Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS STRATEGI SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) PADA

UMKM HISANA PESONA BALI RESIDENCE

makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.

oleh:

Ahmad Izzan G [1201180162]

Ade Achmad Faisal [1201183382]

Melinda Saleha [1201184189]

M. Naufal Andina [1201184331]

Kresna Nurfajri [1201184214]

TI-42-08

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................... 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 3
1.3 TUJUAN .......................................................................................................... 3
1.4 MANFAAT ...................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................ 5
LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 5
2.1 Definisi dan Konsep Product Life Cycle .......................................................... 5
2.2 Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Produk (PLC) ............................................... 6
2.2.1 Tahap perkenalan (Introduction)................................................................ 6
2.2.2 Tahap pertumbuhan (Growth) .................................................................... 6
2.2.3 Tahap Kedewasaan (Maturity) ................................................................... 7
2.2.4 Tahap Penurunan (Decline) ........................................................................ 7
BAB III .......................................................................................................................... 9
HASIL ANALISIS......................................................................................................... 9
3.1 Tahapan Siklus Hidup Produk ............................................................................. 9
3.1.1 Strategi Siklus Hidup Produk ................................................................... 10
3.1.2 Siklus Produk HISANA ............................................................................. 11
3.1.3 Strategi Ekstensi HISANA ...................................................................... 11
3.2 Analisis Siklus Hidup Produk HISANA ........................................................ 11
BAB IV ........................................................................................................................ 13
PENUTUP.................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 13
4.2 Saran ............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


UKM dalam menjalankan aktivitasnya pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu
sama-sama mencari keuntungan. Selain mencari keuntungan, setiap UKM tentunya ingin
memberikan layanan terbaik kepada konsumennya agar konsumen merasa puas dengan
produk yang dihasilkan, karena pada kegiatan berwirausaha kepuasan konsumen menjadi
tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan dan memasarkan produk
yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

UKM Hisana Fried Chicken yang terletak di depan komplek Pesona Bali
Residence, Bojongsoang yang kami Analisa bergerak di bidang kuliner ayam krispi
tentunya perlu mengetahui Siklus Kehidupan Produk agar dapat membuat ayam krispi
(produk) yang baik dan memenuhi kebutuhan konsumen serta memiliki produk terbaik
dari pesaing-pesaing lainnya. Sehingga, UKM Hisana Fried Chicken dapat berjalan
dengan lancer, baik dan dapat menjalankan usahanya dalam jangka waktu yang panjang,
dapat berkembang dan memperoleh keuntungan yang diinginkan. Karena itu, kami
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai siklus kehidupan produk yang terdapat di
HISANA Fried Chicken.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa saja strategi yang diterapkan oleh HISANA Fried Chicken untuk
menghadapi tahapan siklus hidup produk?
1.2.2 Apakah strategi yang dilakukan oleh HISANA Fried Chicken sudah
berhasil menghadapi siklus hidup produk?
1.2.3 Apakah strategi yang dilakukan oleh HISANA Fried Chicken sudah
tepat dalam menghadapi siklus hidup produk?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui strategi produk yang diterapkan oleh HISANA Fried
Chicken dalam menghadapi siklus hidup produk.
1.3.2 Untuk mengetahui strategi produk yang diterapkan oleh HISANA Fried
Chicken sudah berhasil atau belum dalam menghadapi siklus hidup produk.

3
1.4 MANFAAT
1.4.1 Membantu menganalisis strategi produk yang diterapkan oleh HISANA Fried
Chicken selama ini ketika produk HISANA Fried Chicken menghadapi siklus
hidup produk.
1.4.2 Mengetahui strategi produk yang selama ini diterapkan oleh HISANA Fried
Chicken sudah maksimal atau belum ketika produknya menghadapi siklus
hidup produk.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Konsep Product Life Cycle


Product Life Cycle atau siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan dari
suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep
penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Tidak
semua produk memiliki waktu siklus hidup yang sama, ada yang bisa berjalan sangat
lama, ada pula yang berjalan sangat cepat. Namun meski setiap siklus memiliki lama
waktu yang beragam, secara umum siklus hidup sebuah produk semakin pendek
(Perreault, 2002:881).

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk
juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu
suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan
konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978)
yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu


dianalisis mengenai PLC dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :

a. Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah sepanjang siklus
hidup produk.
b. Produk memiliki umur yang terbatas.
c. Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-masing
memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya.
d. Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup
produk.

5
2.2 Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Produk (PLC)
Setiap produk biasanya memiliki masa daur hidup yang berbeda, kenaikan maupun
penurunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut merupakan tahapan-
tahapan siklus hidup sebuah produk, yaitu :

2.2.1 Tahap perkenalan (Introduction)


Tahap perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam
memperkenalkan produknya kepada konsumen. Pada tahap ini, barang mulai
dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.
Barang yang di jual umumnya barang baru, karena masih berada pada tahap
permulaan. Ciri-Ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume
pasar berkembang lambat (karena tingginya resistance), tingkat kegagalan relatif
tinggi, banyak melakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya
(karena masalah yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula
disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi, promosi dan
pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.

2.2.2 Tahap pertumbuhan (Growth)


Jika produk baru menarik perhatian dan cukup memuaskan
konsumen, penjualan mulai menanjak secara cepat. Selama tahapan ini, produk
mulai memperlihatkan laba, pesaing juga mulai mengikuti, mengeluarkan produk
versi mereka. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)


Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat
penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan
diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini,
bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika
produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka
keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut
dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan
terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan
distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk
menarik segmen pasar baru.
b. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

6
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan
pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah
dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas
konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui
produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya
dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model
(style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba
akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan
harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin
banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya
keuntungan atau daya tarik industri.

2.2.3 Tahap Kedewasaan (Maturity)


Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang
ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini
produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha
promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume
penjualan. Tetapi, penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan
perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen
diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tida
tingkatan yaitu: kedewasaan pertumbuhan (growth maturity), kedewasaan stabil
(stable maturity), dan kedewasaan mengusang (decaying maturity).

2.2.4 Tahap Penurunan (Decline)


Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan
gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-
faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan
dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif
dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa pilihan
alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan sert daya
tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :

a. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi


persaingan yang baik.

7
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan atau manfaat baru pada
produk.
c. Mencari pasar baru.
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian
industri dapat diatasi.
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara
meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah
investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan
menguntungkan.

8
BAB III

HASIL ANALISIS

3.1 Tahapan Siklus Hidup Produk


Umur penjualan produk satu dengan produk lain berbeda-beda. Pada dasarnya setiap
produk akan mengalami banyak fase sampai akhirnya berada pada fase penurunan. Berikut
merupakan fase-fase yang akan dilalui suatu produk:

a. Pembentukan Produk. Sebuah produk mulai direncanakan mulai dari sebuah ide.
Kemudian produk mulai dibuat dan diciptakan dalam bentuk nyata.
b. Perkenalan Produk. Tahap kedua adalah perkenalan produk dengan cara mulai
melakukan pemasaran ke target pasar yang dituju.
c. Pertumbuhan Produk. Dalam tahap ini, terjadi peningkatan penjualan. Umumnya
dalam tahap ini terdapat kompetitor yang mulai memasuki pasar.
d. Pematangan Produk. Produk yang berhasil sukses diterima oleh pasaran, akan
bertahan dalam fase ini. Namun, seorang manajer produk harus selalu melakukan
inovasi untuk mempertahankan penjualan dan eksistensi produk.
e. Penurunan Produk. Dalam tahap ini, terjadi penurunan angka penjualan. Hal ini
dapat disebabkan oleh produk yang kalah bersaing dengan kompetitor.

Contoh produk yang dibahas kali ini adalah ayam goreng krispi Hisana Fried Chicken.
Ayam goreng renyah merupakan menu utama dari Hisana Fried Chicken. Tahap
pembentukan dari ayam goreng Hisana membutuhkan waktu yang tidak instan. Pendirinya,
Tatang Suharta memulai usaha ayam goreng krispi dari kios yang tidak besar. Kiosnya yang
sederhana memulai ke tahap selanjutnya yaitu tahap pengenalan. Masyarakat mulai
mengetahui eksistensi produk Hisana Fried Chicken. Pamor Hisana Fried Chicken semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Sampai saat ini, Hisana Fried Chicken telah memiliki lebih
dari 2000 grai yang tersebar di Indonesia. Tahap penurunan produk pada Hisana Fried
Chicken ditandai dengan masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan ayam goreng
tepung. Masyarakat Indonesia mulai menyukai pengembangan menu dari ayam goreng krispi
seperti ayam geprek.

9
3.1.1 Strategi Siklus Hidup Produk
Tahap penurunan pada siklus hidup produk merupakan ketakutan setiap
produsen. Menyikapi penurunan penjualan produk dapat dilakukan dengan menyusun
strategi terbaik dalam memasarkannya. Berikut merupakan strategi yang umum
digunakan untuk product life cycle:

a. Strategi Peluncuran Cepat ( Rapid Skimming)


Rapid Skimming adalah peluncuran (launching) produk baru dengan harga
dan level promosi yang tinggi. Strategi ini dapat diterapkan dengan asumsi
sebagian besar target pasar tidak menyadari produk tersebut, harga yang
diminta, brand Anda menghadapi persaingan potensial, dan untuk
membangun merek.
b. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming)
Slow skimming adalah peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan
sedikit promosi yang dilakukan. Strategi ini dapat diterapkan dengan asumsi
ukuran pasar terbatas, sebagian besar target pasar mengenali produk,
pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum
mengancam.
c. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration)
Rapid-penetration adalah peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya
promosi yang besar. Strategi ini cocok digunakan dengan asumsi target
pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap
harga, adanya persaingan yang kuat, dan biaya produksi yang akan menurun
sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.
d. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration)
Slow-penetration adalah peluncuran produk dengan harga rendah dan
promosi yang juga rendah. Gunakan strategi ini dengan asumsi target pasar
luas, memiliki kepekaan terhadap harga yang tinggi, dan terdapat beberapa
persaingan potensial.

Berdasarkan jenis-jenis strategi pemasaran siklus hidup produk, strategi yang


diterapkan Hisana Fried Chicken termasuk kepada strategi penetrasi lambat. Mereka
meluncurkan harga ayam krispinya dengan harga yang terjangkau tanpa promosi yang
memakan banyak biaya.

10
3.1.2 Siklus Produk HISANA
Pada saat ini UKM Hisana Fried Chicken sedang dalam tahap kedewasaan
(Maturity) dimana UKM ini sedang dalam kondisi peningkatan Omset penjualan yang
mulai melambat, dan bersaing dengan ketat dengan beberapa kompetitor yang ada, dan
berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan kompetitor yang ada, serta memiliki
kapasitas produksi yang tinggi, HISANA juga memiliki laba yang besar jika dapat
memimpin pasar, serta Cash Flow HISANA akan berada dalam kondisi positif yang
kuat, dan ketika HISANA memiliki pesaing yang lemah dan kalah bersaing maka
pesaing tersebut akan mulai keluar dari pasar, serta harga produk mereka yang mulai
turun.

Dalam tahap ini UKM Hisana Fried Chicken diharapkan dapat memperbaiki
dan memodifikasi produk yang di jual menjadi lebih bervariasi, serta dapat
meninggalkan varian produk yang kurang diminati oleh pasar, serta dapat
menyesuaikan kapasitas produksi, dapat menerapkan harga yang lebih bersaing, dapat
menggunakan iklan yang bersifat persuasif agar dapat mempengaruhi konsumen lama
untuk tetap setia membeli produk tersebut ataupun dapat menarik konsumen baru, serta
dapat melakukan distribusi secara intensif, juga dapat memasuki segmen pasar yang
baru sehingga dapat meluas dan juga harus bisa melakukan repositioning

3.1.3 Strategi Ekstensi HISANA


Strategi ekstensi yang dilakukan oleh UKM Hisana Fried Chicken ditujukan
untuk meningkatkan umur produk, strategi ekstensi ini dilakukan oleh UKM Hisana
Friedchicken untuk memperlambat produknya memasuki tahap penurunan, diantaranya
dengan menggunakan metode periklanan untuk menambah konsumen baru dan
berusaha mempertahankan konsumen lama, selain itu UKM Hisana Fried Chicken
melakukan pembaruan kemasan yang ditujukan agar pruduk terasa lebih menarik dan
lebih baru.

3.2 Analisis Siklus Hidup Produk HISANA


Siklus Hidup produk Hisana Fried Chicken pada saat awal-awal diluncurkan
sebagai franchise makanan, Hisana mengalami tahap perkenalan dimana barang-barang
yang diluncurkan ke pasar belum terlalu banyak dan Hisana juga memiliki banyak
kompetitor dalam penjualan ayam gorengnya. Seiring berjalannya waktu, Hisana
mengembangkan produknya dan membuat produknya disegani oleh masyarakat. Seiring

11
berjalannya waktu Hisana memasuki tahap kedewasaan. Dimana Hisana mulai bersaing
dengan berbagai kompetitor, memiliki kapasitas produk yang tinggi , dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan kompetitor yang ada.

Dari tahap pendawasaan, Hisana dapat mengembangkan produknya agar lebih


bervariasi dan dapat meninggalkan produk-produk yang sekiranya kurang disegani oleh
masyarakat, dapat menerapkan harga yang lebih bersaing, dapat menggunakan iklan yang
bersifat persuasif agar dapat mempengaruhi konsumen lama untuk tetap setia membeli
produk tersebut ataupun dapat menarik konsumen baru.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembentukan dari ayam goreng Hisana membutuhkan
waktu yang tidak instan. Kiosnya yang sederhana memulai ke tahap selanjutnya yaitu
tahap pengenalan. Masyarakat mulai mengetahui eksistensi produk Hisana Fried Chicken.
Pamor Hisana Fried Chicken semakin meningkat dari waktu ke waktu. Tahap penurunan
produk pada Hisana Fried Chicken ditandai dengan masyarakat Indonesia sudah sangat
familiar dengan ayam goreng tepung.

4.2 Saran
Semua Produk pada hakikatnya akan mengalami penurunan. Dalam menghadapi
permasalahan tersebut dibutuhkan strategi yang sesuai. Salah satu upayanya yaitu dengan
berinovasi menghadirkan bermacam-macam varian produk baru.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. New York: Pearson.

Pasha, A. R. (2018, Desember 5). Mengenal Hisana Fried Chicken, Bisnis Ayam Goreng
Ekonomis yang Populer di Indonesia. Diambil kembali dari Cermati.com:
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-hisana-fried-chicken-bisnis-ayam-goreng-
ekonomis-yang-populer-di-indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai