Nim :20110013
Konsep penggunaan pada Uji T dan Z
Uji-t dan z pada dasarnya sama, yaitu sama-sama membandingkan kedua sampel apakah
berasal dari populasi yang sama atau tidak, sebagai alat analisis penelitian uji-t dan z ini ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Bila suatu penelitian dalam permasalahannya mempunyai lebih dari satu variabel, maka
variabel terikat (dependent) datanya harus bersifat berurutan (interval). Sedangkan untuk
variabel bebas (independent) datanya harus berbentuk boleh tidak tersusun (nominal). Data
harus independen satu sama lain, kecuali dalam kasus berpasang-pasangan.
b. Untuk menggunakan uji-t dan uji-z, data disarankan berdistribusi normal.
c. Penerapan pada uji-t dan uji-z ada perbedaannya yaitu hanya terletak pada jumlah sampel
yang digunakan. Untuk uji-z sampel n > 30 yang sudah diketahui standar deviasinya,
sedangkan uji-t sampel n > 30 yang belum diketahui standar deviasinya.
d. Data yang digunakan berjenis probability sampling (teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau
pengambilan sempel secara random atau acak)
- 2,101 -2,101 2,118
Langkah-langkah menjawab:
Berdasarkan permasalahan di atas, maka:
a. Judul penelitian
Analisis Kemampuan Berhitung Mahasiswa Materi Kuliah Ilmu Falak Mahasiswa Fakultas
Syariah IAIN Langsa pada tahun 2014.
b. Variabel Penelitiannya adalah
Dosen Mata Kuliah Ilmu Falak
c. Rumusan Masalahnya
Bagaimanakah daya serap ilmu falak pada materi berhitung hisab awal waktu shalat,
mahasiswa Fakultas Syariah?
d. Sampel
Sampel yang diambil berkategori probability sampling, dengan jenis simple random
sampling (anggota populasi homogen). Jumlah sampel ditetapkan 44 orang.
e. Membuat hipotesis penelitian
Ho : Kemampuan berhitung hisab awal waktu shalat dalam mata kuliah ilmu falak pada kelas
selasa sore tidak sama dengan 75% dari nilai maksimum.
Ha : Kemampuan berhitung hisab awal waktu shalat dalam mata kuliah ilmu falak pada kelas
selasa sore sama dengan 75% dari nilai maksimum.
f. Membuat hipotesis dalam model statistik
Ho : µ ≠ 75
Ha : µ = 75
g. Pada tahap ini tingkat kesalahannya adalah α = 12%
h. Kaidah pengujian
Jika : -Z tabel ≤ Z hitung ≤ Z tabel (α/2), maka Ho diterima
Jika : Z hitung > Z tabel (α/2), maka Ho ditolak
i. Menghitung Z tabel dan Z hitung
Tabel Penolong Mencari Nilai Standar Deviasi Untuk uji-Z dua sisi
- 1,56 0 0,57 1,56
Grafik perbandingan
Dasar untuk
Uji-T Uji-Z
Perbandingan
Definisi uji-T
T-test adalah tes hipotesis yang digunakan oleh peneliti untuk membandingkan rata-
rata populasi untuk suatu variabel, diklasifikasikan ke dalam dua kategori tergantung
pada variabel interval kurang dari. Lebih tepatnya, uji-t digunakan untuk menguji
bagaimana cara yang diambil dari dua sampel independen berbeda.
Uji-T mengikuti distribusi-t, yang sesuai ketika ukuran sampel kecil, dan standar
deviasi populasi tidak diketahui. Bentuk distribusi-t sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebebasan. Tingkat kebebasan menyiratkan jumlah pengamatan independen dalam
satu set pengamatan yang diberikan.
Asumsi T-test :
Semua titik data independen.
Ukuran sampel kecil. Secara umum, ukuran sampel melebihi 30 unit sampel
dianggap besar, jika tidak kecil tetapi tidak boleh kurang dari 5, untuk
menerapkan uji-t.
Nilai sampel harus diambil dan dicatat secara akurat.
Definisi uji-Z
Uji-Z mengacu pada analisis statistik univariat yang digunakan untuk menguji
hipotesis bahwa proporsi dari dua sampel independen sangat berbeda. Ini
menentukan sejauh mana suatu titik data jauh dari rata-rata set data, dalam standar
deviasi.
Peneliti mengadopsi uji-z, ketika varians populasi diketahui, pada dasarnya, ketika
ada ukuran sampel yang besar, varians sampel dianggap kira-kira sama dengan
varians populasi. Dengan cara ini, diasumsikan diketahui, meskipun faktanya hanya
data sampel yang tersedia dan uji normal dapat diterapkan.
Asumsi uji-Z :
Kesimpulan
Pada umumnya, uji-t dan uji-z adalah tes yang hampir serupa, tetapi kondisi untuk
penerapannya berbeda, artinya uji-t sesuai ketika ukuran sampel tidak lebih dari 30
unit. Namun, jika lebih dari 30 unit, z-test harus dilakukan. Demikian pula, ada
kondisi lain, yang memperjelas tes mana yang harus dilakukan dalam situasi
tertentu.R N A T I F P E N G U M U M A N A P L I K A S I G A L E R I T E R B A I K B I S N I S