Anda di halaman 1dari 11

BAB III

POTENSI BERWIRAUSAHA

Untuk mengenal potensi anda dalam berwirausaha, anda perlu memiliki


pengetahuan dalam kewirausahaan dan mengenal seberapa besar keinginan anda
untuk mengejar suatu pencapaian. Dengan menjawab pertanyaan pada kuesioner-
kuesioner berikut, anda akan lebih mengenal seberapa jauh anda berpotensi
menjadi seorang wirausaha.

3.1. Mitos tentang kewirausahaan


Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan anda tentang kewirausahaan, Anda
diminta untuk mengisi kuesioner berikut yang dikutip dari Kuratko (2016)

Kuesioner tentang Mitos Kewirausahaan


Petunjuk: Baca 10 pernyataan berikut dan tunjukkan persetujuan atau
ketidaksetujuan Anda dengan memberikan skor.
Jika anda sangat setuju dengan pernyataan, skor 10.
Jika Anda sangat tidak setuju, skor 1.
Jika Anda cenderung lebih setuju daripada tidak setuju, berikan
skorantara 6 dan 9 tergantung pada seberapa banyak Anda
setuju.
Jika anda cenderung tidak setuju, beri skor antara 2 dan 5.
Pernyataan:
1. Wirausahawan sukses seringkali adalah individu yang memiliki metode tertentu
dan analitis, yang dengan cermat merencanakan dan benar-benar melakukan
seluruh rencana tersebut .

2. Wirausahawan paling sukses dilahirkan dengan karakteristik khusus, seperti


dorongan untuk berprestasi tinggi dan kepribadian selalu ingin menang dan sifat-
sifat ini digunakan dengan baik dalam upaya kewirausahaan mereka.

3. Banyak karakteristik yang diperlukan untuk kewirausahaan yang sukses dapat


dipelajari melalui studi dan pengalaman.

18
4. Wirausahawan paling sukses adalah mereka yang menemukan produk atau
layanan yang unik.

5. Wirausahawan yang sangat sukses cenderung memiliki sedikit pendidikan


formal.

6. Sebagian besar wirausahawan sukses mengakui bahwa putus sekolah adalah


hal terbaik yang pernah mereka lakukan.

7. Karena mereka unik dan individualistis dalam pendekatan mereka terhadap


bisnis, kebanyakan wirausahawan sukses sulit bersosialisasi dan tidak cocok
dengan orang lain.

8. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun penting untuk memiliki pembiayaan


yang memadai sebelum memulai usaha wirausaha, seringkali lebih penting
untuk memiliki kompetensi manajerial dan perencanaan yang tepat.

9. Kewirausahaan yang sukses lebih menekankan pada masalah persiapan dan


keinginan daripada keberuntungan.

10. Sebagian besar wirausahawan sukses berhasil dalam usaha pertama mereka
dan hal ini mendorong mereka untuk melanjutkan usaha; kegagalan cenderung
terjadi kemudian seiring pertumbuhan perusahaan.
Masukkan skor jawaban Anda pada tabel di bawah dengan cara:
 masukkan jawaban ke angka 1, 3, 8 dan 9 pada kolom 1 seperti adanya. Misal
jika anda memiliki nilai 8 pada no.1 tuliskan 8 pada kolom 1
 kemudian untuk jawaban ke 2, 4, 5, 6, 7 dan 10 pada kolom 2 setelah
dikurangkan dari 11. Misal jika Anda memberi jawaban 7 pada no.2 tuliskan 4
(11-7) di kolam 2
 Kemudian tambahkan kedua kolom jawaban dan masukkan total Anda di tempat
yang disediakan.
Kolom penilaian

N Nilai sebenarnya No Setelah dikurangkan dari 11


o (1) (2)
1 2
3 4
8 5
9 6
7
10
Jl
h

19
Penafsiran Skor
Latihan ini mengukur seberapa banyak Anda meyakini mitos kewirausahaan.
Semakin rendah total Anda, semakin kuat keyakinan Anda; semakin tinggi total
Anda, semakin kuat keyakinan Anda. Angka 1, 3, 8 dan 9 adalah pernyataan yang
akurat; angka 2, 4, 5, 6, 7 dan 10 adalah pernyataan yang tidak akurat. Inilah kunci
penilaiannya:
 80–100 - sangat baik; Anda tahu fakta tentang pengusaha.
 61–79 - bagus, tetapi Anda masih percaya pada beberapa mitos.
 41–60 - adil; Anda perlu mengulas materi bab tentang mitos kewirausahaan.
 0–40 - buruk; Anda perlu membaca ulang bahan bab tentang mitos
kewirausahaan dan mempelajari temuan ini.
Untuk lebih memahami jawaban Anda, penjelasan berikut tentang mitos tentang
kewirausahaan yang selama ini diyakini oleh masyarakat. Sebagian pihak
berpendapat bahwa berbagai mitos ini muncul karena kurangnya pemahaman
mengenai kewirausahaan. Para peneliti kewirausahaan menyatakan bahwa mitos
tersebut muncul karena masih berkembangnnya penelitian bidang kewirausahaan
sehingga banyak mitos yang masih menjadi kepercayaan masyarakat karena belum
”tergusur” oleh hasil penelitian ilmiah yang bisa membantah kebenaran kepercayaan
semacam itu. Berikut ini disajikan beberapa mitos tentang wirausahawan menurut
Kuratko (2016)

Mitos 1:
Wirausahawan merupakan orang yang cenderung bertindak dan bukan pemikir.
Walaupun memang benar bahwa wirausahawan cenderung merupakan
orang lebih suka bertindak, namun tidaklah benar apabila mereka bukan
digolongkan sebagai orang yang pemikir. Sebagai contoh, sekarang ini lebih
disukai business plan yang jelas dan juga lengkap, yang menunjukkan
bahwa wirausaha juga dituntut untuk berpikir. Bagi wirausaha, berpikir sama
pentingnya dengan kecenderungan mereka untuk bertindak.

Mitos 2:
Kewirausahaan merupakan bakat yang dibawa seseorang sejak lahir.

20
Selama ini banyak pihak yang lebih percaya bahwa kewirausahaan tidak bisa
diajarkan ataupun dipelajari. Sudah sejak lama masyarakat percaya bahwa
ciri-ciri kewirausahaan dalam diri seseorang merupakan bakat bawaan yang
dibawa sejak lahir. Ciri-ciri ini misalnya, mencakup agresivitas, berinisiatif,
bersemangat, bersedia menanggung risiko,memiliki kemampuan analisis
yang baik, dan terampil dalam membangun hubungan dengan orang lain.
Sekarang ini, kewirausahaan cenderung dianggap sebagai suatu disiplin
ilmu, sehingga mematahkanmitos itu. Kewirausahaan, seperti juga semua
bidang ilmu lainnya,memiliki model, proses, dan juga berbagai macam studi
kasus yang memungkinkannya untuk dipelajari dan juga diajarkan.
Mitos 3:
Wirausahawan mesti merupakan penemu hal baru (inventor).
Pemikiran bahwa wirausahawan selalu merupakan penemu hal baru
(inventor) muncul karena kesalahan pemahaman. Memang dalam kenyataan
cukup banyak penemu yang kemudian menjadi wirausahawan, tetapi juga
kenyataan menunjukkan bahwa banyak wirausahawan yang bukan penemu
hal baru. Sebagai contoh, di Amerika, Ray Kroc bukanlah penemu makanan
cepat saji, tetapi gagasannya yang inovatif mendorong Mc Donald menjadi
perusahaancepat saji yang terbesar di dunia.
Mitos 4:
Wirausahawan cenderung gagal di sekolah maupun dalam pergaulan sosial.
Pandangan bahwa wirausahawan cenderung gagal di sekolah maupun
dalam pergaulan sosial terjadi karena beberapa individu pengusaha ternyata
berhasil mengembangkan perusahaan yang sukses setelah mengalami drop-
out dari sekolah ataupun setelah berhenti menjadi karyawan. Banyak kasus
sejenis ini digelembungkan sehingga muncul pandangan yang keliru
mengenai wirausahawan maupun kewirausahaan. Lembaga pendidikan dan
organisasi sosial di masa lalu memang kebanyakan tidak memberikan
tempat terhadap kewirausahaan. Hal ini
terjadi karena pandangan yang lebih diwarnai oleh keberadaan perusahaan-
perusahaan besar, sehingga pendidikan bisnis cenderung lebih membahas
permasalahan perusahaan-perusahaan ukuran besar. Pandangan yang lebih
mutakhir cenderung menganggap wirausahawan sebagai pelopor di bidang

21
ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Wirausahawan tidak lagi dianggap
sebagai pribadi yang anti sosial, melainkan sebagai profesional.
Mitos 5:
Wirausahawan dipandang memiliki ciri-ciri tertentu.
Banyak tulisan dalam buku maupun artikel mengenai kewirausahawan yang
memuat daftar ciri-ciri wirausahawan yang berhasil. Ciri-ciri ini sering kali
tidak diperiksa keabsahannya, cenderung dihasilkan dari penelitian terhadap
kasus-kasus tertentu dan sering kali tidak dilakukan dengan
membandingkannya terhadap ciri-ciri orang yang bukan wirausahawan.
Sekarang ini mulai dipahami bahwa besar sekali hambatan maupun kesulitan
yang dihadapi dalam menemukan ciri-ciri wirausahawan maupun
kewirausahaan yang dapat dianggap berlaku umum. Kondisi lingkungan,
perusahaan, maupun kewirausahaan, ternyata saling mempengaruhi satu
sama lain sehingga memungkinkan untuk menjumpai ciri-ciri wirausahawan
yang berhasil pada situasi yang berlainan.
Mitos 6:
Wirausahawan hanya tertarik pada uang.
Perlu diakui bahwa sebuah perusahaan membutuhkan modal atau uang agar
bisa bertahan hidup. Memang benar banyak perusahaan yang gagal karena
kondisi keuangannya tidak sehat. Tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa
ketersediaan modal atau uang belum tentu bisa mencegah kebangkrutan
sebuah perusahaan. Apabila ditelusuri, kegagalan karena masalah keuangan
sering kali merupakan akibat dari ketidakberesan pada aspek yang lain
seperti pengelola yang tidak kompeten, perencanaan yang buruk, kultur kerja
yang tidak mendukung, dan berbagai alasan lainnya. Di pihak lain, banyak
wirausahawan yang perusahaannya berhasil ternyata sebelumnya tidak
memiliki modal yang mencukupi, tetapi mereka berhasil mengatasi
kekurangan tersebut sambil membangun usaha dengan bertumpu pada
aspek nonuang. Untuk para wirausahawan, modal atau uang memang
merupakan sumber daya, tetapi sering kali bukan merupakan tujuan akhir
satu-satunya.
Mitos 7:
Keberhasilan wirausahawan tergantung pada nasib baik atau kemujuran.

22
Berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat memang
merupakankeuntungan bagi seseorang. Tetapi, kemujuran baru akan
terwujud apabila persiapan seseorang sesuai dengan peluang yang ia
hadapi. Apabila ia tidak siap, maka peluang itu akan hilang begitu saja tidak
sempat dimanfaatkan. Karena itu, hanya wirausaha yang memiliki persiapan
yang mencukupi yang akan mampu memanfaatkan peluang, sehingga
kebanyakan orang melihat kejadian ini sebagai suatu kemujuran.
Wirausahawan yang berpeluang untuk berhasil sebenarnya memang lebih
siap menghadapi situasi dan mengubah situasi yang ia hadapi menjadi
keberhasilan. Apa yang sering kali terlihat sebagai kemujuran sesungguhnya
terdiri dari persiapan yang baik, semangat,keteguhan hati, pemahaman akan
permasalahan atau situasi yang dihadapi, dan juga kecerdikan untuk
memunculkan cara yang lebih cerdas untuk menghadapi situasi ataupun
permasalahan tersebut.
Mitos 8:
Ketidaktahuan merupakan berkah bagi wirausahawan.
Sering kali dikatakan bahwa terlalu banyak perencanaan maupun evaluasi
justru akan membawa masalah, yaitu membuat kita menjadi memiliki
keraguan untuk bertindak sehingga menjadi lumpuh karena malas bergerak.
Di masa sekarang, pernyataan itu tidak lagi berlaku, karena pasar maupun
dunia usaha penuh dengan persaingan sehingga diperlukan pemikiran yang
matang, perencanaan yang rinci dan persiapan yang matang. Memahami
secara lengkap dan benar kekuatan dan kelemahan usaha yang hendak
dijalankan membuat seorang pengusaha mampu memiliki rencana cadangan
yang baik untuk menghadapi munculnya permasalahan yang tidak terduga.
Peluanguntuk mengalami akibat buruk dari kegagalan bisa dikurangi melalui
strategi yang dirumuskan secara cermat, yang didasarkan pada pemahaman
akan proses sebab akibat yang mampu membawa kita pada keberhasilan.
Perencanaan yang matang dan cermat merupakan ciri wirausahawan yang
berhasil, bukan ketidaktahuan.
Mitos 9:
Lebih banyak wirausahawan yang gagal daripada yang berhasil.

23
Memang benar bahwa kebanyakan wirausahawan berulang kali mengalami
kegagalan sebelum mampu mencapai keberhasilan. Kegagalan memang
memberikan banyak pelajaran kepada orang yang bersedia belajar dari
pengalaman tersebut, dan ternyata kegagalan sering kali mampu membawa
seseorang pada keberhasilan. Ini terlihat jelas pada “prinsip koridor” yang
menyatakan bahwa apabila suatu usaha mulai dijalankan, maka berbagai
peluang baru yang tidak direncanakan akan segera muncul. Perusahaan 3M
misalnya, mengalami kegagalan karena lem yang mereka buat ternyata tidak
mampu menempel terlalu kuat. Lem yang gagal itu tidak mereka buang,
tetapi dicoba dicari kemungkinan pemanfaatannya. Akhirnya, berhasil
dikembangkan kertas post-it, yakni lembar catatan berwarna kuning yang
bisa ditempel dan dilepas dengan mudah di dinding. Pernyataan bahwa lebih
banyak wirausahawan yang gagal disbanding yang berhasil, ternyata tidak
bisa diterima. Seorang peneliti menemukan bahwa masyarakat pandangan
kebanyakan orang bahwa lebih banyak wirausahawan yang gagal daripada
yang berhasil ternyata tidak tepat.
Mitos 10:
Wirausahawan adalah pengusaha bersifat untung-untungan.
Banyak pihak yang melihat wirausahawan seakan-akan merupakan
pengusaha yang perilakunya sangat untung-untungan. Kenyataan di
lapangan memperlihatkan bahwa wirausahawan biasanya memilih
jeniskegiatan dengan risiko yang sedang ataupun risiko yang bisa dihitung
(calculated risk). Wirausahawan yang sukses biasanya pekerja keras dengan
perencanaan serta persiapan yang matang, dengan maksud untuk
menurunkan risiko, sehingga dengan kemampuan itu sesungguhnya
wirausahawan memiliki kapabilitas untuk mengendalikan masa depan.
Sepuluh mitos ini perlu dipahami dan perlu dijadikan landasan pemikiran dalam
pembahasan mengenai wirausahawan maupun kewirausahaan. Kemampuan untuk
membedakan mitos dari kenyataan lapangan akan
memberikan peluang untuk mengamati dan menjelaskan berbagai ciriwirausahawan
sesuai kenyataan di lapangan, tanpa diganggu oleh berbagai kepercayaan yang
sesungguhnya tidak terbukti secara ilmiah.

24
3.2. Apakah Anda seorang yang berprestasi?

Salah satu karakteristik terpenting dari seorang wirausahawan yang sukses adalah
keinginan untuk berprestasi tinggi (high achiever). 10 pertanyaan berikut dirancang
untuk membantu mengidentifikasi dorongan pencapaian Anda.

Pilih jawaban yang paling cocok dengan keadaan anda di bawah.


1. Seorang instruktur di salah satu kelas telah meminta Anda untuk memilih tiga
opsi penilaian. Manakah dari opsi ini yang akan Anda pilih?
a. Pelajari materi kursus, ikuti ujian dan terima nilai yang saya dapatkan
b. Gulung dadu dan dapatkan nilai A jika aku menggulirkan angka ganjil dan
huruf D jika aku menggulung angka genap
c. Muncul untuk semua kuliah, menyerahkan makalah jangka pendek dan
mendapatkan C
2. Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda sebagai pengambil risiko?
a. Tinggi
b. Sedang
c. Rendah
3. Anda baru saja diminta oleh bos Anda untuk mengerjakan suatu proyek baru di
samping tugas yang sudah Anda lakukan. Apa yang akan Anda katakana pada
atasan Anda?
a. Karena saya sudah kewalahan, saya tidak bisa sanggup menangani lagi
proyek baru.
b. Tentu, saya senang bisa membantu; berikan padaku
c. Biarkan saya melihat kembali beban kerja saya saat ini dan kembali kepada
Anda besok tentang apakah saya dapat menambah pekerjaan lagi
4. Orang seperti apa yang paling Anda inginkan?
a. Steve Jobs, pendiri Apple Computers
b. Donald Trump, pengusaha sukses dan sekarang menjadi presiden Amerika
c. Richard Branson, pemilik Virgin Airlines
5. Game mana yang paling Anda sukai untuk dimainkan?
a. Monopoli
b. Bingo
c. Roulette
6. Anda telah memutuskan untuk menjadi lebih aktif secara fisik. Manakah yang
memiliki daya tarik terbesar bagi Anda?
a. Bergabung dengan tim olahraga lingkungan
b. Berolahraga sendiri
c. Bergabung dengan klub kesehatan setempat
7. Dengan kelompok mana yang paling Anda sukai jika anda akan bermain poker?
a. seorang Teman
b. Pemain dengan modal besar

25
c. Orang-orang yang dapat menantang saya
8. Menjadi orang seperti apa yang paling Anda inginkan?
a. Seorang detektif yang memecahkan kejahatan
b. Seorang politisi memberikan pernyataan kemenangan
c. Seorang jutawan
9. Kegiatan manakah yang ingin Anda lakukan pada malam hari?
a. Megunjungi seorang teman
b. Mengerjakan hobi
c. Menonton televise

10. Pekerjaan mana yang memiliki daya tarik karier terbesar untuk Anda?
a. Sales komputer
b. Akuntan perusahaan
c. Pengacara pidana
Penilaian:
Lingkari jawaban anda di bawah ini

No A B C
1. 10 0 2
2. 2 10 2
3. 6 2 10
4. 7 10 5
5. 10 0 0
6. 2 10 6
7. 4 2 10
8. 10 7 4
9. 4 10 4
10. 10 5 10

High achievers 76–100


Moderate achievers 50–75
Low achievers <50
Interpretasi skor dari setiap pertanyaan
1. Orang yang berprestasi mengambil tanggung jawab pribadi atas tindakan
mereka. Mereka tidak suka mengandalkan keberuntungan. Opsi ketiga (c)
mengasumsikanwaktu kelas yang dihemat dengan tidak harus belajar untuk
ujian akan digunakan untuk belajar untuk kelas lain; kalau tidak jawabannya
akanmenjadi nol.
2. High achiever adalah pengambil risiko sedang dalam situasi penting.

26
3. Orang yang berprestasi ingin mempelajari situasi sebelum berkomitmen untuk
mengambil tindakan.
4. Jobs adalah individu yang berprestasi tetapi lebih tertarik pada desain dan teknik
daripada pencapaian tujuan.Trump adalah tenaga penjualan / eksekutif yang
sangat berprestasi.
5. Monopoli memungkinkan orang yang berprestasi untuk menggunakan
keterampilan mereka. Bingo dan roulette tergantung pada keberuntungan.
6. Orang yang berprestasi tinggi akan berhasil sendiri. Pilihan terbaik kedua adalah
bergabung dengan klub kesehatan, yang memungkinkan lebih sedikitkebebasan
individu tetapi memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dan
bimbingan dari individu yang mengerti cara bekerjasecara efektif.
7. Orang yang berprestasi tinggi suka tantangan tetapi bukan risiko tinggi. Jika
Anda adalah pemain poker yang sangat bagus dan Anda memilih (b), Anda
kemudian dapat meningkatkannyaskor Anda pada pertanyaan ini dari 2 hingga
10.
8. Karena orang-orang yang berprestasi ingin mencapai tujuan, detektif akan
memiliki daya tarik terbesar bagi mereka. Politisi itulebih tertarik pada kekuasaan
dan jutawan hanya menikmati hidup.
9. Orang-orang yang berprestasi senang melakukan hal-hal yang membangun
yang membantu mereka meningkatkan diri mereka sendiri, sehingga
mengerjakan hobi akan menjadi milik merekapilihan pertama.
10. Tenaga penjual komputer dan pengacara kriminal memiliki kebutuhan yang jauh
lebih tinggi daripada akuntanperusahaan.

Jika anda ingin lebih jauh mengenali potensi diri dalam berwirausaha anda bisa
diakses: https://www.bdc.ca/en/articles-tools/entrepreneur-toolkit/business-
assessments/pages/self-assessment-test-your-entrepreneurial-potential.aspx

atau

27
28

Anda mungkin juga menyukai