0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang likuefaksi tanah akibat gempa bumi. Terdapat dua jenis likuefaksi yaitu tipe mobilitas siklik non-aliran dan tipe aliran. Likuifaksi terjadi jika terdapat guncangan kuat yang merusak ikatan tanah, kondisi tanah berpasir atau longgar, jenuh air, dan muka air dangkal. Gejala likuefaksi antara lain semburan pasir, bangunan miring, ambles, dan tanah bergel
Dokumen tersebut membahas tentang likuefaksi tanah akibat gempa bumi. Terdapat dua jenis likuefaksi yaitu tipe mobilitas siklik non-aliran dan tipe aliran. Likuifaksi terjadi jika terdapat guncangan kuat yang merusak ikatan tanah, kondisi tanah berpasir atau longgar, jenuh air, dan muka air dangkal. Gejala likuefaksi antara lain semburan pasir, bangunan miring, ambles, dan tanah bergel
Dokumen tersebut membahas tentang likuefaksi tanah akibat gempa bumi. Terdapat dua jenis likuefaksi yaitu tipe mobilitas siklik non-aliran dan tipe aliran. Likuifaksi terjadi jika terdapat guncangan kuat yang merusak ikatan tanah, kondisi tanah berpasir atau longgar, jenuh air, dan muka air dangkal. Gejala likuefaksi antara lain semburan pasir, bangunan miring, ambles, dan tanah bergel
Menurut Kramer (1996) Likuefaksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Tipe Cyclic Mobility / Non aliran
b. Tipe aliran 1. Ciri-ciri terjadi likuifaksi Adanya semburan pasir Bangunan miring Bangunan ambles Tanah bergelombang Sumur menjadi kering Penurunan tanah (pull apart graben) Lateral spreading 2. Apa syarat terjadinya likuifaksi ? Guncangan gempa bumi cukup kuat, hingga mampu merusak ikatan susunan butir tanah Tanah berpasir / pasir lepas Tanah jenuh / terendam air Muka air tanah dangkal A. TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 1. Pelapukan Adalah proses perombakan batuan menjadi bagian” yang lebih kecil karena faktor sinar matahari, air, glester, r