Dosen Pengampuh:
Apt. Ridho Asra M.Fram
Anggota kelompok :
1. Suci Annisa (19011044)
2. Wila Hardianti (19011045)
3. Destria Nipe (19011163)
4. Nur Mayanti Lubis (19011166)
5. atifah Triangguni ( 19011042 )
6. Randa Perdana putra (19011048
(STIFARM)
2021/2022
Aminoglikosida
Aminoglikosida telah diketahui secara umum menyebabkan ototoksisitas, (Marie and Maganti,
2011). Pada jurnal yang lain juga dijelaskan bahwa antibiotik aminoglikosida menyebabkan efek
samping toksik pada ginjal dan telinga bagian dalam. Kerusakan pada ginjal bersifat sementara
sedangkan kerusakan pada telinga bagian dalam bersifat permanen. Nefrotoksik dan ototoksik
ditemukan pertama kali pada uji klinis streptomisin, streptomisin menyebabkan kerusakan pada
organ vestibular. Pada modifikasi streptomisin dihydrostreptomisin mengakibat pergeseran
kerusakan ototoksik dari organ vestibular ke koklea. Gentamisin dan tobramisin didominasi
vestibulotoksik, sedangkan neomisin, kanamisin dan amikasin terutama menyebabkan
kokleotoksik. Jumlah insiden kokleotoksik dilaporkan 2% sampai 25% pada pasien (Huth et al.,
2011).
Obat golongan aminoglikosida terdiri dari neomisin, gentamisin, spektinomisin, amikasin,
netilmisin, dibekasin, framisetin sulfat, tobramisin, amikasin sulfat, gentamisin sulfat, netilmisin
sulfat, kanamisin dan kanamisin sulfat (Neal, 2012).
TobramyciN
Gentamicin
Paromomycin
Amikacin
Neomycin
Plazomicin
GENTAMICYN
(Struktur Gentamisin)
A. UJI PENDAHULUAN
Gentamicin berasal dari Micromonospora purpura Menurut Ditjen POM (1995), gentamisin sulfat
memiliki informasi yaitu:
UNSUR C
Unsur C
Referensi :
https://bit.ly/358E3pb
https://www.youtube.com/watch?
v=hkSgaWhG0Ao
Cara kerja:
Reaksi pengarangan /vercaling/pirolisis :
1. Zat yang akan di amati diletakkan di cawan porselen
2. Lalu dipanaskan, tetapi apinya jangan langsung mengenai bawah zat tersebut agar
perubahan warna mudah di amati.
3. Amati gejala pengarangannya, maka
4. akan terjadi perubahan warna menjadi coklat atau hitam.
5. Ketika dipanaskan kembali,warna hitam tersebut dapat menghilang. Penghilangan warna
tesebut dapat dipercepat dengan pemberian HNO3.
Reaksi Penfield :
1. Sebelum memberi perlakuan pada zat,perlu untuk mempersiapkan preaksinya yaitu
PbCrO4 dilumerkan terlebih dahulu. Kemudian dihaluskan.
2. Setelah itu, dimasuk kan ke dalam tabung sempit sebanyak 0,5 gram dan tambahkan
pula zat yang akan diamati sebanyak 25mg.
3. Tabung sempit tersebut kemudian diletakkan mendatar, panaskan campuran zat tersebut
dengan pereaksi berikut, yaitu Ba(OH)2.
4. Dengan inilah apabila terdapat unsur C akan terbentuk warna putih.
UNSUR H
Referensi: https://bit.ly/2VnuLBh
Cara Kerja:
Reaksi penfield
0,5 g levofloxacin + 50 mg tembaga(II) oksida/timbale(II) kromat dimasukan ketabung reaksi →
dipanaskan → terbentuk gas → dialirkan kedalam tabung reaksi yang berisi air kapur
(Menimbulkan tetes air pada dinding tabung reaksi) Masukan strip magnesium kedalam tabung
reaksi berisi levofloxacin + beberapa asam hidroklorida → tutup dengan dropper → kocok
perlahan hingga terasa sedikit hangat → bakar lidi dengan korek api → masukan kedalam tabung
reaksi (Hingga terdengar bunyi “pop”)
UNSUR O
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=diP_ngebIxI
Cara Kerja:
Zat + Masukan larutan hydroksi peroksida dalam tabung reaksi + sedikit bubuk Natrium
oksida → panaskan diatas Bunsen →
lidi dibakar diatas Bunsen → masukan kedalam tabung reaksi, jangan menyentuh larutan →
(Sehingga terbentuk api yang menyala)
UNSUR N
referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=FUo428guKt0
https://www.youtube.com/watch?v=HkSgaWhG0Ao
Cara Kerja:
Percobaan Lassaigne
1. Membuat filtrate lassaigne-nya terlebih dahulu, caranya adalah dengan memasukkan Na
ke dalam tabung reaksi dan menambahkan dengan zat yang akan di amati,panaskan
hingga memijar.
2. Miringkan tabung sedikit agar lebih tercampur, kemudian didinginkan, setelah itu
ditambahkan air,aduk,didihkan sebentar, lalu disaring dengan kertas saring.
3. Filtrat yang dihasilkan harus jernih, apabila tidak jernih maka dekstruksi tidak sempurna
dan percobaan harus diulang kembali.
4. Filtrat lassaigne yang telah dibuat kemudian digunakan untuk
mengidentifikasi adanya unsur N.
A. UJI SPESIFIK
Zat + sodium sianida + fero sulfat → natrium fero sianida + natrium sulfat (Warna biru-hijau)
Zat + Natrium fero sianida + besi klorida → ferosianida besi + natrium klorida(Warna biru hijau)
B. UJI GUGUS FUNGSI
1. Amina primer
2. Amina sekunder
3. Eter
4. alkohol sekunder
C. UJI KRISTAL
D1NGAN AS1TON<AIR
tetes zat uji dalam aseton pada obyek glas--- tetes akuades → biarkanhingga terbentuk
kristal → amati di bawah mikroskop.
zat uji ditaburkan pada obyek glas + Hcl 0,N hingga larut + tetes
reagen dragendoorf → biarkan 15 men-30 m3menit → panaskan perlahan → amatidi bawah
mikroskop
zat uji diratakan pada obyek glas+ Hcl 0,5N hingga larut + 1 tetes
reagen asam pikrat → biarkan beberapa saat hingga terbentuk kristal →amati di
bawah mikroskop.