuk dankeluarnya makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjarpencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lendir (musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asamkarena banyak mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masukbersama
makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-
pepsinyang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim renin
berfungsimenggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu
5. Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan
empedu untuk menetralkan racun-racun yang masuk ke
dalam tubuh. Hati juga memegang peranan penting pada
metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena
porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan
makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
6. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan
banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili
ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang
berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.
• Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus
ini merupakan tempat bermuaranya saluran getah pankreas
dan getah empedu. Saluran empedu dan saluran pankreas
masuk ke dalam usus dua belas jari pada suatu lobang
yang disebut ampula hepatopankreatika atau ampula
pateri. Saluran empedu menghasilkan getah empedu
(bilus) yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi
untuk mengemulsikan lemak. Pankreas yang terdapat di
bawah lambung menghasilkan getah pankreas, getah
pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase,
tritsin, dan lipase
b. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m.
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini
juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar
ususnya menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang
dihasilkan pankreas.
c. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan
diserap, makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam amino
dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh
kapiler darah, sedangkan asam lemak dan gliserol akan
diangkut oleh pembuluh kil (pembuluh getah bening).
Pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh balik
besar bawah selangka.
• Fungsi usus halus adalah mencerna, dan menyerap “khime” dari
lambung. Dua cairan pencerna masuk ke usus duabelas jari
(duodenum) melalui saluran-saluran, empedu dan getah pangkreas
(dari pangkreas). Empedu digunakan untuk pencernaan lemak yang
dipecahkan dalam bagian-bagian kecil, dengan demikian membantu
kerja lipase. Garam empedu mengurangi ketegangan permukaan isi
usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yang dimakan.
• Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak
bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan
kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu
menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus
di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus
ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
• a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu
yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas
bahan-bahan berikut:
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak
terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan
empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan
tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus.
Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan
lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida
dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang
gerak peristaltik usus
• b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas
ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah
pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini
dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut
pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula
darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran
pankreas masuk ke usus halus. Dalam pancreas terdapat tiga
macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan
lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan
amylase membantu dalam pemecahan pati.
• c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang
mampu menghasilkan getah usus. Getah usus
mengandung enzim-enzim seperti berikut:
1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
• Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-
jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi
terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak.
Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya
di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak
mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang
terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil
(limfa).
• Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan
garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk
lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di
usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
7. Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus
buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks
(umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam
imunitas.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres
dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang
air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di
ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta
rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
• Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan
adalah sebagai berikut:
1. Diare : feces encer karena adanya gangguan absorbsi air
2. Sembelit (konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar
keluar sehingga nmenimbulkan rasa sakit pada perut .
3. Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi
peradangan selaput perut (peritonium).
4. Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
5. Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
6. Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang
berlebih sehingga bila kena gesekan menimbulkan rasa nyeri.
METABOLISME MAKANAN
PERAN METABOLISME
• Metabolisme berperan mengubah zat-zat makanan seperti:
glukosa, asam amino, dan asam lemak menjadi senyawa-
senyawa yang diperlukan untuk proses kehidupan seperti:
sumber energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk
aktivitas otot, sekresi kelenjar, memelihara membran
potensial sel saraf dan sel otot, sintesis substansi sel. Zat-
zat lain yang berasal dari protein berguna untuk
pertumbuhan dan reparasi jaringan tubuh. Hasil
metabolisme tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tubuh
untuk berbagai keperluan antara lain: sumber energi,
menggangti jaringan yang rusak, pertumbuhan, dsb
• Metabolisme adalah seluruh reaksi biokimiawi yang terjadi
di dalam sel tubuh makhluk hidup. Metabolisme dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu anabolisme
(penyusunan) dan katabolisme (penguraian).
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun
beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa
kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan
energi dari luar, dapat berupa energi cahaya atau energi
kimia.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran
senawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi
menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah.
METABOLISME KARBOHIDRAT
• Karbohidrat tersusun atas untaian molekul glukosa.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi dan
panas tubuh. Karbohidrat tersusun atas untaian
(polimer) molekul glukosa. Karbohidrat merupakan
sumber utama energi dan panas tubuh. Karbohidrat
sebagian besar dalam bentuk glukosa (sekitar 80%),
lainnya dalam bentuk fruktosa dan galaktosa.
Fruktosa dan galaktosa setelah diserap akan segera
diubah menjadi glukosa, hanya sedikit yang tetap
dalam bentuk fruktosa dan galaktosa
 GLIKOGENESIS
Glukosa setelah masuk ke dalam sel akan bergabung dengan gugus posfat
radikal menjadi Glu-6-P (Posforilasi):

Glukosa + Posfat Æ Glu-6-Posfat

Posforilasi glukosa tersebut bersifat reversibel. Glu-6-P dapat langsung


digunakan untuk sumber energi atau disimpan dalam bentuk glikogen. Jika
konsumsi karbohidrat berlebihan sehingga intake glukosa melimpah
sedangkan pembongkaran glukosa untuk sumber tenaga berkurang, maka
glukosa akan diubah menjadi glikogen (glikogenesis). Glikogenesis diregulasi
oleh insulin. Pembentukan glikogen dapat terjadi di semua sel tubuh terutama
di hati dan otot (5-8 % dari seluruh sel). Selain itu, glukosa dapat dipecah
menjadi asetil Ko-A kemudian diubah menjadi lemak yang kemudian
disimpan di dalam hati dan jaringan adiposa (lemak) terutama di peritoneum.
 GLIKOLISIS

Glukosa di dalam sitoplasma akan dipecah secara enzimatis berantai menjadi


asam piruvat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Proses ini disebut respirasi
anaerob (glykolisis anaerob). Ada 2 (dua) jalur yaitu:
1. Jalur Embden Meyerhof
2. 2. Heksosamonoposfat shunt

Asam piruvat selanjutnya akan mengalami beberapa kemungkinan diubah


menjadi:
3. Asam laktat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Peristiwa ini meningkat
pada saat tubuh kekurangan oksigen, misalnya pada saat latihan atau
bekerja terlalu keras. Asam laktat yang dihasilkan ini dapat menurunkan
pH yang akan mempengaruhi daya hidup sel.
4. Asetaldehida kemudian menjadi alkohol. Proses ini disebut fermentasi
(hanya terjadi pada bakteri, jamur dan tumbuhan).
5. Asetil Ko-A selanjutnya siklus Kreb’s dan transport electron menjadi ATP.
 GLIKOGENOLISIS
Pada saat seseorang berpuasa atau sedang melakukan aktivitas
(latihan olahraga, bekerja) yang berlebihan akan menyebabkan
turunnya kadar glukosa darah menjadi 60 mg/100ml darah.
Keadaan ini (kadar gula darah turun) akan memacu hati untuk
membebaskan glukosa dari pemecahan glikogen yang disebut
proses glikogenolysis. Glikogenolysis dirangsang oleh hormon
glukagon dan adrenalin.
 GLUKONEOGENESIS
Apabila ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan
protein akan diubah menjadi asetil koenzim A (Asetil Ko-A)
sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's. Peristiwa pembentukan
glukosa dari asam amino dan asam lemak disebut
glukoneogenesis.
ORGAN-ORGAN YANG BERPERAN DALAM
METABOLISME KARBOHIDTAR
• 1. Hati (hepar/liver)
Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa) dalam darah masuk lewat vena
porta hepatica, sinusoid, kemudian sel hati, selanjutnya oleh sel hati akan
diubah menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya, jika tubuh kekurangan
glukosa, maka glikogen akan segera diubah lagi menjadi glukosa
(glikogenolisis). Hal ini dapat terjadi di hati karena hati memiliki kedua enzim
yang berperan dalam katabolisme maupun anabolisme karbohidrat. Selain itu,
hati juga memiliki fungsi lain sebagai berikut:
1) Sintesis protein dan degradasi serta pembentukan urea dari nitrogen
2) Sintesis, penyimpanan dan penggunaan lipid
3) Pembentukan empedu untuk digesti lemak
4) Inaktivasi senyawa kimia, detoksifikasi racun oleh sel retikuloendothelial
(SER)
5) Absorpsi dan penyimpanan zat anti-anemik yang penting untuk
pematangan (maturasi) eritrosi
• 2. Pankreas
merupakan organ yang memiliki kemampuan sebagai eksokrin maupun
endokkrin. Bagian endokrin kelenjar pankreas yakni bagian pulau
Langerhans tersusun atas sel α dan sel β yang berperan menghasilkan
hormon yang mengontrol metabolisme karbohidrat yaitu:
1) Glukagon, disekresikan oleh sel α (alfa) pankreas, berperan sebagai
faktor hiperglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan
meningkatnya kadar glukosa darah. Karena glukagon berperan
merangsang proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Glukagon
bersifat lebih poten daripada epinefrin.
2) Insulin, disekresikan oleh sel β (beta) pankreas, merupakan faktor
hipoglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan penurunan
kadar glukosa darah. Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis
glikogen.

• 3.Kelenjar tiroid (thyroid)


Kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin yang berperan untuk
meningkatkan metabolisme terutama oksidasi seluler.
• 4. Medulla adrenal
tersusun atas sel kromafin yang berperan menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin)
atau disebut juga katekolamin. Sekresi epinefrin dirangsang oleh saraf simpatis sebagai
respon terhadap turunnya kadar glukosa darah. Epinefrin berperan meningkatkan kadar
glukosa darah dan asam laktat karena merangsang glikogenolisis pada hati dan otot
sehingga terjadi hiperglikemik. Epinefrin juga mempengaruhi kekuatan kontraksi otot
jantung, sehingga aliran darah pada otot menjadi semakin cepat sehingga total konsumsi
oksigen meningkat sampai 30%. Mekanismenya sbb.:
1) Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui mekanisme
glikogenolisis di hati
2) Sekresi insulin dihambat
3) Penurunan kadar gula darah secara langsung merangsang saraf sympatis yang
menginervasi medulla adrenal untuk mensekresikan epinefrin
4) Epinefrin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah kemudian glukosa-6-posfat
5) Apabila kebutuhan glukosa telah tercukupi, maka akan terjadi hiperglikemi, kemudian
akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin meningkat dan sekresi epinefrin dihambat.
METABOLISME LEMAK
• Unsur lemak dalam makanan (dietary lipids) yang
memiliki peranan penting dalam proses fisiologis adalah:
trigliserida (TG), posfolipid (PL), dan kolesterol (Kol). ‰
Trigliserida terusun atas asam lemak (free fatty acids,
FFA) dan gliserol. ‰
Kolesterol kebanyakan berasal dari kolesterol hewan,
sedangkan kolesterol dari tumbuhan sukar diserap usus.
Kolesterol dalam makanan (hewani) terutama berasal dari
otak, kuning telur, hati, dan lemak hewan lainnya.
Kolesterol makanan dalam wujud sebagai kolesterol ester.
• Pengangkutan asam lemak dan kolesterol dapat dibedakan menjadi 2 jalur:
1. Tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari usus ke hati dalam
bentuk kilomikron (eksogenus). Dalam sirkulasi darah, TG yang terdapat
dalam kilomikron dihidrolisis menjadi asam lemak (FFA) dan gliserol oleh
enzim lipase yang dihasilkan oleh permukaan endotel pembuluh darah.
Namun demikian, tidak semua TG dapat dihidrolisis secara sempurna. Asam
lemak bebas (FFA) yang dihasilkan kemudian dibawa ke dalam jaringan
lemak (adipose tissue) selanjutnya mengalami reesterifikasi menjadi TG,
atau FFA tetap berada di plasma berikatan dengan albumin. Selain itu, FFA
juga diambil oleh sel hati, sel otot rangka, dan sel otot jantung. Di jaringan
tersebut, FFA digunakan sebagai sumber energi, atau disimpan dalam
bentuk lemak netral (trigliserida).
2. Tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari hati ke seluruh tubuh
dalam bentuk lipoprotein (endogenus). Di hati, asam lemak diresintesis
menjadi TG yang kemudian bergabung dengan kolesterol, posfolipid, dan
protein menjadi very low density lipoprotein (VLDL). Fungsi VLDL adalah
untuk mengangkut (transpor) TG dari hati ke seluruh jaringan tubuh.
PEMANFAATKAN ASAM LEMAK

• Asam lemak oleh hati dimanfaatkan sebagai:


1. Di dalam mitokondria jaringan lemak atau di hati, asam lemak
dan gliserol bergabung membentuk lemak netral (TG) kemudian
disimpan sebagai cadangan energi.
2. Dipecah menjadi asetil-koenzim-A (Asetil Co-A) yang kemudian
masuk ke dalam siklus Kreb’s diubah menjadi sumber energi
(glukoneogenesis). Selain itu, asetil Co-A juga dapat digunakan
untuk pembentukan kolesterol.
3. Di berbagai jaringan tepatnya di dalam mitokondria dan
mikrosoma, asetil Co-A diubah menjadi trigliserida untuk
disimpan sebagai lemak jaringan atau dapat juga diubah menjadi
protein (asam amino)
REGULASI METABOLISME KOLESTEROL

• Kadar kolesterol dalam sel berperan menghambat biosintesis kolesterol


dengan cara menghambat aktivitas enzim HMG Co-A reduktase
sehingga menghambat sintesis reseptor LDL dan merangsang
esterifikasi kolesterol. Pada kondisi seimbang (steady internal state),
antara kolesterol yang masuk lewat makanan dan yang disintesis oleh
hati seimbang dengan kolesterol yang digunakan atau dikeluarkan dari
tubuh. Kolesterol yang keluar dari sel diabsorpsi ke dalam HDL yang
disintesis di usus dan hati. Kolesterol dalam tubuh digunakan untuk:
1. Biosintesis hormon steroid seperti: hormon adrenal oleh kortek adrenal,
hormon seks oleh gonade.
2. Biosintesis garam empedu oleh hati.
3. Bersama dengan posfolipid berperan sebagai komponen penting
membran sel.
METABOLISME PROTEIN
• Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu
untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga
memiliki gugus amina (- NH2) dan gugus karboksil (-COOH).
Berdasarkan banyaknya asam amino dapat dibedakan menjadi:
1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam
amino).
2. 2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. 3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam
amino.
Beberapa jenis protein antara lain:
4. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
5. 2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Asam amino selanjutnya digunakan untuk: Biosintesis
protein tubuh di dalam ribosom. Mengganti jaringan yang
rusak. Jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
1. Mekanisme Transaminasi
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi
jenis asam amino lain. Proses transaminasi didahului oleh
perubahan asam amino menjadi bentuk asam keto.
Transaminasi terjadi pada berbagai jaringan. Selain itu,
transaminasi juga terjadi di dalam sirkulasi darah akibat adanya
kerusakan pada jaringan karena proses patologik, sebagai
contoh SGOT (serum glutamic-oxaloacetic transaminase) yang
meningkat akibat infark miokard (kerusakan otot jantung
karena adanya sumbatan pembuluh darah yang mensuplai
kebutuhan otot jantung).
2. Mekanisme Deaminasi
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam
amino menjadi asam keto dan ammonia (NH4 +)
Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa
nitrogen dan nonnitrogen.
1. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O
selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A untuk sumber
energi melalui jalur siklus Kreb’s atau disimpan dalam
bentuk glikogen.
2. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah
lebih dahulu menjadi ureum (diagram 2). Proses deaminasi
kebanyakan terjadi di hati, oleh karena itu pada gangguan
fungsi hati (liver) kadar NH3 meningkat. Pengeluaran
(ekskresi) urea melalui ginjal dikeluarkan bersama urin.
DAFTAR PUSTAKA
• Baret, J.M., Peter Abramoff, Kumaran, A.K., and Millington,
W.F. (1986). Biology.New Jersey: Prentice Hall.
• Ganong, W.F. (1995). Review of Medical Physiology. 4th ed.
San Fransisco:Prentice Hall International Inc.
• Guyton, A.C. (1986). Textbook of Medical Physiology. 7th ed.
Philadelphia: W.B.Saunders Company.
• Raven, P.H., and Johnson, G.B. (1986). Biology. New York: T
imes Mirror/ MosbyCollege Publishing.
• Storer, T.I., Stebbins, R.C., Usinger, R.L., and Nybakken, J.W.
(1979). GeneralZoology. 7th ed. New York: McGraw-Hill
Book Company.

Anda mungkin juga menyukai