Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Biologi-1/IV

JARINGAN PENGANGKUT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Paktikum Perkembangan
Tumbuhan
Dosen Pengampu: Ulfayani Mayasari, S. Pd., M. Si.

KELOMPOK : 1

Sri Winda Lestari (0704171001)


Leli Mustika Sari (0704171005)
Vila Tria Putri (0704172037)
Nur Hizrah (0704173080)

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2018/2019
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

I. JUDUL PRAKTIKUM : PENGAMATAN PADA JARINGAN PENGANGKUT


II. TUJUAN PRAKTIUM :
1. Untuk mengamati komponen-komponen jaringan angkut xylem.
2. Untuk mengamati komponen-komponen jaringan angkut floem.
3. Untuk mengamati susunan berkas pengangkut pada organ tumbuhan.
4. Untuk mengamati macam-macam tipe berkas pengangkut pada tumbuhan.
III. TINJAUAN TEORITIS : Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki
bentuk, susunan, dan fungsi yang sama. Pada dasarnya tubuh tumbuhan multiseluler
merupakan satu unit morfologi. Dikatakan demikian karena tubuh tumbuhan tersusun
dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan sel
tersebut dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antar sel. Beberapa tipe sel dengan
ciri yang serupa membentuk suatu kelompok sel yang dikenal sebagai jaringan
tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan misalnya
akar, batang, dan daun (Sutrian, 2011).
Dalam berbagai aspek fisiologi hewan berbeda dengan fisiologi hewan dan fisiologi
sel. Tumbuhan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasan yang
berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan
tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri dari
apa yang diperolehnya dan lingkungannya sampai betas-batas yang tersedia. Terdapat
macam-macam jaringan pada tumbuhan, salah satunya yaitu jaringan pengangkut
(Mulyani, 2006).
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang kegunaannya bagi
tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang
diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk
diedarkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut atau
“vasculer tissue” umumnya hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, karena pada
tumbuhan tingkat tinggi pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan dari
sel-sel (Campbell, 2008).
Ada dua jaringan pada jaringan pengangkut, yaitu jaringan xylem dan jaringan
floem. Xylem berperan meengangkut air dan mineral dari dlam tanah ke daun.
Sedangkan floem berperan mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan

1
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

vaskuler, termasuk di dalamnya Pteridopyhta dan Spermatophyta. Dari kedua bagian


jaringan pengangkut itu, xylem mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh
sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi
tumbuhan jenis vaskuler (Kimball, 2001).
Jaringan pengangkut atau jaringan vaskuler juga merupakan jaringan yang berperan
untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagaian tubuh tumbuhan. Jaringan pengangkut pada
tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Pada xylem terdapat unsur-unsur
xylem yang terdiri dari trakeid, trakeida, dan unsur-unsur lain speerti serabut dan
parenkim. Xylem memiliki fungsi utama untuk mengangkut air dan zat hara dari dalam
tanah. Pada dasarnya xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa
tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah
trakeid dan trakea sebagai saluran transfor dan penyokong. Xylem juga dapat
mempunyai serabut skelrenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang
hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme (Fahn, 1991).
Pada awalnya xylem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan
prokambium. Xylem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xylem primer. Bila
tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan
sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xylem yang terbentuk ini dinamakan
xylem sekunder. Meskipun xylem primer dan xylem sekunder itu tidak berbeda
bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur ke pertumbuhan selanjutnya (Waluyo, 2006).
Bila xylem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan
perkembangan dan struktur xylem yang dibentuk pertama kali (protoxilem) dengan
xylem yang dibentuk kemudian (metaxilem). Protoxilkem menduduki tempat yang khas
dalam struktur jaringan pengangkut primer (Waluyo, 2006).
Sama halnya dengan xylem, floem juga merupakan jaringan kompleks yang terdiri
dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu pembuluh, sel penggiring,
parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang
bergabung di dalamnya, mislanya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan
translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah
kecil ditemukan juga asam amino dan hormon. Floem mempunyai fungsi utama yaitu
menyalurkan bahan makanan baik berupa protein atau karbohidrat (Sutrian, 2006).

2
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
No. Nama alat Jumlah

Mikroskop 1 buah
1.
Cover glass 5 buah
2.
Objek glass 5 buah
3.
Pipet tetes 1 buah
4.
Silet 2 buah
5.

B. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah

Daun Zea mays (daun jagung) Secukupnya


1.
Batang Zea mays (batang jagung) Secukupnya
2.
Akar Kacang Panjang (Vigna sp) Secukupnya
3.
Batang Piper betle (sirih) Secukupnya
4.
Batang Aloe sp (lidah buaya) Secukupnya
5.

V. PROSEDUR KERJA
1. Dibuat preparat irisan melintang daun Zea mays (daun jagung). Diperhatikan bagian
tengah, diamati unsur-unsur penyusun floem yang nampak jelas. Digambar
penampang melintang sel pengiring, pembuluh tapis sel, dan parenkim floem.
Diberi keterangan yang lengkap.
2. Dibuat preparat irisan melintang akar kecambah biji kacang Vigna sp (kacang
panjang) setipis mungkin, ditetesi dengan air. Dimati di bawah mikroskop.
Diperhatikan susunan xylem dan floemnya kemudian digambar dan disebutkan tipe

3
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

berkas pengangkutnya.
3. Dibuat preparat irisan melintang Batang piper bettle (sirih) setipis mungkin, ditetesi
dengan air. Diamati di bawah mikroskop. Diperhatikan bulatan-bulatan yang berisi
unsur jaringan angkut. Bagaimana susunan xylem dan floemnya, adakah
kambiumnya? Digambarkan dan disebutkan tipe berkas pengangkutnya serta
diberikan keterangan yang lengkap.
4. Dibuat preparat irisan melintang batang Zea mays (jagung) setipis mungkin, ditetesi
dengan air. Diamati di bawah mikroskop. Diperhatikan xylem dan floemnya.
Diebutkan tipe berkas pengangkutnya.
5. Dibuat preparat irisan melintang Aloe sp. (lidah buaya) setipis mungkin, ditetesi
dengan air. Diamati di bawah mikroskop. Diperhatikan susunan berkas
pengangkutnya. Digambar dengan jelas dan disebutkan tipe berkas pengangkutnya.

4
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
No. Hasil Pengamatan

Daun Zea mays (Daun jagung)


1.

Akar Vigna sp (Kacang panjang)


2.

Batang Piper betle (Sirih)


3.

Batang Zea mays (Jagung)


4.

5
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Batang Aloe sp (Lidah Buaya)


5.

B. Pembahasan
1. Daun Zea mays (Jagung)
Pada pengamatan irisan melintang daun Zea mays di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10 × 10 tidak ditemukan/terlihat unsur-unsur pemnyusun floem seperti sel
penggiring, pembuluh tapis sel, dan parenkim floem. Hanya saja pada pengamatan didapati
bagian-bagian yang merupamkan bagian dari jaringan pengangkut. Bagian tersebut terdiri
dari :
a. Xylem
Xylem merupakan salah satu jaringan pengangkut yang memiliki fungsi khusus bagi
tumbuhan untuk mengangkut air, mineral, dan zat hara dari dalam tanah yang sudah
diserap oleh akar.
b. Floem
Floem merupakan salah satu jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
zat hasil fotosintesis dari daun untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Pada pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa tipe berkas pengangkut pada irisan
melintanng daun Zea mays yaitu Kolateral. Kolateral adalah jika letak xylem dan floem
berdampingan, yang mana umumnya floem berada disebelah luar xylem. Jenis kolateral pada
pengamatan ini yaitu Kolateral tertutup. Kolateral tertutup adalah jika letak antara xylem
dan floem tidak terdapat kambium. Kambium tidak ditemukan pada irisan melintang daun
Zea mays karenakan Zea mays termasuk salah satu tumbuhan monokotil.
2. Akar Vigna sp (Kacang Panjang)
Pada pengamatan akar Vigna sp (kacang panjang) ddi bawah mikroskop dengan
perbesaran 10 × 10 didapati bagaian-bagian yang terdiri dari:

6
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

a. Kambium
Kambium bukan termasuk ke dalam jaringan pengangkut. Tetapi pada saat
pengamatan ditemukan adanya kambium, hal inni dikarenakan Vigna sp (kacang
panjang) merupakan tumbuhan dikotil.
b. Xylem
Xylem merupakan salah satu jaringan pengangkut yang memiliki fungsi khusus bagi
tumbuhan untuk mengangkut air, mineral, dan zat hara dari dalam tanah yang sudah
diserap oleh akar.
c. Floem
Floem merupakan salah satu jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
zat hasil fotosintesis dari daun untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Pada pengamataan juga dpat diketahui bahwa tipe berkas pengangkut pada irisan
melintang akar Vigna sp (kacang panjang) yaitu Kolateral. Kolateral adalah jika letak xylem
dan floem berdampingan, yang mana umumnya floem berada di sebelah luar xylem. Jenis
kolateral pada pengamatan ini yaitu Kolateral terbuka. Kolateral terbuka adalah jika letak
antara xylem dan floem terdapat kambium. Selain itu susunan xylem dan floemnya pada akar
Vigna sp yaitu melingkar.
3. Batang Piper betle (Sirih)
Pada pengamatan irisan melintang batang Piper betle (sirih) di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10 × 10, didapati bagian-bagian seperti xylem, floem, dan kambium.
Kambium memang bukan termasuk ke dalam jaringan pengangkut, akan tetapi Piper betle
merupakan tumbbuhan dikotil sehingga ketika diiris melintang dan diamati di bawah
mikroskop terlihat bagian-bagian yang terdapat pada batang tersebut yang salah satunya
adalah kambium.
Susunan xylem dan floem pada irisan batang Piper betle tersusun secara melingkar
dengan tipe berkas pengangkutnya yaitu Kolateral. Kolateral adalah jika letak xylem dan
floem berdampingan, yang mana umumnya letak floem berada disebelahh luar xylem. Jenis
kolateral pada pengamatan ini yaitu Kolateral terbuka. Kolateral terbuka adalah jika letak
antara xylem dan floem terdapat kambium.
4. Batang Zea mays (Jagung)
Pada pengamatan irisan melintang batang Zea mays (jagung) di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10 × 10, didapati bagian-bagian seperti xylem dan floem. Susunan xylem

7
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

dan floem pada irisan melintang batang Zea mays yaitu menyebar. Selain itu tipe berkas
pengangkutnya yaitu Kolateral. Kolateral adalah jika letak xylem dan floem berdampingan,
yang mana umumnya floem berada disebelah luar xylem. Jenis kolateral pada pengamatan ini
yaitu Kolateral tertutup. Kolateral tertutup adalah jika letak antara xylem dan floem tidak
terdapat kambium.
5. Batang Aloe sp (Lidah Buaya)
Pada pengamatan irisan melintang batang Aloe sp (lidah buaya) di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10 × 10, didapati bagian-bagian seperti xylem dan floem. Susunan xylem
dan floem pada irisan melintang batang Aloe sp yaitu menyebar. Selain itu tipe berkas
pengangkutnya yaitu tipe Konsentris. Konsentris adalah bila letak xylem mengelilingi floem
atau sebaliknya bila letak floem mengelilingi xylem. Jenis tipe konsentris pada pengamatan
ini yaitu Konsentris amfivasal. Konsentris amfivasal adalah jika letak xylem mengelilingi
floem.

8
LABOLATURIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

VII. KESIMPULAN : Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat


disimpulkan bahwa:
Komponen pada jaringan angkut xylem dan floem terdiri dari trrakeid dan trakeida yang
berfungsi sebagai penopang dan penghantar air, serabut xylem yang berfungsi sebagai
jaringan mekanik, dan parenkim xylem yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Akan
tetapi pada hasil pengamatan irisan melintang daun Zea mays, akar Vigna sp, batang Piper
betle, batang Zea mays, dan batang Aloe sp tidak didapati adanya komponen-komponen pada
jaringan angkut xylem.
Komponen pada jaringan angkut floem terdiri dari pembuluh tapis sel yang berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, sel penggiring yang
berfungsi untuk menyediakan bahan makanan ke sel yang masih hidup, serabut floem yang
berfungsi untuk menyediakan untuk memisahkan floem yang satu dengan floem yang lain
dan juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Tetapi pada hasil pengamatan daun Zea mays,
akar Vigna sp, batang Piper betle, batang Zea mays, dan batang Aloe sp tidak didapati adanya
komponen-komponen pada jaringan angkut floem.
Susunan berkas pengangkut pada batang jagung (Zea mays) dan batang Aloe sp (lidah
buaya) adalah menyebar, hal ini dikarenakan kedua tumbuhan ini termasuk ke dalam
tumbuhan monokotil. Sedangkan susunan berkas pengangkut pada akar Vigna sp (kacang
panjang) dan batang Piper betle (sirih) adalah melingkar, hal ini dikarenakan kedua
tumbuhan ini termasuk ke dalam tumbuhan dikotil.

VIII. DAFTAR PUSTAKA :


Campbel.dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta: UGM Press.
Kimball, John W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Sutrian, Yayan. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember Press.

Anda mungkin juga menyukai