Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN PRODUK

PENGEMBANGAN PRODUK SUSU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II

SLAMET (J1A113005)
ALFRINA BORU SINAGA (J1A113022)
LELA ERAWATY MANIHURUK (J1A113041)
NUR HIKMAH (J1A113074)

DOSEN PENGAMPU :
SILVI LEILA RAHMI, S.TP., M.Sc

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................. 2

BAB II ISI

2.1 Pengembangan Produk....................................................................... 3


2.2 Pentingnya Pengembangan Produk.................................................... 3
2.3 Siklus Hidup Produk........................................................................... 4
2.3.1 Contoh Siklus Hidup Produk Susu............................................ 6
2.4 Inovasi Produk.................................................................................... 8
2.4.1 Contoh Inovasi Produk Susu..................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Pengembangan Produk ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Silvi Leila
Rahmi, S. TP., M. Sc selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengembanagn Produk
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengembangan produk dan
inovasi yang telah dilakukan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Selain itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Pondok Meja, 17 Februari


2016

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman khususnya dalam hal pangan, beberapa
inovasi terbaru terus saja bermunculan meramaikan dunia pangan. Dimana inovasi
ini merupakan salah satu usaha untuk penganekaragaman (diversifikasi) pangan.
Selain upaya diversifikasi pangan, pengembangan produk baru juga menjadi
inovasi yang terus akan berkembang. Produk baru dapat dikelompokkan dalam
berbagai definisi, yaitu produk yang benar-benar baru (belum pernah ada
sebelumnya); hasil modifikasi produk yang sudah ada; dan atau hasil meniru
produk yang sudah ada (Ulrich dan Steven, 2001).
Dalam dunia pangan, kegiatan pengembangan produk pangan merupakan
kegiatan yang sering dilakukan oleh industri pangan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan peluang pasar. Dengan proses yang sistematis dan terencana dalam
pengembangan produk, resiko kegagalan diharapkan dapat diminimalkan (Feri
Kusnandar, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB).
Susu merupakan cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh
kelenjar mamalia. Susu juga merupakan sumber gizi utama yang dibutuhkan oleh
bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu bila dilihat umumnya
memiliki warna putih, namun ada banyak perbedaan dalam pembagian jenis susu.
Ada susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah
lemak (low fat milk), susu bebas lemak (free-fat milk) atau susu skim (skim milk),
susu kaya kalsium, dan susu non laktosa (tidak memiliki kandungan gula).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak
susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut
lemak, dan mineral). Susu sapi dapat diolah menjadi berbagai produk seperti
mentega, yogurt, es krim, keju, susu bubuk, susu kental manis, dan berbagai
macam produk pangan untuk dikonsumsi oleh manusia (Hardiwianto, 1994).
Sampai saat ini produk makanan / minuman dipasaran jumlahnya sangat
banyak, demikian pula variasinya. Setiap saat selalu muncul produk – produk baru
yang menarik minat konsumen. Beberapa jenis bisa langsung terkenal dan
pasarnya luas, beberapa jenis gagal dipasaran dan tak lama kemudian hilang dari

4
peredaran. Namun, bila produk tersebut telah ada sejak lama dan telah dikenal
banyak masayarakat maka tidak perlu dikhawatirkan.
Kondisi ini memaksa pelaku pasar ( produsen makanan / minuman ) untuk
terus berinovasi menciptakan sesuatu yang baru yang mampu menarik minat
konsumen. Sebab jika inovasi produk tidak pernah dilakukan, penjualannya akan
terus menurun. Semakin banyak pesaing dan semakin banyak inovasi baru untuk
produk serupa, umur pasar produk akan semakin pendek. Oleh karena itulah,
pengembangan produk dan inovasi produk perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pengembangan produk ?
2. Apakah penting pengembangan produk tersebut?
3. Bagaimana siklus hidup produk pangan yang terdapat dipasaran ?
4. Bagaimana inovasi yang telah dilakukan produsen terhadap produk
pangan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan produk.
2. Untuk mengetahui pentingnya pengembangan produk.
3. Untuk mengetahui siklus hidup produk pangan berdasarkan produk
pangan yang ada dipasaran.
4. Untuk mengetahui contoh inovasi produk pangan.

5
BAB II

ISI

2.1 Pengembangan Produk

Menurut Kotler (2008:273) “Pengembangan produk merupakan


pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama
sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para manajer
pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan.” Tujuan
pokok dari sebagian besar upaya pengembangan produk baru adalah
mengamankan volume dan pertumbuhan laba, mempertahankan posisi perusahaan
saat ini sebagai inovator dan mempertahankan pangsa pasar yang ada pada saat
sekarang.
Dari definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang direncanakan
dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang telah ada
atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan.
Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami
tentang kebutuhan dan keinginan pasar.
2.2 Pentingnya Pengembangan Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan
manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Menurut Stanton
(1996:222), pentingnya pengembangan produk sebagai berikut :
1. Hubungan dengan daur hidup produk .
Ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup membantu
menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting, pertama setiap produk
yang ada dalam perusahaan akhirnya tidak terpakai lagi. Kedua, keuntungan
pada umumnya akan menurun karena usia produk semakin menua, jika
produk tidak diubah atau diganti dan akhirnya perusahaan akan bangkrut.
2. Produk menunjukkan laba.
Pengembangan produk sangat penting untuk mempertahankan laba yang
telah direncanakan.
3. Pengembangan produk sangat penting bagi perusahaan.

6
Produk yang berorientasi pada pengembangan produk baru diharapkan
dapat tumbuh dan berkembang.

2.3 Siklus Hidup Produk


Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk
sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar (Parwanto, Arwa,
2011). Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt
(1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli
lainnya.

Ada berbagai pendapat mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya
menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Dengan

7
demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat
tahap, yaitu :

1. Tahap Pengenalan (Introduction)


Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan produk yang masih rendah,
volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance),
persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih
banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya
(karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula
disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan
pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan produk dan laba akan
meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan
masyarakat sudah mengenal produk yang bersangkutan, maka usaha promosi
yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini
pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih
ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan
distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan
produk. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini
disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang
bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada
dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk
produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan
untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan
perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing
segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Tahap Penurunan
(Decline)
Penjualan produk yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan
gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan produk ini disebabkan

8
oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima
konsumen (baik dan dalam negeri maupun luar negeri), dan perubahan
teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini.
Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri.

2.3.1 Contoh Siklus Hidup Produk Susu

Kurva 1. Kurva Siklus Hidup Produk Susu

a. Merk : Foyu dari Produsen PT. Everbright


Foyu merupakan salah satu produk susu yang baru ada dipasaran.
Karena itulah, produk susu Foyu ini masuk ke dalam tahap perkenalan
(introduction). Hal ini ditandai dengan penjualan produk susu Foyu ini yang
masih rendah serta distribusi yang masih terbatas. Produk susu Foyu ini
belum banyak dikenal masyarakat bahkan ada konsumen yang belum
mengetahui tentang produk susu Foyu ini. Selain itu, produk susu Foyu ini
baru ada di minimarket dan belum sampai ke supermarket besar. Selain
belum banyaknya diketahui konsumen, produk susu Foyu ini belum ada
dikenalkan melalui iklan.

b. Merk : Frisian Flag dari Produsen PT. Frisian Flag Indonesia


Sama seperti indomilk, Frisian flag merupakan jenis produk susu yang
sampai saat ini terus berkembang layaknya susu indomilk. Pada tahun 1922,

9
produk susu kaleng Frisian Flag dan Friesche Vlag pertama kali diekspor ke
Hindia Belanda, salah satunya Batavia, Indonesia. Saat inilah sejarah Frisian
Flag di Indonesia pun dimulai. Pada tahun 50an setelah masa kemerdekaan
Indonesia, produk Susu Kental Manis kembali didatangkan dari Belanda, dan
mulai dijual serta dipasarkan oleh mitra bisnis lokal.
Pada tahun 2002, perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi PT
Frisian Flag Indonesia, dan pada tahun-tahun berikutnya, beberapa
perusahaan ikut bergabung di bawah bendera PT Frisian Flag Indonesia. Dan
pada tahun 2010, Frisian Flag melakukan pembaharuan identitas atau logo
produknya. Produk susu Frisian flag ini mengalami tahap pertumbuhan
(growth). Hal ini ditandai dengan perkembangan tingkat penjualannya yang
sangat pesat, distribusi produk ke pasar dan kapasitas produksi. Hingga kini,
PT Frisian Flag Indonesia masih terus melanjutkan komitmennya untuk
membantu memperbaiki status gizi bangsa Indonesia melalui produk-produk
inovatifnya.
c. Merk : Indomilk dari Produsen : PT. Indomilk
Indomilk Pada tahun 1970 Indomilk meluncurkan produk susu
pasteurisasi. Namun, seiring berjalannya waktu, produk indomilk ini terus
berkembang karena terus mengalami inovasi dari waktu ke waktu. Mengingat
banyaknya produk susu merk lain dipasaran saat ini, namun produk susu
indomilk tetap jadi pilihan keluarga indonesia. Produk susu indomilk ini
mengalami siklus hidup yang masuk ke dalam tahap kematangan (stasioner)
karena produk indomilk ini terus berkembang dan telah menjadi kebutuhan
bagi masyarakat. Oleh karenanya, produk susu indomilk ini tetap eksis
dipasaran. Selain itu, pada tahap ini produsen terus mengembangkan inovasi
terhadap produk seperti inovasi bentuk kemasan, varian rasa dan lain- lain.

d. Nestle cap Nona Produsen PT. Food Specialities Indonesia


Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19
lewat produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama
“Milk Maid”. Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh
cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi
pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen

10
mengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”. Pada tahun 1930
Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu.
Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé
menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan
warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para
konsumen. Namun, sampai saat ini produk susu nestle cap nona sudah mulai
sulit ditemukan dipasaran. hal ini menandakan bahwa produk susu nestle cap
nona hampir memasuki tahap menurun (decline). Sehingga pada tahap ini,
produk susu nestle cap nona sudah jarang ditemukan dipasaran atau hampir
hilang dari pasar. Hal ini ditandai dengan hilangnya iklan pemasaran dan
menurunnya produksi produk.

2.4 Inovasi Produk


Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna
‘pembaharuan; perubahan (secara) baru’. Inovasi dapat diartikan sebagai
penemuan, tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau
invensi. Pada umumnya perusahaan mempunyai hubungan erat dengan inovasi, di
dalam menerapkan pelaksanaan pengembangan produk maka perusahaan harus
memperhatikan diantaranya produk yang dibuat haruslah dapat memuaskan
konsumen, produk yang dibuat harus bermanfaat bagi kepentingan konsumen,
desain produk serta rancangan harus sesuai dengan selera konsumen. (Ating dkk,
2000 : 72).
2.4.1 Contoh Inovasi Produk susu
2.4.1.1 Indomilk dari PT. Indofood
Indomilk merupakan jenis produk susu yang sudah banyak dikenal
dikalangan masyarakat. Sampai saat ini susu indomilk terus menebarkan
sayapnya di dunia pasar, walaupun banyaknya persaingan produk susu merk
lain yang beredar. Hingga saat ini produsen susu indomilk terus
mengembangkan inovasi baru untuk produknya agar tetap dapat diterima
konsumen. Inovasi baru yang diterapkan produsen adalah :
- Inovasi Kemasan
Kemasan susu indomilk terus mengalami inovasi bentuk kemasan.
Dimulai dari kemasan kaleng sampai kemasan tetrapack. Adanya inovasi

11
bentuk kemasan ini berkaitan dengan pemakaiannya yang lebih efektif dan
efisien.

Gambar 1. Inovasi Kemasan Susu Indomilk

- Inovasi bentuk
Selain kemasan , susu indomilk juga mengalami inovasi berupa
bentuknya. Dimulai dari bentuk kental sampai sekarang bentuk cair yang
dapat langsung diminum dan bentuk bubuk.

Gambar 2. Inovasi Bentuk Susu Indomilk

- Inovasi Rasa
Susu indomilk juga mengalami inovasi dalam hal rasa. Hal ini
karena produsen melihat keinginan konsumen, sehingga dilakukan inovasi
rasa. Inovari rasa yang dilakukan oleh produsen yaitu adanya susu
indomilk dengan rasa coklat dan strawberi,

Gambar 3. Inovasi Varian Rasa Susu Indomilk

12
a. Menurut kelompok kami, inovasi yang dilakukan produsen terhadap produk
susu indomilk ini berhasil. Buktinya, adanya inovasi tersebut membuat
produk indomilk tetap eksis dipasaran sampai saat ini.
b. Inovasi yang harus dilakukan terhadap produk susu tersebut adalah inovasi
dalam varian rasa. Seperti yang diketahui bahwa selera konsumen selalu
berubah-ubah, maka dari itu produsen harus terus mengembangkan inovasi
bagi produknya agar tetap eksis dipasaran.

2.4.1.2 Frisian Flag dari PT. Frisian Flag Indonesia


Sama seperti Indomilk, Frisian Flag juga merupakan jenis produk susu
yang sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat. Pada tahun 1969 pabrik
Pasar Rebo mulai dibangun dan pada awal 1971 pabrik tersebut mulai
memproduksi Susu Kental Manis untuk dipasarkan ke seluruh penjuru tanah
air. Setelah produk susu kental manis, PT Friesche Vlag Indonesia mulai
memproduksi susu bubuk pada tahun 1979, susu pertumbuhan yang pertama di
Indonesia pada 1988, dan susu UHT siap saji pada 1991.
Tahun 2012 menjadi salah satu momen penting bagi Frisian Flag karena
menandai 90 tahun keberadaannya, sebagai bagian penting tak terpisahkan dari
kehidupan keluarga Indonesia. Dan hingga kini, PT Frisian Flag Indonesia
masih terus melanjutkan komitmennya untuk membantu memperbaiki status
gizi bangsa Indonesia melalui produk-produk inovatifnya. Inovasi yang baru
diterapkan oleh produsen:
- Inovasi Kemasan
Kemasan susu frisian flag ini terus mengalami inovasi antara lain sachet,
kotak, tetrapack, botol, dan kaleng. Dimana sejak akhir tahun 2015
produsen PT Frisian Flag berinovasi kembali dengan memperkenalkan
kemasan baru untuk produk susu kental manis dalam kemasan kaleng yang
telah berada di tengah-tengah keluarga Indonesia sejak tahun 1922. Inovasi
ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepraktisan dalam
menikmati susu kental manis dengan tiga tahap mudah “klik, tarik, tuang.”

13
Gambar 4. Inovasi Kemasan Susu Frisian Flag

Gambar 5. Inovasi Bentuk Tutup Kemasan Susu Frisian Flag


- Inovasi Bentuk
Sama halnya seperti kemasan, terhadap bentuk juga susu frisian flag
berinovasi dari susu kental manis, bentuk cair yang langsug dapat
diminum serta dalam bentuk bubuk. Namun, susu kental manis frisian flag
masih tetap menjadi pilihan utama oleh konsumen dibandingkan dengan
bentuk cair maupun bubuk.

(a) (b) (c)


Gambar 6. Inovasi Bentuk Susu (a) Kental Manis, (b) Susu Cair Dan (c) Susu Bubuk
Frisian Flag

- Inovasi Rasa
Produk susu frisian flag dari dahulu hingga sekarang juga mengalami
inovasi terhadap rasa, yaitu cokelat, strawberry, vanila, dan gold dengan
varian yang bermacam-macam antara lain: susu kental manis bendera

14
frisian flag, susu pertumbuhan 123, susu pertumbuhan 456 dengan
isomaltulosa, frisian flag mama untuk ibu hamil.

Gambar 7. Inovasi Rasa Dari Susu Frisian Flag


2.4.1.3 Foyu dari PT. Everbright
Foyu juga merupakan jenis merk susu baru yang belum banyak dikenal di
kalangan masyarakat. Produk susu Foyu ini kapasitas produksinya dan
distribusinya masih sedikit, ini terlihat karena produk susu Foyu ini banya
di temukan diminimarket dibandingkan supermarket besar. Namun produk
susu Foyu ini dijual dengan harga yang relatif murah, sehingga banyak
digunakan oleh para pedagang minuman. Karena barunya produk susu
foyu ini maka belum ada inovasi yang dilakukan oleh produsen terhadap
produk. Kemasan susu foyu ini hanya dalam kaleng seperti halnya susu
indomilk kental manis.
2.4.1.4 Nestle cap nona dari PT. Food Specialities Indonesia
Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk
jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta
aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua
di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan
dan kesetiaan para konsumen. Dari tahun tersebut produsen susu nestle cap
nona telah mengembangkan inovasinya, namun perubahannya tidak
kompleks. Sampai pada tahap penurunan pun produk susu nestle cap nona
tidak ada inovasi hingga produknya tidak banyak lagi dijumpai dipasaran
karena persaingan yang sangat ketat.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pemaparan makalah diatas adalah :
1. Pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang direncanakan
dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang
telah ada atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan
dipasarkan.
2. Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) yaitu suatu grafik yang menggambarkan
riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari
pasar. Siklus hidup produk terdiri dari empat tahap yaitu tahap perkenalan
(introduction), tahap pertumbuhan (Growth), tahap kematangan (maturity)
dan tahap penurunan (decline).
3. Susu merupakan salah satu jenis produk yang terus mengalami
pengembangan dan inovasi. Inovasi yang dilakukan oleh produsen seperti
inovasi kemasan, bentuk, varian rasa, tampilan kemasan hingga
perubahan iklan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hardiwianto, 1994. Pengujian Mutu Susu Dan Hasil Olahannya. Yogyakarta :


Liberty

Kotler, Philip, Amstrong, Garry. 2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 1.


Jakarta : Erlangga

Parwanto, Arwa, 2011. Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup
Produk (http://arwaparwanto.blogspot.com)

Staton, William. 1996. Prinsip- Prinsip Pemasaran, Jilid Kedua, Edisi Ketujuh.
Jakarta : Erlangga

Ulrich, Karl T., dan Steven D., Eppinger., 2001. Perancangan dan
Pengembangan Produk, Edisi 1. Jakarta : Salemba Teknika

17

Anda mungkin juga menyukai