Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“MENGENAL STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN”

Disusun Oleh :

Nama : Lesa Maharani

NPM : A1F020014

Laporan Ke : 1 (Satu)

Dosen Pengampu :1. Neni Murniati,S.Pd.,M.Pd.

2. Dewi Jumiarni,M.Si.

Asisten Dosen :1. Putri Nesya Aldanapio (A1D019008)

2. Febrina Kusuma Wardhani (A1D019040)

3. Nurul Asih Handayani (A1D019065)

4. Danela Triani Oktari (A1D020040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
I. Latar Belakang

Sel merupakan satuan struktural dan fungsi terkecil dari organisme hidup. Pada
makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu
sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup
bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang
berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel,
misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan dapat berjalan dengan baik,
maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama. Meskipun antara sel hewan
dan tumbuhan berbeda namun terdapat beberapa persamaan dasar tertentu mengenai sifat,
bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.

Sel berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokriotik
tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel eukariotik. Sel prokariotik hidup
dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik hidup dengan bekerja sama atau berkoloni
dengan organisasi yang sangat tertata rapi. Tumbuhan dan hewan adalah beberapa contoh
organisme eukariotik. Namun walau keduanya sama-sama oraganisme eukariotik namun
selnya berbeda secara mikroskopis. Karena sel hanya bisa dilihat dengan mikroskop.

Karena itulah penulis melakukan praktikum ini bertujuan mengetahui perbedaan


struktur dan organel dari sel hewan dan tumbuhan secara mikroskopis. Tujuan yang
lainnya adalah agar praktikan dapat menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan
benar.

II. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengenal struktur sel tumbuhan


2. Mahasiswa mampu mengenal struktur sel hewan

III. Tinjauan Pustaka

Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan
interaksi dengan lingkungannya dengan cakupan yang sangat luas (Campbell, Reece &
Mitchell, 2002). Hal ini berarti seluruh keanekaragaman hayati berada dalam ruang
lingkup pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi bukan hanya hadir memberi
pengetahuan, namun sebagai wadah untuk membangun karakter dalam mengelola
keanekaragaman hayati dengan benar serta mengkonservasinya. Depdiknas (2003)
menyatakan bahwa biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai dan tanggung jawab sebagai seorang warga negara atas
tumbuhan, hewan, mikroorganisme, mulai dari kandungan genetik sampai ekosistem yang
dibentuk sehingga menjadi lingkungan hidup (Megawati Reisky, 2018: 879-880).

Jaringan pada Hewan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan disebut
histology. Macam –macam jaringan :

1. Jaringan embrional

Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah.


Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya embrio,
sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya
sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut
spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional.

2. Jaringan Epitel

Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh
atau permukaan saluran tubuh hewan (Haryono Setyo dkk, 2019: 6).

Apabila kita mengamati tubuh organisme yang cukup besar, misalnya tanaman mangga,
kita dengan mudah mengenali sejumlah bagian dan tubuh tanaman mangga. Ada bagian
akar, batang, daun , bunga, dan buahnya. Jika bagian tersebut diuraikan, pada bagian luar
tampak adanya bagian kulit, disebelah dalamnya ada kayu yang keras dan mengandung
serat-serat yang kuat. Jika penguraian bagian tubuh dilanjutkan, kita akan mendapatkan
bagian yang semakin kecil. Hingga pada akhirnya diperoleh satuan terkecl dari makhluk
hidup yaitu sel.

Setiap tumbuhan organisme tersusun atas sel. Sel merupakan unit struktura dari unit
fungsional tubuh organisme. Artinya sel merupakan penyusun tubuh organisme dan
didalam tubuh sel berlangsung fungsi hidup yang teradi di dalam tubuh organisme. Untuk
melaksanakan fungsi hidup, sel telah dilengkapi dengan berbagai organel (Rahmawati
Dian,2015:4).

Tumbuhan merupakan organisme yang bersel banyak (multicellular) dan eukariotik. Sel
tumbuhan memiliki komponen atau bagian yang berbeda dengan sel hewan. Perbedaan
yang khas yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tebal, plasmodesmata, plastida,
vakuola yang besar. Komponen-komponen atau bagian-bagian sel tumbuhan yang lainnya
(membran sel, sitosol, nucleus, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ribosom,
peroksisom) sama dengan sel hewan (Rahmadina, 2017:5).

Pada permulaan abad XIX tercipta Teori sel atas jasa para peneliti bangsa Jerman
bernama DUTROCHET, SCHWANN dan SCHLEIDEN. Mereka inialh yang menegaskan
bahwa organ tubuh rumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel. Masih berkisar pada
pendapat para ahli Jerman, VON MOHL (1846) menjelaskan bahwa dalam hal organ
tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel namun yang penting bukanlah
dinding sel melainkan isi sel yang disebut protoplasma (Sutrain, 2004:13).

Setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang khas sebagian besar organisme derajat
tinggi memiliki jumlah kromosom yang bersifat diploid. Variasi jumlah setkromosom
(pladi) sering ditemukan di alam. Pada keadaan normal materi genetik setiap makhluk
hidup stabil (Tidak berubah-ubah) (Sumina, dkk.2014: 13-14)

Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi
tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan
jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya
bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar
menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis.
Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma,
sel kipas, sel silika dan sel gabus (Sri Haryani, 2010: 1-2).

IV. Alat dan Bahan

a. Alat
 Mikroskop
 Pinset
 Pipet tetes
 Gelas piala
 Silet
 Gelas obyek
 Gelas penutup
 Tusuk Gigi/eskapel
a. Bahan

 Gabus ubi
 Bawang merah
 Metilen biru
 Kertas saring
 Hydrilla
 Sel epitel rongga mulut
 Alkohol 70%
 Kapas
 Katak

V. Langkah Kerja

Sel Gabus Empulur Batang Singkong

1. Dibuat irisan melintang dan membujur gabus ubi setipis mungkin

2. Diletakkan di atas gelas obyek yang telah ditetesi air, kemudian ditutup dengan
gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan
dilanjutkan dengan perbesaran kuat
4. Melalui pengamatan gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari bagian-
bagian sel yang nampak.

Sel Umbi Lapis Bawang Merah

1. Digunakan pinset, diambil selaput bagian dalam umbi lapisyang


berwarna putih dari bawang merah.
2. Diletakkan di atas gelas obyek tetesi dengan aquades, itutup dengan gelas
penutup
3. Diamati di bawah mikroskop, dan gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan
dari bagian-bagian sel yang nampak.

Sel Daun Hydrilla verticillata


1. Diambil 2 atau 3 daun Hydrilla verticillata
2. Diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air, kemudian ditutup
dengan gelas penutup.
3. Diamati di bawah mikroskop , gambar 2 atau 3 sel dandi beri keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
4. Diamati adanya aliran sitoplasma pada setiap sel, digambar arah
aliran sitoplasma tersebut dengan tanda panah.
Pengamatan Sel Epitel Rongga Mulut
1. Dibersihkan skapel atau tusuk gigi dengan alkohol 70%
2. Dikorek permukaan dalam pipi anda dengan menggunakan skapel atau tusuk gigi
3. Dioleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian ditetesi dengan air dan
ditutup dengan gelas penutup
4. Diamatilah di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan
dari bagian-bagian sel yang nampak.

Pengamatan Sel Epidermis Kulit Katak

1. Dikerok kulit katak dengan silet, diletakkan kerokan tadi di atas gelas objek
yang sudah ditetesi air.
2. Ditambahkan 1 tetes garam fisiologis dan 1 ditetes metilen biru, ditutup
dengan gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.

VI. Hasil
Gambar Keterangan

Gabus Ubi Kayu Melintang

1. Dinding Sel
2. Ruang Kosong

Gabus Ubi Kayu memiliki bentuk segi


enam

Bawang Merah
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus/inti sel

Bawang Merah memiliki bentuk


heksagonal
Gabus Ubi Kayu membujur

1. Dinding Sel
2. Ruang Kosong

Gabus Ubi Kayu memiliki bentuk segi


enam

Sel Epidermis Kulit Katak

1. Membran Plasma
2. Inti sel

Bentuk dari sel ini tidak jelas.

Hidrylla Verticillate

1. Centra Vakuola
2. Kloroplas
3. Sitoplasma
4. Dinding Sel

Memiliki bentuk segiempat

Epitel Rongga Mulut

1. Lumen
2. Inti Sel
3. Membran Plasma

Bentuk dari sel epitel beragam mulai


sel gepeng, dan sel selindris.
V.Pembahasan
Sel pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang Ilmuwan Inggris bernama
Robert Hooke.Robert Hooke mengamatisayatan gabus tumbuhan Eek dengan menggunakan
mikroskop buatannya.R.Hooke melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus
tersebut.Ruangan-ruangan kecil itu disebut sel.Ruangan-ruangan kecil tersebut sebenarnya
adalah sel yang telah mati yang kosong tanpa isi,namun demikian sel istilah masih digunakan
sampai saat ini.
Ditempat yang berbeda Antonie Van Leewenhoek (1632-1723) seorang ilmuwan
Belanda dengan menggunakan mikroskop sederhana buatannya mengamati setetes air
rendaman jeram.Dari hasil pengamatannya dia menemukan benda aneh yang bergerak didalam
setets air rendaman jerami tersebut.Dewasa ini sel yang bergerak tersebut dikenal dengan
nama protista.
Berikut ini penelitian sel yang dilakukan ilmuwan dunia antara lain ;
1. Robert Brown,ilmuwan asal Scotlandia (1773-1858),mengemukakan bahwa ’sel
merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran,yang didalamnya terdapat
cairan (protoplasma).
2. Mathias Schleiden,ilmuwan asal Jerman 91814-18810,menyatakan ”semua tumbuhan
berasal dari sel”.
3. Theodor Schwann (1810-18820,mengungkapkan bahwa semua hewan tersusun atas sel.
4. Rudolf Virchow (1821-1902),yang menyatakan bahwa ”sel berasal dari sel
sebelumnya”.Teori ”sel berasal dari sel”.
Berdasarkan penemuan dari ilmuwan diperoleh dari teori sel yang terdiri dari tiga
kategori utama yaitu ;
1. Semua makhluk hidup tersusun dari satu atau banyak sel
2. Sel merupakan unit dasar struktur dan fungsi makhluk hidup
3. Sel berasal dari replikasi sel sebelumnya.
Sel merupakan unit(satuan,zarah) terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan.Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.Secara structural,tubuh makhluk hidup
tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan structural makhluk hidup.Secara
fungsional,tubuh makhluk hidup dapat melangsungkan kehidupan jika sel-selnya
berfungsi.Oleh karena itu tiap-tiap sel yang membentuk organisme dan sel disebut sebagai
satuan fungsional makhluk hidup.
Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan
respirasi,perombakan,penyusunan,reproduksi melalui pembelahan sel,peka terhadap
rangsangan dan sel juga mengandung materi genetic yaitu penentu sifat-sifat makhluk hidup
yang dengannya sifat makhluk hidup dapat diwariskan.Selain itu makhluk hidup dapat
dikelompokkan berdasarkan jumlah sel dan ada/tidaknya membrane inti.
Berdasarkan jumlah selnya,makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu ;
1. Uniseluler merupakan makhluk hidup yang disusun atas satu sel,contohnya bakteri dan
ganggang biru.
2. Multiseluler merupakan makhluk hidup yang disusun atas banyak sel,contohnya
tumbuhan dan hewan.
Berdasakan ada atau tidaknya membrane inti,makhluk hidup dibedakan menjadi empat
kelompok yaitu :
1. Prokariotik,tidak memiliki membrane inti
2. Eukariotik,memiliki satu membrane inti
3. Dikariotik,memiliki dua mmebran inti
4. Polikariotik,memiliki banyak membrane inti.
(Wardhani,2019:25-26).

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel yang menyusun suatu organisme memiliki bentuk dan ukuran ragam, bergantung
pada fungsinya. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan baik bentuk, ukuran, dan
organel yang menyusunnya. Untuk mengamati bagian-bagian sel diperlukan mikroskop elektron
untuk dapat mengetahui bagian-bagiannya.
Berikut adalah perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan :

Sel Tumbuhan
- Mempunyai dinding sel
- Mempunyai vakuola sentral yang besar
- mempunyai plastida (kloroplas,kromoplas dan leukoplas
- Tidak mempunyai sentriol
- Tidak mempunyai lisosom
- Tidak mempunyai silia

Sel Hewan
- Tidak mempunyai dinding sel
- Tidak mempunyai vakuola sentral
- Tidak mempunyai plastida
- Mempunyai sentrio
- Mempunyai lisosom
- Mempunyai silia

No Sel Hewan Sel Tumbuhan


.
1. Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel
2. Mempunyai sentrosom Tidak mempunyai sentrosom
3. Mempunyai lisosom Tidak mempunyai lisosom
4. Tidak mempunyai Plastida Mempunyai plastida
5. Cadangan makanan berupa lemak dan Cadangan makanan berupa pati atau
glikogen amilum
6. Memiliki vakuola berukuran besar Memiliki vakuola berukuran kecil
Struktur Sel Prokariotik Versus Sel Eukariotik

Semua sel secara umum memiliki bagian-bagian membran yang memisahkan diri
antara sel dengan lingkungannya yang dibatasi oleh perintang selektif yang disebut dengan
membran plasma. Membran plasma itu sendiri berfungsi sebagai memyelubungi zat yang
serupa jeli yang semi cair disebut dengan sitosol (cytosol), dan cairan sel yang mengandung
organel serta bahan genetik salah satunya adalah DNA. Semua sel memiliki ribosom,
kompleks kecil yang membuat protein berdasarkan instruksi dari gen. Selanjutnya
keanekaragaman sel terletak pada isi cairan sel, yaitu sel prokariot adalah jenis sel yang
tidak mempunyai membran inti sehingga tidak memiliki batasan yang jelas antara
sitoplasma dan nukleoplasma. Sebaliknya sel eukariotik mempunyai membran inti sehingga
ada batas yang jelas antara sitoplasma dan nukleoplasma. Perbedaan lain dari sel
prokariotik dan eukariotik adalah lokasi DNA-nya seperti tercermin di dalam nama dari
kedua jenis sel tersebut.

Sel Prokariotik

Struktur sel prokariotik tidak memiliki membrane inti mempunyai membran plasma,
nukleoid (berupa DNA & RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Tidak
memiliki endomembran (membran dalam inti sel): tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, tetapi punya struktur yang berfungsi sama yaitu mesosom dan kromatofor.
Contohnya adalah bakteri dan ganggang hijau-biru atau cyanobacteria

Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan


pergerakan struktur di dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan
di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton. Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa
dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga
memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun
tumbuhan. Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut
plasmodesmata
1. Membran

Membrane sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan
berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien,
dan limbah yang cukupuntuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga
berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.

Sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota

Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan
protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat
bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam
dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan
molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid
tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya
mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein yang menjadi
pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan
menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar
30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran

2. Inti Sel

Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota


(sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan
diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling
mencolok dalam sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada
pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka,dan ada pula yang
tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang kehilangan
nukleusnya saat berkembang.
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut
nukleoplasma) dan sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membran yang
masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait.Membran
luar dan dalam selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm.
Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan
pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus menyatu. Di dalam
nukleus, DNA terorganisasi bersama dengan protein menjadi kromatin. Sewaktu
sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan
menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui mikroskop sebagai
struktur terpisah yang disebut kromosom.
Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim
molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan “pesan”
gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat
pada ribosom, tempat pesan genetik N tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino
protein yang disintesis.

Sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota

3. Ribosom

Di suatu sel ada butiran kecil dan padat yang menempel di RE kasar dan
menyebar di sitoplasma, nah itu namanya ribosom. Ribosom itu butiran
nukleoprotein yang ukurannya hanya 15-20 nm, paling kecil dari organel lainnya.
Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Saat
melakukan kerjanya, kedua subunit ini bergabung dan membentuk struktur yang
mirip dengan burger. Ditengah-tengah tumpukan kedua subunit yang mirip
burger itu, ada mRNA. Fungsi mRNA itu sebagai cetakan resep untuk bikin
protein tertentu. Makanya, peran utama ribosom adalah sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein.
Sumber gambar : ruangguru.com

4. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) tersusun dari selapis membran yang


berlekuk-lekuk dan posisinya di dekat atau menempel dengan inti sel. Ada dua
jenis Retikulum Endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar
permukaannya ditempeli oleh ribosom sedangkan permukaan RE halus tidak
ditempeli ribosom permukaanya pun lebih halus yaitu fungsinya. RE kasar kan
ditempeli ribosom, maka fungsinya berkaitan untuk sintesis protein. Sedangkan
RE halus berfungsi untuk sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan
detoksifikasi racun.

Sumber gambar : ruangguru.com

5. Badan Golgi
Badan Golgi atau Diktiosom Disebutnya diktiosom. Letak badan golgi
biasanya ada di pinggir sel deket membran sel. Kalau di sel hewan, badan golgi
bisa membentuk lisosom. Makanya, di sekitar badan golgi sel hewan juga bisa
ditemukan di lisosom. Badan golgi ini paling gampang dikenali loh! Bentuknya
kayak kantung (lumen) atau cakram pipih yang disebut sisterna. Kantung badan
golgi ini bisa lepas dan nantinya akan membentuk kantong-kantung kecil yang
disebut vesikel. Vesikel ini ada dua macam, yaitu vesikel transfer (untuk
mentransfer protein dari badan golgi ke lisosom) dan vesikel sekretoris (untuk
melepaskan protein atau molekul lain).

Sumber gambar : ruangguru.com

6. Lisosom
Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari
30 jenis enzim hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks.
Sel menggunakan kembali subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom
itu. Bergantung pada zat yang dipakainya, lisosom dapat memiliki berbagai
ukuran dan bentuk. Organel ini dibentuk sebagai vesikel yang melepaskan
diri dari badan Golgi.

Sumber gambar : ruangguru.com


7. Vakuola
Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada
sel tumbuhan. Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem
endomembran, disebut tonoplas. Vakuola berasal dari kata bahasa Latin
vacuolum yang berarti ‘kosong’ dan dinamai demikian karena organel ini
tidak memiliki struktur internal. Umumnya vakuola lebih besar daripada
vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak vesikel.
Vakuola memiliki banyak fungsi lain dan juga dapat ditemukan pada
sel hewan dan protista uniseluler. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola
makanan, yang bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya dapat
dicerna.Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola kontraktil, yang
mengeluarkan kelebihan air dari sel.

Sumber gambar : ruangguru.com


8. Sistem Endomembran
Berbagaimembran dalam seleukariota merupakan bagian dari sistem
endomembran. Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik langsung
atau melalui transfer antarsegmen membran dalam bentukvesikel
(gelembung yang dibungkus membran) kecil. Sistem endomembran
mencakup selubung nukleus,retikulum endoplasma,badan Golgi,lisosom,
berbagai jenisvakuola, dan membran plasma. Sistem ini memiliki berbagai
fungsi, termasuksintesis dan modifikasi protein serta transpor protein ke
membran danorganel atau ke luar sel, sintesislipid, dan penetralan beberapa
jenisracun
Sumber gambar : id.m.wikipedia.org

9. Mitokondria
Organel ini memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan
membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang antar membran. Luas
permukaan membran dalam lebih besar daripada membran luar karena.

Sumber gambar : seputarilmu.com

memiliki lipatan-lipatan, atau krista, yang menyembul ke dalam matriks,


atau ruang dalam mitokondria. Fungsi mitokondria sebagai tempat respirasi
seluler, menghasilkan energi/ATP, dan molekul pembawa energi siap pakai.
10. Kloroplas
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastida
pada tumbuhan dan alga.Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau yang
menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang
mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam
molekul karbohidrat dan senyawa organik lain. Leukoplas adalah plastida
yang hadir dalam banyak jaringan epidermis dan internal yang tidak menjadi
hijau dan fotosintesis. Mereka lebih sedikit besar dari proplastids. Bentuk
umum leukoplas adalah amyloplast yang menumpuk pati polisakarida
dalam jaringan penyimpanan sebagai sumber gula untuk penggunaan di
masa depan.Pada beberapa tanaman,seperti kentang.

11. Dinding Sel

Sumber gambar : materi.co.id


Pada tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel
tumbuhan. Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam
polisakarida lain serta protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada
membran plasma, yaitu 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel
melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah
pengisapan air secara berlebihan.

Sel Eukariotik
1. Membran Plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif
permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam
dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.

Sumber gambar : gurupendidikan.co.id


2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-
zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
Sumber gambar :rumusrumus.com
3. Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.
Nukleus berdiameter 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel
dan berbentuk bulat dan oval.

Sumber gambar : buku biologi dasar


4. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel
tumbuhan tidak.

Sumber gambar : informakitasemua.wordpress.com

5. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala,
karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (Endoplasma),
maka disebut sebagai Eticulum Endoplasma (disingkat RE). RE hanya
dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan.

Sumber gambar : tribunnewswiski.com


6. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak
memiliki membran.

Sumber gambar : cerdikia


7. Kompleks golgi
Kompleks golgi sering disebut golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks golgi
disebut Diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma.

Sumber gambar : bio.cekrisna.com


8. Lisosom
Lisosom (lyso= pencernaan, soma= tubuh) merupakan membran berbentuk
kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini
berfungsi dalam pencernaan intrasel yaitu mencerna zat-zat yang masuk
dalam sel.

Sumber gambar : buku biodas

Mengenal struktur sel tumbuhan

1. Sel Bawang Merah (Allium Cepa L)

Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Umbi lapis bawang merah merupakan modifikasi dari pelepah yang tersusun
rapat menjadi umbi. semakin banyak lapisan penyusun umbi. Semakin banyak lapisan
penyusun umbi maka akan semakin besar umbi yang akan dihasilkan (Shofiah,
2018:80)

Pada percobaan yang telah dilakukan mengamati umbi lapis bawang merah.
Adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut adalah sebagai berikut :

 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Tracheobionta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Sub Kelas : Liliade
 Ordo : Lililales
 Spisies : Allium Cepa L

Dari pengamatan yang telah dilakukan umbi lapis bawang merah yang selnya
terlihat rapi, membentuk seperti kotak-kotak segi empat. Bagian yang terlihat hanya
inti sel yang berfungsi sebagai pengontrol, dinding sel sebagai pelindung dan pemberi
bentuk, sitoplasma yang mengandung protein Serta membran plasma sebagai jalan
keluar masuknya molekul molekul dari luar sel. Inti selnya berbentuk oval dan
merupakan organel terberat di dalam sel. Sel epidermis bawang merah memiliki
bentuk tetap dan tidak berubah-ubah karena di dalam sel terdapat dinding sel titik pada
percobaan ini, sel bawang merah disebut sebagai sel hidup karena sudah ada dinding
sel, inti sel dan sitoplasma. Pada pengamatan sel umbi lapis bawang merah
menggunakan pada bawang merah mengandung unsur kimia yang memungkinkan
akan terjadinya reaksi kimia.Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti
mempunyai bentuk yang rapi kotak-kotak,meskipun tidak kotak sempurna.Sama
seperti teori mengenai sel tumbuhan yang berbentuk kotak.Ini dikarenakan bawang
merah adalah tumbuhan.Mengapa demikian karena sel tumbuhan memiliki dinding sel
di luar membrane selnya.Dinding sel memiliki fungsi melindungi dan memberi bentuk
pada sel.Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel seperti
sitoplasma,dinding sel dan nucleus.Sekarang kalau kita melihat warna dari sel
epidermis bawang merah yang telah diteliti.Sel tersebut berwana keungu-unguan
karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.Sel epidermis
bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berubahubah karena didalam
sel terdapat dinding sel.Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
c. Inti sel

2. Sel Gabus Ubi ( Manihot Esculenta)

Sel adalah unit fundamental bagi struktur dan fungsi Kehidupan. Beberapa
unsur organisme misalnya amoeba dan sebagian besar Bakteri merupakan sel tunggal
organisme lain termasuk tumbuhan dan hewan bersifat multiseluler. Berbeda dari
organisme tunggal yang melaksanakan semua fungsi kehidupan, organisme multiseluler
memiliki pembagian tugas diantara sel-sel yang terspesialisasi (Cambell, 2008: 5)

Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati sel gabus empulur
btang singkong. Adapun klasifikasi dari tingkatan takson dari objek tersebut adalah
sebagai berikut :

 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Recheablouka
 Superdivisi : Spermathopyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Rosidae
 Ordo : Euphorbiales
 Famili : Euphorbiaceae
 Genus : Manihot
 Spesies : Manihot Utilissima

Dari hasil pengamatan sel gabus ubi ini berbentuk segi enam pada sel gabus
tidak terdapat inti sel. Bagian-bagian yang dapat diamati pada sel gabus yaitu dinding
sel, ruang sel yang mana dinding sel berfungsi sebagai pembatas antara sel satu
dengan sel lainnya.

Dalam pengamatan juga terdapat ruang kosong yang ada pada sel gabus ubi
yang mana tidak adanya isi Sel.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut sel gabus merupakan sel mati karena sel tidak
mempunyai nukleus atau inti, organel organel sel serta tidak ada aktivitas di dalam sel
yang ada hanya ruang kosong.

Dari hasil pengamatan, gabus yang diiris melintang dan membujur memiliki
sedikit perbedaan jika dari segi membujur didapatkan sel unit-unit sel yang berbentuk
bulat hampir segi enam sedangkan melintang ukuran sel nya sedikit kecil dan terdapat
bentuk segi enam yang teratur.Selain itu fungsi lain dari dinding sel yaitu untuk
member bentuk yang tetap,pembatas anatar sel satu dengan yang lainnya.Sedangkan
ruang antar sel berwarna putih dan terlihat kosong.Sel gabus sering disebut dengan sel
mati.Hal ini sesuai dengan (Winarto,1981) hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan
yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma,sehingga ruang
antar selnya kosong.Bentuk sel gabus heksagonal,tersuusn rapat antara satu dan
lainnya.Didalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan,mengeluarkan
zat sisa,bernafas,berkembang biak,dan berbagai aktifitas kehidupan lainnya.Oleh
sebab itu,sel disubut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan.Namun pada sel
mati,sel tidak melakukan kegiatan kehidupan.Bila diamati dibawah mikroskop,pada
sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong.Hal ini disebabkan karena protoplasma telah
mati (mengering).Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang
mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel ,seperti inti
sel,plastid,mitokondria,ribosom,reticulum endoplasma,diktiosom,dan mikrobodi.
3. Hidrylla Verticallata

Dinding berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel bakteri.
Dinding sel tersusun atas hemiselulosa dan senyawa peptidoglikan (Sunarlim, 2015: 9)

Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati Sel epidermis pda
hidrylla, adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Magnolophyta

Super Divisi : Supermatophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Alismtidae

Ordo : Hidrocharitaceae

Genus : Hidrylla

Spesies : Hidrylla Verticillata

Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa daun hidyilla verticillata terdapat
dinding sel yang membatasi antar sel yang satu dengan sel yang lainnya. Daun hydrilla
adalah tumbuhan air yang berklorofil sehingga terlihat berwarna hijau. Selnya
berbentuk persegi panjang dan tersusun rapi. Terdapat pula dinding sel yang
membatasi antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. Terdapat pula sitoplasma
serta plastida yang biasa disebut dengan kloroplas. Dari pengamatan dapat dilihat
bahwa hidryllla terdiri dari dinding sel, kloroplas vakuola dan aliran sitoplasma
sehingga hidrila disini termasuk ke dalam sel hidup.

Hydrilla verticillata hidup di air sehingga memiliki sedikit perbedaan dengan


tumbuhan lain yaitu memiliki dinding sel yang lebih stabil. Fungsinya untuk
mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla bergerak dan
gerakan tersebut menunjukkan dua mekanisme pengangkutan air yaitu simplas dan
apoplas. simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari
sel tumbuhan misalnya sitoplasma atau vakuola dari sel ke sel. Air dan zat terlarut
menyebabkan air dapat mencapai xilem dan ada pada silinder pusat titik sedangkan
apoplas yaitu pengangkutan air secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semula
bagian tak hidup tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang antar sel.

Pada percobaan, dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk
sehingga bentuknya tidak berubah-ubah. Sitoplasma berfungsi sebagai penyimpanan
nutrisi, aliran sitoplasma sebagai aliran atau jalur dari sitoplasma dalam melakukan
fungsinya, sedangkan inti sel berfungsi sebagai pusat pengendali semua aktivitas
sel.Pada percobaan ini sel hydrilla memiliki sel berbentuk lonjong yang tersuusn
beraturan dan dapat puladiamati pross aliran protoplasma,yaitu pada bagian-bagian
penyusun sel tulangdaun yang memanjang ditengah-tengah daun.Aliran sitoplasma
tersebut akan mengelilingi vakuola dan akan menggerakkan plastid melewati beberapa
vakuola kesegala arah.

2. Mengenal Struktur Sel Hewan

A. Katak (Rana Sp)

Nukleus atau inti sel dibatasi oleh sepasang membran selubung yang terbentuk
itu sinambung tapi mengandung pori-pori. Hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-
bahan berlalu-lalang dari nukleus (Kimball, 1983 : 87).

Pada percobaan yang telah dilakukan objek mengamati sel epidermis bahan
kulit katak. Adapun klasifikasi dari tingkatan takson objek tersebut adalah sebagai
berikut :

 Kingdom : Animalia
 Phylum : Chordata
 Subphylum : Vertebrata
 Class : Amphibia
 Ordo : Anela
 Fanmily : Ranidae
 Genus : Foselvanya
 Spesies : Foselvanya Carnivora

Epidermis merupakan lapisan paling lunak kulit dan terdiri dari epitel berlapis
dan epitel tanduk. Pada percobaan yang telah dilakukan mengenai sel epidermis kulit
katak, memiliki sentrosom berbentuk tidak tetap atau teratur melainkan berubah-ubah
karena tidak memiliki dinding sel. Pada sel epidermis kulit katak bentuk dan sifatnya
menyerupai sel epitel rongga mulut. Bagian-bagian sel yang terlihat pada sel
epidermis kulit katak yaitu membran plasma yang mana berfungsi sebagai pelindung
isi sel dan sebagai tempat untuk mengontrol adapun yang memasuki dan
meninggalkan sel. Inti sel berbentuk oval pada sel epidermis kulit katak. Fungsi dari
inti sel yaitu sebagai pusat kontrol sel.

Sel makhluk hidup, khususnya hewan tingkat tinggi mempunyai berbagai


bentuk dan fungsi khas, seperti sel otot, sel syaraf, darah, telur, sperma, sel batang dan
sel rambut. Walaupun memepunyai bnetuk atau tipe dan fungsi yang berbeda. Namun
pada dasarnya sel hewan memiliki bagian-bagian yang sama, yaitu terdiri atas
membran sel, sitoplasma beserta organel sel da inti sel (Rumanta, 2015: 15).

Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa sel pada katak terdiri dari
membran sel dan inti sel sehingga termasuk kedalam sel hidup.

Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan
adalah sama. Karena baik sel hewan maupun sel tumbuhan merupakan sel eukariotik.
Namun dalam perkembangannya, kedua jenis tersebut mengalami perkembangan
sesuai dengan lingkungan sehingga timbul bebagai macam perbedaan . Salah satunya
adalah peran ekologis, dimana tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan sel
hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.

Dapat dilihat juga perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian
selnya. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel. Inilah mengapa berbagai
tanaman terutama pada batangnya cenderung keras dan kaku. Sedangkan pada sel
hewan memiliki membran sel inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit
karena cendrung elastis. Jadi dapat disimpulkan Sel tumbuhan memiliki dinding sel
sedngkan Sel hewan memiliki mebran sel.

Pada pengamatan sel epidermis kulit katak ini dilakukan penambahan metilen
biru hal tersebut bertujuan untuk memperjelas bentuk selnya dengan cara mewamai
sel-sel nya itu secara fisiknya akan tetapi penambahan metilen biru ini secara kimia
tidak mengganggu metabolism sel sehingga pengamatan dapat tetap akurat. Jika
wamanya berangsur-berangsur memudar itu menandakan sel yang akan kita amati
masih hidup akan tetapi jika tetap biru berarti sel nya sudah mati hal demikian terjadi
karena adanya enzim yang mengaktifkan metilen birunya Sehingga itulah yang
menvebabkan wama metilen birunya mengalami pemudaran begitupun sebaliknya.
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup baik secara struktural dan
fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme sel manusia adalah
Sel makhluk hidup, khususnya hewan tingkat tinggi mempunyai berbagai bentuk dan
fungsi khas, seperti sel otot, sel syaraf, darah, telur, sperma, sel batang dan sel rambut.
Walaupun memepunyai bnetuk atau tipe dan fungsi yang berbeda. Namun pada
dasarnya sel hewan memiliki bagian-bagian yang sama, yaitu terdiri atas membran sel,
sitoplasma beserta organel sel da inti sel (Rumanta, 2015: 15).

Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa sel pada katak terdiri dari
membran sel dan inti sel sehingga termasuk kedalam sel hidup.

Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan
adalah sama. Karena baik sel hewan maupun sel tumbuhan merupakan sel eukariotik.
Namun dalam perkembangannya, kedua jenis tersebut mengalami perkembangan
sesuai dengan lingkungan sehingga timbul bebagai macam perbedaan . Salah satunya
adalah peran ekologis, dimana tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan sel
hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.

Dapat dilihat juga perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian
selnya. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel. Inilah mengapa berbagai
tanaman terutama pada batangnya cenderung keras dan kaku. Sedangkan pada sel
hewan memiliki membran sel inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit
karena cendrung elastis. Jadi dapat disimpulkan Sel tumbuhan memiliki dinding sel
sedngkan Sel hewan memiliki mebran sel.

Pada pengamatan sel epidermis kulit katak ini dilakukan penambahan metilen
biru hal tersebut bertujuan untuk memperjelas bentuk selnya dengan cara mewamai
sel-sel nya itu secara fisiknya akan tetapi penambahan metilen biru ini secara kimia
tidak mengganggu metabolism sel sehingga pengamatan dapat tetap akurat. Jika
wamanya berangsur-berangsur memudar itu menandakan sel yang akan kita amati
masih hidup akan tetapi jika tetap biru berarti sel nya sudah mati hal demikian terjadi
karena adanya enzim yang mengaktifkan metilen birunya Sehingga itulah yang
menyebabkan wama metilen birunya mengalami pemudaran begitupun sebaliknya.

B. Sel Epitel Rongga Mulut (HomoSapien)

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup baik secara struktural dan
fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme sel manusia adalah
salah satu jenis sel hewan. Sel hewan merupakan nama umum untuk sel eukariotik
yang menyusun jaringan hewan (Wiranti, 1981 : 31).

Pada percobaan yang telah dilakukan objek untuk mengamati sel epitel rongga
mulut. Adapun klasifiksi dari tingkatan takson dari objek tersebut adalah sebagai
berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Primata

Famili : Hommadae

Genus : Homo

Spesies : Homo Sapien

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada objek sel epitel rongga
mulut(Homo spaien). dimana sel ini merupakan sel eukariotik maka dapat
disimpulkan membran inti dimiliki sel eukariotik di dalam sel epitel rongga mulut
tidak ditemukannya vakuola, dinding sel dan plastida. Hal ini menunjukkan bahwa sel
epitel rongga mulut merupakan sel hewan. Dalam pengamatan objek sel epitel rongga
mulut ini batasan-batasan antara sel yang satu dengan yang lainnya kurang jelas atau
nyata. Hal ini disebabkan karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel
yang berfungsi memberikan bentuk yang tetap dan hampir tidak dijumpai nya ruangan
antara satu sel dengan sel lainnya.

Pada sel epitel rongga mulut (Homo Sapien) Pada pengamatan yang telah
dilakukan, bagian-bagian sel yang terlihat yaitu adanya membran sel, inti sel dan
sitoplasma. Dimana fungsi dari membran sel itu sendiri yaitu sebagai mengontrol
apapun yang memasuki dan meninggalkan sel dan berfungsi sebagai pelindung
organel-organel yang berada di dalamnya. Inti sel pada sel epitel rongga mulut
berbentuk oval berwarna biru, dimana fungsi dari inti sel yaitu sebagai pusat kontrol
sel dan bagian sel epitel rongga mulut yang terlihat adalah sitoplasma. Sitoplasma itu
sendiri merupakan suatu substansi semi cair yang didalamnya terdapat organel.
Sitoplasma terdapat di sebelah dalam membran sel.
Sel-sel epitel antara satu dengan yang lainnya saling terikat. Menurut literatur
dikatakan bahwa epitel pada rongga mulut adalah epitel pipih berlapis banyak. Pada
hakikatnya nya bentuk sel epitel pun beragam mulai dari sel gepeng, sel tuboid, dan
sel silindris. Pada sel epitel ini pun tidak jelas batasan-batasan antara sel nya karena
sel epitel tidak memiliki dinding sel. Pada percobaan ini sel epitel rongga mulut
terlihat jelas dan bagian yang tampak pun sesuai dengan literatur.

Pada praktikum yang telah dilakukan,Adapun bahan-bahan yang telah


digunakan dimana terdapat sel hidup dan sel mati, oleh karena itu dapat dinyatakan
dengan sebagai berikut :
a. Sel Gabus Ubi (Manihot Esculenta)
Sel gabus termasuk sel mati karena sudah tidak mempunyai inti sel
(nukleus) dan sitoplasma,serta tidak menunjukkan adanya aktivitas
dalam sel tersebut sehingga ruang selnya Nampak kosong,hal ini
disebabkan karena protoplasmanya telah mati (mengering). Sesuai
dengan pengertian sel mati di atas, dimana sel mati asalnya dari sel
hidup yang telah mati dan pada selgabusubi juga sebelumnya pernah
hidup.
b. Sel Bawang Merah(AlliumCepaL)
Sel bawang merah termasuk sel hidup,karena sel bawang merah
mempunyai inti sel,memiliki cairan didalamnya,dan ada aktifitas yang
terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.
c. Sel HidryllaVerticallata
Sel daun Hydrillaverticillata inimerupakan sel hidup karena terdapatnya
sel protoplasma yaitu dinding sel,kloroplas dan vakuola serta inti sel.
d. Sel Epitel Rongga Mulut
Sel epitel rongga mulut termasuk sel hidup, karena sel epitel rongga
mulut terdapat inti sel dan membran sel yang merupakan syarat sel masih
hidup atau sudah mati.
VIII. Penutup
a. Kesimpulan
1. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga
gerakan membrane sel terbatas. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena
tidak memiliki dinding selsehingga membrane sel dapat bergerak dengan
bebas.
2. Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan
bahwa perbedaan paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah
Pada sel hewan ditemukan adanya dinding sel, nukleus, plasma dan granula.
Sel hewan mempunyai bentuk sel yang tidak beraturan atau tidah teratur
bentuknya. Sedangkan pada sel tumbuhan, bentuknya cenderung beraturan,
dan berbentuk segi enam. tumbuhan ditemukan dinding sel, plasma dan
nukleus.

b. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum harus lebih serius demi kelancaran
mengerjakan praktikum.
2. Harus benar-benar memperhatikan pada saat pratikum. Supaya nantinya
lebih paham dari maksud pratikum tersebut.
3. Setiap pengamatan arus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
4. Sebelum melakukan pratikum sebaiknya baca dan mempelajari modul
terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Susilawati N.(2018). Biologi Dasar Terintegrasi. Pekanbaru: Kreasi


Edukasi.
Cambell, reace, dkk. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga.

Haryanti, S. (2010). Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies tanaman
dikotil dan monokotil. Anatomi Fisiologi, 18(2), 21-28.

Haryono Setyo. 2009, Biologi Untuk mahasiswa. Semarang : Nasmedia Pustaka .

Palennari, Muhiddi.dkk.(2016) .Biologi Dasar Bagian Pertama. Makassar: Alauddin


University Press.
Rahmadina. 2017, Biologi SEL.Malang : UB Press.
Rahmawati,Dian. 2015, SEL. Yogjakarta : Erlangga.

Rodhiyatus Shofiah, D. K., & Tyasmoro, S. Y. (2018). Aplikasi Pgpr (Plant Growth
Promoting Rhizobacteria) Dan Pupuk Kotoran Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil
Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Manjung. Jurnal Produksi
Tanaman, 6(1).

Rompas, Y. (2011). Struktur sel epidermis dan stomata daun beberapa tumbuhan suku
Orchidaceae. JURNAL BIOS LOGOS, 1(1).

Roostika, I., Mariska, I., & Sunarlim, N. (2004). Penyimpanan ubi kayu (Manihot utilissima)
secara kriopreservasi dengan teknik vitrifikasi. J. Bioteknologi Pertanian, 9(1), 8-13.

Rumanta (2019). Pengantar Fisiologi.

Situmorang, Masni V.(2020) .Biologi Dasar. Bandung:Penerbit Widina Bhakti


Persada.
Sutrian. 2004, Biologi Dasar.Semarang: Nasmedia Pustaka.

Tammu, R. M. (2018, June). Peran Pembelajaran Biologi Sel Dan Molekuler Dalam
Pengelolaan Dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia. In Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 878-885).
LAMPIRAN

1. Foto Percobaan
Proses pengirisan gabus ubi kayu Proses peletakkan bahan diatas gelas
setipis mungkin objek

Proses pengirisan bawang merah Proses pengamatan sel


menggunakan mikroskop

Proses pengambilan selaput umbi Proses pengerokkan kulit


bawang merah menggunakan katak menggunakan silet
pinset
Foto Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan

1. Sel Gabus Melintang (Manihot


utilissima)

2. Sel Gabus Membujur


(Manihot utilissima)

3. Sel Bawang Merah


(Allium cepa)

4. Sel Daun Hydrilla


(Hydrilla verticillata)
5. Sel Epitel Rongga
Mulut (Homo sapiens)

6. Sel Epidermis Kulit Katak


(Rana sp)

Anda mungkin juga menyukai