Disusun Oleh :
AGROTEKNOLOGI 2-A
2015
1. Pendahuluan
Sifat fisisk dan kimia tanah pada suatu tempat itu berbeda-beda. Perbedaan tersebut
di sebabkan oleh faktor-faktor pembentuk tanah seperti iklim, bahan induk,
organisme, topografi (relief) dan waktu. Oleh karena itu, apabila akan mempelajari
keadaan tanah disuatu tempat harus dilakukan pengambilan contoh tanah untuk
dianalisis yang betul-betul dapat mewakili tempat tersebut. Berdasarkan kebutuhan
untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah dilaboratorium pada dasarnya ada dua
macam yaitu pengambilan contoh tanah terganggu/komposisi/biasa (disturbed soil
sample) dan pengambilan contoh tanah utuh (undisturbed soil sample).
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu
berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang
dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian,
tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan
tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur
hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan.
Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat
memberikan media tumbuh yang ideal bagi tanaman.
1. Tujuan
Supaya mengerti dan terampil dalam mengambil contoh tanah dari lapangan untuk
dianalisis di laboratorium.
1. Dasar Teori
Satu atau lebih contoh tanah yang diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan
yang ditemui pada areal survei. Lokasi pengambilan contoh tanah ditentukan secara
subyektif sehingga agak bias. Tingkat kepercayaan data yang diperoleh bisa tinggi
bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian) si pengambil contoh.
Lokasi pengambilan contoh tanah dengan cara ini ditentukan dengan sistim Grid
yaitu berjarak sama pada kedua arah (Gambar 1.1d). Cara ini merupakan cara yang
paling mudah dan praktis terutama bagi tenaga yang kurang terampil.
Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan tiga macam
contoh tanah yaitu :
1. Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sample) untuk penetapan bobot isi (bulk
density), susunan pori tanah, pF, dan permeabilitas tanah.
2. Contoh Tanah Agregat Utuh (Undisturbed Soil Agregat) untuk penetapan stabilitas
agregat.
3. Contoh Tanah Biasa (Disturbed Soil Sample), untuk penetapan kandungan air,
tekstur angka Atterberg, dan sifat-sifat kimia.
contoh tanah untuk penetapan sifat fisik tanah adalah sebagai berikut:
Para peneliti dihadapkan dengan data yang diperoleh dari hasil penelitiannya,
apakah terjadi penyimpangan atau seberapa besar ketepatan analisisnya, dan
bagaimana keragaman datanya. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dikaji
bagaimana data diperoleh dan seberapa besar tingkat keyakinan terhadap nilai data
yang diperoleh. Aspek tingkat kepercayaan tidak terlepas dari prinsip dan metode
statistik. Tujuan dari penyajian bab ini adalah untuk menerangkan prinsip dasar
statistik yang ada relevansinya dengan kesalahan dalam pengamatan, dan jumlah
pengamatan dari suatu pengukuran. Pengukuran adalah kuantifikasi dari sesuatu
yang dinilai, yang langsung dapat menjawab pertanyaan khusus dalam suatu
percobaan. Implikasinya adalah kuantifikasi pada urutan-urutan kegiatan akan
menghasilkan resultan hasil pengukuran.
Sifat-sifat tanah bervariasi menurut tempat dan waktu, yang dapat disebabkan oleh
hasil akhir dari proses yang terjadi secara internal atau alami dan pengaruh dari luar,
misalnya intervensi manusia. Proses yang sifatnya internal berkaitan dengan faktor-
faktor geologi, hidrologi, dan biologi yang dapat mempengaruhi pembentukan tanah.
Variabilitas sifat-sifat fisik tanah akibat dari proses alami dapat diregionalisasi
dengan asumsi bahwa tempat yang berdekatan cenderung mirip atau mempunyai
nilai yang tidak berbeda jauh, yang kemudian didelineasi menjadi satu poligon.
Namun demikian, tingkat kemiripan tersebut sangat tergantung pada skala
pengamatan, misalnya negara, km, atau hanya beberapa mm saja. Pengaruh luar
terhadap sifat-sifat fisik tanah seperti pengolahan tanah dan jenis penggunaan lahan
dapat diuraikan menurut ruang dan waktu. Pengolahan tanah, drainase, penutupan
tajuk tanaman, dan bahan pembenah tanah dapat secara nyata mempengaruhi
variasi hasil pengukuran baik menurut ruang maupun waktu. Sebagai contoh,
pengolahan tanah adalah mencampur tanah, yang berarti cenderung mengurangi
variasi berat isi tanah menurut ruang, namun, pengaruhnya berubah menurut waktu
akibat proses pemadatan.
Salah satu hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian dalam pengambilan
contoh tanah adalah ukuran dan jumlah contoh agar diperoleh tingkat keterwakilan
yang memadai berdasarkan heterogenitas tanah. Salah satu sifat fisik tanah yang
heterogenitasnya tinggi adalah porositas tanah. Porositas tanah dapat berbeda
dalam jarak, hanya beberapa sentimeter bahkan milimeter. Jika nilai porositas tanah
ditetapkan berdasarkan volume contoh tanah yang kecil atau tidak memadai, maka
sangat besar kemungkinannya nilai porositas yang ditetapkan terlalu kecil atau
terlalu besar dari yang sebenarnya. Hal tersebut akan menyebabkan kesalahan
dalam menginterpretasi berbagai aspek tanah yang berkaitan dengan pori tanah
seperti perkolasi, pencucian, aliran permukaan, dan lain-lain. Volume dan jumlah
contoh tanah yang terlalu besarpun tidak diinginkan karena akan menyulitkan dalam
menanganinya yang akan mempengaruhi kualitas data. Volume dan jumlah contoh
tanah yang sedikit adalah yang baik, namun hasil analisisnya mendekati kondisi sifat
tanah sebenarnya, yang ditunjukkan oleh perbedaan yang kecil antara hasil
pengukuran satu dan lainnya (Peck, 1980). Jumlah contoh tanah yang perlu diambil
sebagai pewakil tergantung pada sifat-sifat fisik tanah yang akan ditetapkan, berikut
luasannya secara spasial dan metode penetapan serta tingkat ketelitiannya.
2 Cangkul 1 buah
3 Sekop 1 buah
4 Palu 1 buah
5 Papan 1 buah
7 Cutter 1 buah
11 Tanah Secukupnya
1. Cara Kerja & Hasil Pengamatan
Pengamatan
Prosedur
terganggu (Distrubed Soil Sample) bersihkan dari tanaman ex: putri malu,
– Masukkan ke dalam
– Maukkan ke plastik 1 Kg
plastik & Beri label
– Beri label
– Dikompositkan
Tanah Terganggu
– Buat lingkaran dgn pusat ring potong bawah ring sample tersebut
– Tanah yang keluar dari bagian -Bersihkan permukaan – tidak terdapat horison
secara signifikan,
Beri Label – Gali dengan bor
terdapat fauna tanah
sedalam 30 cm
berupa semut, flora
– Amati
1. Pembahasan
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Yang kedua adalah pengambilan tanah utuh (tidak terganggu) menggunakan ring
sample I dan ring sample II. Ring sample I di letakkan diatas permukaan tanah yang
datar (rata) kemudian di kepak dengan palu sampai masuk ¾ bagian ke dalam
tanah. Setelah itu, ring sample II di letakkan diatas ring sample I dan di tekan lagi
sampai sejajar dengan permukaan tanah. Setelah sejajar ring di angkat kemudian di
bersihkan dari tanah yang menempel. Ring I dan ring II di pisahkan menggunakan
cutter, dan ring I diratakan kemudian di bungkus dengan menggunakan alumunium
foil.
1. Daftar Pustaka
Mulyani, Mul . 2002 . Pengantar Ilmu Tanah (Terbentuknya Tanah dan Tanah
Pertanian) . Rineka Cipta . Jakarta .