Anda di halaman 1dari 5

ALKALOID

Nama : Tengku Olivyasya Da Lingga

NIM : 19612097

A. Pengertian Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa basa organik yang mengandung nitrogen yang mayoritas
banyak terdapat dalam tumbuhan, dan minoritas terdapat dalam mikroorganisme dan
hewan. Nama alkaloid sebenarnya berasal dari alkali yang berarti basa (Seager &
Slabaugh, 2014). Namun, tingkat kebasaannya bervariasi, tergantung pada struktur
molekul alkaloid, dan keberadaan serta posisi dari gugus fungsional lainnya.
B. Ciri-ciri Struktur Alkaloid
secara umum alkaloid dapat digolongkan berdasarkan strukturnya menjadi alkaloid
heterosiklik dan alkaloid non heterosiklik.
1. Atom N pada alkaloid non heterosiklik dapat berupa atom N primer (meskalin),
sekunder (efedrin), tersier (atropin) dan kuartener (tubokurarin).
2. Alkaloid heterosiklik dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan struktur cincin yang
dimilikinya yakni pirol atau pirolidin (higrin), pirolizidin (seneklonin), piridin dan
piperidin (piperin, lobelin), tropan (kokain), kuinolin (kuinin, kuinidin), aporfin
(boldin), kuinolizidin (spartein), indol atau benzopirol (ergometrin), indilizidin
(swainsonin), imidazol (pilokarpin), purin (kafein), steroidal (solanidin), dan
terpenoid (akonitin).

tur Struktur Struktur Struktur


in Piperidin Ciri-ciri Struktur
Indol Alkaloid Kuinolin
1. Senyawa ini umumnya mengandung setidaknya satu atom nitrogen.
Kebanyakan alkaloid memiliki satu atau lebih unsur nitrogen yang biasanya
merupakan sistem siklik (cincin)
2. Senyawa alkaloid terdiri atas karbon, hidrogen dan nitrogen, sebagian besar
diantaranya mengandung oksigen.
3. Sesuai dengan namanya yang mirip dengan alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya
sepasang elektron bebas yang terdapat pada nitrogen sehingga dapat mendonorkan
sepasang elektronnya.
C. Pembagian kelas Alkaloid
1. Alkaloid piridin-piperidin
2. Alkaloid tropan
3. Alkaloid quinnolin
4. Alkaloid isoquinolin
5. Alkaloid indol
6. Alkaloid imidazol
7. Alkaloid lupinan
8. Alkaloid steroid
9. Alkaloid purin
10. Alkaloid efedrin
11. Alkaloid amina
12. Alkaloid capsaicin
13. Alkaloid sesungguhnya (true alkaloid)
14. Alkaloid sederhana
15. Alkaloid semu

Klasifikasi Alkaloid
Secara umum, alkaloid dapat diklasifikasikan menurut berbagai kesamaan dengan
semua sumber asal molekul (prekursor) dan juga dapat didasarkan pada jalur
metabolisme yang sering digunakan untuk pembentukan molekul-molekul ini.
Dalam mengklasifikasikan alkaloida bisa dilakukan berdasarkan dari sejumlah cara
yaitu:
1. Berdasar Jenis Cincin Heterosiklik Nitrogen
Atas dasar ini, dapat dibagi menjadi beberapa jenis, misalnya jenis pirolidin,
piperidin, isokuinolin, quinoline dan alkaloid indol
 Yang pertama adalah kelompok piridin misalnya, arecaidin, arecolin, trigonelin,
piperin, conin, guvacin, cytisin, lobeline, spartein, pelletierina, anabasin, nikotin.
 Kelompok kedua adalah pirolidin misalnya nikotin, cuscoigrina, igrina.
 Kelompok ketiga adalah tropana misalnya ecgonine, scopolamine, atropine,
kokain, catuabin.
 Kelompok keempat adalah kuinolin misalnya, veratrin, kuinin, strychnine,
quinidine, dihydroquine, brucine, cevadine, dihydroquinine.
 Kelompok kelima adalah isokuinolina misalnya sebagai opium alkaloid (narkotin,
papaverin, narcein), sanguinarine, hidrastin, berberin, emetin, berbamin,
oxyacanthine.
 Kelompok keenam adalah alkaloid fenantrena, adalah alkaloid opium (kodein,
morfin, thebaine)
 Kelompok ketujuh adalah fenetilamin misalnya mescaline, efedrin, dopamin.
2. Berdasar Jenis Tanaman Darimana Alkaloid Ditemukan
Metode ini sering mengungkapkan berbagai jenis alkaloid yang merupakan yang
pertama kali terjadi pada jenis tanaman. Berdasarkan metode ini, alkaloid dapat
dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya sebagai berikut:
 Alkaloid tembakau
 Alkaloid Amaryllidiaceae
 Erythrin dan alkaloid lainnya.
3. Berdasarkan Asal-Usul Biogenetik
Dengan metode ini, dapat bermanfaat untuk menjelaskan hubungan antara
berbagai alkaloid yang telah diklasifikasikan menggunakan cincin heterosiklik yang
berbeda. Biosintesis dengan alkaloid juga menjelaskan bahwa alkaloid awalnya hanya
berasal dari sejumlah asam amino. Dan itu dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:
 Yang pertama adalah alkaloid alisiklik: mereka berasal dari berbagai asam amino
ornitrik dan bahkan lisin.
 Yang kedua adalah alkaloid aromatik dan sejenis fenilalanin, awalnya berasal dari
fenilalanin dan tirosin dan 3,4-dihidrofenilalanin.
 Yang ketiga adalah alkaloid aromatik, sejenis indol yang awalnya berasal dari
triptofan.
D. Sumber Alkaloid, nama senyawa dari alkaloid dan manfaat bagi manusia
Sumber alkaloid Nama senyawa Manfaat
Arekolin (piridin- Antelmentik, campuran dengan jeruk
Areca nut
piperidin) nipis, daun sirih dan gambir
Lobelin, lobelidin, Obat asma, pengobatan bronchitis kronis,
Lobelia inflata lobelanin, isoloblanin sediaan untuk menhilangkan kebiasaan
(piridin-piperidin) merokok
Mengontrol sekresi asam lambung.
hyoscyamus Hiosiamin (tropan) Mengurangi kekakuan dan tremor pada
penderita parkinson
Daun koka Kokain (tropan) Bekertja terhadap SSP, anestetika lokal
Kulit batang Obat kumur, obat sakit perut, demam
Alkaloid kina (kuinolin)
kina malaria, obat jantung
Tanaman penghasil alkaloid antara lain sebagai berikut:
1. Pada anggur, kita biasanya dapat menemukan senyawa alkaloid yang disebut viticin.
2. Pada umbi-umbian seperti kentang, kita biasanya menemukan bahan alkaloid yang
disebut salanin.
3. Pada kulit buah kopi bisa dijumpai senyawa alkaloid yakni Coffeine.
4. Pada daun pepaya, yang biasa disebut papain.
5. Pada bagian kulit buah tomat biasa disebut likopersin.
6. Ada senyawa alkaloid dari kayu manis di kulit kina.
7. Ada senyawa yang disebut nikotin dalam daun tembak4u.
8. Bahan aktif alkaloid theobromine ada di kulit buah cokelat.
9. Kemudian ada alkaloid papaverina atau disebut juga morfin pada bunga papaverina.
E. Biosintesis: Prekusor-prekusor utama dan enzimnya
Biosintesis alkaloid yang terjadi pada tanaman sering melibatkan banyak tahapan
metabolisme berbeda yang dikatalisis oleh enzim yang juga milik sejumlah keluarga
protein. untuk alasan ini, sehingga rute biosintesis alkaloid cukup kompleks.
Berikut adalah beberapa cabang utama yang terjadi dalam sintesis alkaloid yakni sebagai
berikut:
1. Biosintesis Alkaloid Trolanik dan Nikotinat
Secara umum, kelompok alkaloid jenis ini melakukan biosintesis yang dilakukan
oleh senyawa L-arginin dan juga dengan ornithine. Dengan cara ini, proses
dekarboksilasi dapat dimediasi oleh berbagai enzim, termasuk arginine decarboxylase
dan ornithine decarboxylase. Produk yang diperoleh dari reaksi ini adalah molekul
putrecin. Langkah selanjutnya adalah mentransfer gugus metil yang merupakan
turunan nikotin (nikotin) dan karenanya merupakan produk tropis (atropin dan juga
skopolamin).
2. Biosintesis Alkaloid Benzylisoquinoline
Molekul L-tirosin selalu mendahului fase biosintesis yang kemudian
didekarboksilasi oleh enzim tirosin dan proses dekarboksilase untuk menghasilkan
molekul yang disebut tiamin. Kemudian, enzim norcoclaurin disintesis menggunakan
tyramine yang sebelumnya diproses menggunakan L-DOPA untuk menghasilkan
molekul norcoclaurin. Bahkan, mereka mengalami serangkaian reaksi kompleks untuk
mendapatkan hasil alkaloid, morfin dan kodein berber.
3. Biosintesis Alkaloid Terpen Indol
Pada kelompok alkaloid ini, mereka disintesis dalam 2 (dua) fase. Fase pertama
dimulai dari L-tryptophan dan fase kedua dari geraniol. Oleh karena itu, produk yang
diperoleh dari fase ini adalah tryptamine dan juga secolaganin, sementara beberapa
molekul di sini adalah substrat yang diperoleh dari enzim rectosidine synthase yang
mengkatalisis sintesis stricosidine.
Oleh karena itu, suatu hasil diperoleh dari estrektosidin yaitu serangkaian alkaloid
indal terpolenat misalnya sebagai ajmalisin, kemudian sebagai catarantin yaitu sebagai
serpentin dan juga sebagai vinblastin, tetapi yang terakhir sebelumnya digunakan
dalam proses penyembuhan penyakit Hodgkin.

Anda mungkin juga menyukai