Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG PRODUCT LIFE CYCLE PADA PEPSODENT

Kelas 02

Disusun Oleh :

Febriansyah (221310040)
Recika Utami (221310138)
Muhammad Chairul (221310011)
Muhammad Kadapi (221310301)
Reza Dian Saputra (221310236)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunianya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah Manajemen Pemasaran yang
membahas mengenai Product Life Cycle Pada Pepsodent.

Makalah ini kami susun sebagai tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan maupun dari segi materi dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan untuk
penyusunan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Apa Yang Dimaksud Product Life Cycle ....................................................................................... 2
B. Bagaimana Product Life Cycle Pada Pepsodent .......................................................................... 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan.................................................................................................................................. 7
REFERENSI ............................................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pepsodent merupakan salah satu produk pasta gigi yang dimiliki olch Unilever
Pepsodent diperkenalkan ke Indonesia sejak 1945 untuk menjadi pasta gigi andalan
keluarga Indonesia. Hingga saat ini Pepsodent merupakan pasta gigi yang
memenangkan banyak hati keluarga Indonesia. Pepsodent hingga saat ini memiliki
berbagai varian yang diunggulkan di Indonesia antara lain Pepsodent Gigi Berlubang
(PGB)Pepsodent Herbal, Pepsodent Sensitive Expert dan Pepsodent Expert Protection.
Walaupun menguasai pasar sebagai pemimpin pasar, Pepsodent mengalami Product life
cycle dimana riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari
pasar.
Siklus Hidup Produk Pepsodent memiliki beberapa tahapan. Pada umumnya
Tahap-tahap Siklus Hidup Produk suatu produk ada 4, yaitu:
1. Tahap Perkenalan — Introduction
2. Tahap Pertumbuhan — Growth
3. Tahap Kedewasaan — Maturity
4. Tahap Penurunan — Decline

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Product Life Cycle?


2. Bagaimana Product Life Cycle pada pepsodent?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Yang Dimaksud Product Life Cycle

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan
riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Ada
berbagai pendapatan mengenai tahap - tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth,
maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa
keseluruhan tahap - tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari
introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance),
maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang
digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth,
maturity dan decline.Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi
menjadi empat tahap,yaitu:

1. Tahap perkenalan (introduction).

Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
Karena mash berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi
terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih
terbatas dan laba yang diperoleh mash rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat.
Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap
sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi
lebih ketat.

2
3. Tahap kedewasaan (maturity).

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai
turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam shingga perusahaan perlu memperkenalkan
produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya
mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap penurunan (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini,
barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat
penting karena permintan sudah jauh menurun Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.

B. Bagaimana Product Life Cycle Pada Pepsodent

Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan terta di Indonesia, sejak awal
keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent adalah
pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun
1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan
mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan
layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya
mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.

1. Tahap Perkenalan

Pepsodent memasang iklan melalui berbagai media, seperti telvisi, radio, pamphlet, dan
media cetak untuk memperkenalkan produknya agar diketahui oleh masyarakat luas
sehingga memakan biaya yang cukup besar dan belum memperoleh laba yang cukup
signifikan. Iklan pertama Pepsodent tersebut menyebutkan bahwa sisa makanan di gigi
mengundang kuman penyebab sakit gigi dan menyebutkan bahwa Pepsodent membershkan

3
dan melindungi gigi lebih lama lagi. Pada tahap ini penjualan produk Pepsodent mash
rendah karena dulu mash banyak konsumen yang belum peduli terhadap kesehatan gigi dan
mulut, persingannya juga relative mash kecil, karena Pepsodent merupakan produk pasta
gigi pertama di Indonesia.

2. Tahap Pertumbuhan

a. Pada saat produk Perusahaan Unilever memperkenalkan produknya yaitu Pepsodent


melalui berbagai iklan, banyak masyarakat yang tertarik schingga membeli produk nya
yang mengakibatkan perusahaan mengalami pertumbuhan dan peningkatan laba yang besar
Pada tahap pertumbuhan.

b. Pepsodent juga mengadakan beberapa event. Pepsodent akrab terdengar disekolah


dengan metode pemeriksaan gigi gratis. Diantara Tema besar yang digunakan Pepsodent
dalam berstrategi adalah edukasi Bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan
Kesehatan Pemerintah Indonesia dan diakui oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI),
sejak tahun 1990an,Pepsodent telah menjalankan Program Sekolah Pepsodent yang hingga
tahun 2006 telah menjangkau lebih dari 3,2 juta anak-anak berusia di bawah 12 tahun di
seluruh Indonesia dan jumlah ini terus meningkat.

4
c. Pepsodent juga meningkatkan kualitas produk mulai dari varian, rasa, kemasan.
Terbukti saat ini Pepsodent banyak mengeluarkan inovasi - inovasi dalam produknya,
balkan sekarang sudah ada beberapa produk varian pepsodent seperti

• Pepsodent White Pencegah Gigi Berlubang


• Pepsodent Fresh Cool Mint
• Pepsodent Whitening dan Pepsodent Herbal
• Pepsodent Complete + Gum Care
• Pepsodent Gigi Susu Strawberri dan Orange
• Pepsodent Complete 8 dan Pepsodent Center Fresh
• Pepsodent Action 123 dan Pepsodent White Now
• Pepsodent Sensitive Expert dan Pepsodent Expert Protection
• Pepsodent Tooth Brush: Smart Clean, Family, Fighter, Easy Clean, Extra, Double Care,
Torsion, Whitening.

3. Tahap kedewasaan

Berkembangnya produk Pepsodent mengakibatkan banyaknya pembeli yang terus


meningkat sehingga menimbulkan kejenuhan sesaat yang mengakibatkan penurunan
pembelian.Maka dari itu Pepsodent member corak baru dengan memunculkan Sikat Gigi
produksi Pepsodent. Pepsodent pun menambah segmen baru dengan adanya WEB "Tanya
Pepsodent" yang diperuntukan untuk konsumen yang ingin bertanya tentang pertanyaan
mulut dan gigi. Di WEB itu juga diberikan tips - tips merawat gigi yang baik.

Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan. Yang pertama
adalah defensive strategy, yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari

5
pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi.
Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperolch
tambahan penjualan. Strategi yang kedua adalah offensive strategy, yang lebih
menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk
lain dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk
sehingga semakin menarik konsumen untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat
baru suatu produk kepada konsumen untuk mendorong pembelian dan pemakaian (usaha
seperti ini sering disebut dengan product relaunching)

4. Tahap Penurunan

Popularitas produk pepsodent sebagai produk pasta gigi tertua memang sangat kuat
akan tetapi seiring dengan banyaknya produk - produk mengancam eksitensi pepsodent
menjadi market leader dari produk pasta gigi di Indonesia. Pada tahun 2010 pepsodent
mengalami penurunan.hal ini sebagai dampak dari tingginya persaingan industri pasta gigi.

Kejenuhan Produk Pepsodent mengalami penurunan dan laba yang menipis karena
penjualan produknya konsumen yang terlalu banyak memakai produknya schingga
memasuki masa penurunan untuk penjualan dan produksi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Product Life Cycle Pepsodent biasanya melibatkan fase pengenalan,


pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Selama pengenalan diluncurkan dan di ikuti
oleh pertumbuhan dengan peningkatan penerimaan pasar. Kedewasaan ditandai dengan
penjualan yang stabil dan pada akhirnya mungkin terjadi penurunan seiring dengan
munculnya produk baru. Strategi adaptasi dan pemasaran berbeda beda di setiap tahap
untuk memaksimalkan kesuksesan produk.

7
REFERENSI

https://qontak.com/blog/product-life-cycle/

https://nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/

http://anggieluphmamunk.blogspot.com/2012/02/makalah-prod-pemasaran.html

Anda mungkin juga menyukai