Disusun Oleh :
NPM : A1F020014
Laporan Ke : 1 (Satu)
2. Dewi Jumiarni,M.Si.
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
I. Latar Belakang
Sel merupakan satuan struktural dan fungsi terkecil dari organisme hidup. Pada
makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu
sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup
bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang
berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel,
misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan dapat berjalan dengan baik,
maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama. Meskipun antara sel hewan
dan tumbuhan berbeda namun terdapat beberapa persamaan dasar tertentu mengenai sifat,
bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.
Sel berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokriotik
tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel eukariotik. Sel prokariotik hidup
dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik hidup dengan bekerja sama atau berkoloni
dengan organisasi yang sangat tertata rapi. Tumbuhan dan hewan adalah beberapa contoh
organisme eukariotik. Namun walau keduanya sama-sama oraganisme eukariotik namun
selnya berbeda secara mikroskopis. Karena sel hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
II. Tujuan
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan
interaksi dengan lingkungannya dengan cakupan yang sangat luas (Campbell, Reece &
Mitchell, 2002). Hal ini berarti seluruh keanekaragaman hayati berada dalam ruang
lingkup pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi bukan hanya hadir memberi
pengetahuan, namun sebagai wadah untuk membangun karakter dalam mengelola
keanekaragaman hayati dengan benar serta mengkonservasinya. Depdiknas (2003)
menyatakan bahwa biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai dan tanggung jawab sebagai seorang warga negara atas
tumbuhan, hewan, mikroorganisme, mulai dari kandungan genetik sampai ekosistem yang
dibentuk sehingga menjadi lingkungan hidup (Megawati Reisky, 2018: 879-880).
Jaringan pada Hewan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan disebut
histology. Macam –macam jaringan :
1. Jaringan embrional
2. Jaringan Epitel
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh
atau permukaan saluran tubuh hewan (Haryono Setyo dkk, 2019: 6).
Apabila kita mengamati tubuh organisme yang cukup besar, misalnya tanaman mangga,
kita dengan mudah mengenali sejumlah bagian dan tubuh tanaman mangga. Ada bagian
akar, batang, daun , bunga, dan buahnya. Jika bagian tersebut diuraikan, pada bagian luar
tampak adanya bagian kulit, disebelah dalamnya ada kayu yang keras dan mengandung
serat-serat yang kuat. Jika penguraian bagian tubuh dilanjutkan, kita akan mendapatkan
bagian yang semakin kecil. Hingga pada akhirnya diperoleh satuan terkecl dari makhluk
hidup yaitu sel.
Setiap tumbuhan organisme tersusun atas sel. Sel merupakan unit struktura dari unit
fungsional tubuh organisme. Artinya sel merupakan penyusun tubuh organisme dan
didalam tubuh sel berlangsung fungsi hidup yang teradi di dalam tubuh organisme. Untuk
melaksanakan fungsi hidup, sel telah dilengkapi dengan berbagai organel (Rahmawati
Dian,2015:4).
Tumbuhan merupakan organisme yang bersel banyak (multicellular) dan eukariotik. Sel
tumbuhan memiliki komponen atau bagian yang berbeda dengan sel hewan. Perbedaan
yang khas yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tebal, plasmodesmata, plastida,
vakuola yang besar. Komponen-komponen atau bagian-bagian sel tumbuhan yang lainnya
(membran sel, sitosol, nucleus, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ribosom,
peroksisom) sama dengan sel hewan (Rahmadina, 2017:5).
Pada permulaan abad XIX tercipta Teori sel atas jasa para peneliti bangsa Jerman
bernama DUTROCHET, SCHWANN dan SCHLEIDEN. Mereka inialh yang menegaskan
bahwa organ tubuh rumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel. Masih berkisar pada
pendapat para ahli Jerman, VON MOHL (1846) menjelaskan bahwa dalam hal organ
tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel namun yang penting bukanlah
dinding sel melainkan isi sel yang disebut protoplasma (Sutrain, 2004:13).
Setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang khas sebagian besar organisme derajat
tinggi memiliki jumlah kromosom yang bersifat diploid. Variasi jumlah setkromosom
(pladi) sering ditemukan di alam. Pada keadaan normal materi genetik setiap makhluk
hidup stabil (Tidak berubah-ubah) (Sumina, dkk.2014: 13-14)
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi
tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan
jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya
bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar
menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis.
Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma,
sel kipas, sel silika dan sel gabus (Sri Haryani, 2010: 1-2).
a. Alat
Mikroskop
Pinset
Pipet tetes
Gelas piala
Silet
Gelas obyek
Gelas penutup
Tusuk Gigi/eskapel
a. Bahan
Gabus ubi
Bawang merah
Metilen biru
Kertas saring
Hydrilla
Sel epitel rongga mulut
Alkohol 70%
Kapas
Katak
V. Langkah Kerja
2. Diletakkan di atas gelas obyek yang telah ditetesi air, kemudian ditutup dengan
gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan
dilanjutkan dengan perbesaran kuat
4. Melalui pengamatan gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari bagian-
bagian sel yang nampak.
1. Dikerok kulit katak dengan silet, diletakkan kerokan tadi di atas gelas objek
yang sudah ditetesi air.
2. Ditambahkan 1 tetes garam fisiologis dan 1 ditetes metilen biru, ditutup
dengan gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
VI. Hasil
Gambar Keterangan
1. Dinding Sel
2. Ruang Kosong
Bawang Merah
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus/inti sel
1. Dinding Sel
2. Ruang Kosong
1. Membran Plasma
2. Inti sel
Hidrylla Verticillate
1. Centra Vakuola
2. Kloroplas
3. Sitoplasma
4. Dinding Sel
1. Lumen
2. Inti Sel
3. Membran Plasma
Sel Tumbuhan
- Mempunyai dinding sel
- Mempunyai vakuola sentral yang besar
- mempunyai plastida (kloroplas,kromoplas dan leukoplas
- Tidak mempunyai sentriol
- Tidak mempunyai lisosom
- Tidak mempunyai silia
Sel Hewan
- Tidak mempunyai dinding sel
- Tidak mempunyai vakuola sentral
- Tidak mempunyai plastida
- Mempunyai sentrio
- Mempunyai lisosom
- Mempunyai silia
Semua sel secara umum memiliki bagian-bagian membran yang memisahkan diri
antara sel dengan lingkungannya yang dibatasi oleh perintang selektif yang disebut dengan
membran plasma. Membran plasma itu sendiri berfungsi sebagai memyelubungi zat yang
serupa jeli yang semi cair disebut dengan sitosol (cytosol), dan cairan sel yang mengandung
organel serta bahan genetik salah satunya adalah DNA. Semua sel memiliki ribosom,
kompleks kecil yang membuat protein berdasarkan instruksi dari gen. Selanjutnya
keanekaragaman sel terletak pada isi cairan sel, yaitu sel prokariot adalah jenis sel yang
tidak mempunyai membran inti sehingga tidak memiliki batasan yang jelas antara
sitoplasma dan nukleoplasma. Sebaliknya sel eukariotik mempunyai membran inti sehingga
ada batas yang jelas antara sitoplasma dan nukleoplasma. Perbedaan lain dari sel
prokariotik dan eukariotik adalah lokasi DNA-nya seperti tercermin di dalam nama dari
kedua jenis sel tersebut.
Sel Prokariotik
Struktur sel prokariotik tidak memiliki membrane inti mempunyai membran plasma,
nukleoid (berupa DNA & RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Tidak
memiliki endomembran (membran dalam inti sel): tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, tetapi punya struktur yang berfungsi sama yaitu mesosom dan kromatofor.
Contohnya adalah bakteri dan ganggang hijau-biru atau cyanobacteria
Membrane sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan
berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien,
dan limbah yang cukupuntuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga
berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.
Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan
protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat
bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam
dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan
molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid
tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya
mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein yang menjadi
pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan
menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar
30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran
2. Inti Sel
3. Ribosom
Di suatu sel ada butiran kecil dan padat yang menempel di RE kasar dan
menyebar di sitoplasma, nah itu namanya ribosom. Ribosom itu butiran
nukleoprotein yang ukurannya hanya 15-20 nm, paling kecil dari organel lainnya.
Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Saat
melakukan kerjanya, kedua subunit ini bergabung dan membentuk struktur yang
mirip dengan burger. Ditengah-tengah tumpukan kedua subunit yang mirip
burger itu, ada mRNA. Fungsi mRNA itu sebagai cetakan resep untuk bikin
protein tertentu. Makanya, peran utama ribosom adalah sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein.
Sumber gambar : ruangguru.com
4. Retikulum Endoplasma
5. Badan Golgi
Badan Golgi atau Diktiosom Disebutnya diktiosom. Letak badan golgi
biasanya ada di pinggir sel deket membran sel. Kalau di sel hewan, badan golgi
bisa membentuk lisosom. Makanya, di sekitar badan golgi sel hewan juga bisa
ditemukan di lisosom. Badan golgi ini paling gampang dikenali loh! Bentuknya
kayak kantung (lumen) atau cakram pipih yang disebut sisterna. Kantung badan
golgi ini bisa lepas dan nantinya akan membentuk kantong-kantung kecil yang
disebut vesikel. Vesikel ini ada dua macam, yaitu vesikel transfer (untuk
mentransfer protein dari badan golgi ke lisosom) dan vesikel sekretoris (untuk
melepaskan protein atau molekul lain).
6. Lisosom
Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari
30 jenis enzim hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks.
Sel menggunakan kembali subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom
itu. Bergantung pada zat yang dipakainya, lisosom dapat memiliki berbagai
ukuran dan bentuk. Organel ini dibentuk sebagai vesikel yang melepaskan
diri dari badan Golgi.
9. Mitokondria
Organel ini memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan
membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang antar membran. Luas
permukaan membran dalam lebih besar daripada membran luar karena.
Sel Eukariotik
1. Membran Plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif
permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam
dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.
5. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala,
karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (Endoplasma),
maka disebut sebagai Eticulum Endoplasma (disingkat RE). RE hanya
dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan.
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Umbi lapis bawang merah merupakan modifikasi dari pelepah yang tersusun
rapat menjadi umbi. semakin banyak lapisan penyusun umbi. Semakin banyak lapisan
penyusun umbi maka akan semakin besar umbi yang akan dihasilkan (Shofiah,
2018:80)
Pada percobaan yang telah dilakukan mengamati umbi lapis bawang merah.
Adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliade
Ordo : Lililales
Spisies : Allium Cepa L
Dari pengamatan yang telah dilakukan umbi lapis bawang merah yang selnya
terlihat rapi, membentuk seperti kotak-kotak segi empat. Bagian yang terlihat hanya
inti sel yang berfungsi sebagai pengontrol, dinding sel sebagai pelindung dan pemberi
bentuk, sitoplasma yang mengandung protein Serta membran plasma sebagai jalan
keluar masuknya molekul molekul dari luar sel. Inti selnya berbentuk oval dan
merupakan organel terberat di dalam sel. Sel epidermis bawang merah memiliki
bentuk tetap dan tidak berubah-ubah karena di dalam sel terdapat dinding sel titik pada
percobaan ini, sel bawang merah disebut sebagai sel hidup karena sudah ada dinding
sel, inti sel dan sitoplasma. Pada pengamatan sel umbi lapis bawang merah
menggunakan pada bawang merah mengandung unsur kimia yang memungkinkan
akan terjadinya reaksi kimia.Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti
mempunyai bentuk yang rapi kotak-kotak,meskipun tidak kotak sempurna.Sama
seperti teori mengenai sel tumbuhan yang berbentuk kotak.Ini dikarenakan bawang
merah adalah tumbuhan.Mengapa demikian karena sel tumbuhan memiliki dinding sel
di luar membrane selnya.Dinding sel memiliki fungsi melindungi dan memberi bentuk
pada sel.Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel seperti
sitoplasma,dinding sel dan nucleus.Sekarang kalau kita melihat warna dari sel
epidermis bawang merah yang telah diteliti.Sel tersebut berwana keungu-unguan
karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.Sel epidermis
bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berubahubah karena didalam
sel terdapat dinding sel.Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
c. Inti sel
Sel adalah unit fundamental bagi struktur dan fungsi Kehidupan. Beberapa
unsur organisme misalnya amoeba dan sebagian besar Bakteri merupakan sel tunggal
organisme lain termasuk tumbuhan dan hewan bersifat multiseluler. Berbeda dari
organisme tunggal yang melaksanakan semua fungsi kehidupan, organisme multiseluler
memiliki pembagian tugas diantara sel-sel yang terspesialisasi (Cambell, 2008: 5)
Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati sel gabus empulur
btang singkong. Adapun klasifikasi dari tingkatan takson dari objek tersebut adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Recheablouka
Superdivisi : Spermathopyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Utilissima
Dari hasil pengamatan sel gabus ubi ini berbentuk segi enam pada sel gabus
tidak terdapat inti sel. Bagian-bagian yang dapat diamati pada sel gabus yaitu dinding
sel, ruang sel yang mana dinding sel berfungsi sebagai pembatas antara sel satu
dengan sel lainnya.
Dalam pengamatan juga terdapat ruang kosong yang ada pada sel gabus ubi
yang mana tidak adanya isi Sel.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut sel gabus merupakan sel mati karena sel tidak
mempunyai nukleus atau inti, organel organel sel serta tidak ada aktivitas di dalam sel
yang ada hanya ruang kosong.
Dari hasil pengamatan, gabus yang diiris melintang dan membujur memiliki
sedikit perbedaan jika dari segi membujur didapatkan sel unit-unit sel yang berbentuk
bulat hampir segi enam sedangkan melintang ukuran sel nya sedikit kecil dan terdapat
bentuk segi enam yang teratur.Selain itu fungsi lain dari dinding sel yaitu untuk
member bentuk yang tetap,pembatas anatar sel satu dengan yang lainnya.Sedangkan
ruang antar sel berwarna putih dan terlihat kosong.Sel gabus sering disebut dengan sel
mati.Hal ini sesuai dengan (Winarto,1981) hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan
yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma,sehingga ruang
antar selnya kosong.Bentuk sel gabus heksagonal,tersuusn rapat antara satu dan
lainnya.Didalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan,mengeluarkan
zat sisa,bernafas,berkembang biak,dan berbagai aktifitas kehidupan lainnya.Oleh
sebab itu,sel disubut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan.Namun pada sel
mati,sel tidak melakukan kegiatan kehidupan.Bila diamati dibawah mikroskop,pada
sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong.Hal ini disebabkan karena protoplasma telah
mati (mengering).Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang
mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel ,seperti inti
sel,plastid,mitokondria,ribosom,reticulum endoplasma,diktiosom,dan mikrobodi.
3. Hidrylla Verticallata
Dinding berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel bakteri.
Dinding sel tersusun atas hemiselulosa dan senyawa peptidoglikan (Sunarlim, 2015: 9)
Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati Sel epidermis pda
hidrylla, adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnolophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Alismtidae
Ordo : Hidrocharitaceae
Genus : Hidrylla
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa daun hidyilla verticillata terdapat
dinding sel yang membatasi antar sel yang satu dengan sel yang lainnya. Daun hydrilla
adalah tumbuhan air yang berklorofil sehingga terlihat berwarna hijau. Selnya
berbentuk persegi panjang dan tersusun rapi. Terdapat pula dinding sel yang
membatasi antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. Terdapat pula sitoplasma
serta plastida yang biasa disebut dengan kloroplas. Dari pengamatan dapat dilihat
bahwa hidryllla terdiri dari dinding sel, kloroplas vakuola dan aliran sitoplasma
sehingga hidrila disini termasuk ke dalam sel hidup.
Pada percobaan, dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk
sehingga bentuknya tidak berubah-ubah. Sitoplasma berfungsi sebagai penyimpanan
nutrisi, aliran sitoplasma sebagai aliran atau jalur dari sitoplasma dalam melakukan
fungsinya, sedangkan inti sel berfungsi sebagai pusat pengendali semua aktivitas
sel.Pada percobaan ini sel hydrilla memiliki sel berbentuk lonjong yang tersuusn
beraturan dan dapat puladiamati pross aliran protoplasma,yaitu pada bagian-bagian
penyusun sel tulangdaun yang memanjang ditengah-tengah daun.Aliran sitoplasma
tersebut akan mengelilingi vakuola dan akan menggerakkan plastid melewati beberapa
vakuola kesegala arah.
Nukleus atau inti sel dibatasi oleh sepasang membran selubung yang terbentuk
itu sinambung tapi mengandung pori-pori. Hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-
bahan berlalu-lalang dari nukleus (Kimball, 1983 : 87).
Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati sel epidermis bahan
kulit katak. Adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anela
Fanmily : Ranidae
Genus : Foselvanya
Spesies : Foselvanya Carnivora
Epidermis merupakan lapisan paling lunak kulit dan terdiri dari epitel berlapis
dan epitel tanduk. Pada percobaan yang telah dilakukan mengenai sel epidermis kulit
katak, memiliki sentrosom berbentuk tidak tetap atau teratur melainkan berubah-ubah
karena tidak memiliki dinding sel. Pada sel epidermis kulit katak bentuk dan sifatnya
menyerupai sel epitel rongga mulut. Bagian-bagian sel yang terlihat pada sel
epidermis kulit katak yaitu membran plasma yang mana berfungsi sebagai pelindung
isi sel dan sebagai tempat untuk mengontrol adapun yang memasuki dan
meninggalkan sel. Inti sel berbentuk oval pada sel epidermis kulit katak. Fungsi dari
inti sel yaitu sebagai pusat kontrol sel.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa sel pada katak terdiri dari
membran sel dan inti sel sehingga termasuk kedalam sel hidup.
Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan
adalah sama. Karena baik sel hewan maupun sel tumbuhan merupakan sel eukariotik.
Namun dalam perkembangannya, kedua jenis tersebut mengalami perkembangan
sesuai dengan lingkungan sehingga timbul bebagai macam perbedaan . Salah satunya
adalah peran ekologis, dimana tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan sel
hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.
Dapat dilihat juga perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian
selnya. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel. Inilah mengapa berbagai
tanaman terutama pada batangnya cenderung keras dan kaku. Sedangkan pada sel
hewan memiliki membran sel inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit
karena cendrung elastis. Jadi dapat disimpulkan Sel tumbuhan memiliki dinding sel
sedngkan Sel hewan memiliki mebran sel.
Pada pengamatan sel epidermis kulit katak ini dilakukan penambahan metilen
biru hal tersebut bertujuan untuk memperjelas bentuk selnya dengan cara mewamai
sel-sel nya itu secara fisiknya akan tetapi penambahan metilen biru ini secara kimia
tidak mengganggu metabolism sel sehingga pengamatan dapat tetap akurat. Jika
wamanya berangsur-berangsur memudar itu menandakan sel yang akan kita amati
masih hidup akan tetapi jika tetap biru berarti sel nya sudah mati hal demikian terjadi
karena adanya enzim yang mengaktifkan metilen birunya Sehingga itulah yang
menvebabkan wama metilen birunya mengalami pemudaran begitupun sebaliknya.
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup baik secara struktural dan
fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme sel manusia adalah
Sel makhluk hidup, khususnya hewan tingkat tinggi mempunyai berbagai bentuk dan
fungsi khas, seperti sel otot, sel syaraf, darah, telur, sperma, sel batang dan sel rambut.
Walaupun memepunyai bnetuk atau tipe dan fungsi yang berbeda. Namun pada
dasarnya sel hewan memiliki bagian-bagian yang sama, yaitu terdiri atas membran sel,
sitoplasma beserta organel sel da inti sel (Rumanta, 2015: 15).
Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa sel pada katak terdiri dari
membran sel dan inti sel sehingga termasuk kedalam sel hidup.
Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan
adalah sama. Karena baik sel hewan maupun sel tumbuhan merupakan sel eukariotik.
Namun dalam perkembangannya, kedua jenis tersebut mengalami perkembangan
sesuai dengan lingkungan sehingga timbul bebagai macam perbedaan . Salah satunya
adalah peran ekologis, dimana tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan sel
hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.
Dapat dilihat juga perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian
selnya. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel. Inilah mengapa berbagai
tanaman terutama pada batangnya cenderung keras dan kaku. Sedangkan pada sel
hewan memiliki membran sel inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit
karena cendrung elastis. Jadi dapat disimpulkan Sel tumbuhan memiliki dinding sel
sedngkan Sel hewan memiliki mebran sel.
Pada pengamatan sel epidermis kulit katak ini dilakukan penambahan metilen
biru hal tersebut bertujuan untuk memperjelas bentuk selnya dengan cara mewamai
sel-sel nya itu secara fisiknya akan tetapi penambahan metilen biru ini secara kimia
tidak mengganggu metabolism sel sehingga pengamatan dapat tetap akurat. Jika
wamanya berangsur-berangsur memudar itu menandakan sel yang akan kita amati
masih hidup akan tetapi jika tetap biru berarti sel nya sudah mati hal demikian terjadi
karena adanya enzim yang mengaktifkan metilen birunya Sehingga itulah yang
menyebabkan wama metilen birunya mengalami pemudaran begitupun sebaliknya.
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup baik secara struktural dan
fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme sel manusia adalah
salah satu jenis sel hewan. Sel hewan merupakan nama umum untuk sel eukariotik
yang menyusun jaringan hewan (Wiranti, 1981 : 31).
Pada percobaan yang telah dilakukan objek untuk mengamati sel epitel rongga
mulut. Adapun klasifiksi dari tingkatan takson dari objek tersebut adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Hommadae
Genus : Homo
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada objek sel epitel rongga
mulut(Homo spaien). dimana sel ini merupakan sel eukariotik maka dapat
disimpulkan membran inti dimiliki sel eukariotik di dalam sel epitel rongga mulut
tidak ditemukannya vakuola, dinding sel dan plastida. Hal ini menunjukkan bahwa sel
epitel rongga mulut merupakan sel hewan. Dalam pengamatan objek sel epitel rongga
mulut ini batasan-batasan antara sel yang satu dengan yang lainnya kurang jelas atau
nyata. Hal ini disebabkan karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel
yang berfungsi memberikan bentuk yang tetap dan hampir tidak dijumpai nya ruangan
antara satu sel dengan sel lainnya.
Pada sel epitel rongga mulut (Homo Sapien) Pada pengamatan yang telah
dilakukan, bagian-bagian sel yang terlihat yaitu adanya membran sel, inti sel dan
sitoplasma. Dimana fungsi dari membran sel itu sendiri yaitu sebagai mengontrol
apapun yang memasuki dan meninggalkan sel dan berfungsi sebagai pelindung
organel-organel yang berada di dalamnya. Inti sel pada sel epitel rongga mulut
berbentuk oval berwarna biru, dimana fungsi dari inti sel yaitu sebagai pusat kontrol
sel dan bagian sel epitel rongga mulut yang terlihat adalah sitoplasma. Sitoplasma itu
sendiri merupakan suatu substansi semi cair yang didalamnya terdapat organel.
Sitoplasma terdapat di sebelah dalam membran sel.
Sel-sel epitel antara satu dengan yang lainnya saling terikat. Menurut literatur
dikatakan bahwa epitel pada rongga mulut adalah epitel pipih berlapis banyak. Pada
hakikatnya nya bentuk sel epitel pun beragam mulai dari sel gepeng, sel tuboid, dan
sel silindris. Pada sel epitel ini pun tidak jelas batasan-batasan antara sel nya karena
sel epitel tidak memiliki dinding sel. Pada percobaan ini sel epitel rongga mulut
terlihat jelas dan bagian yang tampak pun sesuai dengan literatur.
b. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum harus lebih serius demi kelancaran
mengerjakan praktikum.
2. Harus benar-benar memperhatikan pada saat pratikum. Supaya nantinya
lebih paham dari maksud pratikum tersebut.
3. Setiap pengamatan arus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
4. Sebelum melakukan pratikum sebaiknya baca dan mempelajari modul
terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, S. (2010). Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies tanaman
dikotil dan monokotil. Anatomi Fisiologi, 18(2), 21-28.
Rodhiyatus Shofiah, D. K., & Tyasmoro, S. Y. (2018). Aplikasi Pgpr (Plant Growth
Promoting Rhizobacteria) Dan Pupuk Kotoran Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil
Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Manjung. Jurnal Produksi
Tanaman, 6(1).
Rompas, Y. (2011). Struktur sel epidermis dan stomata daun beberapa tumbuhan suku
Orchidaceae. JURNAL BIOS LOGOS, 1(1).
Roostika, I., Mariska, I., & Sunarlim, N. (2004). Penyimpanan ubi kayu (Manihot utilissima)
secara kriopreservasi dengan teknik vitrifikasi. J. Bioteknologi Pertanian, 9(1), 8-13.
Tammu, R. M. (2018, June). Peran Pembelajaran Biologi Sel Dan Molekuler Dalam
Pengelolaan Dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia. In Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 878-885).
LAMPIRAN
1. Foto Percobaan
Proses pengirisan gabus ubi kayu Proses peletakkan bahan diatas gelas
setipis mungkin objek