Disusun Oleh :
JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
2019/2020
No. Praktikum :3
A. Tujuan Praktikum
1. Menganalisis preparasi sampel zat organik dalam sediaan farmasi
2. Menganalisis dan mengidentifikasi zat organik dalam sediaan farmasi
B. Tinjauan Pustaka
Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa senyawa padat dan
berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan serpentina berwarna kuning).
Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina, nikotina, dan higrina.
Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid juga mempunyai
sifat farmakologi. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina
sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai
anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf.
1. True alkaloid
2. Proto alkaloid
3. Pseudo alkaloid
Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; tidak diturunkan dari asam amino
dan umumnya bersifat basa.
a. Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
Dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. Yang termasuk
pada golongan ini adalah :
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun
sun-sum tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini adalah Atropa
belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata,
berasal dari famili Solanaceae, Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura
dan Brugmansia spp, Mandragora officinarum, Alkaloid Kokain dari
Erythroxylum coca (Famili Erythroxylaceae)
3. Alkaloid Quinolin
4. Alkaloid Isoquinolin
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol . Ditemukan pada alkaloid
ergine dan psilocybin, alkaloid reserpin dari Rauvolfia serpentine, alkaloid
vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus famili Apocynaceae yang
sangat efektif pada pengobatan kemoterapy untuk penyakit Leukimia dan
Hodgkin‟s.
6. Alkaloid Imidazol
7. Alkaloid Lupinan
8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon. Banyak ditemukan pada famili Solanaceae,
Zigadenus venenosus.
9. Alkaloid Amina
Dimana, atom nitrogen tidak terletak pada cincin karbon tetapi pada salah satu
atom karbon pada rantai samping.
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitrogen pada salah satu
atom karbon pada rantai samping. Termasuk Mescalin dari Lophophora
williamsii, Trichocereus pachanoi, Sophora secundiflora, Agave americana,
Agave atrovirens, Ephedra sinica, Cholchicum autumnale.
2. Alkaloid Capsaicin
a) Uji Pendahuluan
- Bentuk
- Rasa
- Bau
b) Reaksi Umum untuk alkaloid
+ HCl e +
Zat/Sampel reagen Mayer
Endapan Putih
+ HCl e +
Zat/Sampel reagen Endapan
Bouchardat
c) Identifikasi Alkaloid
Ungu Merah =
Reaksi Mureksid
Xantin
warna- warna =
FeCl3
Pirazolon
Gas merah-coklat =
HNO3 pekat Paracetamol
(golongan Anilin
Sampel
Hijau = Golongan
Telleokuin
Kinin
Biru kehijauan =
FeCl3 Morfin (golongan
opium)
Ungu Muda =
Atropin
KMnO4 + H2SO4
(golonganSolanace
ae
Positif = Strichnin
Nitrat
Nitrat
DAB-HCl = Kuning
Anastetin
jingga
Sampel
DAB-HCl = Jingga-
Procain HCl
kemerahan
Reaksi Carletti =
Lidocain
Ungu / merah coklat
D. Hasil Pengamatan
Sampel No. 08
No. Cara Kerja Hasil Prediksi
1. Organoleptis
Bentuk Serbuk
Warna Putih
2. Identifikasi Senyawa
Alkaloid Merah Bata
HCl e + Dragendorf
3. Gol. Pirazolon
FeCl3 + sampel Biru Piramidon
4. Uji Penegasan
FeCl3 + sampel Lama lama rosa Piramidon
2. Identifikasi Senyawa
Alkaloid Merah Bata
HCl + Drafendorf
3. Uji gol. Xantin Merah Ungu Aminophylin
4. Uji Penegasan
Sampel + Parry Negatif (-) Aminophylin
E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang analisis Kualitatif Senyawa
talkaloid dan golongan anastetik lokal. Pada percobaan pertama yaitu
dilakukan uji pendahuluan berupa organoleptis pada sampel nomor 8
berupa bentuk, warna, rasa, bau dan kelarutan. Pada sampel nomor 8
berbentuk serbuk, berwarna putih, berbau khas. Kemudian, dilakukan
identifikasi senyawa alkaloid sampel ditambahkan pereaksi mayer
menghasilkan endapan putih yang berarti sampel ini termasuk kedalam
golongan alkaloid.. Senyawa alkaloid mempunyai kemampuan bereaksi
dengan pereaksi mayer karena dalam senyawa alkaloid terdapat gugus
nitrogen yang masih memiliki satu pasangan electron bebas yang
menyebabkan senyawa alkaloid bersifat nukleofilik. Akibatnya senyawa
alkaloid mampu mengikat ion logam berat yang bermuatan positive dan
membentuk senyawa kompleks tertentu yang berwarna. Setelah itu
dilakukan percobaan untuk menentukan apakah sampel ini termasuk
golongan xantin atau pirazolon dengan mencampurkan sampel dengan
besi (II) klorida menghasilkan warna biru dugaan sementara yaitu sampel
nomor 8 ini merupakan piramidon, setelah itu dilakukan uji penegasan
dengan menambahkan lagi besi (III) klorida menghasilkan warna lama
kelamaan merah rosa.
organoleptik berupa bentuk, warna, rasa, bau dan kelarutan. Setelah itu
dilakukan uji identifikasi senyawa alkaloid ditambahkan pereaksi mayer
menghasilkan endapan putih yang berarti sampel ini termasuk kedalam
golongan alkaloid.. Senyawa alkaloid mempunyai kemampuan bereaksi
dengan pereaksi mayer karena dalam senyawa alkaloid terdapat gugus
nitrogen yang masih memiliki satu pasangan electron bebas yang
menyebabkan senyawa alkaloid bersifat nukleofilik. Akibatnya senyawa
alkaloid mampu mengikat ion logam berat yang bermuatan positive dan
membentuk senyawa kompleks tertentu yang berwarna. Lalu dilakikan
identifikasi apakah sampel mengandung golongan xantin atau pirazolon
dengan cara diesktraksi. Setelah itu sampel ditambahkan dengan reaksi
mureksid menghasilkan warna merah ungu yang menandakan sampel
mengandung golongan xantin diduga sampel mengandung coffein,
teobromin, aminofilin atau diuretin. Lalu, dilakukan uji penegasan pada
sampel ditambahkan pereaksi parry yang menghasilkan negatif (-) yang
diduga merupakan aminofilin.
F. Kesimpulan
Sampel 8 diduga adalah piramidon yang seharusnya merupakan
antalgin. Sampel 302 diduga adalah aminofilin yang seharusnya
merupakan fenilbutazon.
G. Daftar Pustaka