Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH: PERKEMBANGAN TUMBUHAN

JUDUL PRAKTIKUM

PENGAMATAN PADA JARINGAN PENGANGKUT

OLEH

NAMA : FAUZIAH ARBI

NIM : 0704173079

Jurusan / Prodi : BIOLOGI

Kelas / Semester : BIOOGI-1 / SEMESTER IV

Kelompok : 8 (DELAPAN)

Tgl. Pelaksanaan : 16 APRIL 2019

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

I. JUDUL PRAKTIKUM : PENGAMATAN JARINGAN PENGANGKUT


II. TUJUAN PRAKTIUM :
1. Untuk mengamati komponen jaringan agkut xylem
2. Untuk mengamati komponen jaringan agkut floem
3. Untuk mengamati susunan berka pengangkut dalam organ tumbuhan
4. Untuk mengamati macam-macam tipe berkas pegangku pada tumbuhan
III. TINJAUAN TEORITIS : Merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya
bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat- zat mineral (zat zat hara dan
air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun
dan untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang. Jaringan
pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tingkat rendah
tidak terdapat. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan tingkat ini, pengangkutan air dan zat-zat
makanan cukup di langsung dari sel ke sel. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang
kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan (Sutrian, 1992).

Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Pada xilem
terdapat unsur-unsur xilem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-unsur lain seperti serabut
dan parenkim. Xilem memiliki fungsi utama untuk mengangkut air dan zat hara dari dalam
tanah, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang
membutuhkan (Nugroho, 2006). Baik xilem maupun floem, biasanya membentuk berkas
atau untaian dalam tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi
tempatnya. Pada batang berkayu umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu
ikatan berkas pembuluh yang berkesinambungan di seluruh tubuh tumbuhan. Baik pada akar,
daun, batang hingga cabangnya yang terkecil (Savitri, 2008).

Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri dari berbagai
macam bentuk sel. Pada umumnya sel penyusun xilem merupakan sel yang telah mati dengan
dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin yang dapat juga berfungsi sebagai
jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakea, serat xilem dan parenkim xilem
(Nugroho, 2006). Pada tumbuhan primer xilem merupakan diferensiasi dari prokambium
yang terdiri dari sel-sel meristematik, kaya sitoplasma dan selnya memanjang ke arah
longitudinal organ. Elemen pertama dari xilem primer adalah protoxilem yang selanjutnya
berkembang menjadi metaxilem (Iserep, 1993). Xilem merupakan jaringan kompleks yang

1
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

tersusun atas dua tipe sel yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid dan unsur pembuluh
tersusun saling bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut
berfungsi mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun untuk proses fotosintesis (Estiti,
1995). Susunan xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba kompleks, terdiri
dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-sel nya itu ada yang telah mati dan ada pula
yang masih hidup. Akan tetapi umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan sel-sel
yang tebal, mengandung lignin. Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xilem selain
sebagai jaringan pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat
(Sutrian, 1992).

Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat makanan


hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain tanaman. Floem tersusun
dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun sel mati. Unsur-unsur pada floem
meliputi unsur tapis sel, pengiring sel, albumin, serat-serat floem dan parenkim floem
(Nugroho, 2006). Floem primer, sama dengan xilem primer berasal dari prokambium. Floem
primer terdiri dari protofloem dan meta floem). Floem juga dapat dibedakan menjadi floem
primer dan ffloem sekunder (Iserep, 1993). Menurut perkembangannya, xylem maupun
floem dapat dibedakan bagian primer (xilem primer dan floem primer) dan bagian sekunder
(xilem sekunder dan floem sekunder). Bagian jaringan pembuluh primer Berdiferensi ketika
tubuh primer dibentuk dan jaringan yang menghasilkannya adalah prokambium. Bagian
jaringan pembuluh sekunder merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh (Savitri, 2008).

Berdasarkan jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh) yang terdapat


dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium pembuluh, jadi keadaan primer).
Terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang berbeda-beda ukurannya. Posisi xilem dan floem
dalam berkas atau disebut juga ikatan pembuluh sangat beragam. Pada batang, susunan dan
struktur jaringan pembuluh bermacam-macam. Pada tumbuhan dikotil, pembuluh merupakan
lingkaran antara korteks dan empulur. Silinder tersebut terpisah oleh parenkim intervaskuler.
Jaringan pembuluh pada akar berbeda dengan batang, karena letak xilem yang berselang-
seling dengan floem. Pada batang floem terletak di sebelah luar xilem. Berdasarkan letak
floem terhadap floem maka ikatan berkas pembuluh dapat dibedakan menjadi beberapa:

1) Tipe Radial yaitu pada akar, terletak berkas xilem dan floem bergantian,
berdampingan dan berada pada jari-jari tubuh yang berbeda. Berkas pembuluh angkut

2
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

tipe Radial merupakan berkas pengangkut dengan letak xilem dan floem bergantian
menurut jari-jari lingkaran (Nugroho, 2006).
2) Tipe kolateral yaitu letak xilem dan floem berdampingan, umumnya floem di sebelah
luar xilem dan floem. Sedangkan bila antara xilem dan floem berdampingan langsung
tanpa adanya kambium disebut Kolateral Terbuka.
Pada tipe ini floem dan xilem berdampingan ada dua tipe yaitu kolateral tertutup yang
biasanya terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral terbuka yang
biasanya terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil (Iserap, 1993).
3) Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar kambium xilem dan
floem dalam.
4) Tipe konsentris yaitu xilem yang dikelilingi floem atau sebaliknya bila floem
mengelilingi xilem disebut konsentris amfikibral, misalnya pada pada batang
tumbuhan Pteridophyta sedangkan bila xilem floem disebut Konsentris amfivasal
misalnya ditemukan pada beberapa dikotil (Iserep, 1993).

3
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
NO. NAMA ALAT JUMLAH

Mikroskop 1 buah
1.
Cover glass 5 buah
2.
Objek glass 5 buah
3.
Pipet tetes 1 buah
4.
Silet 1 Buah
5.

B. Bahan
NO. NAMA BAHAN JUMLAH

Daun Jagung (Zea mays) Secukupnya


1.
Batang Jagung (Zea mays) Secukupnya
2.
Akar Kacang Panjang (Pigna sp.) Secukupnya
3.
Batang Sirih (Pipper betle) Secukupnya
4.
Batang Lidah Buaya (Alue vera) Secukupnya
5.
Air Secukupnya
6.

V. PROSEDUR KERJA
1. Dibuat preparat irisan melintang daun Zea mays. Diperhatikan bagian tengah,
diamati unsur-unsur penyusun floem yang tampak jelas. Digambar penampang
melintang sel pengiring, pembuluh tapis sel dan parenkim floem diberi keterangan
yang jelas.

4
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2. Dibuat preparat irisan melintang akar Vigna sp. setipis mungkin, ditetesi dengan air.
Diamati dibawah mikroskop. Diperhatikan susunan xilem dan floem nya kemudian
digambar dan disebutkan tipe berkas pengangkutnya.

3. Dibuat preparat irisan melintang batang Piper betle setipis mungkin, ditetesi dengan
air. Diamati dibawah mikroskop. Diperhatikan bulatan-bulatan yang berisi unsur
jaringan pengangkut. Bagaimana susunan xilem dan floemnya, adakah kambiumnya?
Digambar dan disebutkan tipe berkas pengangkutnya serta diberi keterangan yang
lengkap.

4. Dibuat preparat irisan melintang batang Zea mays setipis mungkin, ditetesi dengan
air. Diamati dibawah mikroskop. Diperhatikan xilem dan floemnya. Disebutkan tipe
berkas pengangkutnya.

5. Dibuat preparat irisan melintang Aloe vera setipis mungkin, ditetesi dengan air.
Diiamati dibawah mikroskop. Diperhatikan susunan berkas pengangkutnya digambar
dengan jelas dan disebutkan tipe berkas pengangkutnya.

5
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
A. DAUN JAGUNG (Zea mays)

BATANG JAGUNG (Zea mays)

6
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

AKAR KACANG PANJANG (Vigna sp.)

BATANG SIRIH (Pipper betle)

7
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

BATANG LIDAH BUAYA (Aloe vera)

8
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

B. Pembahasan
1. Daun dan Batang Jagung (Zea mays)

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap irisan daun dan batang jagung (Zea
mays) secara melintang dengan menggunakan mikroskop, terlihat dengan jelas adanya berkas
pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut pada
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut zat hara, air dan zat mineral yang diserap oleh
akar dari dalam tanah untuk dibawa menuju daun agar dapat diolah. Sedangkan floem
merupakan jaringan pengangkut pada tumbuhan yang berfungsi untuk membawa hasil
fotosintesis dari daun menuju ke bagian tumbuhan lain yang membutuhkan seperti akar
batang, daun itu sendiri, buah dan bunga. Jagung merupakan tumbuhan monokotil sehingga
berkas pengangkutnya tersusun secara tersebar. Tipe jaringan pengangkutnya yaitu Kolateral
Tertutup, yang mana artinya di antara xilem dan floem tidak terdapat kambium melainkan
terdapat parenkim. Tidak adanya kambium menyebabkan batang jagung tidak mengalami
pertumbuhan sekunder.

2. Akar Kacang Panjang (Vigna sp.)

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap irisan akar Kacang Panjang (Vigna
sp) secara melintang dengan menggunakan mikroskop, terlihat dengan jelas adanya berkas
pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut pada
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut zat hara, air dan mineral yang diserap oleh akar
dari dalam tanah untuk dibawa menuju daun agar dapat diolah. Sedangkan floem merupakan
jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk membawa hasil fotosintesis dari daun menuju
ke bagian-bagian tumbuhan lain yang membutuhkan seperti akar batang, daun itu sendiri,
buah dan bunga.

Pada akar kacang panjang merupakan tanaman dikotil, xilem dan floem tersusun di
tengah-tengah akar. Tipe jaringan pengangkut yaitu Radial membentuk jari-jari. Xilem
terbentuk seperti bintang dengan floem mengelilingi xilem. Diantara xilem dan floem
terdapat kambium. Kambium merupakan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan hanya terdapat pada akar dan batang dikotil saja. Pertumbuhan
kambium ke arah luar akan membentuk kulit batang, sehingga pertumbuhan ke arah dalam
akan membentuk kayu.

9
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

3. Batang Sirih (Piper betle)

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap irisan batang sirih (Piper betle)
secara melintang dengan menggunakan mikroskop, terlihat dengan jelas adanya berkas
pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut pada
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut zat hara, air dan zat mineral yang diserap oleh
akar dari dalam tanah untuk dibawa menuju daun agar dapat diolah. Sedangkan floem
merupakan jaringan pengangkut pada tumbuhan yang berfungsi untuk membawa hasil
fotosintesis dari daun menuju ke bagian tumbuhan lain yang membutuhkan seperti akar, daun
itu sendiri, buah dan bunga.

Pada batang sirih yang merupakan tumbuhan dikotil xilem dan floem (berkas pembuluh)
tersusun secara teratur tipe jaringan pengangkutnnya yaitu Kolateral terbuka, yang mana letak
xilem dan floem berdampingan dan diantara xilem dan floem terdapat kambium, yang
menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang

4. Batang Lidah Buaya (Aloe vera)

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap irisan batang lidah buaya (Aloe sp.)
secara melintang dengan menggunakan mikroskop, terlihat dengan jelas adanya berkas
pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut pada
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut zat hara, air dan zat mineral yang diserap oleh
akar dari dalam tanah untuk dibawa menuju daun agar dapat diolah. Sedangkan floem
merupakan jaringan pengangkut pada tumbuhan yang berfungsi untuk membawa hasil
fotosintesis dari daun menuju ke bagian tumbuhan lain yang membutuhkan seperti akar, daun
itu sendiri, buah dan bunga.

Batang lidah buaya yang merupakan tumbuhan monokotil xilem dan floem tersusun
secara tidak teratur. Tipe berkas pengangkut yaitu Konsentris amfivasal, yang mana floem
berada ditengah dan xilem mengelilingi floem. Pada batang lidah buaya tidak terdapat adanya
kambium sehingga menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang.

10
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

VII. KESIMPULAN : Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka


dapat disimpulkan bahwa:

Xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut zat hara
dari dalam tanah yang diserap melalui akar untuk dibawa menuju daun komponen komponen
xilem yaitu: TRAKEA dan TRAKEIDA (sebagai penopang dan penghantar air),
SERABUT XILEM (dinding sel tebal dan mengandung lignin) dan PARENKIM XILEM
(sebagai penyimpanan cadangan makanan, getah, tanin dan kristal).

Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut hasil


fotosintesis dari daun menuju bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan. Komponen-
komponen dari floem yaitu: SEL PEMBULUH TAPIS (mengangkut hasil fotosintesis dari
daun untuk menyediakan bahan makanan ke sel-sel yang masih hidup), SEL ALBUMIN
(pelindung sel pengantar), PARENKIM FLOEM (menyimpan cadangan makanan,
memisahkan floem yang satu dengan yang lain) dan SERABUT FLOEM (memperkuat atau
menopang pembuluh floem).

Susunan berkas pengangkut pada tumbuhan tidak semuanya sama. Pada daun dan
batang Zea mays berkas pengangkutnya tersusun secara tersebar dan membentuk lingkaran.
Pada akar Vigna sp. susunan dan berkas pengangkutnya tersusun di tengah-tengah pada
batang. Pada Aloe vera susunan berkas pengangkut tersusun secara tersebar. Dan pada
batang Piper betle berkas pengangkut tersusun secara rapi dan teratur.

Ada beberapa tipe berkas pengangkut yang terdiri dari: (a) TIPE RADIAL, dimana
xilem dan floem membentuk jari-jari dan biasanya terdapat pada akar (Akar Vigna sp.) (b)
TIPE KOLATERAL, letak xilem dan floem berdampingan. Terbagi 2, KOLATERAL
TERBUKA (antara xilem dan floem ada kambium) dan KOLATERAL TERTUTUP
(diantara xilem dan floem ada parenkim) KOLATERAL TERTUTUP terbagi menjadi 2:
TIPE BIKOLATERAL (susunan dari luar: floem luar, kambium, xilem, floem dalam) dan
KONSENTRIS. Tipe konsentris terbagi menjadi 2: KONSENTRIS AMPIKIBRAL (xilem
dan floem mengelilingi xilem) dan KONSENTRIS AMPHIVASAL (xilem dan floem,
contoh Batang Aloe sp.) Batang dan daun Zea mays bertipe Kolateral tertutup dan batang
Piper betle bertipe Kolateral terbuka.

11
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

VIII. DAFTAR PUSTAKA :


Estiti, Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Iserap, Semardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: ITB
Nugroho, Hartanto. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Swadaya.
Savitri, dkk. 2008. Petunjuk Prktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan (Anaomi
Tumbuhan). Malang: UIN Press.
Sutrian, Yayan. 1992. Anatomi Tumbuhan-Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.

12
LABORATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

13

Anda mungkin juga menyukai